KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI PANJANG RENTANG LENGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

(Studi Deskriptif pada UKM Bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. oleh; Nuryadin; 1 H. Agus Mulyadi, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN FUTSAL

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PUNGGUNG TERHADAP HASIL SPIKE PADA PERMAINAN BOLA VOLI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PEREGANGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) DAN PEREGANGAN PASIF TERHADAP KELENTUKAN SENDI PANGGUL

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI BOLA TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh YUDHA DWI FITARIANTO

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

Oleh YUSUP HIDAYAT Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

Oleh CHANDRA PERMANA SANI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

FIKI SETIYADI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, S.Pd.

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENGAN TERHADAP RENANG GAYA BEBAS (Studi Deskriptif pada Klub Renang Sukapura Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KORELASI INDEKS MASSA TUBUH DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LARI JARAK PENDEK 100 METER

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Oleh YOPI ANGGA SETIA Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Gumilar Mulya, M.Pd.

Yan Indra Siregar. Abstrak

Oleh MUHAMMAD NURHAMZAH Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Agus Mulyadi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

ELSA NUR OCTAVIANI 1) CUCU HIDAYAT 2)

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PERBANDINGAN PENGARUH PEMBELAJARAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE INKLUSI DENGAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING PERMAINAN SEPAK BOLA

HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN DAN KESEIMBANGAN TUBUH TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU GAYA OBRIEN PADA SISWA KELAS OLAHRAGA SMP NEGERI 3 CIKARANG UTARA

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

PENGARUH LATIHAN SHOOTING FREE THROW DENGAN MENGGUNAKAN BOLA MODIFIKASI TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

ANDRI ANDRIANA

( Studi Deskriptif pada Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket Universitas Siliwangi Tahun Ajaran 2014/2015 ) NANANG KUSNADI 1) IMAN RUBIANA 2)

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. olahraga atletik maka atletik terbagi dalam 4 nomor pokok, yaitu: nomor lari,

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI D AN KESEIMBANGAN D ENGAN KECEPATAN SPRINT 300 METER PAD A OLAHRAGA SEPATU ROD A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

(Eksperimen pada Anggota Ekstrakurikuler Bola Voli MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya)

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

HUBUNGAN ANTARA VERTICAL JUMP DENGAN KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP 2 TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

BAB III METODE PENELITIAN

DEVI AGUS SUPRIADI 1) NANANG KUSNADI 2)

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP HASIL TOLAK PELURU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

PENGARUH DAYA LEDAK LENGAN, KESEIMBANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING GAYA CROSS STEP

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

PENGARUH PEMBELAJARAN SHOOTING MENGGUNAKAN ALAT BANTU TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET

AZMY RAMADHAN 1) NANANG KUSNADI 2)

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PUNGGUNG, DAN MOTIVASI BELAJAR PADA KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA FLOP

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

Transkripsi:

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun Angkatan 2012/ 2013) oleh; Mulyadi; 1 H. Budi Indrawan, Drs., M.Pd.; 2 H. Doddy Achmad Hidayat, Drs., M.Pd.; 3 dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing I) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing II) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kontribusi power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian adalah mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013 sebanyak 404 orang dengan menggunakan poporsional random sampling sebanyak 20 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, ternyata secara empirik terdapat kontribusi yang berarti antara power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013 hasilnya hipotesis diterima dan termasuk kategori cukup. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga lempar lembing, bahwa untuk menghasilkan lemparan yang efektif diutamakan melatih power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan dan pemain yang baik adalah pemain yang memiliki power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan, sehingga ketiga komponen tersebut saling berhubungan.. Kata Kunci: Kontribusi, Power Otot Lengan, Power Otot Tungkai, Lempar Lembing 1

2 A. PENDAHULUAN Perkembangan olahraga mengalami kemajuan yang cukup pesat, baik di tingkat internasional pada umumnya ataupun di tingkat nasional pada khususnya. Salah satu contoh dapat kita perhatikan perkembangan di negara kita, Indonesia mulai dari anakanak, dewasa sampai tua turut ambil bagian dalam kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga tidak hanya dilakukan di perkotaan saja, akan tetapi sudah dilaksanakan oleh masyarakat pedesaan. Hal ini terjadi karena masyarakat semakin sadar dan mengerti akan pentingnya kegiatan olahraga, baik itu untuk tujuan rekreasi, kesehatan, maupun olahraga yang dilakukan untuk tujuan meningkatkan prestasi. Dengan melihat perkembangan olahraga yang semakin pesat, pemerintah terus menerus mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia. Pembinaan prestasi dalam olahraga atletik menuntut suatu usaha yang optimal dari pelakunya, baik yang bersifat peningkatan aspek fisik, teknik, taktik, maupun mental bermainnya. Prestasi tidak akan datang dengan sendirinya, namun dapat dicapai melalui latihan fisik, teknik, taktik, dan mental secara sistematis dan berulang-ulang dengan menerapkan prinsip-prinsip latihan. Dengan penguasaan teknik yang sempurna, ditunjang kondisi fisik yang prima, serta kemampuan untuk menampilkannya dengan taktik yang bervariasi dan didukung oleh semangat juang yang tinggi, niscaya suatu regu akan memperoleh prestasi yang tinggi. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang bisa dijadikan sebagai sarana mencapai prestasi maupun pencapaian tujuan pendidikan, oleh karena itu atletik adalah merupakan salah satu cabang olahraga yang wajib diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai dengan tingkat perguruan tinggi. Cabang olahraga atletik terdiri atas beberapa nomor sebagai berikut : Nomor lari meliputi jarak dekat atau sprint, jarak menengah dan jarak jauh. Nomor jalan meliputi jalan cepat. Nomor lompat meliputi lompat jauh, loncat tinggi, lompat jangkit, dan loncat galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram, lempar lembing, lempar lontar martil, dan tolak peluru. Keterangan di atas masih memerlukan penjelasan yang lebih rinci lagi, akan tetapi sesuai dengan topik masalah yang diteliti, maka penulis hanya mengulas mengenai nomor lempar saja khususnya mengenai lempar lembing. Tujuan pada lempar lembing pada umumnya adalah melempar untuk mencapai jarak sejauh-

3 jauhnya. Ada beberapa hal yang dikuasai atlet untuk mendapatkan hasil lompatan yang sejauh-jauhnya, selain teknik dasar juga harus dilatih aspek fisik agar dapat menghasilkan lemparan yang baik. Adapun teknik dasar lempar lembing adalah teknik memegang lembing, teknik membawa lembing dan teknik gaya melempar lembing. Lempar lembing adalah olahraga yang merupakan keturunan dari banyak bentuk kompetisi diperebutkan di berbagai bagian dunia kuno yang melibatkan melemparkan dari peluru. Lembing adalah salah satu peristiwa yang membentuk bagian dari Olimpiade kuno, dan itu termasuk dalam perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur oleh lintasan dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF). Javelin kompetisi paling dikenal melalui pemaparan yang diberikan olahraga pada Olimpiade, di mana lembing adalah kejadian terpisah diperebutkan oleh laki-laki dan perempuan. Javelin juga merupakan bagian dari dua tahunan. Javelin kompetisi adalah bagian dari National Collegiate Athletic Association (NCAA) tahunan kejuaraan trek dan lapangan. Ini juga merupakan salah satu peristiwa yang meliputi baik dasar lomba dan heptathlon. Beruang lembing sejumlah kesamaan teknis ke lapangan olahraga tradisional lainnya yang mengharuskan atlet untuk melempar peluru sejauh mungkin.yang menembak, melempar palu, dan cakram semua memerlukan atlet untuk mempertimbangkan berbagai faktor fisik, termasuk efek angin, sudut di mana objek dilepaskan, ketinggian di mana objek dilepaskan, dan kecepatan objek pada rilis. Ini adalah pertimbangan aerodinamis spesifik lembing itu sendiri yang memisahkan olahraga ini dari peristiwa melempar lain. Proyektil yang digunakan dalam lembing terdiri dari tiga bagian yang berbeda-kepala, dibangun dari logam ringan; batang, yang terbuat dari serat karbon atau komposit lain bahan sintetis dan cengkeraman, porsi lembing di mana objek dipegang oleh pelempar sebelum pengiriman. Berbeda dengan gerak kaki dan tubuh resultan posisi yang dicari oleh seorang atlet untuk menghasilkan peluru yang sukses melempar atau rilis cakram, lembing aturan melarang spin atau memutar dari tubuh pelempar sebelum pelepasan lembing (bagian belakang pesaing mungkin tidak menghadapi garis melemparkan setiap saat sebelum pelepasan lembing). Komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung pencapaian gerak dalam olahraga adalah kekuatan (strenght), daya tahan (endurance), daya ledak (muscular

4 power), kecepatan (speed), kelentukan (flexibility), keseimbangan (balance), koordinasi (coordination), kelincahan (agility), ketepatan (acuracy), reaksi (reaction). Sedangkan komponen kondisi fisik yang mendukung untuk melakukan lemparan pada lempar lembing adalah power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan. Oleh karena itu lempar lembing hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kondisi fisik yang yang baik. Menurut Harsono (1988: 200), Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Begitu pula menurut Suharno (1993: 5) Power adalah kemampuan otot atlet untuk mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan maksimal dalam satu gerak utuh. Sejalan dengan kedua pendapat ahli di atas, Badriah (2002: 24) mengemukakan pula bahwa, Power sebagai daya ledak otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot melakukan kontraksi secara eksplosif dalam waktu yang sangat singkat. Daya ledak ini dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot. Sedangkan panjang rentang lengan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam olahraga khususnya lempar lembing, karena panjang lengan akan memungkinkan dalam pencapaian prestasi yang maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa bentuk tubuh atau postur tubuh merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian prestasi yang maksimal (Soeharno H.P. 1985 : 8). Disamping panjang lengan, dapat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kekuatan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa kekuatan lengan adalah kemempuan otot-otot lengan untuk mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktivitas (Drs. Soeharno H. P. 1985 : 224). B. PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Dalam penelitian yang penulis hadapi ini, dan sesuai rasa ingin tahu yang sebenarnya, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode ini dipergunakan atas dasar pertimbangan bahwa penelitian ini adalah menafsirkan gambaran tentang sesuatu, yang dalam hal ini adalah kontribusi power otot tungkai, power otot lengan dan penjang lentang lengan terhadap hasil lempar lembing. Mengenai metode penelitian ini Musa dan Nurfitri (1988: 8) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

5 yang mempunyai tujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. Mengenai metode deskriptif dalam arti yang luas, berdeskriptif ialah mengadakan pencandraan mengenai situasi atau kejadian, sehingga tidak perlu mencari atau menerangkan hubungan, membuat ramalan atau makna implikasi, tetapi untuk melihat hasil. Hasil itu akan menegaskan bagaimana hubungan variabel-variabel yang di teliti dan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan secara ilmiah. Variabel Penelitian Mengacu pada desain penelitian seperti yang dikemukakan di atas, penulis dapat menyebutkan bahwa variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya, yaitu power otot tungkai, power otot lengan dan panjang lentang lengan. Sedangkan variabel terikatnya keterampilan servis atas dalam permainan bolavoli. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, diperlukan suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang penulis gunakan mengacu pada buku tes pengukuran pendidikan olahraga oleh Nurhasan dan Abdul Narlan (2001: 130), sebagai berikut: 1. Instrumen penelitian atau tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengukur power otot lengan digunakan alat ukur tes lempar bola medicine. b. Untuk mengukur power otot tungkai digunakan tes standing broad jump. c. Untuk mengukur panjang lentang lengan digunakan tes panjang lentang lengan. d. Untuk mengukur keterampilan lempar lembing digunakan teslempar lembing. Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kelompok subjek yang di jadikan objek penelitian. Pengertian populasi menurut Sugiyono (1999: 72) adalah Generalisasi yang terdiri

6 objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan. Sebelum menetapkan sampel penelitian terlebih dahulu harus menentukan tujuan dari penyelidikan dan memperhatikan apakah populasi pada umumnya dianggap homogen atau heterogen seperti misalnya umur, jenis kelamin dan sebagainya yang dianggap perlu untuk penyelidikan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013 yang berjumlah 40 orang. Menurut Arikunto (1988 : 117) Mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang teliti. Karena tidak semua populasi akan diteliti, maka sampelnya diambil sebanyak 20 orang. Penentuan sampel ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria : 1. Mahasiswa yang telah lulus mata kuliah atletik I dan II 2. Nilai mata kuliahnya A 3. Telah menguasai teknik lempar lembing 4. Rekomendasi dari dosen pembina mata kuliah atletik Teknik Pengolahan Data Untuk mengolah dan menganalisis data digunakan rumus-rumus statistik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus statistik dari buku yang ditulis oleh Sudjana (1989:66-265) serta hasil dari perkuliahan mata kuliah statistika. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis sesuai dengan taraf nyata atau tingkat kepercayaan yang diajukan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data ini adalah sebagai berikut: Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan ini adalah sebagai berikut. 1. Menghitung skor rata-rata (mean) dari masing-masing tes, rumus yang digunakan arti tanda-tanda tersebut adalah :

7 = Nilai rata-rata yang dicari Xo = Titik tengah skor yang memuat tanda kelas dengan nilai c = 0 p = Panjang kelas interval = Sigma atau jumlah fi = Frekuensi ci = Deviasi atau simpangan 2. Menghitung Standar deviasi atau simpangan baku dengan rumus sebagai berikut. 3. Menghitung koefisien korelasi antara variabel. rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. Arti tanda-tanda tersebut adalah : r = Nilai koefisien korelasi yang dicari b = Beda ranking n = Jumlah sampel 4. Mencari nilai korelasi berganda (multiple corrleation) dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Arti tanda-tanda rumus adalah sebagai berikut. = Nilai koefisien korelasi berganda yang dicari 5. Menguji kebermaknaan korelasi berganda, rumus yang digunakan sebagai berikut F = Arti dalam rumus tersebut adalah: F = Nilai signifikansi yang dicari R 2 = Korelasi berganda k = Banyaknya variabel bebas

8 n = Jumlah sampel 6. Untuk mencari kebermaknaan korelasi digunakan statistik F dengan k menyatakan banyaknya variabel bebas dan n menyatakan ukuran sampel. Statistik F ini berdistribusi F dengan derajat kebebasan pembilang (V 1 ) = banyaknya variabel bebas dan sederajat kebebasan penyebut (V 2 ) = n-k-1. Hipotesis pengujian adalah F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel, maka hipotesis diterima dan dalam hal lainnya hipotesis ditolak. 7. Mencari presentase dukungan kedua variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus determinasi. Rumus yang digunakan adalah: D = r 2 x 100% Arti tanda dalam rumus tersebut adalah: D = Determinasi (kontribusi) yang dicari R = Nilai koefisien korelasi C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi dan kontribusi antara power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan terhadap lempar lembing pada mahasiswa tingkat II PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Dari hasil perhitungan tersebut besarnya dukungan power otot lengan terhadap lempar lembing yaitu sebesar 56,25% dan tingkat korelasinya termasuk kategori sedang (0,75), power otot tungkai terhadap lempar lembing adalah sebesar 22,09% dan korelasinya termasuk kategori sedang (0,47) dan kontribusi fleksibilitas panggul terhadap lempar lembing sebesar 5,76% dan nilai korelasinya termasuk kategori sangat rendah (0,24). Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013. 2. Terdapat kontribusi yang berarti power otot tungkai terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2011/ 2012. 3. Terdapat kontribusi yang berarti power otot tungkai terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi

9 Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013. 4. Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013. Dari perhitungan dan analisis data, maka hipotesis diterima dan terbukti. Dengan demikian, jelas bahwa dukungan dari ketiga komponen tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap hasil lempar lembing, power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan sangat besar pengaruhnya terhadap hasil lempar lembing, dikarenakan dalam lempar lembing ketiga komponen tersebut sangat dibutuhkan pada saat melakukan lemparan. D. PENUTUP Simpulan Sesuai dengan hasil perhitungan dan analisis data hasil tes power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan serta tes lempar lembing, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013. 2. Terdapat kontribusi yang berarti power otot tungkai terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013. 3. Terdapat kontribusi yang berarti power otot tungkai terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013. 4. Terdapat kontribusi yang berarti power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan terhadap hasil lempar lembing pada mahasiswa tingkat II A PJKR FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya tahun angkatan 2012/ 2013. 5. Jadi, dengan demikian dari hasil penelitian ini terbukti bahwa untuk menghasilkan lemparan yang lebih baik diutamakan power otot lengan, power otot tungkai dan

10 Saran panjang lentang lengan di samping faktor lainnya yakni faktor teknik dan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait dengan bidang keolahragaan, khususnya dengan cabang olahraga atletik, bahwa untuk menghasilkan lemparan yang efektif diutamakan adalah pemain yang memiliki power otot lengan, power otot tungkai dan panjang lentang lengan, yang baik secara bersama-sama E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Bina Aksara. Badriah, Dewi Laelatul. (2001). Fisiologi Olahraga dalam Perspektif Teoretis dan Praktik. Bandung: Pustaka Ramadhan. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma. Musa, Mohammad dan Nurfitri. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Fajar Agung. Nurhasan dan Abdul Narlan. (2001). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Tasikmalaya: PJKR FKIP UNSIL. PBVSI. (1995). Metodologi Pelatihan. Jakarta: Sekum. PP.PBVSI. Sudjana. (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (1999). metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Surayin. (1987). Penuntun Pelajaran. Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Ganeca Exact Bandung. Surakhmad, Winarno. (1998). Dasar dan Teknik Research, Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito. Winirawati, Wiwin. (1995). Perbandingan Hubungan Fungsional antara Power Otot Tungkai dan Tinggi Badan terhadap Ketepatan dalam melakukan Spike dalam Permainan Bola Voli. Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi: Kota Tasikmalaya.