ANALISIS PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT TIMAH (PERSERO), Tbk. DAN ENTITAS ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT DUTA PERTIWI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN MENURUT PSAK NO. 5 PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM PT BAKRIE & BROTHERS, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT PERDANA BANGUN PUSAKA, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM PT HOLCIM INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT YANAPRIMA HASTAPERSADA, Tbk.

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INDONESIA PRIMA PROPERTY, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN DAN LAPORAN KEUANGAN INTERIM PT MILLENIUM PHARMACON INTERNATIONAL, Tbk.

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INTRACO PENTA, Tbk DAN ENTITAS ANAK

FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT PELAYARAN TEMPURAN EMAS DAN ENTITAS ANAK

Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 10, Februari

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT HEXINDO ADIPERKASA, Tbk.

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGUNGKAPAN PELAPORAN SEGMEN BERDASARKAN PSAK NO. 5 PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN PADA PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk.

Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 12, April

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk.

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK

FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PT UNITED TRACTORS

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH RETURN ON ASSETS

PENGARUH TIME INTEREST EARNED

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

Burhan Candra Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menjalankan kegiatan bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH CURRENT RATIO DAN CASH RATIO TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

BAB II PEMBAHASAN PENDAHULUAN I.1 Tujuan dan Peranan KDPPLKS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKRIMINAN ALTMAN PADA PT BUKIT DARMO PROPERTY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GRAHAMAS CITRAWISATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT SLJ GLOBAL, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB I PENDAHULUAN. telah dilaksanakan. PSAK No.1 Tahun 2013 tentang penyajian pelaporan

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Liliyana Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan landasan hukum berinvestasi secara tegas dan jelas. Hal ini sangat. masyarakat umum dalam berinvestasi di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. agar pasar modal kita dapat berfungsi secara efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Agar semua tujuan tercapai pemilik dan manajemen memantau perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. penting, tidak hanya bagi pihak internal tetapi juga bagi pihak eksternal

Alex Bundiono Sanada STIE WIDYA DHARMA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyajikan informasi akuntasi mengenai kegiatan operasi perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dalam negeri dihadapkan dalam

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

ANALISIS PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK. SURABAYA

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

IMPLEMENTASI PSAK NO. 62 MENGENAI KONTRAK ASURANSI DAN PSAK NO.

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai sumber

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan

BAB 1 PENDAHULUAN. guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dalam operasional perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

Transkripsi:

ANALISIS PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA Meita Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak Email: meitahuang93@gmail.com ABSTRAKSI Pelaporan keuangan segmen adalah laporan yang menyediakan informasi peluang investasi, risiko yang tercermin dalam profitabilitas suatu segmen, potensi pertumbuhan yang memberikan dasar untuk mengevaluasi prestasi segmen dan risiko perusahaan yang memiliki segmen-segmen usaha diverifikasi secara keseluruhan. Permasalahan Apakah penetuan segmen pelaporan berdasarkan uji pendapatan, uji aktiva, dan uji laba rugi tahun 2009 s.d 2013 sesuai dengan PSAK No. 5, yang menyebabkan perubahan persentase dalam masing-masing pengujian dari tahun ke tahun dan segmen mana yang dominan dalam pengungkapan pelaporan, dan pengungkapan pelaporan segmen usaha untuk laporan segmen sesuai dengan PSAK No. 5. Tujuan penelitian adalah mengetahui apakah penetuan segmen pelaporan berdasarkan uji pendapatan, uji aktiva, dan uji laba rugi tahun 2009 s.d 2013 sesuai dengan PSAK No. 5, untuk mengetahui penyebab perubahan persentase dalam masing-masing pengujian dari tahun ke tahun dan segmen mana yang dominan dalam pengungkapan pelaporan, dan untuk mengetahui apakah pengungkapan pelaporan keungan segmen usaha untuk laporan eksternal sesuai dengan PSAK No. 5. Kesimpulan dari segmen-segmen yang ada, tidak semua segmen sesuai dengan PSAK No. 5 yang memenuhi syarat pengujian sepuluh persen, tidak diperlukan segmen tambahan, terdapat segmen yang dominan. Perubahan persentase dipengaruhi oleh total pendapatan, total aktiva, dan total laba rugi seluruh segmen. Pengungkapan pelaporan segmen sesuai dengan PSAK No. 5. Kata kunci: Pengungkapan Segmen dan Laporan Keuangan Interim PENDAHULUAN Kebutuhan informasi mengenai laporan keuangan adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.maka penyajian laporan keuangan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan karena dalam laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.di dalam laporan keuangan harus menyajikan informasi yang berisi seluruh kegiatan perusahaan yang merupakan alat pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.laporan keuangan pada dasarnya merupakan sumber informasi bagi investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 188

pasar modal dan juga sebagai sarana pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.informasi yang diperoleh dari suatu laporan keuangan tergantung pada tingkat pengungkapan dari laporan yang bersangkutan. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus memadai agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sehingga menghasilkan keputusan yang cermat dan tepat.perusahaan diharapkan untuk dapat lebih transparan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan seperti investor, kreditur, dan pemakai informasi lainnya dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang semakin berubah. Setiap perusahaan yang memiliki kondisi financial serta kinerja perusahaan yang baik dapat kita lihat melalui laporan keuangan. Karena selain sebagai alat penguji, laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan dan menilai posisi keuangan usaha. Selain itu laporan keungan juga berfungsi untuk dilakukannya analisa oleh pihak-pihak yang terkait seperti pemegang saham, kreditur dan lain-lain dalam pengambilan keputusan untuk menentukan perencenaan-perencanaan yang akan menguntungkan dan memajukan usaha. Selain itu juga para perusahaan harus mampu menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur pencatatan, pengungkapan, pelaporan laporan keuangan sehingga laporan keuangan yang dibuat dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak-pihak yang memakainya. PSAK No. 5 mengatur pelaporan keuangan segmen yang menjelaskan pelaporan keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industri dan geografis yang berbeda.dalam pelaporan menurut segmen perusahaan menggambarkan aktivitas masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan. Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan diantara dua laporan keuangan tahunan.laporan keuangan interim dapat disusun secara bulanan, triwulanan, atau periode lainnya yang kurang dari setahun dan mencakup seluruh komponen laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.Secara konseptual, laporan keuangan interim menyediakan informasi yang tepat waktu tetapi kurang lengkap dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan. Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 189

Di Indonesia, laporan keuangan interim diatur dalam PSAK No. 3 dimana laporan keuangan interim perusahaan publik minimum harus mengungkapkan hal-hal berikut ini: penjualan dan pendapatan kotor, alokasi pajak penghasilan, laba bersih, pendapatan dan biaya, perubahan estimasi pajak yang signifikan, pelepasan segmen usaha serta perubahan posisi keuangan yang signifikan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk menentukkan segmen pelaporan berdasarkan uji pendapatan, uji aktiva, dan uji laba rugi tahun 2009 s.d 2013 sudah sesuai dengan PSAK No. 5 serta penyebab perubahan persentase dalam masing-masing pengujian dari tahun ke tahun dan segmen mana yang dominan dalam pengungkapan pelaporan. Dan pengungkapan pelaporan segmen usaha untuk laporan segmen sesuai dengan PSAK No. 5. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penentuan segmen pelaporan berdasarkan uji pendapatan, uji aktiva, uji laba rugi tahun 2009 s.d 2013 sesuai dengan PSAK No. 5 serta untuk mengetahui penyebab persentase dalam masingmasing pengujian dari tahun ke tahun dan segmen mana yang dominan dalam pengungkapan pelaporan. Dan untuk mengetahui apakah pengungkapan pelaporan keuangan segmen usaha untuk laporan eksternal sesuai dengan PSAK No. 5. KAJIAN TEORITIS 1. Pengertian Akuntansi dan Laporan keuangan Menurut Soemarso (2004 :3) : Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, megukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Menurut Rudianto (2009 :4) : Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan infornasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan. Menurut Raharjo (2001: 45): Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang di percayakan kepadanya kepada Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 190

pihak-pihak luar perusahaan yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau Lembaga Keuangan) dan pihak lainnya yang berkepentingan.dengan adanya laporan keuangan tersebut dapat memberikan informasi yang penting untuk para pemegang saham atau pemilik perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan baik dalam melakukan investasi ataupun mengambil keputusan. Menurut Prastowo dan Rifka Julianty ( 2005: 3-5): Laporan keuangan merupakan obyek analisis terhadap laporan keuangan, dan laporan keuangan di susun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Munawir (2002:2): Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Menurut Margaretha (2011: 9) : Manfaat dan tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk di gunakan oleh: a. Manajer dalam menjalankan operasi perusahaan. b. Pihak-pihak yang berkepentingan (anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba (nonprofit) untuk mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan). Menurut Slamet dan Bogat (2012: 23): Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomik oleh siapa pun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Informasi yang disajikan oleh laporan keuangan meliputi hal-hal berikut ini: a. Posisi keuangan (aset, kewajiban, dan ekuitas) b. Kinerja (pendapatan, beban, untung, dan rugi) c. Arus kas perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Laporan keuangan merupakan suatu bagian dari proses pelaporan keuangan yang tujuannya untuk menyediakan informasi yang Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 191

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan. Didalam laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas pelaporan keuangan. 2. Pengungkapan pelaporan keuangan segmen Menurut Dyckman, Dukes dan Davis ( 2001: 681-682) : Tujuan utama pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi kepada investor, kreditor, serta pemakai lain yang ada sekarang dan yang potensial, informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan investasi, kredit, serta keputusan lainnya. Menurut Margaretha (2011: 9) : Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambahkan dengan informasi-informasi lain yang berhubungan baik langsunga, maupun tidak langsung. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan pada periode tertentu.pengungkapan pelaporan keuangan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang berguna dalam pengambilan keputusan seperti keputusan dalam investasi maupun kredit. Menurut Baker, et al (2012: 145): Tujuan dari pelaporan segmen adalah untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan melihat dibalik angka total konsolidasi ke komponen individual yang membentuk entitas tersebut. Menurut Baker et al ( 2012 : 146): Jika total pendapatan eksternal dari segmen operasi yang dilaporkan secara terpisah kurang dari 75 persen dari pendapatan konsolidasi, maka manajemen harus memilih dan mengungkapkan informasi tentang segmen operasi sampai paling tidak 75 persen dari pendapatan konsolidasi dimasukan dalam segmen yang dilaporkan. Menurut Dyckman, Dukes, dan Davis (2001: 692-693) Suatu subunit ataupun segmen industri dalam perusahaan dapat diidentifikasi dengan mengelompokan produk atau jasa ke dalam segmen-segmen industri menurut produk atau jasa yang sama, menurut proses produksi yang sama, atau menurut pasar atau metode pemasaran yang sama. Jika salah satu dari ketiga kriteria tersebut dipenuhi, maka subunit diidentifikasi sebagai segmen indutri yang dapat dilaporkan.yaitu subunit itu signifikan jika dihubungkan dengan perusahaan dengan keseluruhan. Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 192

a. Total pendapatan segmen adalah sepuluh persen atau lebih dari gabungan pendapatan semua segmen industri dalam suatu entitas. Total pendapatan segmen itu meliputi penjualan antar segmen. b. Jumlah absolut yang lebih besar antara: 1) Gabungan laba operasi dari semua segmen industri entitas tersebut yang tidak mengalami kerugian operasi 2) Gabungan kerugian operasi dari semua segmen industri entitas tersebut yang mengalami kerugian operasi. c. Aktiva segmen yang dapat di identifikasi adalah sepuluh persen atau lebih dari gabungan aktiva yang dapat di identifikasi semua segmen industri entitas tersebut. Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasiinformasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung.pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan pada periode tertentu.pengungkapan pelaporan keuangan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang berguna dalam pengambilan keputusan seperti keputusan dalam investasi maupun kredit. Pengungkapan laporan keuangan wajib untuk dibuat untuk melaporkan pendapatan segmen, laba rugi operasi segmen, aktivitas segmen yang di identifikasi., dan laporan keuangan segmen akan memberikan informasi mengenai segmen usaha yang dijalankan suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan segmen akan dilakukan pengujian pendapatan, uji aset, dan uji rugi untuk mengetahui segmen mana yang lebih dominan. Dalam laporan keuangan segmen perusahaan menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjukan komposisi masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan. Dengan adanya laporan keuangan segmen akan diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. METODE PENELITIAN Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif melalui studi kasus dengan objek penelitian PT Timah (Persero), Tbk. dan Entitas Anak dan teknik pengumpulan yang dipakai adalah dengan studi dokumenter yaitu mengumpulkan data-data yang berhubungan topik yang penulis tuliskan. Data-data yang penulis butuhkan dari situs Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 193

yang memuat laporan keuangan perusahaan go public yaitu www. idx.co.id.alat analisis yang dipakai adalah teknik analisis kuantitaf dan kualitatif. PEMBAHASAN Penentuan segmen usaha yang dilaporkan suatu perusahaan sangat penting dalam pengungkapan pelaporan keuangan segmen usaha. Kebutuhan untuk penentuan segmen utama dari perusahaan yang diversifikasi ini timbul karena pendapatan, aktiva yang di indentifikasi, profitabilitas, pertumbuhan, variabilitas operasi, dan resiko tidak dapat di evaluasi dengan cukup memadai dari data agregat. Segmen usaha yang dianggap memberikan kontribusi signifikan bagi perusahaan sebaiknya dilaporkan sebagai suatu segmen pelaporan, sedangkan segmen usaha yang bukan merupakan segmen pelaporan akan diungkapkan sebagai segmen usaha lainnya. Setelah menentukan segmen pelaporan yang harus di laporkan, maka perlu dilakukan pengujian kembali untuk menentukan perlu tidaknya segmen tambahan. Jika total pendapatan eksternal yang telah dilaporkan tersebut yang telah melakukan pengujian total seluruh penjualan segmen tersebut adalah sama dengan atau lebih dari 75 persen dari total pendapatan tidak perlu segmen tambahan dan sebaliknya bila kurang dari 75 persen maka diperlukan segmen tambahan. TABEL 1 UJI PENDAPATAN, UJI AKTIVA, DAN UJI LABA RUGI SEPULUH PERSEN TAHUN 2009 No Segmen Uji Pendapatan Uji Aktiva Uji Laba Rugi 1 Eksplorasi 0,5% 0,4% 0,2% 2 Batubara 10,1% 1,0% 12,8% 3 Timah 86,5% 96,3% 83,5% 4 Konstruksi 2,9% 2,3% 3,5% Total 100% 100% 100% Sumber: Data Olahan 2015 Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 194

TABEL 2 UJI PENDAPATAN, UJI AKTIVA, DAN UJI LABA RUGI SEPULUH PERSEN TAHUN 2010 No Segmen Uji Pendapatan Uji Aktiva Uji Laba Rugi 1 Eksplorasi 0,5% 0,5% 0,2% 2 Batubara 10,7% 0,8% 4,5% 3 Timah 86,8% 96,3% 94,6% 4 Konstruksi 2,0% 2,5% 0,7% Total 100% 100% 100% Sumber: Data Olahan 2015 TABEL 3 UJI PENDAPATAN, UJI AKTIVA, DAN UJI LABA RUGI SEPULUH PERSEN TAHUN 2011 No Segmen Uji Pendapatan Uji Aktiva Uji Laba Rugi 1 Eksplorasi 0,7% 0,6% 0,1% 2 Batubara 7,7% 1,0% 6,6% 3 Timah 89,6% 95,7% 95,6% 4 Konstruksi 2,0% 2,7% -2,3% Total 100% 100% 100% Sumber: Data Olahan 2015 TABEL 4 UJI PENDAPATAN, UJI AKTIVA, DAN UJI LABA RUGI SEPULUH PERSEN TAHUN 2012 No Segmen Pendapatan (Tabel 3.16) Aktiva (Tabel 3.17) Laba Rugi (Tabel 3.19) 1 Eksplorasi 0,7% 2,7% 0,2% 2 Batubara 6,4% 3,3% 4,7% 3 Timah 89,3% 84,6% 92,5% 4 Kostruksi 3,6% 9,4% 2,7% Total 100% 100% 100% Sumber: Data Olahan 2015 Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 195

TABEL 5 UJI PENDAPATAN, UJI AKTIVA, DAN UJI LABA RUGI SEPULUH PERSEN TAHUN 2013 No Segmen Uji Pendapatan Uji Aktiva Uji Laba Rugi 1 Eksplorasi 0,6% 2,1% 1,2% 2 Batubara 0,6% 2,7% -0,5% 3 Timah 95,6% 88,0% 97% 4 Konstruksi 3,2% 7,2% 2,3% Total 100% 100% 100% Sumber: Data Olahan, 2015 Dari tabel diatas dapat memberikan informasi tentang persentase Total Pendapatan, Total Aktiva, dan Total Laba Rugi. Dari tahun 2009 dan 2010 dimana segmen yang lolos uji sepuluh persen adalah segmen Batubara dan segmen Timah, sedangkan untuk segmen Eksplorasi dan segmen Konstruksi tidak lolos uji sepuluh persen maka tidak dapat dimasukkan dalam pelaporan segmen dan di gabungkan kedalam segmen lainnya. Sedangkan tahun 2011 s.d 2013 segmen yang lolos uji sepuluh persen adalah segmen Timah dan untuk segmen Eksplorasi, segmen Batubara, dan segmen Konstruksi tidak lolos dalam uji sepuluh persen. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Penentuan Segmen pelaporan berdasarkan uji pendapatan, uji aktiva, dan uji laba rugi pada tahun 2009 sampai dengan 2013 kurang sesuai dengan PSAK No. 5 karena persentase pendapatan segmen Eksplorasi, Batubara, dan Konstruksi kurang dari sepuluh persen. Sehingga tidak termasuk dalam pelaporan segmen, dan tidak perlu melakukan penambahan segmen pelaporan. Dari penyebab perubahan persentase dari pengujian pendapatan, aktiva, dan laba rugi terdapat segmen yang dominan dalam pengungkapan pelaporan segmen usaha yaitu segmen Timah yang nilainya lebih atau sama dengan 90 persen dan pada tahun 2011 untuk Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 196

segmen Konstruksi mengalami kerugidan dan pada 2013 segmen batubara juga mengalami kerugian. Pengungkapan pelaporan segmen sudah sesuai dengan PSAK No. 5, karena perusahaan untuk pendapatan telah menyajikan penjualan eksternal dan penjualan antar segmen, untuk aktiva telah menyajikan total aktiva persegmen dan untuk laba rugi menyajikan laba rugi persegmennya. DAFTAR PUSTAKA Baker.Richard.E. et al. AkuntansiKeuanganLanjutan( judulasli: Advanced Financial Accounting), edisikedua. PenerjemahNurulHusnahdanWasilah Abdullah. Jakarta: SalembaEmpat, 2012. Dyckman, Thomas R., Roland E. Dukes, dan Charles J. Davis. Akuntansi Intermediate, edisiketiga, jilid 2. Penerjemah Herman Wibobo. Jakarta: Erlangga, 2001. Margaretha, Farah. ManajemenKeuanganuntukManajerNonkeuangan. Jakarta: Erlangga, 2011. Munawir, S. AnalisisLaporanKeuangan, edisikeempat. Yogyakarta: Liberty, 2002. Prastowo, Dwi D danrifkajulianty.analisislaporankeuangan, edisikedua. Yogyakarta:STIM YKPN, 2005. Raharjo, Budi. AkuntansidanKeuanganuntukManajer Non Keuanagn, edisipertama.yogyakarta: Andi, 2001. Rudianto.PengantarAkuntansi.Jakarta: Erlangga, 2009. SekolahTinggiIlmuEkonomi Pontianak.PedomanPenulisanSkripsi,EdisiRevisiKesembilan. Pontianak: STIE Widya Dharma, 2011. Sodikin, SlametSugiridanBogatAgusRiyono.AkuntansiPengantar, edisikedelapan. Yogyakarta : STIM YKPN, 2012. Soemarso, SR. Akuntansisuatupengantar, edisi 5. Jakarta: SalembaEmpat, 2004. www.idx.co.id Jurnal FInAcc, VOl 1, No. 1, Mei 2016 197