CITRA DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA WANITA NOVEL DAUN PUTRI MALU KARYA MAGDALENA SITORUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN FEMINIS CITRA AQIDAH WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL GADIS PENGHAFAL AYAT KARYA M. SHOIM HARIS DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI SMA

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BIAS GENDER DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL DE WINST KARYA AFIFAH AFRA SEBUAH KAJIAN FEMINISME DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

CITRA WANITA TOKOH UTAMA NOVEL RONGGENG KARYA DEWI LINGGASARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL PENGANTIN HAMAS KARYA VANNY CHRISMA W. DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

ANALISIS NILAI-NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SUMPAH KAROLINA KARYA DEWI MAHARANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, fiksi berasal dari akar kata fingere (Latin) yang berarti berpurapura.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terjadinya ketidakadilan gender kiranya dapat dipicu oleh masih kuatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

CITRA WANITA TOKOH UTAMA NOVEL 5 KELOPAK MAWAR BERBISA KARYA RIA JUMRIATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. membuat karya sastra berangkat dari fenomena-fenomena sosial, politik, dan

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL MENGEJAR-NGEJAR MIMPI KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cukup menggembirakan. Kini setiap saat telah lahir karya-karya baru, baik dalam

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE-LIYE DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

CITRA WANITA JAWA DALAM NOVEL MIMI LAN MINTUNA KARYA REMY SYLADO (KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS)

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

NILAI RELIGIUS NOVEL RAMBUT ANNISA KARYA ZAYNUR RIDWAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB I PENDAHULUAN. ataupun perasaan seseorang dari apa yang dialaminya. Ekspresi kreatif tersebut

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI KARAKTER KEPEMIMPINAN DALAM NOVEL PENAKLUK BADAIKARYA AGUK IRAWAN MN DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB I PENDAHULUAN. secara seimbang dan disajikan secara terpadu (Depdikbud, 1999:20 dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI RELIGIUS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL AIR BASUHAN KAKI IBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN PUSTAKAN. yang mereka dapat dan kegiatan yang mereka lakukan. Menurut Hamalik (2001:

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

NASKAH PUBLIKASI. Derajat Sarjana S-1 Program Studi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh : YULITA PRALISTI A54B111011

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga. formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta śāstra, yang berarti teks yang

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Transkripsi:

CITRA DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA WANITA NOVEL DAUN PUTRI MALU KARYA MAGDALENA SITORUS DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Resma Anggraini Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Resmaanggraini89@yahoo.co.id ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendeskripsi: (i) citra tokoh utama wanita dalam novel Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus, (ii) perjuangan tokoh utama wanita dan (iii) mendeskripsi skenario pambelajaran novel Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus di Kelas XI SMA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra wanita terdiri dari citra diri dan citra sosial. a) Secara fisik, tokoh utama novel Daun Putri Malu adalah seorang ibu yang memiliki konstruksi sosial yang kuat, perkasa dan rasional. b) Secara psiskis dicitrakan sebagai seorang yang cerdas dalam menyelesaikan masalah, mempunyai daya intelektual yang tinggi, mempunyai jiwa kepemimpinan, berani mengambil resiko, penyayang, baik hati, humoris, rela berkorban, jujur, bertanggung jawab, bisa dipercaya dan berusaha berjuang demi orang lain. c) Dalam Keluarga, tokoh utama dicitrakan sebagai angggota kelarga, seorang istri dan seorang ibu. d) Dalam masyarakat, tokoh utama dicitrakan sebagai wanita yang selalu menjunjung tinggi kejujuran, bijak dalam memutuskan suatu hal atau perkara. Tokoh utma juga termasuk orang yang bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. (2) Perjuangan tokoh utama wanita dalam novel Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus meliputi: a) perjuangan tokoh utama wanita dalam memperjuangkan ketidakadilan dan kekerasan terhadap perempuan. b) perjuangan tokoh utama dalam memperjuangkan keselamatan orang-orang yang dicintainya yaitu keluarga. (3) Skenario pembelajaran Novel Daun Putri Malu di kelas XI SMA menggunakan metode STAD. Kata Kunci: feminisme, citra diri, model pembelajaran STAD PENDAHULUAN Sebuah karya sastra merupakan karya imajinatif pengarang dalam bentuk tulisan yang mempunyai nilai estetika. Karya imajinatif tersebut terlahir dari kreasi dan juga daya khayal pengarang. Karya sastra merupakan penjabaran kehidupan dan pengalaman pengarang atas kehidupan di sekitarnya. Selain itu, karya sastra juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan. Karya sastra juga

dapat dipakai untuk menggambarkan apa yang ditangkap oleh pengarang tentang kehidupan di sekitarnya (Nurhayati, 2012: 2). Karya sastra dapat diibaratkan sebagai potret kehidupan. Potret kehidupan yang dituangkan dalam karya sastra mencakup hubungan manusia dengan lingkungan dan masyarakat, hubungan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Meskipun demikian, sastra tetap diakui sebagai sebuah ilusi atau khayalan dari kenyataan yang telah ditafsirkan oleh pengarang dari kehidupan yang ada di sekitarnya. Tujuan dari pembelajaran sastra di sekolah adalah untuk ketrampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan cipta dan rasa serta menjunjung pembentukan watak (Rahmanto, 1988:16). Tujuan pokok yang ingin dicapai dalam pembelajaran novel adalah meningkatkan kemampuan dan minat baca peserta didik secara intensif agar peserta didik menghayati hasil karya orang lain terutama prosa berbentuk novel. Fakih (2013:8) mengatakan bahwa konsep gender, yakni suatu sikap yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya, bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional dan atau keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasioanl, jantan, perkasa. Ciri dari sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang dapat dipertukarkan. Artinya ada laki-laki yang emosional, lemah lembut, keibuan, sementara juga ada sifat perempuan yang kuat, rasioanal, perkasa. Perubahan ciri dari sifat-sifat itu terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang lain. Inti tujuan feminisme adalah meningkatkan kedudukan dan derajat perempuan agar sama atau sejajar dengan kedudukan serta derajat laki-laki (Djajanegara, 2000:4). Perjuangan serta usaha feminisme untuk mecapai tujuan itu mencakup berbagai cara. Salah satunya adalah cara yang dilakukan kaum feminis terpelajar dengan menjadikan wanita sebgai bahan studi. Kajian ini bertujuan menambahpengetahuan kita tentang pengalaman, kepentingan dan kehidupan wanita.

Citra perjuangan tokoh utama wanita yang ada dalam novel Daun Putri Malu akan ditinjau melalui teori feminisme dan gender. Penelitian tersebut diharapkan dapat menambah khazanah tentang citra perjuangan tokoh utama wanita dan dapat mengambil nilai-nilai positif. Selain itu, pembelajaran novel Daun Putri Malu di SMA juga dapat menambah atau meningkatkan apresiasi sastra. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis novel Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus karena berkaitan dengan citra perjuangan wanita yang dimiliki oleh tokoh utamanya. Hubungannya dengan pembelajarannya di SMA, hasil analisis novel Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif bahan pembelajaran di SMA. METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah teks novel yang berjudul Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus yang diterbitkan oleh penerbit PT Gramedia Pustaka, cetakan pertama Juni 2013, tebal halaman 289. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah kutipan langsung maupun tidak langsung dari teks novel. Focus penelitian ini pada citra dan perjuangan tokoh utama wanita dalam novel Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus khususnya citra diri dan citra sosial tokoh utama wanita dibidang tertentu dari segi feminism serta scenario pembelajarannya di SMA. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekhnik simak catat dan studi pustaka. Tekhnik analisis data dilakukan dengan metode analisis isi. Tekhnik yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis data adalah tekhnik informal. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Citra dan Perjuangan Tokoh Utama Wanita dalam Novel Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA meliputi beberapa aspek yaitu: citra diri yang terbagi dalam aspek fisik dan aspek psikis, citra sosial terbagi

dalam aspek citra sosial dalam keluarga dan aspek citra sosial dalam masyarakat, serta perjuangan yang terbagi dalam dua ruang lingkup yaitu ruang lingkup sosial dan ruang lingkup keluarga. Citra tokoh utama wanita novel Daun Putri Malu terdiri dari (i) citra diri dan (ii) citra sosial. (a) Secara fisik, tokoh utama novel Daun Putri Malu, digambarkan sebagai seorang ibu yang aktif berkiprah menjadi aktifis kemanusiaan dengan semangat yang membara, memiliki konstruksi sosial yang kuat, perkasa dan rasional. (b) Secara psikis Tokoh utama digambarkan sebagai seorang wanita tidak begitu pandai matematika, tetapi dia cerdas dalam menyelesaikan masalah, mempunyai daya intelektual yang tinggi, mempunyai jiwa kepemimpinan, berani mengambil resiko, mempunyai jiwa yang menenangkan hati orang lain, penyayang, baik hati, humoris, rela berkorban, jujur, bertanggung jawab, bisa dipercaya, dan berusaha berjuang demi orang lain. (a) Dalam keluarga, tokoh utama digambarkan sebagai seorang anak bungsu dari 2 bersaudara. Dia keturunan campuran antara Batak dan Sunda. Setelah dewasa menikah dan memiliki dua orang anak perempuan dan kehidupannya digambarkan mapan dan berkecukupan. Tokoh utama menjadi orang yang apa adanya. Tidak seperti waktu kecil yang selalu menutupi kebohongannya. (b) Dalam masyarakat tokoh utama digambarkan sebagai wanita yang selalu menjunjung tinggi kejujuran, bijak dalam memutuskan suatu hal/ perkara. Tokoh utama juga termasuk orang yang bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Perjuangan tokoh utama wanita meliputi perjuangan dalam ruang lingkup sosial dan perjuangan dalam ruang lingkup keluarga. Perjuangan tokoh utama dalam ruang lingkup sosial adalah memperjuangkan ketidakadilan dan kekerasan terhadap perempuan. Perjuangan tokoh utama dalam ruang lingkup keluarga adalah memperjuangkan keselamatan orang-orang yang dicintainya yaitu keluarganya. Skenario Pembelajaran novel Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus di Kelas XI SMA dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) tipe STAD (Student Team Achievement Division). Langkah-langkah pembelajarannya yaitu: (1) guru mempresentasikan materi (2) guru membagi kelompok secara heterogen; (3) guru mengadakan penugasan atau kuis dengan tes individu (4) guru membandingkan skor yang didapat dari prestasi individu sebelumnya (5) guru memberi penghargaan kepada tim agar memotivasi siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Keseluruhan citra dan perjuangan tersebut berkaitan dan membentuk satu kesatuan cerita yang padu. Saran yang diajukan prnulis berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan metode STAD sebagai berikut: (1) Bagi guru bahasa dan sastra Indonesia hendaknya memberikan dorongan secara dinamis tentang sastra kepada peserta didik, selain itu pembelajaran sastra hendaknya dapat menumbuhkan minat tentang sastra dan dapat menumbuhkan daya apresiasi sastra pada diri peserta didik. Oleh karena itu, guru hendaknya mempelajari materi terlebih dahulu sebelum menyampaikan bahan pembelajaran di kelas. (2) Siswa hendaknya semakin memperbanyak membaca karya sastra khususnya novel untuk menambah pengetahuan sehingga mampu mengambil nilai-nilai positif untuk dijadikan teladan. (3) Bagi peneliti, diharapkan agar penelitian ini dapat memberi gambaran informasi bagi penelitian selanjutnya. (4) Bagi pembaca, agar pendidikan ini dapat menjadi media apresiasi terhadap karya sastra, dan dapat menilai karya sastra khususnya novel. DAFTAR PUSTAKA Djajanegara, Soenarjati. 2003. Kritik Sastra Feminis Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fakih, Mansour. 2013. Analisis Gender dan Transormasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ginanjar, Nurhayati. 2012. Pengkajian Prosa Fiksi Teori dan Praktik. Rahmanto. B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Waluyo, Herman J. 2011. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: UNS Press.