Oleh : MASYKUR KHAIR. Definisi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

Indonesia Nomor 5211); 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 9.

2011, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

MENGENAL BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA. Oleh : Rosita Endang Kusmaryani

NAPZA. Priya - PKBI. Narkotika Psikotropika dan zat adiktif lainnya atau di singkat dengan NAPZA.

BAB I PENDAHULUAN. mengancam hampir semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Masalah

REHABILTASI PADA NAPZA

III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN. Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 996/MENKES/SK/VIII/2002 TENTANG

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

STUDI KASUS REMAJA GANGGUAN PENYALAHGUNAAN ZAT AMPHETAMINE ABUSE DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan,

2012, No.1156

MANFAAT REHABILITASI KETERGANTUNGAN NARKOBA (MANTAN) PECANDU TERHADAP KONDISI PSIKIS

NEUROTRANSMITTER. Kurnia Eka Wijayanti

MENGHILANGKAN RACUN NAPZA DARI TUBUH KLIEN

DAMPAK NARKOTIKA PADA PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MASYARAKAT

Karakteristik Terapi Adiksi yang Efektif, NIDA (National Institute on Drug Abuse, 1999) menunjuk 13 prinsip dasar terapi efektif berikut:

Penanggulangan Anak Sebagai Kurir Narkotika Oleh Hervina Puspitosari, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGEMBANGKAN PERILAKU ASERTIF UNTUK PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA. Kata kunci: narkoba; asertif; bimbingan kelompok

Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

BAB I PENDAHULUAN. Disisi lain, apabila disalahgunakan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan dan

17. Keputusan Menteri...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Harian (Kalakhar) BNN Komjen Pol I Made Mangku Pastika peredaran gelap

2017, No d. bahwa untuk belum adanya keseragaman terhadap penyelenggaraan rehabilitasi, maka perlu adanya pengaturan tentang standar pelayanan

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

NARKOBA. Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

16/02/2016 ASKEP KEGAWATAN PSIKIATRI MASYKUR KHAIR TENTAMEN SUICIDE

BAB VII ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa ditemukan disemua lapisan masyarakat, dari mulai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan teori teori yang berkaitan dengan pola asuh orang tua, remaja, narkoba, kerangka berpikir dan hipotesis

NARKOBA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNA. Oleh : Andang Muryanta

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di

BAB 1 : PENDAHULUAN. sekedar untuk, misalnya bersenang-senang, rileks atau relaksasi dan hidup mereka tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

2016, No Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lemb

REFLEKSI KASUS GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT MULTIPEL dan PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BAB V PENUTUP. yang telah dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II JENIS-JENIS NARKOBA DAN SIFAT PENGGUNANYA


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DRUG ABUSE, KENAKALAN REMAJA & INTERVENSI NAPZA PD REMAJA dr, Juwita S, SpKJ

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

BAB 1 : PENDAHULUAN. Narkoba(Narkotika dan obat/bahan berbahaya) sebagai kelompok obat, bahan, atau zat

NAPZA. Trainer : Lina Asisten : Sela, Tito

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

PTRM PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON PUSKESMAS BANGUNTAPAN II

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akronim dari NARkotika, psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolesense adalah periode perkembangan selama individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan obat-obatan terlarang). Kepolisian dan masyarakat, sekarang sedang gencargencarnya

Lampiran 1 Tabel 4.1 Hasil Observasi Peneliti Terhadap Siswa Kelas VIII C tentang Pemahaman tentang Bahaya Nrkoba

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan narkotika di Indonesia menunjukkan gejala yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dan Zat Adiktif (Abdul & Mahdi, 2006). Permasalahan penyalahgunaan

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan fungsi mental berupa frustasi, defisit perawatan diri, menarik diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan

LEAF. Book Bacaan ringkas & terpercaya. & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE

BAB I PENDAHULUAN. tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

BAB I PENDAHULUAN. penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. juga dianggap sebagai pelanggaran hukum.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya.

BAB I PENDAHULUAN. coba-coba, keterusan hingga menyebabkan ketergantungan yang berpotensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya) bukan merupakan hal yang baru, baik di negara-negara maju maupun di

BAB I PENDAHULUAN. pada program pengalihan narkoba, yaitu program yang mengganti heroin yang. dipakai oleh pecandu dengan obat lain yang lebih aman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

BAB I PENDAHULUAN. (NAPZA) atau yang lebih sering dikenal masyarakat dengan NARKOBA

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

SAY NO TO DRUGS Nama : Nanda Abilla Aryaguna Nim : Prodi Akuntansi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

Methadon sejak 1972 disetujui FDA telah terbukti secara klinis mengurangi jumlah orang kecanduan opiat dengan efek samping jangka panjang terbatas

Transkripsi:

Oleh : MASYKUR KHAIR Definisi Konsep aspek ketergantungan : perilaku dan fisik. Perilaku : menekankan pada aktivitas mencari zat dan bukti terkait tentang pola penggunaan patologis. Fisik : Efek fisiologis (fisik) dari episode multipel penggunaan zat. 1

Adiksi/Ketergantungan & Penyalahgunaan NAPZA Adiksi Ggg Fisik maupun Psikologi Mengurangi kapasitasnya sebagai manusia untuk berfungsi sebagaimana mestinya Menggangu hubungannya dengan orang lain Obsesif kompulsif (dalam menggunakan zat) Perubahan perilaku Gangguan Penyalahgunaan NAPZA Menurut PPDGJ III, gangguan penggunaan NAPZA terdiri atas 2 bentuk: 1. Penyalahgunaan, yaitu yang mempunyai harmful effects (membahayakan) terhadap kehidupan orang problem kerja, mengganggu hubungan orang lain. 2

Cont... Gangguan Penyalahgunaan NAPZA 2. Adiksi atau ketergantungan, yaitu : yang mengalami toleransi, putus zat, tidak mampu menghentikan kebiasaan menggunakan dosis NAPZA lebih dari yang diinginkan. Dampak Penyalahgunaan & Ketergantungan NAPZA Dampak penyalahgunaan NAPZA pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yg dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang. Dampak Fisik: Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim 3

Cont... Dampak Penyalahgunaan & Ketergantungan NAPZA Cont.. Dampak Fisik: Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian Cont... Dampak Penyalahgunaan & Ketergantungan NAPZA Dampak Psikis: Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang, dan gelisah Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri Komplikasi jangka panjang yg bisa muncul yaitu gangguan jiwa 4

Akibat Penyalahgunaan Opioid 1. Problem Fisik Abses pada kulit, infeksi karena emboli, endocarditis, Hepatitis B & C, HIV/AIDS 2. Problem Psikiatrik Prilaku agresif, suicide, depresi berat sampai skizofrenia. 3. Problem Sosial Gangguan interaksi, KLL, perilaku kriminal, antisosial (mencuri, menodong). Akibat Penyalahgunaan Ganja 1. Problem Fisik : Gangguan sistem reproduksi, infeksi sistem pernapasan, gangguan kardiovaskuler, gangguan imunitas, gangguan saraf. 2. Problem Psikiatri : gangguan memori sampai kesulitan belajar, Anxietas, depresi berat. 3. Problem Sosial : kenakalan remaja, kehilangan pekerjaan, problem hukum. 5

Akibat Penyalahgunaan Kokain 1. Problem Fisik : snorting suntikan pneumonia. pilek terus menerus, sinusitis, epistaksis; infeksi lokal hingga sistemik; inhalasi faringitis 2. Problem Psikiatri : toleransi dan ketergantungan, depresi, cemas, gangguan tidur, mimpi aneh, mudah tersinggung. 3. Problem sosial : Perceraian, hutang yang menumpuk, kehilangan pekerjaan, di hukum. Akibat Penyalahgunaan Amfetamin 1. Problem Fisik : malnutrisi, hipertensi, gangguan ginjal, hepatitis, HIV/AIDS. 2. Problem Psikiatri : perilaku agresif, skizofrenia, depresi berat, halusinasi (terutama ecstasy dan shabu). 3. Problem sosial : tindak kekerasan, KLL, aktivitas kriminal. 6

Akibat Penyalahgunaan Benzodiazepin 1. Problem Fisik : abses, infeksi sistemik, hepatitis, HIV/AIDS, gangguan GIT, gangguan neurologik, malnutrisi. 2. Problem Psikiatri : perilaku agresif terutama dalam keadaan intoksikasi, anxietas, panik, confusional state. 3. Problem sosial : problem marital, berkelahi, tindak pidana, boros. Adiksi Sebagai Gangguan Otak NAPZA memiliki neurotransmitter kekacauan di dalam celah sinaptik. Beberapa jenis transmitter : 1. 2. 3. 4. 5. 6. penggunaan berbagai jenis NAPZA Dopamin (Amfetamin, Kokain, Alkohol) Serotonin (LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide), Alkohol) Endorfin (Opiat, Alkohol) GABA atau Gamma Amino Butyric Acid (Benzodiazepin, Alkohol) Glutamat (Alkohol) Asetilkolin (Nikotin, Alkohol) 7

Cont... Adiksi Sebagai Gangguan Otak Penyalahgunaan NAPZA dapat mengintervensi fungsi otak sehingga terjadi gangguan mental emosional dan perilaku. Adiksi NAPZA penderitaan menahun dan sering kambuh, namun dapat diobati dan dikendalikan. Penetapan Diagnosis Gambaran klinis utama dari fenomena ketergantungan Sindrom Ketergantungan (PPDGJ III). Diagnosis ketergantungan NAPZA ditegakkan jika ditemukan 3 atau lebih dari gejala selama masa setahun sebelumnya. 8

Cont... Penetapan Diagnosis 1. Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa (kompulsi) untuk menggunakan NAPZA. 2. Kesulitan dalam mengendalikan perilaku mengguanakan NAPZA sejak awal, usaha penghentian atau tingkat penggunaannya. 3. Keadaan putus NAPZA secara fisiologis (penggunaannya bertujuan untuk menghilangkan atau menghindari terjadinya gejala putus zat). Cont... Penetapan Diagnosis 4. Adanya bukti toleransi berupa peningkatan dosis NAPZA. 5. Secara progresif mengabaikan alternatif menikmati kesenangan karena penggunaan NAPZA. 6. Meneruskan penggunaan NAPZA meskipun sudah menyadari dan memahami akibat yang merugikan kesehatan. 9

Terapi 1. Fase Penilaian, yang perlu dinilai : Penilaian sistematis terhadap level intoksikasi, keparahan gejala putus zat, dosis zat terbesar yg digunakan terakhir, lama waktu penggunaan terakhir, awitan gejala, frekuensi dan lamanya penggunaan, efek subjekstif dari zat yang digunakan. Riwayat medis dan psikiatri umum yang komprehensif, seperti adanya tanda-tanda dan gejala intoksikasi atau withdrawal. Cont... Terapi Riwayat terapi gangguan penggunaan zat sebelumnya. Riwayat penggunaan zat sebelumnya, riwayat keluarga dan riwayat sosioekonomi lengkap. Skrining urin dan darah kualitatif dan kuantitatif untuk jenis NAPZA yang disalahgunakan. Skrining penyakit-penyakit infeksi dan penyakit lainnya (HIV, TBC, hepatitis). 10

Cont... Terapi 2. Fase terapi detoksifikasi (fase terapi withdrawal atau fase terapi intoksikasi) : Rawat inap dan rawat jalan: Intensive out patient treatment, terapi residensi, home based detoxification program. Terapi simptomatik : Rapid detoxification, Ultra rapid detoxification 3. Fase terapi lanjutan the individual s need agar tetap drug free atau menggunakan terapi substitusi atau terapi rumatan. Relaps Relaps : proses saat pengguna zat kembali menggunakan zat dengan frekuensi dan jumlah (dosis) yang sekurangkurangnya sama seperti ketika dia menggunakan zat sebelum masa abstinentia. Gejala dini : Relapse Warning Sign s. 11

Relapse Warning Sign s Ditandai : Berbohong Mempersalahkan orang lain Perasaan malu Euforia Cara mengatasinya relapse prevention training atau therapy. Peran Tenaga Medis Dalam Program Pemulihan 1. 2. 3. 4. Dokter ahli adiksi Psikiater (yang telah mendapat pelatihan mengenai adiksi) Dokter umum/dokter keluarga (yang telah dilatih). Perawat spesialis adiksi atau perawat umum yang telah mendapat pelatihan. 5. Konselor adiksi. 12

Komplikasi Psikis Komplikasi psikis yg dapat terjadi pada pengguna NAPZA bisa berupa gangguan jiwa. Penggunaan NAPZA yg berkepanjangan, apalagi golongan halosinogen dapat memicu komplikasi ke arah halusinasi akibat gangguan pada sistem saraf yg ditimbulkan karena penggunaan zat/obat yg berlebihan. Terapi Pada pasien yang mengalami komplikasi psikis seperti mengalami Halusinasi, Waham, HDR, Isolasi Sosial, PK, Resiko Bunuh Diri, Defisit Perawatan Diri penanganan atau pendekatan terapinya bisa dengan terapi/pendekatan keperawatan Jiwa (dgn penerapan SP sesuai dgn diagnosa pasien) 13

Secara Umum Penatalkaksanaan/Penanganan Penyalahgunaan & Ketergantungan NAPZA : 1. Pelayanan Medik Detoksifikasi : Detoksifikasi adalah suatu proses dimana seorang individu yang ketergantungan fisik terhadap zat psikoaktif (khususnya Opioida), dilakukan pelepasan zat psikoaktif (opioida) tersebut secara tiba-tiba (abrupt) atau secara sedikit demi sedikit (gradual). Terapi Maintenance : Terapi maintenance (rumatan) adalah pelayanan pasca detoksifikasi dengan tanpa komplikasi medik. Cont... Penatalkaksanaan/Penanganan Penyalahgunaan & Ketergantungan NAPZA : 2. Terapi Psikososial/Rehabilitasi Dapat dilakukan melalui pendekatan Non Medis, misalnya Sosial, Agama, Spiritual, Therapeutic Community, Twelve Steps, dan alternatif lain. Metode ini diperlukan tindak lanjut dari sektor terkait seperti Departemen Sosial, Departemen Agama atau pusat-pusat yang mengembangkan metode tersebut. Pelaksanaan metode apapun, harus tetap berkoordinasi bersama dokter puskesmas Kecamatan setempat atau dokter rumah sakit terdekat untuk menanggulangi masalah kesehatan fisik dan mental yang mungkin dan atau dapat terjadi selama proses rehabilitasi. 14

Cont... Penatalkaksanaan/Penanganan Penyalahgunaan & Ketergantungan NAPZA : 3. Rujukan Pasien penyalahguna dan ketergantungan NAPZA dengan komplikasi medis fisik dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kabupaten/Kota atau Rumah Sakit Umum Provinsi. Pasien penyalahguna dan ketergantungan NAPZA dengan komplikasi medis psikiatris dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa atau bagian psikiatri Rumah Sakit Umum terdekat. Asuhan Keperawatan Penerapan ASKEP disesuaikan dengan Komplikasi yg timbul pada pasien Jika komplikasi Fisik yg timbul maka pendekatan ASKEP-nya sesuai dgn penyakit yg timbul (pendekatan ASKEP KMB). Sementara jika Komplikasi Psikis maka pendekatan ASKEP Jiwa yg akan diterapkan. PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI 15

Tdk pernah ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu yg baik/ menjadi lebih baik... Org kadang berkata buat apa...?? Percuma...?? Udah telat...?? TUHAN TDK PERNAH mengenal kata TERLAMBAT untuk BERUBAH... Selalu ada NILAI POSITIF disetiap KEBAIKAN yg kita perbuat... Jika kamu TDK PERCAYA DGN KEMAMPUANMU.. Lalu SIAPA yg AKAN PERCAYA...?? Jika kamu TDK MENDENGARKAN HATIMU... Lalu SIAPA yg AKAN MENDENGARKAN...?? 16