BAB I PENDAHULUAN. (Specific Identification Method), Metode FIFO (Fist In First Out), Metode LIFO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak. baru yang tumbuh membuat persaingan menjadi semakin ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitassetiap

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan suatu bagian dari kekayaan perusahaan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan

BAB I PENDAHULUAN. potensial sebagai sumber kas. Persediaan juga memiliki peran penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa (input) yang akan dijual kepada pelanggan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. internal perusahaan, melainkan juga pihak eksternal yang menggunakan laporan

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan. Persediaan dapat ditemukan pada perusahaan dagang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang dimiliki (merupakan input) digunakan atau diproses untuk

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu

LUTHFIA RIQIFIDHIA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http : // dinus.ac.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Accounting Positive Theory)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan. alternatif prosedur yang tersedia untuk meminimumkan biaya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh laba seoptimal mungkin serta untuk memaksimalkan

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan memiliki persediaan yang dimiliki dan digunakan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Zimmerman (1960) yang menjelaskan tentang kebijakan akuntansi dan

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha iv

Akuntansi Persediaan (INVENTORY)

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cepatnya perkembangan bisnis di Indonesia menyebabkan banyak

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan. usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Secara umum setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tetapi laba yang besar belum merupakan ukuran perusahaan itu telah bekerja secara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

¹Fitria Purwita Sari, ²Leny Suzan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk tujuan itu (Fess et al, 2006:452). Menurut PSAK No. 14, persediaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada seberapa banyak laba yang didapatkan perusahaan dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, diperlukan manajemen dengan tingkat. manajer keuangan perlu mengetahui faktor-faktor yang memiliki

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE

BAB II LANDASAN TEORI. terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal.

abstract e_junal Ilmiah Riset Akuntansi 67

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

ANALISIS PENERAPAN PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN OLI MERK MPX2 PADA PT CATUR PUTRA JAYA DWITA FHADILLAH AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persediaan merupakan salah satu aset yang memiliki nilai yang cukup UKDW

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

Accounting Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

Rudy Mahardika, Elva Nuraina dan Purweni Widhianningrum Pendidikan Akuntansi FPIPS IKIP PGRI MADIUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan suatu negara. Perkembangan ekonomi di Indonesia mulai mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi kepada negara berupa pemasukan pajak dan dividen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14 (revisi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masyarakat sedang dihebohkan dengan adanya penerapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dagangan yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis. mempengaruhi baik neraca maupun laporan laba rugi.

BAB I PENDAHULUAN. dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan. Dalam menjalankan pemerintahan, peran pajak semakin terlihat jelas

BAB I PENDAHULUAN. This page was created using BCL ALLPDF demo software. To purchase, go to

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin sulit diharapkan. Hal ini berarti bahwa semua pembelanjaan

didefinisikan sebagai jumlah kas pembelian atau kas konversi, termasuk kas lain untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Gencarnya Pengembangan dan Pembangunan di Indonesia dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang bertambah pesat seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam aktivitas perusahaan baik perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur, karena persediaan merupakan aktiva yang sangat penting sebagai sumber pendapatan perusahaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengelolaan persediaan yang tepat untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan. Pengelolaan persediaan yang tepat dalam perusahaan akan berdampak kepada lancarnya proses produksi perusahaan, yang juga akan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun sebaliknya, pengelolaan persediaan yang kurang baik juga akan memberikan dampak buruk bagi aktivitas operasional, yang akan menimbulkan potensi kerugian bagi perusahaan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen dalam mengelola persediaan adalah menentukan metode akuntansi persediaan yang tepat bagi perusahaan. Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda dalam menentukan metode akuntansi persediaan. Kieso & Weydgant (2008) menjelaskan bahwa terdapat empat metode penilaian persediaan secara garis besar, yaitu Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method), Metode FIFO (Fist In First Out), Metode LIFO (Last In First Out), dan Metode Rata-rata (Average). Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method) diterapkan apabila perusahaan ingin persediaannya ditandai dengan melakukan penandaan (identifikasi) terhadap 1

2 setiap unit persediaan yang masuk, dengan cara memberikan kartu identitas yang berisi harga pokok per unit untuk setiap persediaan yang masuk. Metode FIFO (Fist In First Out) diterapkan apabila perusahaan akan menggunakan persediaan yang pertama kali masuk terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir perusahaan adalah persediaan yang terakhir kali masuk. Metode LIFO (Last In First Out) diterapkan apabila perusahaan akan menggunakan persediaan yang terakhir kali masuk, sehingga persediaan akhir perusahaan adalah persediaan yang pertama kali masuk. Metode Rata-rata (Average) diterapkan apabila persediaan yang digunakan perusahaan berdasarkan rata-rata dari nilai persediaan yang masuk selama satu periode. Pemilihan metode akuntansi persediaan di Indonesia berpedoman pada Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK). PSAK yang digunakan adalah PSAK No.14 (2015) untuk mengatur perlakuan akuntansi persediaan. PSAK No. 14 (2015) disebutkan bahwa perusahaan hanya boleh memilih metode akuntansi persediaan, yaitu FIFO, Average, dan Identifikasi Khusus untuk metode penilaian persediaannya (IAI, 2009). Namun dalam Undang-Undang No.36 Tahun 2008 (Revisi keempat Undang-Undang No.7 Tahun 1991 tentang Perpajakan) hanya memperbolehkan penggunaan metode FIFO atau metode rata-rata. Dalam dunia perpajakan, metode LIFO dianggap hanya membuat kerugian bagi negara karena dengan menggunakan metode ini, laba yang dihasilkan akan semakin kecil yang berakibat pajak yang dibayarkan juga akan semakin kecil. Hal ini menjadi jalan bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memperkecil beban pajaknya. Oleh

3 karena itu, metode LIFO tidak diperbolehkan lagi untuk digunakan dalam peraturan perpajakan di Indonesia (Syailendra, 2013). Beberapa penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode penilaian persediaannya juga pernah dilakukan sebelumnya, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Marwah (2012) dalam penelitiannya menggunakan variabel, ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak, hasil penelitian ini menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan leverage, likuiditas dan laba sebelum pajak, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Setiyanto dan Laksito (2012) dalam penelitiannya menggunakan variabel variabilitas persediaan, besaran perusahaan, financial leverage, rasio lancar, intensitas persediaan, margin laba kotor, dan variabilitas harga pokok penjualan. Hasilnya menunjukkan variabilitas persediaan, besaran perusahaan, dan intensitas persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan financial leverage, rasio lancar, margin laba kotor, dan variabilitas harga pokok penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Sangeroki (2012) hanya menggunakan dua variabel yaitu ukuran perusahaan dan margin laba kotor dalam penelitiannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan, sedangkan margin laba kotor tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Syailendra (2013) dalam penelitiannya menggunakan

4 variabel variabilitas persediaan, besaran perusahaan, intensitas persediaan, struktur kepemilikan, dan variabilitas laba akuntansi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabilitas persediaan, besaran perusahaan, dan struktur kepemilikan, berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Sedangkan intensitas persediaan, dan variabilitas laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap Maharani (2014) menggunakan variabel ukuran perusahaan, margin laba kotor dan perputaran persediaan dalam penelitiannya. Hasil dari penelitian ini seluruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, margin laba kotor, dan perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Berdasarkan bukti-bukti empiris yang diperoleh dari berbagai penelitian terdahulu, diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Namun, penelitian-penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang tidak konsisten. Oleh karena hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas persediaan, dan perputaran persediaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) yang mempublikasikan laporan keuangan untuk tahun 2012 sampai

5 dengan tahun 2014 (selama 3 tahun) dengan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Ukuran perusahaan merupakan variabel operasional yang dapat diidentifikasi dengan jumlah total aset yang dimiliki perusahaan. Dimana semakin besar suatu perusahaan, maka nilai persediaan yang dimiliki juga besar sehingga total aset yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi (K.D, 2008). Financial Leverage menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Setiyanto dan Laksito (2012), dalam penelitiannya tidak menemukan hasil bahwa fiancial leverage berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan. Variabilitas persediaan menggambarkan variasi dari nilai persediaan. Besar kecilnya nilai persediaan suatu perusahaan akan mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode persediaan yang akan mereka gunakan. Perputaran persediaan (inventory turnover) menggambarkan seberapa sering persediaan barang dagang terjual dalam waktu satu periode. Perputaran persediaan (invetory turnover / ITO) bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan. Maharani (2014) dalam penelitiannya tidak menemukan hasil bahwa perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemilihan metode penilaian persediaan dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Penilaian Persediaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.

6 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penulisan, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apa alasan pemilihan metode 2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemilihan metode 4. Apakah financial leverage berpengaruh terhadap pemilihan metode 5. Apakah variabilitas persediaan berpengaruh terhadap pemilihan metode 6. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap pemilihan metode 7. Apakah ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas persediaan, dan perputaran persediaan, secara simultan berpengaruh terhadap pemilihan metode 1.3 Pembatasan Masalah Penelitian ini hanya berfokus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yang untuk penilaian persediaannya menggunakan metode FIFO atau metode Rata-rata. Sesuai dengan PSAK No.14 (2015) dan UU PPh. No.36 tahun 2008 pasal 10 ayat

7 6 yang menyatakan bahwa pihak perusahaan hanya boleh menggunakan salah satu metode FIFO atau Rata-rata untuk persediaannya. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penulisan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemilihan metode 2. Apakah financial leverage berpengaruh terhadap pemilihan metode 3. Apakah variabilitas persediaan berpengaruh terhadap pemilihan metode 4. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap pemilihan metode 5. Apakah ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas persediaan, dan perputaran persediaan, secara simultan berpengaruh terhadap pemilihan metode 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap 2. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh financial leverage terhadap

8 3. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh variabilitas persediaan terhadap 4. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh perputaran persediaan terhadap 5. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan, financial leverage, variabilitas persediaan, dan perputaran persediaan, terhadap 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat memperoleh pengetahuan secara lebih mendalam khusunya mengenai metode penilaian persediaan. 2. Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat membantu pihak manajemen dalam memilih metode penilaian persediaan yang tepat yang mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. 3. Bagi akademik, diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai metode penilaian persediaan.