PENGARUH BERAT BADAN TERHADAP GAYA GESEK DAN TIMBULNYA OSTEOARTHRITIS PADA ORANG DI ATAS 45 TAHUN DI RSUP PROF. DR. R. D.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. American College of Rheumatology Available from:< [27 September 2014]

PREVALENSI OBESITAS PADA PASIEN YANG OSTEOARTHRITIS DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN TAHUN Oleh: Noormimi Khatijah Binti Kasim

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenai mereka di usia lanjut atau usia dewasa dimana rawan kartilago yang

I. PENDAHULUAN. baru pada permukaan sendi (Khairani, 2012). Terjadinya osteoarthritis itu

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejalan dengan semakin meningkatnya usia seseorang, maka akan terjadi

Disusun Oleh : Nama : Ariyanto Nim : J

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi.

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) PASIEN OSTEOATRITIS LUTUT DITINJAU DARI PEMERIKSAAN RADIOLOGI

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK RSUP DR. KARIADI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH BEBAN KERJA DAN UMUR TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA ANGKAT- ANGKUT DI P.B. CAHAYA INTAN KRUJON TOYOGO SRAGEN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi mempermudah manusia dalam kehidupan sehari hari,

Oleh: KHAIRUN NISA BINTI SALEH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Penurunan tersebut

HUBUNGAN PERBEDAAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN DI ICU DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN PERIODE BULAN JULI 2014 HINGGA OKTOBER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil desain penelitian cross sectional mengamati hubungan indeks

PROPORSI INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DI RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN

PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN GERIATRI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG YANG MENDAPAT PERAWATAN GIGI DAN TIDAK MENDAPAT PERAWATAN GIGI

Kata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.

HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN LAKI-LAKI. Oleh : THARMANTHIRAN THIRUCHELVAM

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO)

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO OSTEOARTRITIS LUTUT DENGANNYERI, DISABILITAS, DAN BERAT RINGANNYAOSTEOARTRITIS LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

Oleh: Esti Widiasari S

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia prevalensi OA lutut yang tampak secara radiologis mencapai 15,5%

HUBUNGAN KEJADIAN FLAT FOOT DENGAN OBESITAS PADA ANAK. Oleh: LAVENIA

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN HERNIA INGUINALIS DI POLI BEDAH RSUD DR. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

HUBUNGAN PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN PADA LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SIBELA KOTA SURAKARTA SKRIPSI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN JENIS PENYAKIT REMATIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN PERIODE JULI 2015 OKTOBER 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. Kata kunci : Obesitas, Perkembangan Motorik Kasar, Anak. commit to user. vii

PENGESAHAN SKRIPSI. Hesthi Krisnawati, NIM: G , Tahun: 2016

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang dalam kurun waktu Mei Juni pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Profil Infeksi Luka Operasi di Bagian Bedah RSUP H. Adam Malik Periode Januari Juni Oleh : LANDONG SIHOMBING

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap grade osteoarthritis menurut Kellgren dan Lawrence. Diagnosis. ditegakkan berdasarkan klinis dan radiologinya.

Kata Kunci : Hubungan, Pendidikan, Tingkat Pengetahuan, Obat CTM.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

HUBUNGAN OBESITAS TERHADAP PENINGKATAN INDEKS RASIO KARDIOTORAKS LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

III. METODE PENELITIAN. waktu dengan tujuan untuk mencari hubungan Faktor-Faktor Resiko

BAB III METODE PENELITIAN

Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat,

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA BAGIAN SEWING DI CV.

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI BLU RSUP PROF DR. R.D. KANDOU MANADO TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA. Oleh : NELDA NILAM SARI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

HUBUNGAN ANTARA WAIST-HIP RATIO DENGAN DERAJAT NYERI PENYAKIT OSTEOARTRITIS LUTUT PADA PASIEN DI RSUP.H.ADAM MALIK. Oleh : ZANURUL RIFHAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN CARA BAYAR, JARAK TEMPAT TINGGAL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT RAWAT JALAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA TESIS

BAB I.PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang. paling sering dijumpai pada masyarakat dan jumlah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DENGAN JARAK RUMAH DAN STATUS PEKERJAAN DI FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN (BBKPM) SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN NILAI VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) PADA MAHASISWA APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA SKRIPSI

KECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK

MODEL PREDIKSI TINGGI BADAN LANSIA ETNIS JAWA BERDASARKAN TINGGI LUTUT, PANJANG DEPA, DAN TINGGI DUDUK FATMAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B

PENGARUH REHABILITASI MEDIK TERHADAP SKOR GDS PADA PASIEN LANJUT USIA PASKA STROKE SKRIPSI

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERBANDINGAN VOLUME PROSTAT ANTARA PASIEN BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

Transkripsi:

PENGARUH BERAT BADAN TERHADAP GAYA GESEK DAN TIMBULNYA OSTEOARTHRITIS PADA ORANG DI ATAS 45 TAHUN DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO 1 Angela Sarah Sumual 2 Vennetia R Danes 2 Fransiska Lintong 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: angelasarahsumual@yahoo.com Abstract: The friction changes happened due to object weight increasement and friction coefficient. This research purpose is to see body weight influence at friction count, and if there is influence of body weight at friction count with osteoarthritis appearance in people above 45 years old at Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital. The research method that used is descriptive analytic with cross-sectional approach, samples were determined by consecutive sampling that is taken from patients above 45 years old. Data were obtained by measuring body weight and height scale 45 subjects who fulfilled inclusive criterias, then multiply friction coefficient of synovial joint 0,003 with body weight (Newton). Data were analyzed using SPSS 20.00 and Regresi Logistic test. Male (53,3%) more often suffer Osteoarthritis than female (46,7%), with IMT overweight (82,2%) and friction 1,8 (22%). Regresi Logistic test showed that there is a significant correlation between friction (p = 0,026) and osteoarthritis appearance in people above 45 years old. But there was not significant correlation between age which affect friction (p = 0,054) and appearance of osteoarthritis.conclusion: There was significant correlation between body weight toward friction and osteoarthritis appearance in people above 45 years old. Keywords: Body Weight, Friction, Osteoarthritis Abstrak: Perubahan gaya gesekan disebabkan kenaikan berat objek dan koefisien gesekan. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh berat badan terhadap gaya gesek, dan jika terdapat pengaruh dari berat badan terhadap gaya gesek dengan timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Metode dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel ditentukan secara konsekutive sampling, diambil dari pasien berumur diatas 45 tahun. Data diperoleh dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada 45 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian mengalikan koefisien gesekan sendi synovial 0,003 dengan berat badan (Newton). Data dianalisis menggunakan SPSS 20.00 dan uji Regresi Logistik. Pria (53,3%) lebih sering menderita Osteoarthritis daripada wanita (46,7%), IMT overweight (82,2%) dan gaya gesekan 1,8 (22%). Hasil uji regresi logistik menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara berat badan yang mempengaruhi gaya gesekan (p = 0,026) dan timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun. Namun tidak didapatkan hubungan signifikan antara umur yang mempengaruhi gaya gesek (p = 0,054) dan timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun. Simpulan: Ada hubungan bermakna antara berat badan terhadap gaya gesek dan timbulnya osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun. Kata kunci: Berat Badan, Gaya Gesek, Osteoarthritis 140

Sumual, Danes, Lintong; Pengaruh Berat Badan terhadap Gaya Gesek... 141 Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk. Agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat maka diselenggarakan upaya kesehatan berupa pendekatan pemeliharaan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1992). Osteoarthritis ditemukan oleh American College of Rheumatology sebagai sekelompok kondisi heterogen yang mengarah kepada tanda dan gejala sendi. Osteoarthritis merupakan penyakit degene-ratif dan progresif yang mengenai dua per tiga orang yang berumur lebih dari 65 tahun, dengan prevalensi 60,5% pada pria dan 70,5% pada wanita. Seiring bertambahnya jumlah kelahiran yang mencapai usia pertengahan dan obesitas serta peningkatannya dalam populasi masyarakat osteoarthritis akan berdampak lebih buruk di kemudian hari. Karena sifatnya yang kronik progresif, osteoarthritis berdampak sosio-ekonomik yang besar di negara maju dan di negara 1 berkembang. Osteoarthritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit ini ditandai oleh adanya abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru yang irreguler pada permukaan persendian. Nyeri menjadi gejala utama terbesar pada sendi yang mengalami osteoarthritis. Rasa nyeri diakibatkan setelah melakukan aktivitas dengan penggunaan sendi dan rasa nyeri dapat diringankan dengan istirahat. Trauma dan obesitas dapat meningkatkan resiko osteoarthritis. Namun baik penyebab maupun pengobatannya belum sepenuhnya diketahui. 1 Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Berat Badan terhadap Gaya Gesek dan Timbulnya Osteoarthritis pada Orang Di atas 45 tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. METODOLOGI Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan studi potong melintang. Desain tersebut dipilih untuk mengetahui pengaruh gaya gesek terhadap osteoarthritis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember tahun 2012 yang bertempat di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Populasi yang diambil adalah semua orang yang berusia lanjut di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, dengan teknik pengambilan sampel yaitu secara konsekutif sampling dengan semua sampel yang datang dan memenuhi kriteria dijadikan sampel sampai jumlah sampel terpenuhi. Orang yang berusia lanjut yang terdiagnosa osteoartritis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang memenuhi kriteria klinis dan radiologis berjumlah 30 orang dan penderita yang berobat di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado bulan (Agustus-Desember 2012) yang tidak terdiagnosa osteoarthritis berjumlah 15 orang, merupakan sampel yang diambil untuk digunakan dalam penelitian ini. Subjek penelitian adalah pasien yang terdiagnosa osteoarthritis, berusia 45 tahun atau lebih yang memenuhi kriteria klinis dan radiologis osteoarthritis. Pasien yang tidak diambil sebagai subjek penelitian adalah yang terdiagnosa penyakit penyerta sendi (Rheumatoid Arthritis dan Gout) dan post traumatik. Osteoarthritis dijadikan sebagai variabel terikat sedangkan besarnya gaya gesek sebagai variabel bebas. Hipotesis yang diajukan yaitu, tidak adanya hubungan besar gaya gesekan terhadap osteoarthritis pada usia lanjut di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan terdapatnya hubungan besar gaya gesek terhadap osteoarthritis pada usia lanjut di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu pasien yang terdiagnosa osteoarthritis sesuai hasil diagnosa dokter ahli dalam bagian tersebut dan peningkatan berat badan yang tidak sesuai

142 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 140-146 dengan tinggi badan, dengan rumus perhitungan IMT, berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) 2. Pengkategorian hasil IMT dibagi menjadi empat kategori yaitu, underweight kecil dari 18.5, normal 18.5 24.9, overweight 25 29,9 dan obese 30.00 atau lebih. Definisi operasional yang digunakan juga meliputi maksimum kekuatan F (gaya gesekan) biasanya dijelaskan oleh F ƒ, koefisien gesekan (M) dikalikan berat beban (N), kita dapat menerapkan gaya gesekan sebesar ƒ, koefisien gesekan persendian tulang 0,003 (µ) dikalikan berat badan (N). 2,3 Pengumpulan data primer diambil secara langsung dari responden dengan wawancara, mengobservasi langsung dan menimbang berat badan serta mengukur tinggi badan penderita, sedangkan data sekunder diperoleh dari data di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, yang berhubungan dengan penelitian mengenai data pendahuluan yang berhubungan dengan kasus Osteoartritis yang ada. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah, timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, data pasien osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, lembar persetujuan dan lembar observasi. Data diolah dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi.20.00. Data yang diperoleh akan dianalisa dan diinterpretasikan dengan tahapan awal analisis univariat dengan mengolah data dan dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi dan analisis persentase, kemudian analisis multivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu besar gaya gesekan dan umur terhadap variabel terikat yaitu osteoarthritis dengan uji statistik yang akan digunakan adalah dengan uji regresi logistik. Uji regresi logistik ini digunakan pada variabel bebas berskala numerik, sedangkan variabel tergantungnya berskala nominal dikotom, sesuai kebutuhan penelitian ini. HASIL PENELITIAN Distribusi data berdasarkan karakteristik osteoarthritis, terdiri dari karakteristik subjek penelitian dan karakteristik faktor resiko. Dari data primer yang telah dikumpulkan selama penelitian, ditabulasikan dengan hasil sebagai berikut: Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik subjek penelitian dalam penelitian ini meliputi umur dan jenis kelamin. Dengan hasil sebagai berikut: Umur Distribusi data berdasarkan umur penderita dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu umur 45-59 tahun, 60-74 tahun, 75-90 tahun dan lebih dari 90 tahun. Diperoleh data pada kelompok umur 45-59 tahun sebanyak tujuh orang (15,6%), diikuti kelompok umur 60-74 tahun sebanyak 30 orang (66,7%), kelompok umur 75-90 tahun sebanyak delapan orang (17,8%), dan yang paling sedikit atau tidak ditemukan pada kelompok umur lebih dari 90 tahun (0%). Distribusi jumlah data menurut umur pada penderita dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi data berdasarkan umur pada penderita Osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Kelompok Umur Jumlah 45 59 tahun 7 15,6 % 60 74 tahun 30 66,7 % 75 90 tahun 8 17,8 % > 90 tahun 0 0 % Jenis Kelamin Distribusi data berdasarkan jenis kelamin penderita dikategorikan menjadi dua kategori yaitu pria dan wanita. Data yang diperoleh berdasarkan tabulasi data diperoleh yaitu sebanyak 24 orang (53,3%) pada pria dan 21 orang (46,7%) pada wanita. Distribusi data berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 2.

Sumual, Danes, Lintong; Pengaruh Berat Badan terhadap Gaya Gesek... 143 Tabel 2. Distribusi data menurut jenis kelamin penderita Osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Jenis Kelamin Jumlah Pria 24 53,3 % Wanita 21 46,7 % Karakteristik Faktor Resiko Karakteristik faktor resiko pada penelitian ini yaitu berat badan dengan mengkategorikan ke dalam Indeks Masa Tubuh (IMT), penggunaan sendiri berlebihan dan lamanya penderita menderita Osteoarthritis, dengan hasil sebagai berikut: Berat Badan Distribusi data berdasarkan berat badan berlebihan yang telah dihitung berdasarkan kategori Indeks Massa Tubuh (IMT) dikategorikan menjadi empat kelompok yaitu underweight, normal, overweight dan obese. Data yang diperoleh yaitu pada penderita dengan IMT underweight berjumlah satu orang (2,2%), normal berjumlah tiga orang (6,7%), overweight berjumlah 37 orang (82,2%), dan obese berjumlah empat orang (8,9%). Distribusi data menurut kategori IMT dapat dilihat pada tabel 3. Penggunaan Sendi Distribusi data berdasarkan penggunaan sendi berlebihan dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu ringan yang termasuk di dalamnya kegitan sehari-hari, sedang dengan melakukan pengangkatan beban berlebihan dan olahraga lari, dan berat yaitu pengangkatan beban berlebihan dalam waktu lama secara terus menerus. Data yang diperoleh yaitu sebanyak 37 orang (82,2%) dengan intensitas ringan, sebanyak tujuh orang (15,6%) dengan intensitas sedang dan sebanyak satu orang (2,2%) pada intensitas berat. Distribusi data berdasarkan penggunaan sendi berlebihan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 3. Distribusi data menurut kategori IMT penderita Osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado IMT Jumlah Underweight 1 2,2 % Normal 3 6,7 % Overweight 37 82,2 % Obese 4 8,9 % Tabel 4. Distribusi data menurut penggunaan sendi pada penderita Osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Penggunaan Sendi Jumlah Ringan 37 82,2 % Sedang 7 15,6 % Berat 1 2,2 % Lamanya Gejala Distribusi lamanya gejala yang telah dialami pasien dikategorikan menjadi tiga kelompok. Data yang diperoleh yaitu kurang dari satu tahun berjumlah 25 orang (55,6%), 1-3 tahun berjumlah 14 orang (31,1%), dan lebih dari tiga tahun berjumlah enam orang (13,3%). Distribusi data berdasarkan lamanya gejala pada penderita osteoarthritis dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Distribusi Lamanya Gejala penderita Osteoarthritis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Lamanya Gejala Jumlah < 1 tahun 25 55,6 % 1 3 tahun 14 31,1 % > 3 tahun 6 13,3 % Distribusi Data Berdasarkan Gaya Gesek Berdasarkan besarnya gaya gesek yang diperoleh dari berat badan dalam satuan Newton kemudian dikalikan dengan koefisien gesekan kinetik persendian

144 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 140-146 synovial tulang sebesar 0,003 maka, data primer yang telah dikumpulkan selama penelitian ditabulasikan dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Distribusi data berdasarkan besarnya gaya gesek pada pasien di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Besar Gaya Gesek Jumlah 1,2 3 6,6 1,3 2 4,4 1,4 2 4,4 1,5 1 2,2 1,6 4 8,8 1,7 2 4,4 1,8 10 22 1,9 7 15,4 2,0 5 11 2,1 6 13,2 2,2 1 2,2 2,3 1 2,2 2,5 1 2,2 Tabel 7. Hasil analisis Multivariat Uji Regresi Logistik Nilai p value Hasil Analisis Gaya Gesek (f) 0,026 Signifikan Umur 0,054 Tidak Signifikan Hasil Analisis Data Analisis multivariat dilakukan untuk dapat mengetahui hubungan antara besarnya gaya gesekan dan umur terhadap osteoarthritis. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil dari analisis uji ini didapatkan bahwa gaya gesek dengan nilai p = 0,026 dan umur dengan nilai p = 0,054. BAHASAN Pembahasan dalam penelitian ini meliputi pembahasan distribusi frekwensi data karakteristik subjek penelitian, karakteristik faktor resiko dan hasil analisis multivariat. Karakteristik Subjek Penelitian Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh data menurut usia pada kelompok umur 60-74 tahun sebanyak 30 orang (66,7%), diikuti kelompok umur 75-90 tahun sebanyak delapan orang (17,8%), kelompok umur 45-59 tahun sebanyak tujuh orang (15,6%) dan yang paling sedikit tidak ditemukan pada kelompok umur lebih dari 90 tahun (0%) dengan usia terendah 51 tahun dan usia tertinggi 82 tahun. Pengelompokan usia dilakukan berdasarkan pengkategorian usia lanjut menurut WHO. 4 Prevalensi osteoarthritis di Indonesia cukup tinggi yaitu 5% pada usia kurang dari 40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun dan 65% pada usia lebih dari 61 5 tahun. Distribusi data selanjutnya diperoleh berdasarkan jenis kelamin penderita dikategorikan menjadi dua kategori yaitu pria dan wanita. Data yang diperoleh berdasarkan tabulasi data diperoleh yaitu sebanyak 24 orang (53,3%) pada pria dan 21 orang (46,7%) pada wanita. Pria ditemukan lebih banyak dibandingkan wanita pada osteoarthritis. Namun menurut penelitian lain ditemukan bahwa setelah usia 50 tahun, wanita lebih sering menderita osteoarthritis dibandingkan pria, dengan gejala pertama kali timbul pada umur 40 tahun dan perkembangannya perlahan. 6 Wanita ditemukan memiliki progresitivitas lebih cepat dan membutuhkan intervensi pembedahan lebih tinggi daripada pria. 7 Karakteristik Faktor Resiko Distribusi data berdasarkan faktor resiko yang diteliti yaitu berat badan yang telah dihitung berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dikategorikan menjadi empat kelompok yaitu underweight, normal, overweight dan obese. Data yang diperoleh yaitu terbanyak pada penderita dengan IMT overweight berjumlah 37 orang (82,2%), kemudian obese

Sumual, Danes, Lintong; Pengaruh Berat Badan terhadap Gaya Gesek... 145 berjumlah empat orang (8,9%), normal sebanyak tiga orang (6,7%) dan underweight sebanyak satu orang (2,2%). Bobot tubuh rata-rata yaitu 61,20kg yang dalam Newton, 600 N. Berdasarkan perhitungan hasil Indeks Masa Tubuh (IMT) rata-rata pasien yaitu 25,24 termasuk dalam kategori overweight. Kegemukan telah lama ditemukan sebagai faktor resiko yang terpenting dari penyebab dan progresi dari OA lutut. Kegemukan mengarah ke OA tidak hanya karena penyebab mekanik tetapi juga efek metabolik. 8 Kemudian distribusi data berdasarkan penggunaan sendi dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu ringan yang termasuk di dalamnya kegitan sehari-hari, sedang dengan melakukan pengangkatan beban berlebihan dan olahraga lari, dan berat yaitu pengangkatan beban berlebihan dalam waktu lama secara terus menerus. Data yang diperoleh yaitu sebanyak 37 orang (82,2%) dengan intensitas ringan, sebanyak tujuh orang (15,6%) dengan intensitas sedang dan sebanyak satu orang (2,2%) pada intensitas berat. Pada tahap awal penyakit ini, penderita mengalami rasa nyeri setelah menggunakan sendi, dan rasa nyeri itu dapat bertambah parah sepanjang hari. 1 Berdasarkan lamanya gejala yang telah dialami pasien dikategorikan menjadi tiga kelompok. Data yang diperoleh yaitu kurang dari satu tahun berjumlah 25 orang (55,6%), 1-3 tahun berjumlah 14 orang (31,1%), dan lebih dari tahun berjumlah enam orang (13,3%). Berdasarkan penelitian lainnya ditemukan bahwa gejala pertama kali timbul pada umur 40 tahun dan perkembangannya perlahan. 6 Besar Gaya Gesekan pada Penderita Osteoarthritis Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan pada pasien di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, didapatkan pasien dengan diagnosa osteoarthritis sebanyak 30 orang (66,7%) dan pasien dengan diagnosa non-osteoarthritis berjumlah 15 orang (33,3%), dengan total subjek penelitian 45 orang (100%). Juga ditemukan bahwa besar gaya gesekan ratarata pada penderita adalah 1,801 dengan hasil terendah 1,2 dan hasil tertinggi sebesar 2,5. Hal ini menjelaskan bahwa besar gaya gesekan yang dimiliki setiap individu berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Pasien dengan beban tubuh besar maka akan besar pula gaya gesekan yang terjadi antar sendinya dan akan menimbulkan nyeri pada penderita osteoarthritis. Pengurangan berat badan setengah kilogram menghemat beban lutut 2 kg, dan berkurangnya berat badan 2 kg menurunkan 6,9 resiko OA sendi lutut 50% pada wanita. Pernyataan bahwa makin kasar permukaan benda yang saling bersinggungan maka makin besar gaya gesekan juga berlaku dengan penjelasan bahwa penipisan tulang kartilago dan pembentukan osteofit pada pinggir-pinggir tulang menyebabkan permukaan tulang menjadi kasar sehingga dengan bersinggungannya antar tulang menyebabkan nyeri yang hebat dan pembatasan dalam pergerakkan. Mengontrol besar gaya gesekan dilakukan dengan mengontrol nilai koefisien gesekannya. 1,10 Koefisien gesekan dapat diperkecil dengan memperhalus permukaan yang melakukan kontak, contohnya cairan synovial pada sendi yang melumasi persendian tulang. 11 Hasil analisis pengaruh berat badan terhadap gaya gesek menunjukkan bahwa makin tinggi berat badan maka akan makin tinggi juga besar gaya gesek yang didapatkan, sehingga tiap individu memiliki besar gaya gesekan yang berbeda-beda. Hasil lain yang didapatkan yaitu bahwa pada penelitian ini terdapat hubungan gaya gesek pada sendi terhadap osteoartritis dengan analisis regresi logistik diperoleh hasil yang sebagaimana dapat dilihat pada tabel 7, sehingga dapat disimpulkan bahwa makin tinggi gaya gesek pada persendian tulang, maka makin tinggi peluang terjadinya osteoarthritis. Dengan menjaga berat badan agar proporsional dengan rutin berolahraga dan diet yang seimbang serta tidak mengangkat beban berat dalam waktu lama secara terus menerus, dapat mencegah terjadinya osteoarthritis. 6

146 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 140-146 SIMPULAN Pada penelitian ini hasil simpulan yang didapatkan yaitu adanya pengaruh berat badan penderita terhadap besarnya gaya gesek dan terdapat pula hubungan antara gaya gesek dengan osteoarthritis pada orang diatas 45 tahun di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Drs. Bahrun M.Si selaku penguji I, dr. Jimmy Rumampuk M.Kes AIFO selaku penguji II, dan kepada semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah menumbuhkan ide atau gagasan dalam pemikiran penulis sehingga dapat menyelesaikan artikel ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Helmtrud I, Roach, Simon T. Bone and Osteoarthritis. London: Springer, 2007; p.1-3. 2. Cameron J, Skofronick J, Grant R. Physics of the Body (Second Edition). Medical Physics Publishing, 1999; p.39-41. Available at: http://medicalphysics.org/../ WebPOTB.pdf 3. Serway, Raymond, Faughn J. College Physics (Sixth Edition). Canada: Brooks/ Cole-Thomson Learning, 2003; p.101. Available at: http:// hypertextbook.com/../ ConnieQiu.shtml 4. Muriel Skeet. Protecting the Health of the Elderly. A Review of WHO activities. Europe: Denmark, 1983; p.3. 5. Resty Dwi Handayani. Faktor Resiko yang Mempengaruhi Terjadinya Osteoarthritis pada Lansia di Instalasi Rehabilitasi Medik RSU Haji Surabaya Tahun 2008. Surabaya: FKM UNAIR, 2008. Diunduh dari: URL: http://adln. fkm.unair.ac.id/gdl.php%3fmod%brow se&op%read&id%adlnfkm-adln-s2-2009-restydwiha-1110 6. Soenarwo HBM. Osteoarthritis. Jakarta: Halimun Medical Centre dan Al- Mawardi Prima, 2011; p.7-15. 7. Rosemann T, Laux G, Szecsenyi J. Osteoarthritis: Quality of life, comorbidities, medication and health service utilizationassesed in a large sample of primary care patients. Journal of Orthopedic Surgery & Research. 2007; 2: 12. 8. Yusuf E. Metabolic Factors in Osteoarthritis: Obese People Do Not Walk on Their Hands. Arthritis Research & Therapy. 2012; 14: 123. 9. Messier SP, Gutekunst DJ, Davis C, DeVita P. Weight loss reduces kneejoint loads in overweight and obese older adults with knee osteoarthritis. Arthritis & Rheumatism. 2005; 52(7): 2026-2032. 10. Knudson Duane. Fundamentals of Biomechanics. California State University: Springer, 2007; p.146. 11. Popov Valentine. Contact Mechanics and Friction. Berline University of Technology: Springer, 2010; p.134-140.