BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan

BAB II TEORI DASAR. seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis,

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

Tujuan Pembelajaran:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

MESIN PERAJANG SINGKONG

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

` Gambar 2.1 Nasi Goreng

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebuah sistem kerja pada suatu instalasi mesin. Getaran yang berlebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. adonan kerupuk dengan kapaitas besar namun sering kali masyarakat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa (2.1, Lit. 3)

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGENAL KOMPONEN PENERUS DAYA

hingga akhirnya didapat putaran yang diingikan yaitu 20 rpm.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

BAB II LANDASAN TIORI

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PERANCANGAN ULANG KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG BATU TAHAN API

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. METODE PENELITIAN

BAB II LADASAN TEORI

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. korosi dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kerupuk Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya juga relatif terjangkau. Secara umum kerupuk adalah bahan kering yang berupa lempengan tipis yang terbuat dari bahan baku seperti ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang. Akan tetapi saat ini begitu banyak kerupuk yang menggunakan bahan-bahan pangawet yang tidak diizinkan atau membahayakan konsumen, seperti penggunaan boraks. Padahal untuk pembuatan semua jenis kerupuk sama sekali tidak memerlukan bahan pengawet dalam pembuatannya. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dan dikeringkan dibawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan hasil produktifitas dan mutu dari produk yang dihasilkan.

7 Gambar 1. Kerupuk B. Mesin pengaduk adonan kerupuk dengan menggunakan penggerak mesin motor dan gear box Mesin pengaduk adonan kerupuk adalah mesin yang digunakan untuk proses pembuatan makanan ringan dengan hasil produk berupa kerupuk. Mesin pengaduk ini digerakkan dengan cara otomatis yaitu dengan menggunakan motor dan gear box yang dihubungkan dengan vanbelt dan pulley. Dalam pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk menggunakan beberapa komponen elemen mesin yang sangat berpengaruh dalam pembuatan mesin ini, semua elemen mesin ini bisa di dapatkan di toko-toko peralatan mesin.

8 C. Beberapa komponen elemen mesin tersebut antara lain : 1. Motor Listrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik ini berfungsi untuk menghasilkan gerakan putaran yang digunakan untuk memutar poros pengaduk dalam proses pengadukan adonan. Prinsip kerja motor listrik pada mesin pengaduk adonan kerupuk : Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik untuk memutar gear box, Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magneit. Gambar 2. Motor Listrik 2. Transmisi Gear Box atau reducer adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan dari putaran motor penggerak atau mesin penggerak. Momen yang dihasilkan oleh motor penggerak atau mesin mendekati tetap, sementara tenaga bertambah sesuai dengan putaran mesin. Untuk mengurangi beban langsung terhadap penggerak makadiperlukan gear box untuk mengatasi hal ini, dengan

9 cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi). Maksud dari 1 : 50 adalah 50 kali putaran poros pada penggerak (motor) diubah menjadi 1 kali putaran pada poros gear box (reduce Gambar 3. Transmisi 3. Poros Poros merupakan bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Menurut (Achmad,2006) poros dibedakan menjadi: a. Poros Transmisi Poros ini berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen mesin yang lainnya. Dalam hal ini elemen mesin menjadi terpuntir. Poros transmisi biasanya dibuat dari baja paduan (fe 430 dan Fe 490). Baja paduan digunakan apabila disyaratkan ketahanan aus, ketahanan korosi dan ketahanan panas atau ketahanan lelah yang besar. Menurut bentuknya poros dapat dibedakan atas, (Achmad, 2006):

10 Poros luar umum Poros engkol sebagai poros utama Poros luwes untuk transmisi yang kecil Macam-macam poros menurut pembebanan Poros sebagai beban puntir murni Poros ini mendapat pembebanan utama berupa pembebanan torsi. Misalnya yang terdapat pada poros motor yang berhubungan dengan kopling. Bila suatu putaran mesin dinaikkan, maka ada suatu harga putaran mesin tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kritis. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagianbagian lainnya. Oleh karenanya poros harus direncanakan sedemikian rupa sehingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritis. Meskipun sebuah poros memiliki kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan getaran dan suara (misalnya pada kontak roda gigi). Karena itu disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan melayani poros tersebut. Gambar 4. Poros

11 4.Bantalan ( Bearing) Tempat sebuah poros ditumpu, dinamakan tap-poros atau leher poros (journal), elemen yang menumpu dinamakan bantalan. Bantalan ini dapat dipasang di dalam mesin dimana poros termasuk atau dalam suatu elemen yang terpisah yang dipondasikan yang dinamakan blok bantalan, blok atau dengan singkat bantalan. Dalam bantalan umumnya bekerja gaya reaksi. Apabila gaya reaksi ini jauh lebih banyak mengarah tegak lurus pada garis sumbu poros, bantalan dinamakan bantalan radial. Kalau gaya reaksi itu jauh lebih banyak mengarah sepanjang garis sumbu dinamakan bantalan aksial. Pada poros vertikal nama yang diberikan adalah bantalaan pivot. Juga terdapat kombinasi gaya aksial dan gaya radial. Pada bantalan luncur radial, tap dikelilingi oleh bus yang kebanyakan dibuat dalam dua bagian supaya dapat mudah dipasang dan dinamakan metal, batok bantalan atau bantalan bus ini dibuat dari bahan atau dilapisi dengan bahan tersebut, yang menghasilkan bidang jalan yang baik dengan poros seperti perunggu, besi cor istimewa atau metal anti gesek. Gambar 5. Bearing (Bantalan)

12 5. Rangka Rangka adalah bagian yang berfungsi sebagai penopang atau dudukan dari komponen-komponen mesin pemotong kayu dan rangka ini terbuat dari plat besi siku, sehingga rangka ini cukup kuat dan kokoh dijadikan sebagai penopang atau dudukan dari komponen-komponen mesin pengaduk adonan kerupuk. Gambar 6. Kerangka 6. Pulley Dan Sabuk V (V-Belt). Pulley dan v-belt adalah suatu komponen yang berfungsi meneruskan putaran dari motor pengerak ke mesin pengaduk adonan kerupuk, sehingga mesin pengaduk ini dapat berfungsi dan mengaduk bahan adonan. Keunggulan dengan mengunakan Sabuk V (V-Belt) antara lain:. Ringan dan harganya relatif murah Fleksibel

13 Gambar 7. Sabuk v-belt & pulley 7. Kopel Kopel adalah pasangan dua buah gaya yang sejajar, sama besar dan berlawanan arah. Kopel yang bekerja pada suatu benda tidak menyebabkan benda itu bergerak translasi, tetapi hanya menyebabkan benda berputar terhadap porosnya. Momen kopel adalah perkalian silang antara gaya dengan jarak tegak lurus antara kedua garis kerja gaya tersebut. Gambar 8. Kopel

14 8. Bak Pengaduk Bak pengaduk adalah suatu komponen dari mesin pengaduk adonan yang berfungsi sebagai tempat pengaduk bahan adonan. Sehingga bahan adonan akan merata. Gambar 9. Bak Pengaduk D. Cara Kerja Mesin Pengaduk Adonan Kerupuk Dengan Penggerrak Motor Listrik 0,5 HP Adapun cara kerja dari mesin pengaduk adonan kerupuk dengan penggerak motor listrik 0,5 HP adalah sebagai berikut : Pada saat motor dihidupkan motor akan berputar sesuai dengan putaran motor, yang kemudian putaran pada motor tersebut ditransmisikan ke gear box melalui bantuan pulley dan sabuk v-belt dimana gear box tersebut akan memutar poros yang terpasang menjadi satu dengan bak penampung, pemutaran tersebut dihubungkan dengan menggunakan kopel. Mesin

15 pengaduk adonan kerupuk ini dibuat menggunakan penggerak motor listrik berkapasitas 0,5 Hp. Gambar 10 Mesin Pengaduk Adonan Kerupuk