MEMORANDUM SALING PENGERTIAN

dokumen-dokumen yang mirip
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

w,= REPUBLIJ[ INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DAN

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

~ ' REPUBLIK INDONESIA

REPIJBl,IK INDONESIA

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark, selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

1REPUBLrK NDONESIA. Article I OBJECTIVE

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN SADAN ENERGI INTERNASIONAL (IEA) TENT ANG

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI BANTUAN HIBAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERJASAMA EKONOMI DANTEKNIK ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

''hd. pada kawasan yang dilanda konflik dan rawan konflik; manajemen konflik, serta mediasi kemanusiaan;

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN

-',... ~ TELAH mencapai kesepahaman sebagai berikut: ~ WI PO WORL D I NTEL L EC TU AL PRO P ERTY OA G C.. I T ION

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

energi terbarukan, berdasarkan prinsip kesetaraan dan manfaat bersama;

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

dimana berbagai pandangan yang berbeda dapat disampaikan dan didiskusikan secara terbuka, guna meningkatkan pemahaman dan kerjasama yang lebih luas;

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI MIKRONESIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; menimbulkan ancaman yang nyata terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat kedua negara;

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

BERKEINGINAN untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua pihak dan untuk meningkatkan arus perdagangan pada masingmasing

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

Tsinghua University batan LETTER OF INTENT ANTARA SADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN UNIVERSITAS TSINGHUA REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NORTHERN TERRITORY OF AUSTRALIA TENT ANG

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing; TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN SEBAGAI BERIKUT;

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK 11'1>0NESIA

===========================================

ANT ARA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perdagangan dan lnvestasi. Pembangunan Kota. Pendidikan dan Pelatihan.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok,

1. Perlukaran program radio dan berita mengenai sosial, pariwisata/tempat menarik, perdagangan, masalah seni dan budaya secara timbal balik.

Mempertimbangkan kepedulian bersama terhadap konservasi dan rehabilitasi lahan dan hutan tropis terdegradasi;

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA

Pasal 1 Tujuan Kerjasama

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

University di bidang pelatihan dan peningka.tan kapasitas para diplomat Indonesia dalam hal isu-isu terkait diplomasi;

TENT ANG KERJASAMA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGKAJIAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA. terjalin melalui peningkatan kerjasama antara Para Pihak; PASALI TUJUAN

REPUBLJI[ INDONESIA. 1. Untuk kepentingan Pasal 11 ayat (3), "suatu institusi keuangan"mempunyai arti:

REPUBLIK INDONESIA. Mengakui kedekatan hubungan dan persahabatan yang telah terjalin di antara Para Pihak;

r ANTARA KANTOR BERITA ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR BERITA TASR REPUBLIK SLOVAKIA

REPUBLIK INDONESIA PERSETUJUAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

t. ' ~ _.J "'-... ~... -'

REPUBLJI[ INDONESIA. 1. Untuk kepentingan Pasal 11 ayat (3), "suatu institusi keuangan"mempunyai arti:

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN BANK PEMBANGUNAN ASIA (ADB) TENT ANG KEMITRAAN PENGETAHUAN ENERGI BERSIH UNTUK INDONESIA Kementerian Energi dan sumber Daya Mineral Republik Indonesia ("KESDM") dan Bank Pembangunan Asia ("ADB") (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"), MEMPERTIMBANGKAN adanya minat bersama untuk mengembangkan kerja sama energi terbarukan diantara Para Pihak; MENGAKUI pentingnya bantuan teknis untuk sektor energi Indonesia termasuk dukungan pengembangan kebijakan dan uji coba teknologi inovatif dan model pembiayaan; Telah mencapai pengertian-pengertian sebagai berikut : PASAL1 Tujuan Memorandum Saling Pengertian ini ("MSP") ini mencatat pencapaian pemahaman antara KESDM dan ADB mengenai serangkaian kegiatan terkait dengan pengetahuan lanjutan yang akan dilakukan selama tahun 2015-2019 dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempromosikan pembangunan energi bersih dan penyebaran pelaksanaannya di Indonesia.

PASAL 2 Lingkup Kerjasama 1. Tujuan perjanjian ini adalah untuk pengembangan dan penyebaran energi bersih sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1, termasuk yang berkaitan dengan teknologi energi terbarukan seperti panas bumi, angin, matahari dan biomassa; langkah-langkah efisiensi energi dan penangkapan dan penyimpanan karbon. 2. Ruang lingkup kerjasama perlu diselaraskan guna mendukung upaya KESDM untuk meningkatkan dan mempromosikan penggunaan sumber daya energi bersih sebagaimana di bawah ini: a. Mendukung penyusunan undang-undang utama dengan maksud untuk menciptakan mekanisme harga bagi teknologi energi terbarukan dan menciptakan pasar bagi langkah-langkah efisiensi energi; b. Mendukung satuan tugas khusus dalam KESDM yang ditunjuk untuk mengidentifikasi cara-cara inovatif merampingkan dan meningkatkan investasi di bidang energi terbarukan dan untuk memotivasi terobosan kebijakan yang mempromosikan investasi energi bersih; dan c. Mendukung pembentukan Pusat Keunggulan untuk energi bersih dengan maksud membawa keahlian nasional dan internasional, serta badan-badan sektor publik dan swasta yang bertujuan untuk menyebarkan teknologi energi bersih melalui pendekatan pembiayaan yang inovatif dan model penyebaran. 3. Tujuan dan sasaran dari MSP ini juga tergantung pada diskusi perencanaan program tahunan pemerintah dan ADB.

PASAL3 Bentuk Kerjasama 1. Kemitraan pengetahuan antara KIESDM dan ADB dalam upaya percepatan meningkatkan dan mempromosikan penggunaan sumber daya energi bersih yang dapat berbentuk: a. Penelitian dan analisis kolaboratif; b. Mendukung acara penjangkauan; dan c. Uji coba untuk teknologi inovatif 2. Pengembangan bersama pengetahuan dan penerapannya guna memfasilitasi pembuatan kebijakan dan keputusan pembiayaan merupakan prioritas kunci dan prioritas lintas sektor yang sangat penting dalam Rencana Kegiatan ADB di Indonesia (COBP) 2015-2017 dan Strategi Kemitraan Negara 2016-2019, yang saat ini sedang dibahas dengan Pemerintah. 3. Dalam sektor energi, ADB akan menyiapkan serangkaian kegiatan di sektor energi termasuk : a. Dukungan bagi reformasi kebijakan; b. Pembiayaan program penguatan transmisi listrik dan infrastruktur distribusi; dan c. lnvestasi energi bersih lainnya. PASAL4 Pelaksanaan 1. Para Pihak perlu menentukan bidang kerjasama spesifik dan kegiatannya yang terkait yang disepakati bersama. Rincian ketentuan yang berkaitan dengan bentuk dan metode, kewajiban keuangan serta kondisi bidang kerja sama yang disepakati dituangkan dalam perjanjian pelaksanaan tersendiri yang akan disimpulkan oleh Para Pihak. 2. Dukungan untuk kegiatan pengetahuan di sektor energi bersih akan diberikan melalui pengaturan saat ini termasuk bantuan teknis ADB, hibah

dan pinjaman. Sumber daya tambahan juga dapat disediakan dari Kelompok Kerja Sektor Energi ADB dan Pusat Berbagi Pengetahuan dan Jasa ADB, dalam koordinasi dengan Misi Tetap ADS di Indonesia. Dukungan yang diberikan tergantung pada kesepakatan ADB dan pemerintah berdasarkan kasus per kasus. PASAL5 Koordinator Pelaksanaan (Focal Point) 1. Beberapa Direktorat Jenderal terkait di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan menjadi lembaga pelaksana untuk kegiatan yang dilakukan dalam lingkup MSP ini. 2. Misi tetap ADB di Indonesia (IRM) akan berfungsi sebagai koordinator utama bagi ADB, dan IRM pada gilirannya menjadi saluran bagi masukanmasukan dari Kelompok Sektor Energi ADS dan Pusat Serbagi Pengetahuan dan Jasa ADB. Semua produk dan jasa pengetahuan akan dimasukkan juga dalam diskusi tahunan rancangan pengetahuan negara. PASAL6 Amandemen Ketentuan dalam MSP ini dapat diubah setiap saat dengan persetujuan tertulis dari Para Pihak. Perubahan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MSP ini. PASAL 7 Saluran Komunikasi Untuk tujuan memfasilitasi pelaksanaan pengaturan kerja yang akan dibuat oleh Para Pihak MSP ini, rnaka saluran komunikasi bagi Para Pihak adalah: Untuk KESDM : Kementcrian Energi dan Sumber Daya Mineral U.p. : Kepala Sadan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral

dan Direktur Jenderal Energi Baru dan T erbarukan dan Konservasi Energi Untuk ADB U.p. : Bank Pembangunan Asia : Direktur ADS untuk Indonesia (Country Director Indonesia Resident Mission) PASAL 8 Hak kekayaan intelektual Para Pihak sepakat bahwa kekayaan intelektual yang timbul dari pelaksanaan MSP ini akan tunduk pada pengaturan pelaksanaan terpisah antara para Pihak. PASAL 9 Batasan Kegiatan Personil ADS menjamin bahwa semua kegiatannya termasuk yang dilaksanakan oleh para stat dan konsultannya harus dilakukan secara konsisten sesuai dengan tujuan, ruang lingkup dan bentuk kerjasama. PASAL10 Efek Hukum MSP ini bukan perjanjian hukum dan tidak dimaksudkan untuk menciptakan hak mengikat secara hukum apapun dan kewajiban antara Pihak. PASAL11 Mulai Berlaku, Durasi, dan Pengakhiran 1. MSP ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan oleh para pihak. 2. MSP ini akan tetap berlaku selama empat (4) tahun sejak tanggal penandatanganan oleh Para Pihak, dan dapat diperpanjang untuk periode berikutnya dengan persetujuan tertulis Para Pihak.

3. MSP ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak dengan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya akan niatnya untuk mengakhiri MSP ini selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran dimaksud. 4. Pengakhiran MSP ini tidak akan mempengaruhi penyelesaian kegiatan yang sedang dilaksanakan kecuali jika Para Pihak sepakat untuk melakukan sebaliknya. SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini. DITANDATANGANI di Jakarta pada hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015 dalam rangkap dua asli, dalam Indonesia dan bahasa lnggris, semua naskah tersebut mempunyai kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, rnaka naskah berbahasa lnggris yang berlaku. UNTUK KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK BANK PEMBANGUNAN ASIA (ADB) ~22 e ~- -- - Sudirman Said Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia vt Steven Tabor Direktur Misi Tetap ADS untuk Indonesia

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND ASIAN DEVELOPMENT BANK (ADB) ON A CLEAN ENERGY KNOWLEDGE PARTNERSHIP FOR INDONESIA The Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia ("MEMR") and Asian Development Bank ("ADB") (hereinafter referred to as "the Parties"); CONSIDERING mutual interest in developing renewable energy cooperation between the Parties; ACKNOWLEDGING the importance of technical assistance to the Indonesian energy sector including policy development support, and piloting of innovative technologies and financing models; Have reached the following understanding: ARTICLE 1 Objective This Memorandum of Understanding (''MoU") records the understandings reached between the MEMR and ADS on a series of further knowledge-rel2ted

activities to be undertaken during 2015-2019 with the objective to scale-up and promote clean-energy development and deployment in Indonesia. ARTICLE 2 Scope of Cooperation 1. For the purposes of this agreement, clean-energy development and deployment as stated in Article 1, will include those relating to renewableenergy technologies such as geothermal, wind, solar and biomass; energy efficiency measures, and carbon capture and storage. 2. The scope of cooperation shall be aligned to support the effort MEMR to scale-up and to promote the use of clean-energy resources as specified below: a. to support the preparation of major legislation with the intent to create pricing mechanisms for renewable energy technologies, and create a market for energy-efficiency measures; b. to support a special task force within the MEMR which is designated to identify innovative ways to streamline and increase investment in renewable energy and to motivate policy breakthroughs that promote clean-energy investment; and c. to support the establishment of a Center of Excellence for Clean Energy which is intended to convene national and international expertise, as well as public- and private-sector entities, with the purpose to deploy clean-energy technology through innovative financing approaches and deployment models. 3. The goals and objectives of this MoU will also be subject to annual government and ADS program planning discussions.

ARTICLE 3 Forms of Cooperation 1. The knowledge partnership between the MEMR and ADS in its acceleration efforts to scale-up and promote the use of clean-energy resources may be in the form of: a. Collaborative research and analysis; b. Support outreach events; and c. Pilot testing of innovative technologies. 2. Joint development of knowledge and the application of this knowledge to facilitate policy making and financing decisions is a key priority and a crucial crosscutting priority in the Country Operations Business Plan (COBP) 2015-2017 and the Country Partnership Strategy 2016-2019, which is currently being discussed with the government. 3. Within the energy sector, ADB will prepare a pipeline of activities for the energy sector including: a. Support for policy reform; b. Programmatic financing for the strengthening of power transmission and distribution infrastructure; and c. Other clean energy investments. ARTICLE 4 Implementation 1. The Parties shall determine specific areas of cooperation and its related activities by mutual consent. The detailed provisions relating to forms and methods, financial obligations as well as the conditions of the agreed areas of cooperation shall be set forth in a separate implementing arrangement to be concluded between the Parties.

2. Support for knowledge activities in the clean energy sector will be provided through current arrangements including ADB's technical assistance, grants and loans. Additional resources may also be provided from ADB's Energy Sector Group and ADB's Knowledge Sharing and Services Center, in coordination with ADB's Resident Mission in Indonesia. Support provided is subject to ADB and government concurrence on a case-by-case basis. ARTICLE 5 Focal Points 1. The various relevant directorate generals within MEMR will be the implementing entities for the activities undertaken within the scope of this Mou. 2. The Indonesia Resident Mission (IRM) of ADB will serve as the primary focal point for ADB, and IRM will in turn channel inputs from ADB's Energy Sector Group and ADB's Knowledge Sharing and Services Center. All knowledge products and services will be included also in the annual discussions of the country knowledge plan. ARTICLE 6 Amendment The provisions in this MoU may be amended at any time with the mutual written consent of the Parties. Such amendments shall form an integral part of this Mou.

ARTICLE 7 Channel of Communication For the purpose of facilitating the implementation of the working arrangements to be established by the Parties of this MoU. the communication channel for the Parties shall be: For MEMR : Ministry of Energy and Mineral Resources Attention : Head of the Agency for Research and Development of Energy and Mineral Resources and Director General of New and Renewable Energy and Energy Conservation For ADB Attention : Asian Development Bank : Country Director Indonesia Resident Mission ARTICLE 8 Intellectual Property Rights The Parties agree that any intellectual property arising from the implementation of this MoU shall be subject to a separate arrangement between the Parties.

ARTICLE 9 Limitation of Personnel Activities ADB assures that all of its activities including those of its staff and consultants shall be in a manner consistent with the objectives, scope and forms of the cooperation. ARTICLE 10 Legal Effect This MoU is not a legal agreement and is not intended to create any legally binding rights and obligations between the Parties. ARTICLE 11 Entry into Effect, Duration, and Termination 1. This MoU will come into effect on the date of signature by the Parties. 2. This MoU will remain effective for four (4) years as of the date of the signature by the Parties, and may be extended for another period by mutual written consent of the Parties. 3. This MoU may be terminated by either Party by written notification to the other Party of its intention to terminate this MoU at least 30 (thirty) days prior to the intended date of termination. 4. The termination of this MoU shall not prejudice the completion of any ongoing activities unless agreed otherwise by the Parties. IN WITNESS WHEREOF, the undersigned have signed this Memorandum of Understanding.

Signed in Jakarta on 8 October 2015, in two original copies, in Indonesian and English languages, all texts being equally authentic. In case of divergence of interpretation of this Memorandum of Understanding, the English language text shall prevail. FOR THE MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES FOR THE ASIAN DEVELOPMENT BANK OF THE REPUBLIC OF INDONESIA cb -- Sudirman Said Minister of Energy and Mineral Resources Steven Tabor Country Director Indonesia Resident Mission