BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengetahuan bisa didapatkan di sekitar kita salah satunya dengan cara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persiapan pada bidang pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, hasil belajar merupakan

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas dan di dalamnya terjadi pola interaksi antara guru dengan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan.

I. PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam membentuk dan membinan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

I. PENDAHULUAN. Karakterisktik siswa yang beragam selalu dihadapkan guru dalam kegiatan

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

(Skripsi) Oleh : Eka Ria Nanda Putri

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

menyatakan bahawa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu Negara tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan di era globalisasi ini menuntut setiap negara terus

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi maupun dalam masyarakat. Saat ini, dunia pendidikan kita masih

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi seorang yang terdidik. Menurut Sagala (2009:1) Pendidikan berarti menghasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan moral siswa.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. kata lain, setiap individu ingin mengembangkan potensi-potensi atau kemampuankemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dalam berpikir, berucap, berperilaku dan mengambil keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilaksanakan agar peserta didik dapat belajar secara efektif.

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran di sekolah dewasa ini

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian manusia sangat bergantung pada pendidikan yang diperolehnya, baik dari lingkungan keluarga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar yang dicapai siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda, ada

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era industrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

I. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Menurut Sarwono (2011),

P - 88 ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia yang serba modern dan kehidupan yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mempelajari geografi sebagai ilmu pengetahuan tidak lepas dari fenomenafenomena

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengetahuan bisa didapatkan di sekitar kita salah satunya dengan cara pendidikan. Peristiwa pendidikan ditandai adanya kegiatan belajar mengajar. Belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antar dua pihak yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Pendidikan merupakan salah satu usaha meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pengembangan potensi yang mereka miliki. Pendidikan merupakan hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti yaitu perbaikan- perbaikan yang menyangkut hal kependidikan yang harus terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan yang akan dirasakan di masa mendatang. Perubahan tersebutlah yang telah ditinjau oleh pemerintah dan melalui proses untuk pencapaian yang di butuhkan dimasa mendatang. Karena itu pendidikan sangatlah penting dan untuk pencapaian pendidikan dilakukan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar di sekolah bersifat sangat kompleks, karena di dalamnya terdapat aspek pedagogis, maupun aspek psikologis. Aspek pedagogis merujuk pada kenyataan bahwa belajar mengajar di sekolah berlangsung dalam lingkungan pendidikan dimana guru harus 1

2 mendampingi siswa dalam perkembangannya menuju kedewasaan, melalui proses belajar mengajar di dalam kelas. Aspek psikologis merujuk pada kenyataan bahwa siswa yang belajar di sekolah memiliki kondisi fisik dan psikologis yang berbeda-beda. Selain itu, aspek psikologis merujuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu sendiri sangat bervariasi, misalnya: ada belajar materi yang mengandung aspek hafalan, ada belajar keterampilan motorik, ada belajar konsep, ada belajar sikap dan seterusnya. Adanya kemajemukan ini menyebabkan cara siswa belajar harus berbeda-beda pula, sesuai dengan jenis belajar yang sedang berlangsung. Berbagai permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan ini banyak diakibatkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan diri. Tawuran antar pelajar, mengambil hak milik orang lain (mencuri, merampok, korupsi), penyalahgunaan obat terlarang dan free sex merupakan contoh perilaku yang timbul karena ketidakmampuan dalam mengendalikan diri (self control). Oleh sebab itu, sikap manajemen diri diperlukan dalam membangun pendidikan yang lebih baik dan lebih mencerminkan sikap yang tidak melanggar norma, adatistiadat, serta agama. Sikap yang dimiliki setiap siswa berbeda-beda, dari sikap itulah juga dapat menentukan bagaimana karakter individual dalam proses belajar mengajar, ada yang pandai menempatkan posisi duduk, ada yang pandai mengatur belajarnya dalam kehidupan sehari-hari serta pandai melakukan pengawasan pada diri sendiri sehingga dapat memiliki prestasi belajar yang baik.

3 Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sikap manajemen diri pada siswa (peserta didik). Manajemen diri saat ini merupakan istilah yang sangat populer saat ini. Banyak seminar, training, maupun tulisan yang mengupas subyek ini karena memang diperlukan bagi mereka yang berada di lingkungan profesional maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Gantina (dalam Prihatin, 2011:3) menyatakan bahwa Manajemen diri adalah dimana seseorang mengatur dan menetapkan tujuan hidup bagi dirinya, manajemen diri juga dapat dikatakan sebagai pengelolahan diri yang merupakan prosedur dimana individu mengatur tingkah lakunya sendiri. Oleh karena itu, Sikap Manajemen diri pada siswa (peserta didik) merupakan suatu bentuk perilaku diri atau dapat juga disebut dengan kepribadian individu pada siswa (peserta didik) dengan melakukan kegiatan dalam hal perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan yang dilakukan pada setiap individualnya atau siswa itu sendiri. Adapun manfaat pentingnya manajemen diri yang dilakukan: Pertama, manajemen diri berperan penting dalam hubungan seseorang dengan orang lain (interaksi sosial). Hal ini dikarenakan kita senantiasa hidup dalam kelompok atau masyarakat dan tidak bisa hidup sendirian. Seluruh kebutuhan hidup kita (fisiologis) terpenuhi dari bantuan orang lain, begitu pula kebutuhan psikologis dan social kita. Kedua, manajemen diri memiliki peran dalam menunjukkan siapa diri kita (nilai diri). Seringkali seseorang memberikan penilaian dari apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan manajemen diri merupakan salah satu

4 aspek penting dalam mengelola dan mengendalikan perilaku kita. Ketiga, manajemen diri berperan dalam pencapaian tujuan pribadi. Dengan mengembangkan kemampuan memanajemen diri sebaik-baiknya, maka kita akan dapat menjadi pribadi yang efektif, hidup lebih konstruktif, dapat menyusun tindakan yang berdimensi jangka panjang, mampu menerima diri sendiri dan diterima oleh masyarakat luas. Kemampuan memanajemen diri menjadi sangat berarti untuk meminimalkan perilaku buruk yang selama ini banyak kita jumpai dalam kehidupan di masyarakat juga dalam tatanan kenegaraan karena banyak peristiwa yang terjadi karena ketidakmampuan mengendalikan diri. Pada mata pelajaran Ekonomi banyak sekali aspek- aspek yang menyangkut sifat yang akan menjadikan siswa itu sendiri menjadi seseorang yang memiliki karakter seperti, memiliki jiwa kepemimpinan. Hal seperti itu harus di tindak lanjuti oleh setiap guru, maupun siswa itu sendiri. Mereka harus diberikan bimbingan yang ekstra agar pandai memanajemen diri mereka sendiri. Sehingga dapat menciptakan siswa menjadi manusia yang memiliki kualitas yang tinggi. Membangun sikap manajemen diri siswa semestinya harus ada bimbingan dari dalam keluarga, guru, lingkungan serta dalam diri siswa itu sendiri yang biasanya berupa dorongan atau motivasi. Motivasi merupakan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas yang mendukung prestasi belajar yang lebih baik.

5 Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi berperstasi. Motivasi berasal dari kata motive yang berasal dari bahasa inggris yang berarti penggerak. Djaali (2013: 103) menyatakan motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin). Motivasi berprestasi juga merupakan suatu usaha untuk mencapai prestasi yang sebaik-baiknya dengan berpedoman pada suatu standar keunggulan tertentu (standards of excellence). Oleh karena itu motivasi berprestasi merupakan pendorong bagi seseorang untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi belajarnya. Sikap manajemen diri dan motivasi berprestasi menjadi faktor internal yang diduga paling kuat mempengaruhi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Namun kenyataannya, berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, masih terdapat siswa yang tidak pandai melakukan sikap manajemen diri seperti pada daftar absensi siswa, hampir 25 % setiap bulannya siswa tidak hadir dan tidak mengikuti pelajaran di sekolah, sering terlambatnya siswa datang ke sekolah, sering melanggar peraturan kedisiplinan siswa seperti sebelum memasuki ruangan belajar siswa tidak boleh memasukkan sepatu ke dalam kelas dikarenakan sekolah menerapkan kebersihan pada setiap lingkungan belajar, akan tetapi masih saja terdapat siswa yang memasuki ruangan belajar memakai sepatu dan memasukkan sepatu di laci meja mereka itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa

6 sikap untuk memanajemen diri siswa itu sendiri kurang mampu dan kurangnya motivasi guru memberikan kedisiplinan. Dan pada saat pelajaran ekonomi siswa tidak begitu aktif dalam berdiskusi untuk memacu tingkat prestasi mereka serta rendahnya prestasi mereka pada saat mengikuti ujian yang diberikan guru hal ini terlihat dari ketidaktuntasan siswa mengikuti pelajaran, dimana siswa belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran ekonomi yaitu 72. Terlihat dari tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Persentase ketuntasan siswa kelas XI IPS SMA BUDISATRYA Medan 72 <72 Kelas Tuntas Persentase Tidak Tuntas (orang) (%) (orang) Persentase (%) XI IPS 1 24 orang 61,54 % 15 orang 38,46 % XI IPS 2 22 orang 56,41 % 17 orang 43,59 % Jumlah 46 orang 58,97 % 32 orang 41.03 % Sumber : DKN Mata Pelajaran Ekonomi Semester Ganjil kelas XI IPS SMA Budisatrya Medan Berdasarkan tabel di atas terlihat ketuntasan siswa kelas XI IPS SMA Budisatrya masih rendah, hal ini terbukti dari jumlah persentase ketuntasan hanya sebesar 58,97 %. Hal ini membuktikan bahwa siswa belum maksimal mencapai prestasi belajar yang baik. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Sikap Manajemen Diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI (IPS) SMA Budisatrya Tahun Ajaran 2015/2016.

7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut: 1. Kurang mampunya siswa dalam sikap untuk memanajemen diri. 2. Guru masih kurang mendorong sikap manajemen diri pada siswa. 3. Motivasi akan berprestasi yang dilakukan guru belum maksimal. 4. Rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. 5. Bagaimana pengaruh sikap manajemen diri dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa? 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: Sikap Manajemen Diri dan Motivasi Berprestasi pengaruhnya terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Budisatrya Medan.

8 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh antara Sikap Manajemen Diri terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Budisatrya Medan? 2. Apakah terdapat pengaruh antara Motivasi Berprestasi terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Budisatrya Medan? 3. Apakah terdapat pengaruh antara Sikap Manajemen Diri dan Motivasi Berprestasi terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Budisatrya Medan? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang penulis kemukakan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh sikap manajemen diri terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Budisatrya Medan. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Budisatrya Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh sikap manajemen diri dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Budisatrya Medan.

9 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah: 1. Sebagai landasan berpikir ilmiah bagi penulis guna meningkatkan pengetahuan di bidang pendidikan. 2. Memberi informasi kepada sekolah guna meningkatkan sikap manajemen diri dan motivasi berprestasi yang memacu pada prestasi belajar siswa. 3. Sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya bagi pembaca yang mengadakan penelitian lebih lanjut.