Analisis Penggunaan Motor Induksi Satu Fasa Menggunakan Space Vector Pulse Width Modulation (SVPWM) Dengan MATLAB

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA MOTOR INDUKSI SATU PHASA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

Elektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab

Yanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

Politeknik Negeri Sriwijaya. Laporan Akhir BAB I PENDAHULUAN

Studi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

ANALISA HARMONISA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TORSI ELEKTROMAGNETIK PADA MOTOR INDUKSI JENIS ROTOR BELIT PADA SISTEM PEMAKAIAN SENDIRI PT PJB GRESIK

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

Mesin Arus Bolak Balik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

PENGARUH VARIASI KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA DENGAN NILAI FAKTOR KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN YANG SAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

SIMULASI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN PENYEARAH TERKENDALI SEMI KONVERTER BERBASIS MATLAB/SIMULINK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemodelan Konverter AC DC Tiga Fasa Dua Arah Pada Sepeda Listrik Menggunakan Metode SPWM

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PID TERTALA NICHOLS ZIEGLER SKRIPSI

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Rotor Belitan Menggunakan DC Chopper

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Perancangan Dan Implementasi Direct Torque Control 2 Level Inverter Pada Motor Induksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

Perbaikan Performa Tegangan Motor Induksi Kapasitas Besar Berbasis Hybrid Converter System.

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 1

PENGARUH FREKUENSI PADA KECEPATAN MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVE DI AREA BAG SHIP LOADER (BSL) PT.

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA SPLIT-PHASE

PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

ANALISIS PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA 20 HP DENGAN PERBANDINGAN KONTROL PI DAN PID

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

Perancangan Rangkaian Pengasutan Soft Starting Pada Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Arduino Nano

MOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION (PWM)

BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK DENGAN PEMASANGAN INVERTER PADA MOTOR FAN MENARA PENDINGIN RSG - GAS

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : MESIN ELEKTRIK / AK SEMESTER / SKS : VI / 2

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

Perbaikan Faktor Daya Motor Induksi 3 fase menggunakan Mikrokontroler 68HC11

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

PENGUJIAN UNJUK KERJA VARIABEL SPEED DRIVE VF-S9 DENGAN BEBAN MOTOR INDUKSI 3 FASA 1 HP

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

BAB III SISTEM KELISTRIKAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA. 3.1 Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Tiga Fasa

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

PENGARUH HARMONIK TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya

KONTROL MOTOR INDUKSI BERBASIS INDIRECT FIELD- ORIENTED CONTROL DAN OPTIMASI FAKTOR DAYA UNTUK SISTEM POMPA TENAGA SURYA

TUGAS AKHIR ANALISA ALIRAN DAYA PADA MOTOR INDUKSI LIMA PHASA ROTOR SANGKAR. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Transkripsi:

Jurnal Elektro ELTEK Vol., No. 1, April 011 ISSN: 086-8944 Analisis Penggunaan Motor Induksi Satu Fasa Menggunakan Space Vector Pulse Width Modulation (SVPWM) Dengan MATLAB Antonio Fernandes Filipe dan M. Abdul Hamid Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang e-mail : jeck_01@yahoo.co.id Abstrak Penggunaan motor induksi yang sangat luas dalam bidang industri maupun dalam rumah tangga menyebabkan motor jenis ini mendapat perhatian serius dari konsumen maupun fabrik motor itu sendiri. Ha ini disebabkan karena mottr induksi dalam ukuran kecil banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk penggerak mesin cuci dan refrigerator, sedangkan motor induksi dengan kapasitas besar digunakan pada dunia industri sebagai penggerak pompa, fan, kompresor dan banyak lainnya. Pada umumnya motor induksi pada umumnya disimulasikan dan dianalisis pada kondisi ajek (steady state), tetapi untuk mengetahui sifat pengendalian dalam bidang elektrik, maka analisisnya dapat menggunakan metode space vector pulse width modulation (SVPWM). Penggunaan metode SVPWM dimaksudkan untuk meningkatkan daya keluaran dan juga dapat menurunkan faktor distorsi harmonisa pada motor induk 1 fasa. Pada penelitian ini akan dibandingkan dua sistem pengontrolan yaitu dengan menggunakan SVPWM dan auto trafo dengan menggunakan software Matlab. Kata kunci svpwm, autotrafo, motor induksi, matlab simulink. I. PENDAHULUAN Penggunaan motor induksi yang mencakup dunia luas baik dalam bidang industri maupun dalam kehidupan seharihari membuat motor jenis ini mendapat perhatian dari para pengguna serta pabrik pembuatannya untuk semakin meningkatkan mutu dari suatu motor induksi yang dihasilkan sehingga tidak mengecewakan para konsumennya. Motor induksi yang kecil digunakan untuk peralatan rumah tangga misalnya untuk mesin cuci, dan lemari es, sedangkan motor induksi dengan kapasitas yang besar digunakan pada sektor industri seperti pada pompa, fan, kompresor dan banyak lainnya. Pada umumnya motor induksi dianalisis dan disimulasikan pada kondisi steady state, tetapi untuk mempelajari pengendalian dalam bidang elektrik metode SVPWM juga sangat di butuhkan. Penggunaan metode SVPWM ini dimaksudkan untuk meningkatkan output daya dan juga dapat menurunkan faktor distorsi harmonisa pada motor induksi 1 fasa. Dalam menganalisis performa motor induksi satu fasa tersebut akan digunakan software MATLAB. II. KAJIAN PUSTAKA A. Teori Dasar Motor Induksi Motor arus bolak-balik (motor AC) adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah tenaga listrik arus bolakbalik menjadi tenaga mekanik atau tenaga gerak, dimana tenaga gerak ini berupa perputaran pada motor. Salah satu jenis motor AC ini adalah motor induksi atau motor asinkron. Disebut motor asinkron karena putaran riil motor yakni pada rotor tidak sama dengan putaran fluks magnet stator. Dengan kata lain, bahwa antara putaran rotor dan putaran fluks magnet terdapat selisih putaran yang disebut slip. Motor induksi polyphase banyak dipakai dikalangan industri. Ini berkaitan dengan beberapa keuntungannya [], antara lain: 1. Sangat sederhana dan daya tahan kuat (konstruksi hampir tak pernah mengalami kerusakan, khususnya tipe rotor sangkar bajing).. Harga relatif murah dan perawatan mudah. 3. Efisiensi tinggi. Pada kondisi berputar normal, tidak dibutuhkan sikat dan karenanya rugi daya yang ditimbulkan dapat dikurangi (khususnya motor induksi rotor belitan). B. Prinsip Kerja Motor Induksi 1 fasa Masalah utama yang berhubungan dengan desain motor induksi satu phasa adalah tidak adanya medan magnet putar seperti halnya pada motor induksi tiga phasa. Karena hanya ada satu phasa pada belitan stator, medan magnet pada motor induksi satu phasa tidak berputar, tetapi hanya menimbulkan medan pulsasi saja yang berada pada posisi yang tetap, bukan medan yang berputar terhadap ruang. Karena tidak ada medan magnet putar pada stator, motor induksi satu phasa tidak mempunyai torsi awal []. Gambar 1. Torsi pada motor induksi 1 fasa [10]. Torsi resultan yang dihasilkan oleh kedua komponen torsi tersebut pada dasarnya dapat menggerakkan motor dengan arah maju ataupun mundur. Namun pada keadaan start kemampuan motor untuk bergerak maju ataupun mundur adalah sama, karena itu motor tetap diam (tidak 110

Jurnal Elektro ELTEK Vol., No. 1, April 011 ISSN: 086-8944 memerikan reaksi). Untuk menggerakkan motor tersebut maka kita harus memberikan sedikit torsi maju ataupun torsi mundur dengan bantuan suatu alat. Sehingga bila diberi tambahan sedikit torsi maju maka motor tersebut akan mengikuti torsi resultan maju yang menyebabkan motor akan bergerak maju, begitupula sebaliknya bila motor diberi tambahan sedikit torsi mundur. C. Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Untuk membahas rangkaian ekivalen dari motor induksi satu fasa, dapat diperhatikan pada saat motor diam. Pada saat itu motor seolah-olah berfungsi sebagai trafo satu fasa dengan sisi sekunder dihubung singkat. Rangkaian ekivalen dapat dilihat pada Gambar. I sta Forward rotating field V sta Reverse rotating field Gambar. Rangkaian ekivalen motor induksi 1 fasa [11]. Dimana: V sta : Tegangan Input pada Motor (Volt) X sta : Reaktansi Stator (Ohm) R sta : Resistasni Stator (Ohm) R c : Resistansi Inti (Ohm) X m : Reaktansi Bersama Stator dan Rotor X rot : Reaktansi Rotor (Ohm) R rot : Resistansi Rotor (Ohm) S : Slip I pos forward : Arus pada putaran medan maju I neg reversing : Arus pada putaran medan mundur Dalam prinsip medan putar ganda dimana gelombang magnet merupakan dua komponen medan putar yaitu, medan putar maju dan medan putar mundur, yang besarnya sama dan berlawanan arah. Keduanya mempunyai setengah amplitudo dari medan magnet yang berpulsasi, yang masing-masing menyatakan pengaruh medan maju dan medan mundur. Berikut adalah persamaan yang digunakan dalam menentukan parameter motor: VL Z e = (1) I L WL R e = () I L e e Xe = Z R = 46. 4 40. 81 (3) V n X 0 = I (4) n X sta X sta R sta R c X m R sta R c X m X rot R rot I pos X rot R rot I neg R rot (1-s pos )/(s pos ) R rot (1-s neg )/(s neg ) X o X e = X o (5) I n K r I mag main = = I n (6) K r 1+ K r Vn Z mm = Imag main (7) Imai cross = x I man main (8) Vn Z mc = I mag cross (9) Re R1 R = K (10) r 1 X1 = X = X e (11) 1 K ' a ' m m r E.Ea a = (1) E.E D. PWM Inverter Secara umum pengontrol kecepatan motor induksi satu fasa yang menggunakan inverter satu-fasa dapat dilihat pada Gambar 3. Pada dasarnya system pengontrol ini merupakan kombinasi dari penyearah satu fasa (rectifier), inverter dan PWM generator. Dengan pengaturan pada unit PWM, frekuensi dan tegangan output dari inverter dapat diatur untuk mengontrol motor induksi satu fasa. Generator PWM DC Konverter AC ke DC AC Kontrol Motor Induksi DC Driver Gate Inverter DC ke AC Gambar 3. Rangkaian utama pengendali motor induksi satu fasa. E. Inverter Satu Fasa Sebagai Suplai Tegangan Motor Induksi. Inverter satu fasa gelombang penuh. Inverter ini dikenal sebagai inveter jembatan yang dapat ditinjau sebagai dua buah inverter setegah gelombang, sehingga persamaan tegangan V ab dinyatakan sebagai V ab = V ao - V bo Dimana titik o merupakan titik tengah teoritis dari sumber tegangan dan V ao dan V bo adalah dua keadaan yang terdapat dalam inverter jembatan setengah gelombang. Karena menggunakan 4 buah komponen daya, maka memiliki 4 = 16 kemungkinan kombinasi berbeda dari kondisi hubung buka terhadap masing-masing komponen daya. Namun dari 16 kemungkinan tersebut hanya 4 kemungkinan kombinasi AC MI 111

Jurnal Elektro ELTEK Vol., No. 1, April 011 ISSN: 086-8944 yang dapat menghasilkan tegangan bolak-balik pada beban. Kemungkinan yang lainnya akan mengakibatkan hubung singkat pada sumber tegangan. Gambar 4 memperlihatkan topologi rangkaian inverter jembatah gelombang penuh. 4. Menjalankan simulasi motor induksi dengan parameter motor dan setting sudut penyalaan (firing) dari rangkaian kontrol yang sudah dimasukan. 5. Menampilkan hasil simulasi 6. Pengecekan dengan eksperimen Secara umum diagram alir-nya dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 4. Topologi rangkaian inverter jembatan gelombang penuh Tabel I memperlihatkan dua kemungkinan dari kondisi hubung buka pada komponen daya yang menghasilkan tegangan V ab nol, sehingga hanya ada 3 kemungkinan bagi tegangan beban V ab, yaitu +E, -E, dan 0. Mulai Pengujian motor induksi: DC Test, No Load, Blocked Rotor Membuat blok simulasi motor induksi transfer function Merangkai Rangkaian eksperimen penggunaan motor induksi satu fasa dengan SVPWM Jalankan eksperimen Catat hasil eksperimen: Kecepatan, Arus dan Tegangan TABEL I KEMUNGKINAN KONDISI HUBUNG KOMPONEN DAYA Kondisi hubung T 1, T 4 T, T 3 T 1, T 3 T, T 4 Tegangan beban V ab +E -E 0 0 E. Matlab Simulink Matlab merupakan suatu software yang sangat baik digunakan untuk menganaliasa berbagai kebutuhan dalam bidang teknik. Didalam matlab terdapat dua bagian penting yaitu M-files yang berfungsi untuk menuliskan listing programnya dan simulink yang digunakan untuk melakukan simulasi. Dengan menggunakan simulink yang merupakan kesatuan dalam program tersebut kita dapat melakukan suatu pemodelan sistem kontrol atau suatu plant yang akan diatur. Hal ini dapat didasari dengan menggunkan blok-blok yang telah tersedia serta setting parameter-parameter akan menjadi lebih mudah. Blok-blok simulink dapat juga dibentuk dari persamaan matematika dengan menggunakan blok transfer function sehingga kita dapat menuliskan persamaan dalam blok tersebut sesuai dengan parameter yang akan kita cari. Selain Simulink dalam MALTAB juga terdapat M-Files yaitu bagain untuk menuliskan listing program yang dengan hasil program setelah dijalankan akan disimulasikan dengan Blok Simulik yang telah dibuat. F. Algoritma Pemograman Langkah-langkah yang dilakukan dalam simulasi tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pengujian parameter dan rangkaian kontrol motor induksi 1 fasa. a. DC Test b. Tanpa beban ( No Load Test ) c. Rotor Tertahan ( Blocked Rotor Test ) d. Perbandingan Lilitan. Membentuk blok simulink motor induksi 1 fasa dan sub. sistem rangkaian kontrolnya berdasarkan fungsi peralihan (transfer function). 3. Memasukan Parameter Motor dan setting sudut penyalaan (firing) dari Rangkaian Kontrolnya. Memasukan parameter motor dan setting waktu untuk torsi mekanik motor Jalankan simulasi Tampilkan Hasil Simulasi Torsi, Kecepatan, Arus dan Tegangan Pengecekan dengan eksperimen Tidak Selesai Gambar 5. Diagram alir pengujian motor induksi. Ya III. PENGUJIAN DAN SIMULASI A. Hasil perhitungan pengujian parameter motor induksi tiga fasa Berdasarkan parameter pada Tabel II dibuat model simulasi motor induksi 1 fasa dengan pengendalian SVPWM seperti dperlihatkan Gambar 6. TABEL II PARAMETER MOTOR Membandingkan hasil simulasi dan eksperimen: Khususnya Kecepatan, Arus dan Tegangan Nilai Error Simulasi R 1 (Ω) R (Ω) L 1 (H) L (H) L m (H) a 3.83 37.30 0.01833 0.03681 1.67 1.67 B. Simulasi motor induksi satu fasa yang menggunakan pengendali SVPWM Dengan menggunakan parameter yang telah dihitung melalui pengujian dan name plate motor maka kita dapat 11

Jurnal Elektro ELTEK Vol., No. 1, April 011 ISSN: 086-8944 melakukan analisa untuk melihat Kinerja motor yang menggunakan pengendali SVPWM dengan pengaturan lebar pilsa yang dihasilkan oleh PWM. (a) (b) Gambar 6. Blok parameter motor induksi 1 fasa. C. Simulasi motor induksi 1 fasa menggunakan pengendali SVPWM Dengan menggunakan parameter yang telah dihitung melalui pengujian dan name plate motor, maka kita dapat melakukan analisa untuk melihat kinerja motor yang menggunakan pengendali SVPWM dengan pengaturan lebar pilsa yang dihasilkan oleh PWM. Gambar 7 memeperlihatkan model simulink motor induksi 1 fasa dengan pengendalian SVPWM. (c) Gambar 7. Model Simulink motor induksi 1 fasa dengan pengendalian SVPWM. IV. HASIL SIMULASI Gambar 8 memperlihatkan hasil simulasi menggunakan software Matlab dengan menggunakan SVPWM. Gambar 8. (a) Tegangan, (b) Arus, (c) Torsi, (d) Kecepatan motor. (d) Hasil simulasi seperti diperlihatkan Gambar 8 (a) terlihat bahwa dengan pengontrolan SVPWM masukan sebesar 0 V dantegangan keluaran 0 V, di peroleh arus I start sebesar 5,3 A dan I nom = 1,3 A. Sedangkan torsinya sebesar 0.637 N.m dan kecepatan sebesar 307 rpm masing-masing diperlihatkan Gambar 8 (c) dan (d). A. Simulasi motor induksi 1 fasa menggunakan autotrafo Gambar 9 memperlihatkan rangkaian simulink motor induksi yang dikendalikan autotrafo dengan tegangan keluaran autotrafo sebesar 0 Volt. Gambar 9 (a) memperlihatkan bahwa dengan sudut pemicuan sumber 113

Jurnal Elektro ELTEK Vol., No. 1, April 011 ISSN: 086-8944 tegangan sebesar 0 Volt diperoleh arus pengasutan (I start ) sebesat 6.1 A, arus nominal (I nom ) sebesar 1.3 A. Sedangkan kecepatan motor diperoleh sebesar 867 rpm dengan torsi sebesar 0.5 N.m. (d) Gambar 10. Profil tegangan, arus, kecepatan dan torsi untuk V trafo = 0 V. V. KESIMPULAN Gambar 9. Model simulink motor induksi 1 fasa dengan autotraformator. (a) Dari pengujian laboratoriun, simulasi dan analisis unjuk kerja motor induksi 1 fasa FUJIKAWA 100 Watt dengan menggunakan pengendali SVPWM, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: 1. Analisis kinerja motor induksi (kecepatan, kerja, torsi, arus, cosφ) menggunakan SVPWM didapatkan hasil yang lebih baik dari pada mengunakan autotrafo.. Untuk arus start dengan menggunakan kontrol SVPWM Arus penghasutan lebih optimal dibandingkan dengan kontrol menggunakan auto trafo yaitu Arus start yang menggunakan SVPWM sebesar 5.3 Ampere dan arus nominalnya sebesar 1.3 ampere, sedangkan dengan menggunakan auto trafo arusnya sebesar 6.1 Ampere dan arus nominalnya sebesar 1.6 ampere. 3. Perbandingan kinerja motor induksi 1 fasa menggunakan SVPWM dengan autotrafo diperoleh bahwa untuk V rms sebesar 0 Volt, putaran motor yang dihasilkan oleh pengendali SVPWM sebesar 307 rpm, sedangkan dengan menggunakan autotrafo sebesar 867 rpm. Sedangkan torsi yang dihasilkan dengan pengendali SVPWM sebesar 0,637 N.m dan dengan autotrafo sebesar 0.5 N.m DAFTAR PUSTAKA (b) (c) [1] Anggu Anugra, Marinzan Bin Sulaiman, Rosli Omar Space Vector Anaysis In Electrical Drives For Single Phasa Induction Motor Using Faculty of Electrical Engineering, Universiti Technical Malaysia. [] Bai Hua, et al., Comparison of Three PWM Strategies SPWM, SVPWM & One-cycle Control, Power Electronics and Drive Systems, 003. PEDS 003. The Fifth International Conference on Volume, 17-0 Nov. 003 Page(s):1313-1316 Vol.. [3] Wei-Feng Zhang and Yue-Hui Yu, Comparison of Three SVPWM Strategies Journal of Electrical Science and Technology of China, Vol. 5. No.3, September 007. pg. 83-87. [4]. P. C. ause, 0. Wasynczuk, and S. D. Sudhoff, Analysis of electric machinery, IEEE Press, Piscataway, N.J., 1996, ISBN 0-7803-1 101-9, pp.415-477. [5] H. agh, Modelling, analysis and optimisation of power electronic circuits for low-cost drives, Ph.D. Thesis, Aalborg University - Denmark, Institute of Energy Technology, February, 000. [6] Frede Blaabjerg, et. al., Comparison of Variable Speed Drives for Single-Phase Induction Motors. Power Conversion Conference 00, PCC Osaka 00, Proceedings of the Volume 3, -5 April 00 Page(s):138-1333 vol. 3. 114