REKAYASA PERANCANGAN CORAN BAJA MENGGUNAKAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI SOLIDCAST STUDY KASUS PRODUK LINK TRACK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SHRINKAGE PADA PRODUK BUCKET TEETH DENGAN SIMULASI SOFTWARE SOLIDCAST 8.2.5

PERANCANGAN MATERIAL CORAN BAJA LINK TRACK UNTUK BUCKET WHEEL EXCAVATOR BATUBARA

PERANCANGAN CASTING BUCKET TEETH TIPE FLARED CHISEL DAN ANALISIS PENGARUHNYA PADA VARIASI TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP SHRINKAGE POROSITY

BAB IV SIMULASI DAN ANALISIS CETAKAN RING, CONE DAN BLADE

Pengaruh Bentuk Riser Terhadap Cacat Penyusutan Produk Cor Aluminium Cetakan Pasir

STUDI SIMULASI DAN EKSPERIMEN PENGARUH KETEBALAN DINDING EXOTHERMIC RISER TERHADAP CACAT SHRINKAGE PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061 METODE SAND CASTING

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

PERANCANGAN RISER PENGECORAN BAJA PADUAN

SIMULASI PERANCANGAN SALURAN TUANG PADA PEMBUATAN PIPE REDUCER Ø 12'' KE Ø 10'' FC25 DENGAN PERANGKAT LUNAK SOLIDCAST

STEMAN 2014 ISBN: PROSIDING. Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK PENGECORAN KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

PENGARUH VOLUME EXOTHERMIC RISER TERHADAP CACAT SHRINKAGE PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE SAND CASTING

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN:

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

PENGARUH JUMLAH SALURAN MASUK TERHADAP CACAT CORAN PADA PEMBUATAN POROS ENGKOL (CRANKSHAFT) FCD 600 MENGGUNAKAN PENGECORAN PASIR

PENGARUH PERLAKUAN PANAS DOUBLE TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL AISI 4340

PENENTUAN TEMPERATUR OPTIMUM PADA PENGECORAN INVESTMENT CASTING DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN TANAH LIAT

Cacat shrinkage. 1 1,0964 % Bentuk : merupakan HASIL DAN ANALISA DATA. 5.1 Hasil Percobaan

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Dimensi Cil dalam (Internal Chill) terhadap Cacat Penyusutan (Shrinkage) pada Pengecoran Aluminium 6061

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061

PENGARUH UKURAN RISER TERHADAP CACAT PENYUSUTAN DAN CACAT POROSITAS PRODUK COR ALUMINIUM CETAKAN PASIR

Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal

MODUL 2 PERANCANGAN POLA PRODUK PENGECORAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN RISER RING DAN CROWN PADA PENGECORAN VELG TIPE MS 366 DENGAN UJI SIMULASI MENGGUNAKAN CAE ADSTEFAN

PENGARUH VOLUME EXOTHERMIC RISER TERHADAP CACAT SHRINKAGE PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE SAND CASTING

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

Pengaruh Kuat Medan Magnet Terhadap Shrinkage dalam Pengecoran Besi Cor Kelabu (Gray Cast Iron)

BAB III PENGUMPULAN DATA

Gambar 1 Sistem Saluran

TI-2121: Proses Manufaktur

PEMBUATAN POLA dan CETAKAN HOLDER MESIN UJI IMPAK CHARPY TYPE Hung Ta 8041A MENGGUNAKAN METODE SAND CASTING

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

Pengaruh Modulus Cor Riser Terhadap Cacat Penyusutan Pada Produk Paduan Al-Si

BAB I PENDAHULUAN. cairan logam tersebut dicorkan ke dalam rongga cetakan dan didinginkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

REDESAIN DAN PENGGUNAAN MESIN CENTRIFUGAL CASTING

PENGECORAN SENTRIFUGAL (CENTRIFUGAL CASTING) dimana : N = Kecepatan putar (rpm) G factor = Faktor gaya normal gravitasi selama berputar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODIFIKASI GATING SYSTEM UNTUK MENGATASI CACAT SHRINKAGE PADA BAGIAN GROOVE PADA PRODUK PUMP CASING F-60 DENGAN MATERIAL AISI 304

PROSES PEMBUATAN BANTALAN LUNCUR AXLE LINING di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA. Idris Prasojo Teknik Mesin Dr.-Ing.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP POROSITAS GAS PADA BAJA SCH 22

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

Analisa Proses Perpindahan Panas pada Pengecoran Paduan Al-12%Si dengan Metode Elemen Hingga

7. Pertumbuhan Kristal (Growth of Crystal)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

11 BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN CETAKAN RING, CONE DAN BLADE

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

BAB I PENDAHULUAN. pressure die casting type cold chamber yang berfungsi sebagai sepatu pendorong cairan

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM DENGAN BAHAN ALUMINIUM BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi pengecoran sangat berpengaruh terhadap. kemajuan Industri manufacture. Oleh karena itu pengembangan teknologi

PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

SKRIPSI TEKNIK PENGECORAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan rekayasa guna memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang berperan penting akan

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan bahwa material rockwool yang berbahan dasar batuan vulkanik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

6. Besi Cor. Besi Cor Kelabu : : : : : : : Singkatan Berat jenis Titik cair Temperatur cor Kekuatan tarik Kemuluran Penyusutan

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

SIMULASI PROSES BACKWARD EKSTRUSION PADA PEMBUATAN KOMPONEN PISTON

PENGEMBANGAN MATERIAL BAJA COR TAHAN PANAS SCH 22 DENGAN MODIFIKASI MOLYBDENUM

Dasar pengecoran logam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) B-80

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia teknik dikenal empat jenis material, yaitu : logam,

PROSES MANUFACTURING

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) F-266

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MILL SHAFT ROLL SHELL UNTUK 4000 TCD (TON CANE PER DAY) PADA PABRIK GULA SEI SEMAYANG DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION

PERANCANGAN ALAT UJI KEMAMPUKERASAN JOMINY TEST UNTUK LABORATORIUM TEKNIK MESIN UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI. Taufiqur Rokhman 1)

Metal Casting Processes. Teknik Pembentukan Material

ANALISA KEGAGALAN PADA KASUS LIP REPLACEABLE DAN PENGARUH DEOKSIDASI AL PADA MATERIAL BAJA COR TAHAN PANAS SCH 22

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

RANCANG BANGUN DAN ANALISA SISTEM SALURAN TERHADAP CACAT PENGECORAN PADA BLOK SILINDER (CYLINDER BLOCK) FCD 450 DENGAN MENGGUNAKAN PASIR CETAK KERING

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

TUGAS AKHIR POLA DAN PENGECORAN BODY RUBBER ROLL UNTUK SELEP PADI

KONTRAK KULIAH PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

TUGAS SARJANA TEKNIK PENGECORAN LOGAM

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

Abstrak. Kata kunci : Porositas,DOE,HPDC,Aluminium. 1. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Silinder liner adalah komponen mesin yang dipasang pada blok silinder yang

Transkripsi:

REKAYASA PERANCANGAN CORAN BAJA MENGGUNAKAN BANTUAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI SOLIDCAST 8.2.5 STUDY KASUS PRODUK LINK TRACK ( ) ( ) ( ) (1) Dosen Jurusan Teknik Pengecoran Logam (2) Dosen Jurusan Teknik Pengecoran Logam (3) Mahasiswa D4 Polman Bandung Konsentrasi Teknologi Foundry Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Jl Kanayakan No. 21 Dago, Bandung - 40135 Phone/Fax : 022. 250 0241 / 250 2649 Email:. ( ) benyby@yahoo. com. ( ) achyarsyah@gmail. com. ( ) muhamadhmzh42@gmail. com Abstrak Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya, yaitu simulasi produk link track.part ini digunakan di Mesin Pengeruk Pertambangan Batubara PT Bukit Asam Muara Enim Sumatra Selatan. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan perancangan coran dan simulasi dengan skala produk 1: 2,5. Hasilnya diperoleh produk cor yang sound casting dengan menggunakan tiga penambah atas, dua penambah samping, logam pendingin pada bagian bawah produk, dan pasir kromit pada bagian kolam untuk mengarahkan pendinginan. Pada penelitian kali ini dilakukan simulasi produk Link track menggunakan perbandingan 1: 1. Simulasi Link track pada penelitian ini menggunakan material ASTM A128 grade C. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan rancangan coran produk Link track yang dapat menghasilkan coran yang sound casting dengan skala 1:1. Selain itu menghasilkan yield yang paling tinggi dari perancangan sistem saluran kedua material. Metodologi pada penelitian dimulai dengan review penelitian sebelumnya yang dilanjutkan dengan melakukan perancangan sistem saluran, penambah dan logam pendingin. Setelah itu dilakukan simulasi menggunakan software simulasi coran sampai didapatkan hasil yang sound casting. Hasil penelitian ini yaitu Perancangan material ASTM A128 grade C menggunakan satu buah penambah atas berbentuk silinder diameter 250mm yang diberi eksotermik, dua penambah samping berbentuk silinder diameter 200 mm, pasir kromit pada bagian bawah dan kolam Link track, dan logam pendingin pada bagian bawah yang berbentuk plat menghasilkan simulasi yang sound casting dan yield paling tinggi 53,17%. Kata kunci: Link track, baja cor, simulasi coran, perancangan coran, sound casting. 1. Pendahuluan Produk asli Link track (Gambar 1) adalah salah satu bagian pada Bucket Wheel Excavator di Bukit Asam, sumatera selatan. Selama ini untuk mendapatkan produk ini selalu di peroleh dengan cara impor dari Jerman atau dari India [¹]. Spesifikasi dan tingkat kesulitan yang tinggi menjadikan produk ini memerlukan perhatian dan perancangan yang khusus dalam memproduksinya. Jenis baja cor khusus, dimensi coran yang tebal, dan bentuk yang relatif sulit dalam perancangan coran, merupakan aspek-aspek yang menjadikan produk ini perlu perhatian dan penelitian lanjut mengenai usaha-usaha yang dapat di lakukan untuk dapat memproduksi Link track yang memenuhi spesifikasi standar [ ]. 1

Gambar.1 Produk Link track Penelitian pembuatan produk Link track ini sudah pernah dilakukan oleh Polman Bandung pada skala 1:2.5, dengan melakukan dua kali perbaikan untuk mendapatkan produk yang bebas dari rongga susut. Pada penelitian sebelumnya, simulasi yang pertama berdasarkan geometri dan posisi produk Link track seperti pada Gambar 2. Pada percobaan pertama terjadi rongga susut pada bagian atas produk. Gambar 2. Rongga susut berdasarkan geometri pada penelitian sebelumnya Berdasrkan hasil simulasi tersebut, dilakukan dua kali perbaikan untuk mendapatkan produk yang bebas dari rongga susut. Perbaikan kedua tersebut menggunakan lima penambah, yang terdiri dari tiga penambah atas dan dua penambah samping, penempatan chill pada bagian bawah dan pemberian pasir kromit (Gambar 3). Gambar 3.Hasil simulasi tidak di temuan rongga susut pada perbaikan 2 Perangkat lunak simulasi coran merupakan alat bantu yang masih memiliki keterbatasan sehingga selanjutnya menjadi fungsi manusia atau insinyur atau pengguna untuk dapat mengatasi keterbatasan alat bantu tersebut. Tingkat keakuratan prediksi hasil simulasi masih terus dikembangkan dan tentunya menjadi target pengembangan yang berkelanjutan para produsen perangkat lunak simulasi coran. Beberapa parameter yang terjadi di lapangan belum tentu sama dengan parameter yang diatur pada simulasi sehingga pengguna masih harus melakukan proses kalibrasi parameter. Latar belakang permasalah dalam pembuatan prduk Link track ini adalahpada penelitian sebelumnya dilakukan dengan skala 1:2,5 dengan tiga penambah atas, dua penambah samping, dan ditambah dengan pasir kromit. Sedangkan pada penilitian kali ini dilakukan dengan skala 1:1. Perbesaran ukuran produk akan menimbulkan modul benda yang meningkat, dan karena modul benda yang meningkat, maka suplai cairan yang dibutuhkan harus lebih banyak[ ]. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat casting desain Link track yang bebas dari rongga susut dan paling efektif untuk mendapatkan yield yang tinggi dengan bantuan perangkat lunak simulasi coran SolidCast 8.2.5 menggunakan material ASTM A128 grade C. 2. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut: Review penelitian sebelumnya : pengumpulan data dari penelitian sebelumnya dan analisis parameter yang akan digunakan. 2

Perumusan masalah dan penetapan tujuan Rancang bangun 3D Link track dan sistem saluran. Simulasi coran SOLIDCast 8.2.5 tanpa penambah menggunakan material ASTM A128 grade C yang bertujuan untuk mencari posisi dari rongga susut. Perbaikan perancangan dan optimalisasi penambah : menentukan penempatan posisi penambah, chill, pemberian pasir kromit, dan jumlah suplai penambah yang dibutuhkan. Rancang bangun 3D link track, penambah, chill, pasir kromit, dan sistem saluran sesuai perhitungan. Proses simulasi perancangan dengan SOLIDCast 8.2.5. Analisis hasil simulasi : apabila hasil dari simulasi perancangan coran saluran tidak efektif serta tidak bebas dari rongga susut maka di analisis unruk dilakukan perbaikan perancangan dan optimalisasi penambah. Tetapi apabila hasil dari simulasi perancangan coran efektif serta bebas dari rongga susut maka dilakukan analisa untuk mendapatkan kesimpulan. Kesimpulan. Desain coran dibuat sebanyak dua model. Desain coran pertama menggunakan parameter yang sama dengan penelitian sebelumnya yaitu perbaikan kedua penelitian sebelumnya yang menghasilkan produk yang bebas dari rongga susut. Desain coran model kedua yaitu perbaikan dari model pertama yang bertujuan meningkatkan casting yield. 3. Analisis Hasil dan Pembahasan Faktor penentu keakuratan dalam melakukan simulasi ini adalah parameter dari material yang akan di cor dan parameter pasir cetak. Masing-masing parameter memiliki sub parameter yang sangat pentig diatur dalam melakukan simulasi. Keakuratan informasi data yang di dapat sangat penting, sebagai informasi untuk parameter pada proses simulasi. Informasi data yang di pilih dilakukan dengan cara study litelatur baik dengan buku referensi maupun internet. Salah satu parameter ketika simulasi yaitu shrinkage. Wlodawer dalam bukunya[ ], yang mempengaruhi terhadap shrinkage yaitu komposisi kimia material dan temperature cor. Berdasarkan perhitungan Pada temperature cor 1600 C shringkage yang terjadi pada material ASTM A128 grade C yaitu 8,446%. Beberapa material yang menunjang simulasi terdapat pada data base SOLICast. Dari parameter yang telah didapat untuk di input pada perangkat lunak simulasi coran SOLIDCast 8.2.5. Selanjutnya rancang model 3D Link track dan sistem saluran tanpa penambah seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Perancangan Sistem saluran Link track tanpa penambah Setelah rancang 3D selesai di lakukan simulasi coran tanpa penambah dengan SOLIDCast. Hasil simulasi tanpa penambah menunjukan posisi rongga susut yang terdapat pada produk link track.posisi rongga susut tanpa penambah memiliki kesamaan dengan penilitian sebelumnya sepeti yang di tunjukan Gambar 5.Kecenderungan terjadinya rongga susut terdapat pada bagian atas. Akan tetapi rongga susut terdapat juga pada bagian tengah produk yang di sebabkan tidak searahnya pembekuan. Gambar 5. Posisi rongga susut simulasi tanpa penambah 3

Berdasarkan hasil simulasi penambah yang mempunyai kesamaan posisi rongga susut dengan penelitian sebelumnya. Maka, untuk desain perancangan coran yang pertama parameter perancangan coran di samakan dengan penelitian sebelumnya. Perancangan coran menggunakan tiga penambah atas dimana yang berbentu silinder diberi eksotermik yang bertujuan untuk menjaga panas pada penambah terjaga lebih lama sehingga penyuplaian lebih efektif [ ], dua penambah samping, penempatan chill pada bagian bawah produk dan pemberian pasir kromit yang (Gambar 6). Setelanjutnya rancang 3D perancangan coran yang telah dihitung pada perangkat lunak Solid Work. Pandangan depan Pandangan samping Gambar 7.Data material Density 0,99 pada simulasi desain pertama ( Full Casting Design) dari tiga sudut pandang Gambar 6.Perancangan coran desain pertama Setelah rancang 3D desain pertama selesai maka dilakukan simulasi menggunakan simulasi coran SOLIDCast 8.2.5. Hasil dari simulasi, produk bebas dari rongga susut seperti pada Gambar 7. Analisis dari custom-high SOLIDCast menunjukan nilai modulus thermal yang sudah sesuai kaidah pembekuan terarah.modulus thermal tertinggi terdapat pada penambah seperti pada Gambar 8.Sehingga, berdasarkan gambar custom-high pembekuan terakhir terjadi pada penambah. Gambar 8. Data custom-high simulasi desain pertama (Full Casting Design) Pandangan atas Desain pertama perancangan pertama coran menggunakan material ASTM A128 4

grade C menghasilkan casting yield sebesar 41,25%. Berdasarkan hasil casting yield desain pertama, casting yield yang didapat dinilai terlalu kecil. Sehingga dibuat perancangan coran desain kedua yang bertujuan untuk meningkatkan casting yield material. Desain kedua perancangan coran berbeda, dimana pada desain kedua ini perancangan coran hanya menggunakan satu penambah atas yang diberi eksotermik, dua penambah samping, penempatan chill pada bagian bawah, dan pemberian pasir kromit pada bagian tengah dan ko lam produk seperti pada Gambar 9. Penempatan satu penambah atas dikarena suplai dua penambah atas lainnya tidak efektif.dan untuk mengatasi rongga susut yang terdapat pada bagian tersebut sudah tersuplai dengan adanya dua penambah samping. Setelanjutnya rancang 3D perancangan coran yang telah dihitung pada perangkat lunak Solid Work. Pandangan atas Pandangan depan Pandangan samping Gambar 9. Perancangan coran desain pertama Setelah rancang 3D desain kedua selesai maka dilakukan simulasi menggunakan simulasi coran SOLIDCast 8.2.5. Hasil dari simulasi, produk bebas dari rongga susut seperti pada Gambar 10. Gambar 10.Data material Density 0,99 pada simulasi desain kedua ( Full Casting Design) dari tiga sudut pandang Berdasarkan hasil data material density, selanjutnya di analisis custom-high untuk membuktikan bahwa desain kedua perancangan coran sudah sesuai dengan kaidah pembekuan terarah.gambar 9 menunjukan nilai modulus thermal yang sesuai dengan kaidah pembekuan terarah. 5

Akhir Penelitian Hibah Bersaing 2010, Polman Bandung, 2010. [3]Campbell, John. (1991). First Edition, Castings, Butterworth Heinemann.Hal. 180 [4]Wlodawer, R. (1966). Directional Solidification of Steel Castings,Hal 34. [5]ASM Casting Design and Performance Halaman 70 Gambar 9. Data custom-high simulasi desain kedua (Full Casting Design) Desain kedua perancangan coran yang bebas dari rongga susut ini mendapatkan hasil casting yield yang lebih tinggi dari desain perancangan coran pertama. Yakni nilai casting yield desain kedua sebesar 53,17%. 4. Kesimpulan Perancangan material ASTM A128 grade C menggunakan satu buah penambah atas berbentuk silinder diameter 250 mm yang diberi eksotermik, dua penambah samping berbentuk silinder diameter 200 mm, pasir kromit pada bagian bawah dan kolam Link track, dan logam pendingin pada bagian bawah yang berbentuk batang menghasilkan simulasi yang sound casting dan yield paling tinggi 53,17%. Daftar Pustaka [1]Wikipedia, Bucket Wheel Exsavator, di akses tanggal 12 april 2014 dari http://en.wikipedia.org/wiki/bucketwheel_excavator. [2]Firmansyah, D dan Achyarsyah, M, Pengembangan Produk Steel Casting Link track pada Alat Berat Excavator Batu Bara Bukit Asam Sebagai Produk Substitusi Impor, Laporan 6