MONITORING KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN KOTA DEPOK

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Usaha Kecil dan Menengah Kota Depok Berbasis Web Menggunakan Quantum GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JALAN KABUPATEN PADA KABUPATEN KUDUS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

1.2 TUJUAN PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. komputer yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna

2 Penulis mencoba mengembangkan GIS yang dapat di akses secara mudah melalui internet sehingga dapat membantu dan mempermudah dalam pencarian letak su

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K )

BAB I PERSYARATAN PRODUK

1. PENDAHULUAN Perkembangan kota yang semakin pesat membuat banyak bangunan didirikan dimana-mana dan tentunya akan merubah tata ruang yang telah ada.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Produk dan Layanan. Gambar 1.1 Data Produk dan Tabungan Sumber : Dokumentasi Bank Muamalat Indonesia.2011

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun E-Commerce Business to Customer Penjualan Atribut Emblem pada Toko Jaya Mandiri Purwokerto

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis,

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

PEMBERDAYAAN SISTEM PEMERINTAHAN DAN POTENSI DESA PADA KABAPUTEN PRINGSEWU BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. diidentifikasikan menurut lokasinya dalam sebuah database, dimana nantinya data

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. prinsip input/ masukan data, managemen, analisis dan representasi data.

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis, misalnya data yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komputer adalah kekuatan yang dominan di dalam masyarakat. Penggunaannya terus saja

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju,

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN SISWA BARU BERBASIS WEB ( STUDI KASUS : SMA N 1 PACITAN )

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. Tempat Pemakaman Umum biasa disingkat TPU merupakan kawasan. tempat pemakaman yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan

PENDAHULUAN Pada tahun 2010 sampai dengan Maret 2011 di Indonesia terdapat penderita Tuberkulosis, diantaranya meninggal. Pada survei D

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB LOKASI BAHAN GALIAN KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. disampaikan dengan menggunakan perangkat komputer.

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan di dalam suatu instansi, perusahaan,

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SUMBER DAYA ALAM INDONESIA BERBASIS WEB

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBARAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN QUANTUM GIS

dulu anak Indonesia baru mempelajari bahasa Inggris pada tingkat SMA, sekarang mereka memulainya pada tingkat yang lebih dini, SD, dan kalau perlu TK

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

ABSTRACT Depok has 97 private elementary schools in 11 districts. Information about private elementary schools is still lacking. This thesis using Arc

PEMETAAN KEPENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO BERBASIS WEB

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DINAS TATA KOTA PANGKALPINANG

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

BAB I PENDAHULUAN. tugas, fungsi pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perbaungan. Kebutuhan energi listrik pada rumah-rumah, gedung-gedung, industri. mempengaruhi kebutuhan energi listrik nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS WEB

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENUNJANG KEPUTUSAN PENYEBARAN SEKOLAH DAN PEMERATAAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang informasi berbasis teknologi internet. Website diharapkan dapat dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang penjualan obat terbesar di Indonesia khususnya di kota-kota besar di

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN TEMPAT HIBURAN MALAM DI KUTA BERBASIS WEB

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE PENCARIAN APOTEK 24 JAM TERDEKAT DI WILAYAH SLEMAN DAN KOTA YOGYAKARTA BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ALUMNI BERBASIS WEB (STUDI KASUS STMIK PRINGSEWU)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Provinsi ini merupakan wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. data atau informasi yang harus dipubikasikan atau diketahui masyarakat luas.

Bab 2 Tinjuan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Aplikasi Konsep Sistem Pakar Untuk Troubleshooting PC Menggunakan PHP dan MySql

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia teknologi informasi, komputer tidak hanya digunakan sebagai alat untuk

Bab 3. Metode Perancangan

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DEKSTOP PADA MADRASAH ALIYAH AR-RAHMAH SUNGAI TABUK

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi (Lisa Ambarwati ;

Transkripsi:

MONITORING KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN KOTA DEPOK Budi Setiawan, Skom, MMSI Fakultas Sistem Informasi, Universitas Gunadarma Jl. Jalan margonda Raya no. 100, Pondok Cina, Depok, Jawa Barat E-mail: buset@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah teknologi yang menjadi alat bantu dan sangat esensial untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi geografis. Terdapat 2 jenis data dalam Sistem Informasi Geografis, yaitu data spasial dan data non-spasial. Data spasial adalah data keruangan sebuah letak geografis, sedangkan data non-spasial menyatakan atribut dari letak geografis tersebut. Salah satu problem dalam Sistem Informasi Geografis adalah monitoring kondisi jalan. Tujuannya adalah membangun aplikasi Web SIG jalan dengan demikian diharapkan menampilkan informasi infrastruktur jalan dan jaringan jalan yang lebih komprehensif dan modern yang dapat digunakan sebagai dasar dan acuan perencanaan wilayah dan rencana umum tata ruang daerah dan dapat diakses oleh user secara luas. Untuk keperluan teknis dan nonteknis, peta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dari berbagai tujuan perencanaan kewilayahan, dan pemeliharaan jalan. Keyword : SIG, Spasial, non-spasial, peta.

PENDAHULUAN Data dan informasi jaringan jalan dan infrastruktur pendukungnya/networking spasial merupakan bagian penting dalam suatu proses perencanaan pengelolaan jaringan jalan. Kualitas dari suatu rencana jaringan jalan sangat ditentukan oleh data dan informasi database jalan dan lingkungan yang akurat dan up-to-date menyangkut berbagai sektor. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem informasi jaringan jalan yang bersifat dinamis dalam artian dapat mengakomodasikan perubahan data secara cepat dan memudahkan dalam hal pengumpulan data, penyimpanan data, pengaksesan data, melakukan analisis dan menampilkan data secara cepat dan terintegrasi antar sektor. Sistem informasi geografis (SIG) didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen database yang terkomputerisasi untuk mendapatkan data, mengumpulkan data, mengolah kembali, mentransformasikan dan melakukan analisis sekaligus menampilkan obyek baik secara spasial maupun dalam bentuk tabel. SIG menawarkan suatu sistem yang mengintegrasikan data yang bersifat keruangan (spasial/geografis) dengan data tekstual yang merupakan deskripsi menyeluruh tentang obyek dan keterkaitannya dengan obyek lain. Dengan sistem ini data dapat dikelola, dilakukan manipulasi untuk keperluan analisis secara komprehensif dan sekaligus menampilkan hasilnya dalam berbagai format baik dalam bentuk peta maupun berupa tabel atau report. Dengan dibentuknya SIG WEB diharapkan akan bermanfaat bagi pengguna/user/stakeholders sebagai referensi perencanaan pembangunan antar sektor, perencanaan dan pemetaan infrastruktur jalan.

TINJAUAN PUSTAKA Jaringan jalan, pada prinsipnya memiliki tujuan untuk merealisasikan secara efisien mobilitas barang dan penumpang dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang jalan No. 13/1980 yang menyatakan bahwa tujuan umum manajemen jalan adalah untuk mencapai keseimbangan pembangunan regional dan distribusi barang untuk memaksimalkan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana telah dijabarkan diatas, pekerjaan ini mempunyai sasaran umum untuk menghasilkan informasi data kondisi jalan lingkungan kota Depok, maka untuk mencapai sasaran tersebut konsultan menyusun pendekatan dan metodologi studi. Tujuan dasar dari pekerjaan ini adalah untuk menghasilkan suatu program berbasiskan Web SIG yang menginformasikan kondisi seluruh jaringan jalan lingkungan di kota Depok. Berdasarkan gambar di bawah ini, secara garis besar tahapan pelaksanaan studi meliputi : - Persiapan - Analisa data Spasial dan Non-Spasial - Survey Lapangan - Pembuatan Peta Digital - Pembuatan Database dan Penyusunan Program - Uji Coba - Evaluasi - Implementasi

Gambar Bagan Alir Penyelesaian Pekerjaan

PERSIAPAN Persiapan pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan melakukan beberapa kegiatan yang mencakup : a. Persiapan peralatan kantor, perangkat computer, bahan habis pakai b. Koordinasi tenaga ahli yang terlibat dalam studi untuk menghasilkan tim kerja yang solid dan kompak sehingga akan didapatkan hasil kajian yang optimal c. Penyempurnaan metodologi yang mencakup rencana survai, rencana analis, dan rekomendasi yang akan disusun d. Koordinasi dengan pemberi tugas untuk meyatukan persepsi tentang maksud dan tujuan, ruang lingkup, serta output yang diharapkan dari pelaksanaan kajian. PENGUMPULAN DATA Survai pengumpulan data dilakukan dengan metode pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Data sekunder dikumpulkan dengan melakukan survai instansional pada instansi terkait dengan pengelolaan jaringan jalan. Data-data yang dikumpulkan antara lain meliputi : - Peta Jaringan Jalan tahun terakhir - Daftar Nama Jalan Pengumpulan data primer akan dilakukan pada ruas-ruas jalan, meliputi : 1. Survai Titik Referensi 2. Survai Inventarisasi Jalan 3. Survai Kondisi Jalan 4. Survai Kekerasan Permukaan Jalan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem atau teknologi berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menganalisa, serta menyajikan data dan informasi dari suatu obyek atau fenomena yang berkaitan dengan letak atau keberadaannya di permukaan bumi. Pada dasarnya dapat dirinci menjadi beberapa sub sistem yang saling berkaitan yang mencakup input data, manajemen data, pemrosesan atau analisis data, pelaporan (output) dan hasil analisa. Komponen-komponen yang membangun SIG adalah perangkat lunak, perangkat keras, data, pengguna, dan aplikasi. SIG dalam pengelolaan sumber daya mendukung tersedianya kelima komponen tersebut, sebagaimana diilustrasikan oleh gambar berikut ini : Gambar Komponen Sistem Informasi Geografis Proses perencanaan sistem akan mencakup penjabaran rancangan kelima elemen pembentuk sistem informasi yang mencakup aspek : - Hardware - Software - Pengguna - Aplikasi - Database

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB Perkembangan yang sangat pesat dari teknologi informasi dan teknologi komunikasi di satu sisi memberikan keuntungan bagi PENGGUNA sekaligus mempunyai konsekuensi. Kecepatan dalam memperoleh informasi serta keakuratan informasi itu sendiri merupakan faktor yang sangat penting, bahkan krusial bagi pengelola dalam menjalankan operasionalnya. Dengan bantuan teknologi informasi dan teknologi komunikasi kebutuhan tersebut dapat direalisasikan. Setiap saat seorang pengguna dapat mengakses informasi tersebut melalu berbagai media. Sebagai konsekuensinya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: - memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem merupakan data terbaru dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. - memastikan bahwa metodologi analisis dari data itu sendiri dapat dipertanggung jawabkan dan memberikan respons yang cepat - memastikan informasi yang diberikan untuk pengguna sesuai dengan kebutuhan pengguna itu sendiri - memastikan hal hal lain seperti misalnya keamanan data, keamanan sistem, tata cara dan prosedur pembaruan data dan lain sebagainya SIG melalui media internet, atau sering disebut GIS over internet atau webmapping, merupakan perpaduan kekuatan SIG sebagai sebuah alat bantu yang canggih dan kekuatan internet sebagai media penyampaian informasi yang efektif. Walaupun demikian webmapping lebih difokuskan untuk penyampaian informasi, bukan sebagai alat bantu analisis secara kompleks. Analisis secara kompleks dilakukan dengan menggunakan desktop application yang memang dirancang untuk melakukan analisis secara kompleks dan rumit. Sebagaimana layaknya pekerjaan pembangunan sistem yang berbasis internet, metodologi umum untuk pembangunan webmapping sama dengan pembangunan sistem yang berbasis internet.

PEMBANGUNAN APLIKASI SIG BERBASIS WEB Terkait dengan pembangunan sistem informasi, media internet sekali lagi merupakan media yang cukup efektif dan luas cakupannya dalam memberikan bukti seperti yang diminta oleh masyarakat. Selama informasi yang disajikan akuntabel dan akurat, maka pandangan masyarakat akan berubah. Untuk itu diperlukan sebuah strategi untuk memberikan data yang akuntabel dan akurat untuk segala bidang. Seiring dengan berkembangnya teknologi internet yang sangat pesat, yang berimplikasi pada munculnya produk-produk baru, dalam konteks ini adalah map engine GIS, yang lebih murah, memakan lebih sedikit sumberdaya, lebih cepat/responsif dan lebih sedikit memerlukan upaya dalam hal pemeliharaan, maka dirasakan perlu untuk melakukan peningkatan (upgrading) dan penyempurnaan dari sistem GIS on the web. Seperti pada gambar konfigurasi sistem SIG Web berikut ini : Gambar Konfigurasi Sistem informasi Geografis Berbasis Web

HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut disajikan beberapa file.shp hasil pembuatan peta digital dengan menggunakan Quantum GIS (Open Source). Gambar Kumpulan file.shp

Hasil peta digital dapat disajikan seperti pada gambar berikut ini : Gambar Peta digital pada Quantum Gis Peta digital di atas akan dapat di lihat oleh pengguna secara umum melalui internet. Dengan demikian di buatkan coding program Sistem Informasi Geografis berbasis Web, seperti pada gambar berikut ini : Gambar Peta Jalan Berbasis Web

Minimum Requarement sistem Kebutuhan minimal sistem yang dapat digunakan untuk membangun Sistem informasi geografis berbasis WEB di atas antara lain : - Web Server - Database PostGres/PostGis - MapServer - Framework Chameleon - Mapfile - PHPScript KESIMPULAN Dengan aplikasi Sistem informasi geografis berbasis web seluruh pengguna baik pengguna internal maupun masyarakat dapat melakukan monitoring secara langsung kondisi Jalan dan diharapkan dapat membantu Pemerintah daerah dalam menentukan anggaran pembangunan jalan ataupun perbaikan jalan yang rusak parah. Pengguna dari masyarakat dapat memberikan informasi terhadap kondisi jalan dengan data terkini. DAFTAR PUSTAKA Azis, Muhammad. dan Slamet Pujiono, 2006, Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web, Gava Media, Yogyakarta Jogiyanto, H.M., 1999, Pengenalan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta. Nugroho, Bunafit., 2005, Perancangan Web Dengan Fireworks dan Dreamweaver MX, Gava Media, Yogyakarta Nugroho,Bunafit, 2003, PHP dan MySQL dengan Editor Dreamweaver MX, Andi Offset, Yogyakarta

Nugroho,Adi, 2004, Konsep Pengembangan Sistem Basis Data, Informatika, Bandung Nuryadin, Ruslan, 2005, Panduan Menggunakan MapServer, Informatika, Bandung Prahasta, E, 2001, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Informatika, Bandung. Prahasta, E, 2002, Sistem Informasi Geografis : Tutorial Arcvie, ITB, Bandung. Prihanto H, 2007, www.ilmukomputer.com Simarmata, Janner. Perancangan Basis Data. Penerbit Andi; Yogyakarta. 2007.