BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri semen.kantor PT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. plastic ini sendiri adalah Bpk. Soegianto. Perusahaan ini terbilang

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga permasalahan yang sering muncul dalam suatu perusahaan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa atau 60 %.

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Identivikasi Variable Penelitian. Identifikasi Variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PAUD Sahabat Ananda berada di Perumahan Puncak Permata Sengkaling blok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase. Laki-Laki % Perempuan % Total %

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN

menggunakan analisis hubungan (korelasi). Karena digunakan untuk menguji hubungan antara 2 variabel atau lebih, apakah kedua variabel

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

investasi teknologi informasi dengan kelompok perguman tinggi yang Penelitian ini menggunakan alat bantu bempa kuisioner atau angket yang

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGAWASAN MELEKAT DAN DISIPLIN KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SE-KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di UIN Maliki Malang yang terletak di Jalan Gajayana No. 50, Dinoyo Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian PT PLN (Persero) adalah merupakan BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik tersebut berkembang menjadi untuk kepentingan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda yaitu NV. NIGM yang memperluas usahanya hanya di bidang gas ke bidang tenaga listrik. Setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan-perusahaan listrik tersebut dan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun selanjutnya PT PLN mengalami masa-masa perkembangan menuju ke arah yang progress, salah satunya PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring dengan kebutuhan tenaga listrik di seluruh Indonesia maka PT PLN meningkatkan mutu agar tidak mengecewaka penduduk di Indonesia. Oleh karena itu PT PLN mengembangkan pelayanan jaringa listrik ke seluruh nusantara, salah satunya adalah di PT PLN (Persero) APJ Malang. PT PLN (Persero) APJ Malang merupakan salah satu distribusi Jawa Timur dengan area pelayanan jaringan listrik se-malang Raya. 46

Kantor PT PLN ini terletak di Jalan Jendral Basuki Rachmad No: 100 Malang. Jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini adalah 232 karyawan (bulan Pebruari 2012). Memiliki waktu kerja selama 5 hari kerja selama satu minggu dan jam kerja 7,5 jam (07.30-16.00) dengan istirahat selama satu jam. B. Karakteristik Responden Data penelitian yang diperoleh dengan menggunakan angket persepsi signage dengan disiplin kerja yang meliputi usia, jenis kelamin, dan masa kerja. Setelah data terkumpul dilakukan analisa menggunakan program SPSS 16.0 for windows. 1. Deskripsi Usia Responden Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari data tentang usia responden dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia No. Rentang Usia Frekuensi Prosentase 1. < 30 10 16,7 % 2. 30 39 17 28,3 % 3. 40 49 16 26,7 % 4. 50 17 28,3 % Jumlah 60 100 % 47

Hasil tabel menunjukkan berdasarkan data tentang usia terdapat 10 orang (16,7%) berusia kurang dari 30 tahun, 17 orang (28,3%) berusia 30-39 tahun, 16 orang (26,7%) berusia 40-49 tahun, dan 17 orang (28,3%) berusia 50 ke atas. 2. Deskripsi Jenis Kelamin Responden Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran angket maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase 1. Pria 48 80 % 2. Wanita 12 20 % Jumlah 60 100 % Tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin terdapat 48 orang (80%) yang berjenis kelamin pria, dan 12 orang (20%) berjenis kelamin wanita. Berdasarkan data yang didapat, responden terbanyak adalah responden pria. 48

3. Deskripsi Masa Kerja Berdasarkan data penelitian yang dilakukan dari penyebaran angket maka diperoleh data tentang masa kerja responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja No. Masa Kerja (Tahun) Frekuensi Prosentase 1. < 10 23 38,3 % 2. 11 19 9 15 % 3. 20 29 21 35 % 4. 30 7 11,7 % Jumlah 60 100 % Hasil data di atas menunjukkan bahwa terdapat 23 orang (38,3%) memiliki masa kerja selama kurang dari 10 tahun, 9 orang (15%) dengan masa kerja 11-19 tahun, 21 orang (35%) dengan masa kerja 20-29 tahun, dan 7 orang (11,7%) dengan masa kerja 30 tahun ke atas. Berdasarkan data di atas, responden terbanyak memiliki masa kerja kurang dari 10 tahun. 49

C. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di PT PLN (Persero) APJ Malang yang dilaksanakan mulai 13 Pebruari 2012 hingga 13 Maret 2012. Penyebaran angket dimulai pada 15 Pebruari 2012 dengan menyebarkan 60 eksemplar angket tentang persepsi signage dan disiplin kerja. 2. Uji Hasil Validitas Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, suatu tes pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan rxy 0, 30, sebagai daya beda. Daya beda adalah kemampuan aitem dalam membedakan antara orang-orang yang memiliki trait tinggi dan rendah. Aitem yang memiliki daya beda kurang dari 0,3 maka aitem tersebut memiliki kevalidan rendah. Oleh karena itu, aitem-aitem tersebut perlu dihilangkan. 50

a. Skala Persepsi Signage Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Persepsi Signage No. Aspek No. Aitem Valid No. Aitem Gugur Jumlah 1. Bentuk (Huruf 1,2,9,10,17, 18 6 atau Simbol) 2. Warna 3,4,11,12,19,20 6 3. Ukuran (size) 5,6,13,14,21,22 6 Jumlah 24 0 24 Berdasarkan hasil uji validitas di atas, dapat diketahui jumlah aitem yang valid berjumlah 24 dan tidak ada aitem yang gugur. b. Skala Disiplin Kerja Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja No. Faktor No. Aitem Valid No. Aitem Gugur Jumlah 1. Kesanggupan 1,2,9,10,17, 18 6 51

Menjalankan Tugas 2. Ketegasan Pimpinan 3,4,11,12,19,20 6 3. Aturan Main 5,6,13,14,21,22 6 4. Interaksi Antar Karyawan 7,8,15,16,23,24 6 Jumlah 24 0 24 Hasil di atas menunjukkan bahwa jumlah aitem yang valid berjumlah 24 dan tidak ada aitem yang gugur. 3. Uji Hasil Reliabilitas Reliabilitas merupakan instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Reliabilitas suatu alat ukur skala yang menunjukkan taraf kepercayaan dan konsistensi dapat dilihat dari koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas (rxx) bergerak dalam rentang 0 sampai dengan 1, 00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1, 00 maka semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien reliabilitasnya semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitasnya. Berikut tabel rangkuman reliable dari persepsi signage dan disiplin kerja karyawan di PT PLN (Persero) APJ Malang dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 16.0 for Windows. 52

Tabel 4.6 Reliabilitas Persepsi Signage dengan Disiplin Kerja Karyawan Variabel Alpha Keterangan Persepsi Signage 0,957 Reliabel Disiplin Kerja Kara 0,930 Reliabel Berdasarkan hasil dari uji reliabilitas kedua angket di atas, dapat dikatakan bahwa angket persepsi signage dan disiplin kerja mendekati 1,000. Oleh karena itu, kedua angket tersebut layak untuk dijadikan instrumen pada penelitian yang dilakukan. 4. Prosentase Persepsi Signage Penentuan norma penilaian dilakukan setelah nilai Mean (M) dan Standar Deviasi (SD) diketahui. Berikut ini norma penilaian yang diperoleh: a. Mean : 75,43 b. Standar Deviasi : 7,500 Setelah diketahui Mean dan Standar Deviasi, maka data dibagi menjadi 3 kategori untuk mengetahui tingkat dan menentukan jarak pada masing-masing kelompok dengan pemberian skor standar. Pemberian skor dilakukan dengan mengubah skor kasar kedalam bentuk penyimpanan dari Mean dalam suatu Standar Deviasi dengan menggunakan norma-norma sebagai berikut: 53

Tabel 4.7 Kategori Tingkat Persepsi Signage RUMUS X M + 1 SD M 1 SD X < M + 1 SD X < M 1 SD KATEGORI TINGGI SEDANG RENDAH Nilai Kategori Jumlah Prosentase X 83 Tinggi 10 16,7 % 68 X < 83 Sedang 48 80 % X < 68 Rendah 2 3,3 % Total 60 100 % Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa frekuensi dan prosentase mengenai persepsi signage yang diberikan kepada karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang. Tabel tersebut juga mnggambarkan dari 60 responden, 10 orang (16,7%) memiliki persepsi signage yang tinggi, 48 orang (80%) memiliki persepsi signage yang sedang, dan 2 orang (3,3%) memiliki persepsi signage yang rendah. Prosentase tertinggi terletak pada persepsi signage yang sedang. 54

5. Prosentase Disiplin Kerja Karyawan Penentuan norma penilaian dilakukan setelah diketahui nila Mean (M) dan Standar Deviasi (SD). Norma penilaian yang diperoleh adalah sebagai berikut: a. Mean : 75,80 b. Standar Deviasi : 7,426 Setelah diketahui Mean dan Standar Deviasi, maka data tersebut dibagi menjadi 3 kategori untuk mengetahui tingkat dan menentukan jarak pada masing-masing kelompok dengan pemberian skor standar. Berikut tabel kategori tingkat disiplin kerja karyawan di PT PLN (Persero) APJ Malang: Tabel 4.8 Kategori Tingkat Disiplin Kerja RUMUS X M + 1 SD M 1 SD X < M + 1 SD X < M 1 SD KATEGORI TINGGI SEDANG RENDAH Nilai Kategori Jumlah Prosentase X 83 Tinggi 11 18,3 % 68 X < 83 Sedang 45 75 % X < 68 Rendah 4 6,7 % Total 60 100 % 55

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan frekuensi dan prosentase tentang disiplin kerja karyawan di PT PLN (Persero) APJ Malang. Sejumlah 11 orang (18,3%) memiliki disiplin kerja yang tinggi, 45 orang (75%) memiliki disiplin kerja sedang, dan 4 orang (6,7%) memiliki disiplin kerja rendah. Jumlah keseluruhan responden adalah 60 orang dan jumlah prosentase tertinggi terletak pada disiplin kerja dengan kategori sedang. 6. Pengujian Hipotesa Pengujian hipotesa bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak ada hubungan (korelasi) antara persepsi signage dengan disiplin kerja karyawan di PT PLN (Persero) APJ Malang. Oleh sebab itu, dilakukan berupa analisa korelasi product moment dari Karl Pearson dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows kedua variabel tersebut. Berikut ini merupakan analisa data yang merupakan hasil korelasi kedua variabel: 56

Tabel 4.9 Korelasi Persepsi Signage dengan Disiplin Kerja Karyawan Correlations PERSEPSI SIGNAGE DISIPLIN KERJA VAR0000 Pearson Correlation 1.602 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N 60 60 VAR0000 Pearson Correlation.602 ** 1 2 Sig. (2-tailed).000 N 60 60 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). D. Pembahasan 1. Persepsi Signage Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang Signage system yang dikenal untuk mengidentifikasikan, mengarahkan dan menginformasikan antara manusia dengan lingkungan kerjanya. Oleh karena itu, signage yang dibuat harus berkualitas, agar para pekerja yang bekerja di suatu lembaga atau organisasi dapat bekerja atau bertindak sesuai dengan ketentuanketentuan yang telah distandarkan oleh lembaga tersebut. William James, salah satu pakar psikologi, mengungkapkan bahwa perhatian adalah sebuah pengendalian oleh pikiran manusia, dalam bentuk yang jelas, vokalisasi, konsentrasi, dan kesadaran adalah esensinya. Pernyataan tersebut dapat dikatakan perhatian sangat 57

berkaitan erat dengan konsentrasi seseorang, objek yang menjadi fokus dari konsentrasinya, serta kesadaran dari orang yang melakukan kegiatan memperhatikan tersebut. Signage bertujuan untuk menghadirkan informasi secara konsisten sehingga individu akan belajar untuk melihat pada beberapa tempat tertentu, untuk mengenalinya dengan mudah dan mengiktinya dengan rasa percaya diri. Secara umum, seseorang membutuhkan informasi pada pada tempat yang bercabang, pada tempat masuk dan keluar, sepanjang koridor dan persimpangan, tangga, lift, dan tempat lainnya. Selain itu juga merupakan hal yang sangat membantu bila sebuah informasi dipasang secara berulang di tempat yang berbeda untuk benar-benar meyakinkan seseorang menangani kebenaran informasi atau pilihan yang ditempuh atau dengan kata lain individu tersebut berada dalam jalur yang benar. PT PLN (Persero) Area Malang merupakan salah satu perusahaan listrik yang selalu meningkatkan kualitas listrik dan melayani kelistrikan serta melakukan perbaikan-perbaikan dan inovasi tentang kelistrikan di area se-malang Raya demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik. Sebelum melayani masyarakat se-malang Raya, PLN selalu meningkatkan kualitas dari karyawannya karena karyawan merupakan sumber daya terpenting untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas perusahaan, sehingga PT PLN menanamkan nilai-nilai ke seluruh karyawan yang bekerja di dalamnya agar saling percaya, memiliki integritas tinggi, peduli, dan pembelajar. 58

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas dari karyawannya PT PLN (Persero) Area Malang selalu menerapkan kebijakan-kebijakan yang mengedepankan keselamatan dan kenyamanan baik pekerja maupun pengunjung agar merasa selamat dan nyaman berada di perusahaan tersebut. Salah satu kebijakan perusahaan dalam meningkatkan keselamatan dan kenyamanan kerja adalah dengan memberi pesan secara non-verbal (signage) berupa gambar-gambar, simbol-simbol, atau tulisan yang memiliki arti positif agar para pekerja atau pengunjung dapat melakukan pesan yang tertera pada signage tersebut. Adanya signage dapat membantu manusia dalam memahami kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya, karena signage bertujuan untuk membantu manusia berupa memberikan rangsangan sekaligus menstimulus manusia agar merespon sesuai dengan pesan signage tersebut. Simbol maupun tulisan yang tertera pada signage harusnya berkualitas baik agar para pekerja tidak salah dalam membaca dan tentunya mereka paham akan pesan atau informasi yang dimaksud. Oleh karena itu, perilaku manusia tergantung pada persepsi manusia itu sendiri yang mana memiliki proses berupa menggunakan stimuli yang distimulus kemudian dipilih, diorganisir, dan diinformasikan menjadi informasi yang bermakna. Distribusi tingkat persepsi signage karyawan PT PLN (Persero) Area Malang menunjukkan 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Distribusi tertinggi terletak pada kategori sedang yaitu sebesar 59

80%, selanjutnya prosentase 16,7% kategori tinggi, dan 3,3% kategori rendah. Artinya, dari 60 responden terdapat 48 orang memiliki persepsi signage kategori sedang, 10 orang memiliki persepsi signage tinggi, dan 2 orang memiliki persepsi signage rendah. Hal ini menunjukkan persepsi karyawan terhadap signage adalah baik (positif), artinya mampu memahami signage yang ada di perusahaan. 2. Disiplin Kerja Karyawan PT PLN (Persero) APJ Malang Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab sesorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Menurut Hasibuan (2005), disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Menurut Sutrisno (2009) menyatakan disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketepatan perusahaan. Menurut Sastrohadiwiryo (2003), disiplin kerja dapat didefinisikan sabagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Kemudian, menurut Fathoni (2006), menyatakan bahwa disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. 60

Heidjrachman dan Husnan (2002), menyatakan bahwa disiplin adalah setiap perorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap perintah dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan seandainya tidak ada perintah. Menurut Hasibuan (2008), ketidakdisiplinan dalam diri pegawai dapat disebabkan karena kurangnya kesadaran pada diri seseorang tersebut akan arti pentingnya disiplin sebagai pendukung dalam kelancaran bekerja. Sementara kesadaran pada diri sendiri memiliki arti bahwa seseorang tersebut secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Berkaitan dengan disiplin kerja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu; tujuan dan kemampuan, teladan pemimpin, balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan. PT PLN (Persero) Area Malang memiliki harapan bahwa karyawan mengetahui dengan jelas atas hal-hal yang diharapkan serta merasa kebijakan dan peraturan perusahaan masuk akal akan memenuhi standar kerja dan berperilaku baik serta mampu menyelesaikan pekerjaan secara efektif. PT PLN (Persero) Area Malang memberikan peraturan-peraturan yang jelas dan tegas agar karyawan dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan harapan perusahaan. Oleh karena itu, karyawan dituntut untuk mematuhi segala perintah yang diberikan oleh perusahaan agar dapat 61

memberikan konstribusi positif untuk karyawan itu sendiri dan perusahaan. Distribusi tingkat disiplin kerja karyawan di PT PLN (Persero) Malang menunjukkan 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Distribusi tertinggi dari 60 responden terletak pada kategori sedang yaitu 45 orang (75%) yang artinya memiliki disiplin kerja sedang, sedangkan 11 orang (18,3%) dalam kategori tinggi yang artinya memiliki disiplin kerja yang tinggi, dan 4 orang (6,7%) dalam kategori rendah yang artinya memiliki disiplin kerja yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT PLN (Persero) APJ Malang memiliki disiplin kerja yang positif. 3. Hubungan Antara Persepsi Signage dengan Disiplin Kerja Karyawan PT PLN (Persero) Area Malang Upaya penyampaian informasi ini bisa berupa verbal dan nonverbal, yaitu berupa pelatihan, teguran, dan lain sebagainya. Tetapi terkadang penyampaian informasi berupa verbal dan non-verbal tersebut kurang efektif karena melihat dari segi manusia (human errors). Oleh karena itu, di dalam suatu perusahaan atau organisasi diberlakukan upaya manajemen sumber daya manusia yang sesuai dengan standar di perusahaan yaitu penyampaian informasi visual agar penyampaian informasi antar lingkungan kerja dengan manusia menjadi lebih terarah yaitu berupa signage (tanda atau simbol yang berisi pesan). 62

Berdasarkan hasil penelitian dari kedua variabel tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara persepsi signage dengan disiplin kerja karyawan di PT PLN (Persero) Area Malang, yang menghasilkan bahwa terdapat hubungan positif (rxy 0,602; dengan sig < 0,05). Artinya, hubungan antara variabel persepsi signage dan variabel disiplin kerja karyawan adalah positif dengan mendapatkan nilai 0,000 dan nilai signifikansinya Sig. (2-tailed) adalah dibawah atau lebih kecil dari 0,05. Apabila persepsi signage positif, maka disiplin kerja karyawan positif juga. Jadi, hipotesa dalam penelitian ini berarti diterima dengan hasil penelitian terdapat hubungan yang positif antara persepsi signage dengan disiplin kerja karyawan. Hal ini mencerminkan bahwa signage yang berkualitas dapat merangsang manusia untuk bertindak sesuai dengan isi dari signage tersebut karena signage yang berkualitas berisikan nilai-nilai yang bersifat mengajak, menginformasikan, dan mengarahkan manusia dalam lingkungan kerjanya, sehingga dalam tindakan manusia tersebut menghasilkan suatu disiplin kerja yang bagus. Ada beberapa tujuan tindakan disiplin diantaranya adalah menciptakan bahwa perilaku-perilaku karyawan konsisten dengan aturanaturan perusahaan, menciptakan atau mempertahankan rasa hormat dan saling percaya diantara pimpinan dan bawahan, membantu karyawan supaya menjadi lebih produktif. Oleh karena itu, informasi atau pesan yang berasal dari signage, menstimulus manusia agar merespon berupa suatu tindakan yang diaplikasikan sesuai dengan isi pesan signage dan dilakukan 63

secara sadar, sukarela, dan kontinyu. Apabila persepsi signage meningkat maka disiplin kerja akan meningkat pula, begitu juga dengan sebaliknya. 64