BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN KEUANGAN KEPADA DESA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 12 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN KEUANGAN KEPADA DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 25 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 13 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DESA

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERIMBANGAN KEUANGAN KABUPATEN DAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR :11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KEPADA DESA

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG RUMUSAN DAN PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN SITUBONDO

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 28 TAHUN 2016

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 10 TAHUN 2012

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : E

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 14 TAHUN 2017

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

BPKP PERWAKILAN SUMATERA UTARA

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2009

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 102 TAHUN 2015

KEPALA DESA SENDANGSARI KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DESA SENDANGSARI NOMOR : 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA ALOKASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa serta pemberdayaan masyarakat desa, Pemerintah Daerah menganggarkan Dana Alokasi Desa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. bahwa agar pengelolaan Dana Alokasi Desa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dapat berdaya guna dan berhasil guna secara optimal, perlu adanya Pedoman; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengelolaan Dana Alokasi Desa; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 1951 ; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

2 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005; 6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang undang 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Djawa Timur/Tengah/Barat dan Daerah Istimewa Djogjakarta ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 10 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa; 12. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 13. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA ALOKASI DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kulon Progo. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kulon Progo. 4. Instansi adalah lembaga perangkat yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembinaan terhadap pemerintahan Desa.

3 5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan hak asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa. 7. Kepala Desa adalah Pimpinan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan Desa. 8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disingkat APBDes adalah suatu rencana keuangan tahunan Desa yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Desa tentang APBDes. 10. Dana Alokasi Desa, yang selanjutnya disingkat DAD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah untuk Desa yang bersumber dari bagi hasil Pajak Daerah, bagi hasil Retribusi Daerah dan Alokasi Dana Desa. 11. Alokasi Dana Desa, yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah untuk Desa, yang bersumber dari bagian Dana Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang diterima oleh Pemerintah Daerah. 12. Dana Bagi Hasil Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat DPPjk adalah bagian dari DAD yang merupakan Penyisihan sebagian Hasil Penerimaan Pajak Daerah. 13. Dana Bagi Hasil Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat DPRet adalah bagian dari DAD yang merupakan Penyisihan sebagian Hasil Penerimaan Retribusi Daerah. 14. Pengelolaan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian. 15. Alokasi DAD suatu Desa tertentu terdiri dari bagian ADD, DPPjk dan DPRet yang selanjutnya secara berturut-turut disebut ADDi, DPPjki dan DPReti adalah alokasi yang diterima oleh suatu Desa tertentu.

4 16. Bobot Desa yang selanjutnya disingkat BD adalah nilai desa tertentu sebagai dasar penghitungan pembagian masing-masing DAD. 17. Desa Karangkopek adalah Desa Kalirejo, Desa Hargotirto dan Desa Hargowilis. BAB II PRINSIP PENGELOLAAN Pasal 2 (1) DAD dibagikan kepada semua Desa di wilayah Daerah secara proporsional dan merata. (2) Pengelolaan DAD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa lainnya yang diatur melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. (3) Pengelolaan DAD, terutama untuk belanja pemberdayaan masyarakat, direncanakan melalui mekanisme perencanaan yang ditentukan secara musyawarah untuk mufakat yang melibatkan Pemerintahan Desa dan masyarakat serta dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. (4) Pengelolaan DAD dilaksanakan menggunakan prinsip hemat, terarah dan terkendali. (5) Pengelolaan DAD harus dapat dipertanggungjawabkan secara administratif teknis dan hukum. BAB III PENETAPAN DAN VARIABEL BOBOT DESA Pasal 3 Alokasi DAD yang berasal dari Bagi Hasil Pajak Daerah, Bagi Hasil Retribusi Daerah dan ADD untuk masing-masing Desa ditetapkan dengan Keputusan Bupati setiap Tahun Anggaran.

5 Pasal 4 (1) DAD yang berasal dari Bagi Hasil Pajak Daerah dialokasikan kepada seluruh Desa secara proporsional dengan memperhatikan kontribusi masing-masing Desa terhadap penerimaan pajak Daerah. (2) Kontribusi masing-masing Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dihitung berdasarkan potensi pajak suatu desa yang berasal dari penjumlahan indeks luas wilayah, indeks jumlah penduduk dan indeks jumlah kepala keluarga suatu desa dibandingkan jumlah luas wilayah, indeks jumlah penduduk dan indeks jumlah kepala keluarga seluruh daerah. Pasal 5 (1) DAD yang berasal dari Bagi Hasil Retribusi Daerah dialokasikan kepada seluruh Desa secara proporsional dengan memperhatikan kontribusi masing-masing Desa terhadap penerimaan retribusi Daerah. (2) Kontribusi masing-masing Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dihitung berdasarkan perbandingan antara penerimaan retribusi Daerah dari lokasi pemungutan retribusi yang ada di suatu desa dengan keseluruhan penerimaan retribusi Daerah. Pasal 6 Variabel bobot desa yang digunakan untuk menghitung ADD, terdiri dari : a. Luas wilayah, yaitu luas wilayah suatu desa dibandingkan dengan luas wilayah desa se Daerah. b. Jumlah penduduk, yaitu jumlah penduduk suatu desa dibandingkan dengan jumlah penduduk desa se Daerah. c. Jumlah Keluarga Miskin, yaitu jumlah Keluarga Miskin suatu desa dibandingkan jumlah keluarga miskin se Daerah. d. Pajak Bumi dan Bangunan, yaitu prosentase dan waktu pelunasan PBB serta target PBB suatu desa dibandingkan prosentase dan waktu pelunasan PBB serta target PBB Desa se Daerah. e. Pendapatan Asli Desa, yaitu jumlah Pendapatan Asli suatu Desa berbanding terbalik dengan Pendapatan Asli Desa se Daerah.

6 f. Luas Tanah Kas Desa, yaitu jumlah luas tanah kas desa suatu desa berbanding terbalik dengan jumlah luas tanah kas desa se Daerah. BAB IV PENGGUNAAN DAD Pasal 7 (1) Penggunaan DAD diprioritaskan : a. Tambahan Penghasilan Aparat Pemerintah Desa selain desa Karangkopek; b. Penghasilan Aparat Pemerintah Desa Karangkopek; c. Jaminan Hari Tua Bagi Aparat Pemerintah Desa Karangkopek d. Onderstand Bagi Aparat Pemerintah Desa Hargotirto dan Desa Kalirejo; e. Tunjangan Kehormatan Anggota BPD. (2) Ketentuan mengenai besaran penggunaan DAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Sisa DAD setelah dikurangi penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, dialokasikan untuk Belanja Aparatur dan Operasional Pemerintah Desa paling banyak 30 % (tiga puluh per seratus) dan untuk Pemberdayan Masyarakat paling sedikit 70 % (tujuh puluh per seratus). (4) Belanja Aparatur dan Operasional Pemerintah Desa sebagimana dimaksud pada ayat (3), meliputi : a. Uang Penghargaan purna tugas Aparat Pemerintah Desa pada Belanja Pegawai di Belanja Tidak Langsung; b. Honor perangkat desa pada Belanja pegawai di Belanja Langsung; c. Belanja Biaya Kegiatan BPD; dan d. Belanja Pelayanan Administrasi Perkantoran (5) Belanja Pemberdayaan Masyarakat sebagimana dimaksud pada ayat (3), meliputi: a. Belanja langsung kecuali pada belanja pegawai untuk honorarium perangkat desa; b. Belanja Subsidi;

7 c. Belanja Hibah; d. Belanja Bantuan Sosial; e. Belanja Bantuan Keuangan; f. Pembentukan Dana Cadangan; dan g. Penyertaan Modal Desa. (6) Ketentuan mengenai besaran uang penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a, ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB V PENYALURAN DAN PENCAIRAN Bagian Pertama DAD Pasal 8 Penyaluran DAD yang digunakan untuk tambahan penghasilan Aparat Pemerintah Desa kecuali Desa Karangkopek, Penghasilan Aparat Pemerintah Desa Karangkopek, Jaminan Hari Tua bagi Aparat Pemerintah Desa Karangkopek, Onderstand Bagi Aparat Pemerintah Desa Hargotirto dan Desa Kalirejo dan tunjangan kehormatan Anggota BPD dilaksanakan setiap triwulan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Penyaluran tahap I dilaksanakan pada triwulan I, sesuai jumlah aparat Desa yang ada pada triwulan yang bersangkutan dengan persyaratan Pemerintah Desa yang bersangkutan telah menyampaikan daftar penerimaan tambahan penghasilan, penghasilan aparat Pemerintah Desa Karangkopek, dan tunjangan kehormatan BPD sesuai dengan formasi jabatan yang terisi; b. Penyaluran tahap II dilaksanakan pada triwulan II sesuai jumlah aparat Desa yang ada pada triwulan yang bersangkutan dengan persyaratan Pemerintah Desa yang bersangkutan telah menyampaikan daftar penerimaan tambahan penghasilan, penghasilan aparat pemerintah Desa Karangkopek, dan tunjangan kehormatan BPD sesuai dengan formasi jabatan yang terisi;

8 c. Penyaluran tahap III dilaksanakan pada triwulan III sesuai jumlah aparat Desa yang ada pada triwulan yang bersangkutan dengan persyaratan Pemerintah Desa yang bersangkutan telah menyampaikan daftar penerimaan tambahan penghasilan, penghasilan aparat pemerintah desa Karangkopek, dan tunjangan kehormatan BPD sesuai dengan formasi jabatan yang terisi; d. Penyaluran tahap IV dilaksanakan pada triwulan IV sesuai jumlah aparat Desa yang ada pada triwulan yang bersangkutan dengan persyaratan Pemerintah Desa yang bersangkutan telah menyampaikan daftar penerimaan tambahan penghasilan, penghasilan aparat pemerintah Desa Karangkopek, dan tunjangan kehormatan BPD sesuai dengan formasi jabatan yang terisi; e. Khusus Penyaluran DAD yang digunakan untuk pemberian Jaminan Hari Tua Bagi Aparat Pemerintah Desa Karangkopek, Onderstand Bagi Aparat Pemerintah Desa Hargotirto dan Desa Kalirejo dilaksanakan satu kali dalam satu Tahun Anggaran dengan persyaratan Pemerintah Desa yang bersangkutan telah menyampaikan Daftar Catatan Penerimaan. Pasal 9 Pencairan DAD yang digunakan untuk tambahan penghasilan Aparat Pemerintah Desa kecuali Desa Karangkopek, Penghasilan Aparat Pemerintah Desa Karangkopek, Jaminan Hari Tua bagi Aparat Pemerintah Desa Karangkopek, Onderstand Bagi Aparat Pemerintah Desa Hargotirto dan Desa Kalirejo dan tunjangan kehormatan Anggota BPD pada bank dilaksanakan oleh Pemerintah Desa masing-masing. Bagian Kedua Sisa DAD Pasal 10 (1) Penyaluran sisa DAD setelah dikurangi penggunaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), dilaksanakan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut : a. Penyaluran tahap I dilakukan pada triwulan I atau II sebesar 30 % ( tiga puluh per seratus ), dengan persyaratan Pemerintah Desa telah menetapkan dan menyampaikan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes), Pungutan Desa, Pengelolaan Kekayaan Desa, APBDes, Perhitungan APBDes;

9 b. Penyaluran tahap II dilakukan pada triwulan II atau III sebesar 40 % ( empat puluh per seratus ), dengan persyaratan Pemerintah Desa telah menyampaikan Laporan Berkala Pengelolaan DAD; dan c. Penyaluran tahap III dilakukan pada triwulan III atau IV sebesar 30 % ( tiga puluh per seratus), dengan persyaratan Pemerintah Desa telah menyampaikan Laporan Berkala Pengelolaan DAD. (2) Apabila Pemerintah Desa tidak dapat menetapkan dan menyampaikan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a kepada Bupati sampai akhir bulan Juni, Pemerintah Desa hanya berhak menerima penyaluran DAD tahap I, sedangkan sisa alokasi DAD sebesar 70 % (tujuh puluh perseratus) dimasukkan dalam rekening khusus. (3) Pencairan sisa alokasi DAD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan apabila Pemerintah Desa yang bersangkutan telah menetapkan dan menyampaikan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a pada Tahun Anggaran berikutnya. Pasal 11 (1) Pencairan DAD dilaksanakan dengan memperhatikan ketersediaan dana yang ada di Bendahara Desa. (2) Bendaharawan Desa hanya diperkenankan menyimpan dana dalam bentuk uang tunai paling banyak sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah). (3) Mekanisme pencairan sisa DAD adalah sebagai berikut : a. Desa mengajukan permohonan pencairan sisa DAD kepada Bupati Cq. Camat dengan melampirkan: 1. Rencana Penggunaan Dana; dan 2. Laporan Penggunaan sisa DAD sebelumnya. b. Tim fasilitasi Tingkat Kecamatan melakukan verifikasi sebagai dasar penerbitan rekomendasi pencairan dana; c. verifikasi sebagaimana dimaksud dalam huruf b dilakukan dengan mencocokkan data dan angka dalam APBDes dan rencana penggunaan dana serta kebenaran SPJ laporan penggunaan dana sebelumnya;

10 d. berdasarkan hasil verifikasi, tim fasilitasi Kecamatan mengajukan rekomendasi kepada Bupati cq. Kepala Bagian Pemerintahan Desa paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya pengajuan permohonan pencairan sisa DAD dari Desa; e. atas dasar rekomendasi Camat, Kepala Bagian Pemerintahan Desa atau instansi menetapkan persetujuan tertulis pencairan sisa DAD dan menyerahkannya kepada Pemerintah Desa yang bersangkutan paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya rekomendasi Camat; dan f. mendasarkan persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam huruf d, Bendahara Desa mencairkan sisa DAD direkening Bank atas nama Desa dengan menunjukkan bukti diri dan surat pengantar dari Kepala Desa. BAB VI PENGELOLAAN Pasal 12 Untuk efektifitas pengelolaan DAD dibentuk Tim Fasilitasi Pengelolaan DAD Tingkat Kabupaten, Tingkat Kecamatan dan Tim Pelaksana DAD Tingkat Desa. Pasal 13 (1) Tim Fasilitasi Pengelolaan DAD Tingkat Kabupaten ditetapkan dengan Keputusan Bupati, keanggotaannya meliputi dinas/instansi yang terkait dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: a. Penanggung Jawab; b. Ketua; c. Sekretaris; dan d. Anggota sebanyak 7 (tujuh) orang. (2) Tugas Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. merumuskan kebijakan tentang DAD dan pemanfaatannya; b. menentukan besarnya DAD yang diterima oleh Desa berdasarkan rumusan yang telah ditetapkan;

11 c. melakukan sosialisasi secara luas tentang kebijakan, data dan informasi tentang DAD; d. membantu Tim Fasilitasi Pengelolaan DAD Tingkat Kecamatan untuk memberikan pelatihan/orientasi kepada Tim Pelaksana Desa tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan desa; e. melakukan fasilitasi pemecahan masalah berdasarkan pengaduan masyarakat serta pihak lainnya dan mengkoordinasikan dengan Bawasda; f. melakukan kegiatan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan DAD bersama dengan Tim Fasilitasi Pengelolaan DAD Tingkat Kecamatan dalam setiap proses tahapan kegiatan; dan g. melaporkan hasil kegiatan fasilitasi Pengelolaan DAD kepada Bupati sebagai bahan untuk penyusunan dan pengambilan kebijakan selanjutnya; Pasal 14 (1) Tim Fasilitasi Pengelolaan DAD Tingkat Kecamatan ditetapkan dengan Keputusan Camat, yang susunan keanggotaan sebagai berikut : a. Penanggung Jawab; b. Ketua; c. Sekretaris; dan d. Anggota sebanyak 3 (tiga) personil; (2) Tugas Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a. melaksanakan sosialisasi secara luas akan kebijakan, data dan informasi tentang DAD; b. membina dan mengkoordinasikan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dalam wilayah Kecamatan; c. mengumpulkan data serta mengiventarisasi rencana penggunaan DAD untuk dicek silang dengan APB Des yang sudah ditetapkan agar tidak terjadi tumpang tindih pembiayaan; d. membantu Tim Pelaksana Desa dalam menyusun rencana teknis penggunaan DAD beserta kelengkapannya;

12 e. memfasilitasi Tim Pelaksana Desa dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban DAD, termasuk di dalamnya memonitor pembukuan dan administrasi DAD dan Keuangan Desa; f. melakukan pemeriksaan pekerjaan (verifikasi) dan pemantauan/pengendalian terhadap proses kegiatan yang dibiayai dengan DAD; g. merekomendasi usulan pencairan DAD dari desa yang telah memenuhi persyaratan dan menyampaikannya kepada Bupati c. q. Kepala Bagian Pemerintahan Desa; h. memfasilitasi upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan DAD; dan i. menyusun rekapitulasi laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan DAD. Pasal 15 Tim Pelaksana Tingkat Desa adalah Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. BAB VII PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 16 (1) Setiap Desa wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan DAD. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. Laporan Berkala, yaitu laporan mengenai pelaksanaan pengelolaan DAD dibuat secara rutin setiap bulannya; dan b. Laporan Akhir, yaitu laporan keseluruhan dari pelaksanaan pengelolaan DAD yang dibuat paling lambat 3 bulan setelah berakhirnya Tahun Anggaran dengan susunan sebagai berikut:

13 1. Pendahuluan; 2. Program dan kegiatan DAD; 3. Pelaksanaan pengelolaan DAD; 4. Permasalahan upaya pemecahan masalah; 5. Perkembangan fisik; dan 6. Penutup. (3) Laporan Berkala dan Laporan Akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Tim Pelaksana Desa kepada Tim Pendamping Tingkat Kecamatan untuk direkap yang selanjutnya melaporkannya kepada Bupati Cq. Tim Fasilitasi Kabupaten. (4) Pertanggungjawaban pegelolaan DAD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terintegrasi dengan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang disampaikan kepada Bupati melalui Camat. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 17 Pembinaan dan Pengawasan terhadap pengelolaan DAD dilaksanakan sebagai berikut: a. Bupati dan Camat melakukan pengawasan umum terhadap penyelenggaraan pemerintahan Desa; b. Bawasda sebagai aparat pengawasan intern kabupaten yang merupakan pengawasan khusus terhadap penyelenggaraan pemerintahan Desa; c. Kepala Desa setiap 3 (tiga) bulan sekali melakukan pemeriksaan penatausahaan administrasi dan keuangan DAD, yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas; dan d. Masyarakat sebagai bentuk kontrol sosial terhadap pelaksanaan DAD.

14 BAB IX CONTOH, BENTUK DAN FORMAT BLANGKO/FORMULIR Pasal 18 Contoh, bentuk, dan format blangko/formulir yang digunakan dalam pengelolaan DAD sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini, terdiri dari: A. Permohonan Pencairan DAD; B. Rencana Penggunaan DAD (RPD); C. Laporan Penggunaan DAD Sebelumnya; D. Rekomendasi Camat; E. Persetujuan Kepala Bagian Pemerintahan Desa; F. Papan Informasi Kegiatan; G. Laporan Berkala; H. Sistematika Laporan Akhir; I. Rekapitulasi Laporan Berkala; J. Sistematika Rekapitulasi Laporan Akhir; dan K. Berita Acara Pemeriksaan Kas. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku maka Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Alokasi Desa (Berita Daerah Tahun 2007 Nomor 17 Seri E), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

15 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kulon Progo. Ditetapkan di Wates pada tanggal 3 Maret 2008 BUPATI KULON PROGO, H. TOYO SANTOSO DIPO Diundangkan di Wates pada tanggal 3 Maret 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KULON PROGO, S O I M BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2008 NOMOR 7 SERI E