TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

dokumen-dokumen yang mirip
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40/POJK.05/2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

2017, No penyusunan dan pelaksanaan kebijakan perkreditan atau pembiayaan bank bagi bank umum; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DRAFT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PERGADAIAN YANG MENYELENGGARAKAN KEGIATAN

2017, No pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum untuk pengadaan tanah dan/atau pengolahan tanah; e. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang tentang LKM tersebut mengamanatkan beberapa materi pengaturan teknis lebih lanjut terkait kegiatan usaha LKM, tata cara memperol

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2017, No khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank bagi daerah tertentu di Indonesia yang terkena bencana alam; e. bahwa berdasarkan pertimba

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

No. 13/ 18 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PERGADAIAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PERGADAIAN YANG MENYELENGGARAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Ruang Lingkup PSAK SYARIAH

TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PERGADAIAN YANG MENYELENGGARAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.13/ 11 /DPbS tanggal 13 April 2011

PASAL DEMI PASAL. Pasal I

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dala

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 321, Tambahan Lembaran Negara Republik I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Undang-Undang tentang LKM tersebut mengamanatkan beberapa materi pengaturan teknis lebih lanjut terkait perizinan usaha, kelembagaan LKM, sert

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diartikan sebagai cara yang ilmiah dalam mendapatkan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /POJK.05/2016 TENTANG LAPORAN TEKNIS DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 4/POJK.04/2014 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA DENDA DI SEKTOR JASA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /POJK.05/2016 TENTANG LAPORAN TEKNIS DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

PEMENUHAN KETENTUAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA YANG DIBERIKAN STATUS SEBAGAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 4/POJK.04/2014 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN SANKSI ADMINISTRATIF BERUPA DENDA DI SEKTOR JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang dibandingkan dengan sektor industri. Permodalan menjadi

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.05/2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN PERINTAH TERTULIS PADA SEKTOR PERASURANSIAN

) program yang menjanjikan perlindungan terhadap 1 (satu) 4) program yang menjanjikan perlindungan terhadap 1 (satu)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89 TAHUN 2014 TENTANG

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) DIREKTORAT LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

2 meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi terutama yang berpihak kepada usaha mikro, kecil, dan menengah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PENGUATAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. Otoritas Jasa Keuangan 2017

Frequently Asked Question (FAQ) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No. 15/22/DPbS Jakarta, 27 Juni 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.01/2016 TENTANG LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /SEOJK.05/2017 TENTANG PENDAFTARAN, PERIZINAN USAHA, DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PERGADAIAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG INVESTASI SURAT BERHARGA NEGARA BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

- 1 - DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2017 TENTANG BENTUK, SUSUNAN, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA BAGI PELAKU

Transkripsi:

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Keuangan Mikro. Lembaga. Penyelenggaraan Usaha. Perubahan (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 413). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.05/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO I. UMUM Dalam rangka pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro pada tanggal 8 Januari 2013. Selanjutnya sebagai peraturan pelaksanaan, OJK telah menetapkan antara lain Peraturan OJK Nomor 13/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan Mikro. Untuk dapat lebih mendorong pertumbuhan LKM dan mengakomodasi dinamika di lapangan serta harmonisasi dengan kebijakan OJK mengenai Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan OJK dimaksud. Sehubungan dengan hal tersebut, maka OJK menetapkan Perubahan atas Peraturan OJK Nomor 13/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan Mikro.

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 2 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (2a) Yang termasuk dengan kegiatan berbasis fee antara lain: a. memasarkan produk-produk jasa keuangan antara lain asuransi mikro; b. bekerjasama dengan perusahaan pembiayaan melalui pembiayaan penerusan (channeling) atau pembiayaan bersama (joint financing); dan c. menjadi agen lembaga jasa keuangan penyelenggara Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Angka 2 Pasal 7 Ayat (1) Ayat (2) Yang dimaksud dengan nasabah kelompok adalah sekumpulan warga dalam wilayah desa/kelurahan, kecamatan, atau kabupaten/kota yang menghimpun diri dalam satu kelompok berdasarkan kesamaan usaha, identitas, atau tujuan. Contoh: kelompok tani, kelompok nelayan, dan sebagainya. Ayat (3)

-3- No.5831 Angka 3 Pasal 13 Ayat (1) Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Pengelolaan dana sosial dan kebajikan berupa zakat, infak, sedekah, dan wakaf yang dilakukan oleh LKM yang menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, harus dilakukan terpisah dari aktivitas penghimpunan Simpanan dan penyaluran Pembiayaan yang merupakan kegiatan utama dari LKM yang bersangkutan. Ayat (5) Angka 4 Pasal 17 Ayat (1) Ayat (1a) Ayat (2) Pasal II

-4- LAMPIRAN I PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR \62 /POJK.05/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

-5- No.5831 CONTOH FORMAT LAPORAN SUKU BUNGA MAKSIMUM PINJAMAN ATAU IMBAL HASIL MAKSIMUM PEMBIAYAAN 4 (EMPAT) BULANAN I. LKM (konvensional) Kepada Yth. Kepala Eksekutif Pengawas IKNB, Otoritas Jasa Keuangan Melalui Kantor OJK/Bupati/Walikota/Pihak lain yang ditunjuk oleh OJK *) Jl..... Menunjuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor.../POJK.05/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan Mikro, dengan ini kami sampaikan laporan imbal hasil maksimum Pembiayaan untuk periode 4 (empat) bulanan yang berakhir pada bulan April/Agustus/Desember*) tahun... yaitu: No. Jenis Akad Jenis Pembiayaan Periode Pembayaran Tingkat Margin/Imbal Hasil Pembiayaan Maksimum (%) 1. Murabahah Investasi/Modal 2. Istishna Investasi/Modal 3. Mudharabah Investasi/Modal 4. Musyarakah Investasi/Modal dst. kasih. Demikian laporan ini kami sampaikan dan atas perhatian Bapak/Ibu*), kami mengucapkan terima..., tanggal, bulan, tahun Direksi PT/Koperasi*) LKMS... *) coret yang tidak perlu... Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, MULIAMAN D. HADAD

-6- LAMPIRAN II PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.05/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

-7- No.5831 CONTOH FORMAT LAPORAN PERUBAHAN SUKU BUNGA MAKSIMUM PINJAMAN ATAU IMBAL HASIL MAKSIMUM PEMBIAYAAN I. LKM (konvensional) Kepada Yth. Kepala Eksekutif Pengawas IKNB, Otoritas Jasa Keuangan Melalui Kantor OJK/Bupati/Walikota/Pihak lain yang ditunjuk oleh OJK *) Jl..... Menunjuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor.../POJK.05/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan Mikro, dengan ini kami sampaikan laporan perubahan suku bunga maksimum Pinjaman untuk periode 4 (empat) bulanan yang berakhir pada bulan April/Agustus/Desember*) tahun..., semula: No. Jenis Pinjaman Tenor/ Jangka Waktu Suku Bunga Pinjaman Maksimum (%) 1. Investasi/Modal Kerja/ Konsumtif 2. 3. dst. menjadi: No. Jenis Pinjaman Tenor/ Jangka Waktu Suku Bunga Pinjaman Maksimum (%) 1. Investasi/Modal Kerja/ Konsumtif 2. 3. dst. Adapun perubahan suku bunga maksimum Pinjaman dimaksud dilakukan dengan pertimbangan... Demikian laporan ini kami sampaikan dan atas perhatian Bapak/Ibu*), kami mengucapkan terima kasih...., tanggal, bulan, tahun Direksi PT/Koperasi*) LKM... *) Coret yang tidak perlu...

-8- II. LKM yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah Kepada Yth. Kepala Eksekutif Pengawas IKNB, Otoritas Jasa Keuangan Melalui Kantor OJK/Bupati/Walikota/Pihak lain yang ditunjuk oleh OJK *) Jl..... Menunjuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor.../POJK.05/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan Mikro, dengan ini kami sampaikan laporan perubahan imbal hasil maksimum Pembiayaan untuk periode 4 (empat) bulanan yang berakhir pada bulan... April/Agustus/Desember*) tahun..., semula: No. Jenis Akad Tingkat Margin/Imbal Jenis Periode Pembayaran Hasil Pembiayaan Pembiayaan Maksimum (%) 1. Murabahah Investasi/Modal 2. Istishna Investasi/Modal 3. Mudharabah Investasi/Modal 4. Musyarakah Investasi/Modal dst. menjadi: No. Jenis Akad Tingkat Margin/Imbal Jenis Periode Pembayaran Hasil Pembiayaan Pembiayaan Maksimum (%) 1. Murabahah Investasi/Modal 2. Istishna Investasi/Modal

-9- No.5831 3. Mudharabah Investasi/Modal 4. Musyarakah Investasi/Modal dst. Adapun perubahan imbal hasil maksimum Pembiayaan dimaksud dilakukan dengan pertimbangan... Demikian laporan ini kami sampaikan dan atas perhatian Bapak/Ibu*), kami mengucapkan terima kasih...., tanggal, bulan, tahun Direksi PT/Koperasi*) LKMS...... *) Coret yang tidak perlu Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, MULIAMAN D. HADAD

-10- LAMPIRAN III PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.05/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

-11- No.5831 PARAMETER PENGUKURAN KUALITAS PINJAMAN ATAU PEMBIAYAAN I. LKM (konvensional) Kualitas Pinjaman Jenis Angsuran Parameter Lancar harian Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 4 (empat) hari setelah jatuh Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 4 (empat) minggu setelah jatuh bulanan/selapanan Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah jatuh Terdapat tunggakan 1 (satu) kali pembayaran. Diragukan harian Terdapat tunggakan angsuran 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) hari setelah jatuh Terdapat tunggakan angsuran 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) minggu setelah jatuh bulanan/selapanan Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 9 (sembilan) bulan setelah jatuh tempo angsuran. Terdapat tunggakan 2 (dua) kali pembayaran. Macet harian Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 8 (delapan) hari setelah jatuh tempo angsuran. Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 8 (delapan) minggu setelah jatuh tempo angsuran. bulanan/selapanan Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 9 (sembilan) bulan setelah jatuh tempo angsuran. Terdapat tunggakan pembayaran lebih dari 2 (dua) kali.

-12- LKM yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah A. PIUTANG MURABAHAH, PIUTANG ISTISHNA, DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN LAINNYA Kualitas Pembiayaan Jenis Angsuran Parameter Lancar harian Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 4 (empat) hari setelah jatuh bulanan/selapanan Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 4 (empat) minggu setelah jatuh Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah jatuh Terdapat tunggakan 1 (satu) kali pembayaran Diragukan harian Terdapat tunggakan angsuran 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) hari setelah jatuh bulanan/selapanan Terdapat tunggakan angsuran 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) minggu setelah jatuh Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 9 (sembilan) bulan setelah jatuh tempo angsuran. Terdapat tunggakan 2 (dua) kali pembayaran. Macet harian Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 8 (delapan) hari setelah jatuh bulanan/selapanan Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 8 (delapan) minggu setelah jatuh Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 9 (sembilan) bulan setelah jatuh Terdapat tunggakan pembayaran lebih dari 2 (dua) kali.

-13- No.5831 PIUTANG SALAM Kualitas Pembiayaan Jenis Angsuran Parameter Lancar harian barang sampai dengan 4 (empat) hari setelah jatuh tempo penyerahan barang. bulanan/selapanan barang sampai dengan 4 (empat) minggu setelah jatuh tempo penyerahan barang. barang sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah jatuh tempo penyerahan barang. barang sebanyak 1 (satu) kali. Diragukan harian barang 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) hari setelah jatuh tempo penyerahan barang. bulanan/selapanan barang 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) minggu setelah jatuh tempo penyerahan barang. barang lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 9 (sembilan) bulan setelah jatuh tempo penyerahan barang. barang sebanyak 2 (dua) kali. Macet harian barang lebih dari 8 (delapan) hari setelah jatuh tempo penyerahan barang. bulanan/selapanan barang lebih dari 8 (delapan) minggu setelah jatuh tempo penyerahan barang. barang lebih dari 9 (sembilan) bulan setelah jatuh tempo penyerahan barang. barang lebih dari 2 (dua) kali.

-14- PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH Kualitas Pembiayaan Jenis Angsuran Tunggakan Parameter RP* terhadap PP** Lancar harian Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 4 (empat) hari setelah jatuh tempo angsuran RP 75% PP bulanan/ selapanan Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 4 (empat) minggu setelah jatuh tempo angsuran Terdapat tunggakan angsuran sampai dengan 3 (tiga) bulan setelah jatuh tempo angsuran Terdapat tunggakan 1 (satu) kali pembayaran Diragukan harian Terdapat tunggakan angsuran 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) hari setelah jatuh tempo angsuran 30% PP < RP < 75% PP bulanan/ selapanan Terdapat tunggakan angsuran 5 (lima) sampai dengan 8 (delapan) minggu setelah jatuh tempo angsuran Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 9 (sembilan) bulan setelah jatuh tempo angsuran Terdapat tunggakan 2 (dua) kali pembayaran Macet harian Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 8 (delapan) hari setelah jatuh tempo angsuran RP 30% PP Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 8 (delapan) minggu setelah jatuh tempo angsuran

-15- No.5831 bulanan/ selapanan Terdapat tunggakan angsuran lebih dari 9 (sembilan) bulan setelah jatuh tempo angsuran Terdapat tunggakan pembayaran lebih dari 2 (dua) kali Catatan : (*) RP = Realisasi Pendapatan (**) PP = Proyeksi Pendapatan Apabila terdapat perbedaan hasil penilaian kualitas pembiayaan berdasarkan tunggakan atau berdasarkan besarnya realisasi pendapatan terhadap proyeksi pendapatan, maka kualitas pembiayaan ditetapkan berdasarkan hasil penilaian yang lebih buruk. Contoh: Nasabah A dengan jenis angsuran bulanan mempunyai tunggakan pembayaran angsuran 4 (empat) bulan sehingga dikategorikan Diragukan, namun berdasarkan Realisasi Pendapatan LKM atas nasabah A sebesar 76% dari Proyeksi Pendapatan sehingga dapat dikategorikan Lancar. Untuk kondisi tersebut, maka kualitas pembiayaan kepada nasabah A ditentukan berdasarkan kualitas yang lebih buruk yaitu Diragukan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, MULIAMAN D. HADAD