KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

dokumen-dokumen yang mirip
Nomor : 0394 /E5.2/PL/ Pebruari 2013 Lampiran : satu set Hal : Pengelolaan Dana BOPTN untuk Penelitian Tahun 2013

REKAPITULASI PENGISIAN DATA KINERJA PENELITIAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SAMPAI DENGAN TANGGAL 23 JULI 2013

Pemetaan Kebutuhan Tenaga Pendidik/Dosen Tahun 2013

SURAT EDARAN Nomor : 170/D/T/2010 Tanggal : 17 Februari Hal : Perubahan perguruan tinggi menjadi Badan Hukum Pendidikan

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

RENCANA KERJA KEGIATAN PENGAWASAN BERSAMA KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

MEKANISME PENUGASAN DAN SASARAN AUDIT PENGAWASAN BERSAMA ITJEN KEMENRISTEKDIKTI DENGAN BPKP BOPTN BPPTN-BH BEASISWA MAHASISWA

MONEV EKSTERNAL PENELITIAN Nopember 2013

ALOKASI BANTUAN OPERASIONAL PTN (BOPTN)

Lampiran Surat Nomor : 408/UN22.11/TU/2014 Yth. Rektor : 1. Rektor Universitas Syiah Kuala 2. Rektor Universitas Sumatera Utara 3. Rektor Universitas

Data Tunjangan Kinerja di lingkungan Kemdikbud Bulan Juli s.d. Desember 2013

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PANITIA SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN TINGGI TAHUN 2014

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI PERKEMBANGAN LAPORAN BEASISWA 2015

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138/P/2014 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI UNTUK DOSEN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PROGRAM AFIRMASI PENDIDIKAN TINGGI (ADik) PAPUA & 3T 2017

Lampiran Surat Nomor : 408/UN22.11/TU/2014 Yth. Rektor : 1. Rektor Universitas Syiah Kuala 2. Rektor Universitas Sumatera Utara 3. Rektor Universitas

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI. TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1, Senayan

PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

S1, APABILA KUOTA TELAH TERPENUHI PUTRA/I BAPAK/IBU TIDAK DAPAT MELAKUKAN REGISTRASI KEMBALI MESKIPUN MASIH DALAM MASA BATAS REGISTRASI

Panduan Peserta SBMPTN 2014 KATA PENGANTAR

100 Besar Perguruan Tinggi Non Politeknik dan 25 Besar Perguruan Tinggi Politeknik di Indonesia Tahun 2017

Untuk dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) harus membayar UANG KULIAH VARIABEL paling lambat 2 Minggu sebelum UTS

Tanggal : 7 Juni 2016 Nomor : 010/F.10/BM-UTAMA/VI/2016 Lampiran : 1 Berkas Perihal : Pemberitahuan

S1, APABILA KUOTA TELAH TERPENUHI PUTRA/I BAPAK/IBU TIDAK DAPAT MELAKUKAN REGISTRASI KEMBALI MESKIPUN MASIH DALAM MASA BATAS REGISTRASI

Peserta SNMPTN harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2008

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108/P/2009 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM PENUNTASAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS, WBK, DAN WBBM

KUOTA TELAH TERPENUHI PUTRA/I BAPAK/IBU TIDAK DAPAT MELAKUKAN REGISTRASI KEMBALI MESKIPUN MASIH DALAM MASA BATAS REGISTRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI DOSEN TAHUN 2008

Evaluasi Pelaksanaan Program, Kegiatan, dan Anggaran Triwulan III Tahun Anggaran 2017 di Lingkungan Kemenristekdikti

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

WILAYAH BARAT. LAMPIRAN 3. Kode, Nama Dan Daya Tampung Program Studi Kelompok IPA BUKU PANDUAN PESERTA SNMPTN KODE PROGRAM STUDI DAYA TAMPUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

HASIL PENGAWASAN DAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1991 TENTANG PENCABUTAN KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG SUSUNAN TENTANG UNIVERSITAS/INSTITUT NEGERI

REVIU LAPORAN KINERJA DAN EVALUASI SAKIP

No : 0065/SDAR/BSNP/XII/ Desember 2015 Lampiran : satu berkas. Perihal : Peraturan Menteri dan POS UN Tahun Pelajaran 2015/2016

PERAN DEWAS PENGAWAS PTN BLU ; KONFLIK DAN PERMASALAHAN

Lampiran Surat Nomor: 2054/E5.3/KPM/2015, 2055/E5.3/KPM/2015. SKIM IbIKK IbK IbPE IbW IbWPT. WILAYAH TUAN RUMAH nama_institusi.

Universitas Sriwijaya

Jadwal Monev PPM 2012 WILAYAH Perguruan Tinggi KET. Grand Total. Tanggal PENDAMPING Host IbM Jml Ibm

KUOTA TELAH TERPENUHI PUTRA/I BAPAK/IBU TIDAK DAPAT MELAKUKAN REGISTRASI KEMBALI MESKIPUN MASIH DALAM MASA BATAS REGISTRASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 19 TAHUN 2008 TENTANG PERGURUAN TINGGI PENYELENGGARA SERTIFIKASI DOSEN

METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. BLU dalam penelitian ini didefinisikan sebagai instansi di lingkungan

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

HASIL AKREDITASI PERGURUAN TINGGI (INSTITUSI) SESUAI DENGAN SK TANGGAL 23 JANUARI 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

Nomor : 303/B2.1/TU/ April 2018 Lampiran : 2 (dua) lembar Perihal : Pengumuman Pemenang Program Hibah Penugasan Dosen di Sekolah (PDS)

Perhubungan Udara perlu dibuat petunjuk teknis sebagai

1 of 6 18/12/ :41

PANITIA TETAP PUSAT SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (SPMB)

Universitas Tadulako. Profil Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri. Profil PTN Memuat materi :

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

UANG KULIAH TUNGGAL PERMENDIKBUD

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Tarif atas jenis PNBP ditetapkan dengan memperhatikan :

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

Universitas Gadjah Mada

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKANASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/M/2010 TENTANG SATUAN KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKANASIONAL TAHUN 2011

DASAR HUKUM TENTANG BADAN LAYANAN UMUM. Oleh : Lutfi Koto. Berikut ini landasan hukum mengenai Badan Layanan Umum (BLU) adalah sebagai berikut :

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.02/2014 TENTANG

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP. lain-lain yang ada baik di Indonesia maupun mancanegara yang belum

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

Dalam rangka pengembangan kapasitas pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara tahun 2015, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Nomor Tahun 2015

2016, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

Nomor : 3597/D2/KP/ November 2017 Lampiran : 1 (satu) lembar Hal : Undangan seminar World Class Professor (WCP)

JADWAL SELEKSI MANDIRI PTN TAHUN 2018

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK WORKSHOP PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN PENDAPATAN SATUAN KERJA PTN 2012

Dasar Hukum Prinsip Pengelolaan PNBP Penyusunan Target dan Pagu Penggunaan PNBP Tata Cara Revisi Anggaran Yang Bersumber dari Dana PNBP TA 2012 Sekilas PNBP PTN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2

4

UU NO. 20 TAHUN 1997 TENTANG PNBP PP NO. 22 TAHUN 1997 TENTANG JENIS DAN PENYETORAN PNBP PP NO. 73 TAHUN 1999 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN PNBP YANG BERSUMBER DARI KEGIATAN TERTENTU PP TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PNBP YANG BERLAKU PADA K/L KMK TENTANG PERSETUJUAN PENGGUNAAN SEBAGIAN DANA PNBP PADA K/L PP NO. 22 TAHUN 2005 TENTANG PEMERIKSAAN PNBP PP NO. 29 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENENTUAN JUMLAH, PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PNBP YANG TERUTANG PP NO. 1 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN RENCANA DAN LAPORAN REALISASI PNBP PP NO. 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN ATAS PENETAPAN PNBP YANG TERUTANG Khusus pengelolaan PNBP pada satker BLU, mengacu pada PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 5

Sampai dengan saat ini, dasar hukum pemungutan PNBP dan penggunaan PNBP (selain BLU) pada Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut: Terdapat 48 (empat puluh delapan) PP tentang Jenis dan tarif Atas Jenis PNBP yang Berlaku pada Kementerian/Lembaga Terdapat 78 (tujuh puluh delapan) KMK tentang Persetujuan Penggunaan Sebagian Dana PNBP pada Kementerian/Lembaga 6

DEFINISI PNBP PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan KELOMPOK PNBP MELIPUTI a. Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah b. Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam c. Penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan d. Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah e. Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda administrasi f. Penerimaan lainnya yang diatur dalam Undang-undang tersendiri 8

Seluruh PNBP wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara. (Pasal 4 UU No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP) Penerimaan harus disetor seluruhnya ke Kas Negara pada waktunya (Pasal 16 ayat (2) UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara) Penerimaan Kementerian/Lembaga tidak boleh digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran. (Pasal 16 ayat (3) UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara) Seluruh PNBP dikelola dalam sistem APBN. (Pasal 5 UU No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP) Semua penerimaan yang menjadi hak negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN. (Pasal 3 ayat (5) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara) Tarif atas jenis PNBP ditetapkan dalam UU atau PP yang menetapkan jenis PNBP yang bersangkutan. (Pasal 3 ayat (2) UU No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP) 9

PENGGUNAAN SEBAGIAN DANA PNBP Dengan tetap memenuhi kewajiban menyetor langsung ke Kas Negara dan dikelola dalam sistem APBN, Sebagian dana dari suatu jenis PNBP dapat digunakan untuk kegiatan tertentu yang berkaitan dengan jenis PNBP tersebut oleh instansi yang bersangkutan. Besarnya sebagian dana PNBP yang dapat digunakan untuk kegiatan tertentu yang berkaitan dengan jenis PNBP ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Instansi dapat menggunakan sebagian dana PNBP dimaksud setelah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan. Persetujuan penggunaan PNBP dimaksud sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali oleh Menteri Keuangan. 10

KEGIATAN YANG DAPAT DIBIAYAI DARI DANA PNBP 1. Penelitian dan pengembangan teknologi 2. Pelayanan kesehatan 3. Pendidikan dan pelatihan 4. Penegakan hukum 5. Pelayanan yang melibatkan kemampuan intelektual tertentu 6. Pelestarian sumber daya alam 11

PELAPORAN PNBP Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyampaikan laporan triwulanan mengenai seluruh penerimaan dan penggunaan dana PNBP oleh instansi yang bersangkutan kepada Menteri Keuangan. Laporan Realisasi PNBP triwulanan disampaikan secara tertulis oleh pejabat Instansi Pemerintah kepada Menteri Keuangan paling lambat 1 (satu) bulan setelah triwulan yang bersangkutan berakhir PEMERIKSAAN PNBP Atas permintaan Menteri Keuangan, Instansi Pemeriksa dapat melakukan pemeriksaan khusus terhadap Instansi Pemerintah yang ditunjuk. (Pasal 4 PP No. 22 Tahun 2005) Instansi yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan khusus PNBP adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). (Pasal 1 PP No. 22 Tahun 2005) 12

TUJUAN PEMERIKSAAN PNBP Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan PNBP Menguji kepatuhan atas pemenuhan kewajiban sesuai dengan peraturan perundangan di bidang PNBP Melaksanakan peraturan perundangan yang berkaitan dengan PNBP 13

Membayar PNBP Menyetorkan PNBP Menagih dan memungut PNBP SSBP Wajib Bayar 1. Mengusulkan RPP Tarif PNBP 2. Mengusulkan persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP 3. Mengajukan target dan pagu penggunaan PNBP dalam rangka penyusunan RAPBN 4. Menyampaikan laporan realisasi triwulanan PNBP K/L Mengajukan pencairan dana PNBP sesuai DIPA Bank/Pos Persepsi Ditjen Perbendaharaan Ditjen Anggaran Kas Negara 14

Target atau Rencana PNBP merupakan hasil penghitungan atau penetapan Penerimaan Negara Bukan Pajak, yang diperkirakan secara realistis akan diterima dalam 1 (satu) tahun yang akan datang (1 Januari s.d. 31 Desember tahun yang akan datang) Target (rencana) PNBP disusun se-realistis mungkin dengan menggunakan formula volume x tarif per jenis PNBP Pagu penggunaan PNBP diperoleh dengan mengalikan target PNBP fungsional (yang dapat digunakan) dengan besaran persentase persetujuan penggunaan PNBP 16

Volume dalam satu tahun Tarif (sesuai PP Tarif) Target yang diusulkan yang disusun sesuai kode akun (BAS) Target diusulkan secara berjenjang (bottom-up) satker s.d. KL Disusun dengan Aplikasi TR-PNBP

a. Latar belakang b. Visi dan misi c. Tugas pokok dan fungsi d. Target dan realisasi TA 2009, 2010, 2011 e. Target dan perkiraan realisasi TA 2012 OUTLINE PROPOSAL f. Target PNBP TA 2013 g. Alasan/justifikasi target TA 2013 h. Pagu dan Realisasi Penggunaan TA 2009, 2010, 2011 i. Pagu dan perkiraan realisasi TA 2012 j. Pokok-pokok kebijakan PNBP TA 2013 k. Perkiraan PNBP 2014, 2015

Target disusun dengan mempertimbangkan data historis (minimal realisasi 3 tahun) Target disusun dengan mempertimbangkan Proyeksi data historis realisasi (minimal Realisasi realisasi 20123 tahun) Realisasi 2009 Realisasi 2010 2011 Target PNBP 2013

Target disusun dengan pendekatan Medium Terms Budget diperkirakan sampai tahun X+3) (telah Target disusun dengan mempertimbangkan data historis 2015 (minimal realisasi 3 tahun) Perkiraan 2014 Perkiraan Perkiraan 2016 Target PNBP 2013

Pagu yang merupakan maksimal dana yang dapat digunakan dari PNBP ditetapkan dengan cara : Target PNBP yang realistis Target disusun dengan mempertimbangkan data historis (minimal realisasi 3 tahun) Pagu PNBP untuk Besaran % Izin Penggunaan (sesuai KMK) yang selanjutnya akan ditelaah oleh Direktorat A I/II/III

PMK 49/PMK.02/2012 Tentang Tata Cara Revisi Anggaran TA 2012 Revisi anggaran berupa perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan pagu anggaran belanja sebagai akibat kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakan dalam APBN. (Pasal 4 Ayat 1 huruf a )

Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanya kelebihan realissi PNBP di atas target yang direncanakan dalam APBN bersifat menambah pagu anggaran belanja TA 2012 dan diatur dengan ketentuan sbb : a. Dapat digunakan oleh K/L penghasil sesuai izin penggunaan; b. Termasuk adanya jenis PNBP baru yang ditetapkan dalam PP dan penerimaan serta penggunaan dari jenis PNBP dimaksud belum tercantum dalam APBN. c. Termasuk adanya KMK tentang persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP yang baru atau tambahan besaran (persentase) persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP; d. Termasuk kontrak/kerjasama/nota kesepahaman atau dokumen yang dipersamakan; e. Termasuk adanya Satker PNBP baru. (Pasal 10 Ayat 2)

Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/ Pejabat Eselon I K/L selaku KPA menyampaikan usulan Revisi.Anggaran kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran. (Pasal 34 Ayat 1)

Persyaratan yang harus dilampirkan terkait Revisi Anggaran karena kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakan dalam APBN yaitu : 1) Surat usulan Revisi Anggaran. 2) Copy DIPA terakhir. 3) Matriks perubahan RKA-K/L (semula-menjadi) termasuk matriks perubahan target PNBP. 4) Revisi RKA-K/L. 5) ADK RKA-K/L DIPA. 6) TOR dan RAB. 7) SSBP dan NTPN. (Lampiran IV angka I huruf a)

Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan kegiatan yang dananya bersumber dari PNBP, Direktorat Jenderal Anggaran tetap dapat memproses usulan Revisi Anggaran sampai dengan batas akhir pengajuan pencairan anggaran sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai langkah-langkah akhir tahun. (Pasal 43 ayat (2))

Dasar Hukum Pemungutan PNBP Sampai dengan saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan belum memilki PP tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP sebagai dasar hukum pemungutan PNBP. Untuk satker BLU, baru beberapa PTN yang telah memiliki Peraturan Menteri Keuangan tentang tarif layanan BLU. Sedangkan untuk PTN lainnya, dasr pemungutan masih menggunakan keputusan rektor/direktur/ kepala PTN. Dengan demikian, terdapat pemungutan PNBP tanpa dilandasi dengan dasar hukum yang memadai 29

Dasar Hukum Penggunaan PNBP Keputusan Menteri Keuangan Nomor 115/KMK.06/2001 tentang Tata Cara Penggunaan PNBP pada PTN PNBP yang telah disetor ke kas negara dapat digunakan sesuai kebutuhan dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku Untuk satker BLU, maka besaran penggunaan PNBP sesuai Keputusan Menteri Keuangan tentang penetapan satker BLU (BLU penuh atau BLU bertahap) 30

Dalam Juta Rupiah TAHUN TARGET REALISASI % 2009 5.844.349 5.549.563 95% 2010 6.794.518 6.058.437 89% 2011 11.272.076 11.735.687 104% Berdasarkan paparan Ditjen Dikti dalam rapat pembahasan Panja Asumsi Dasar Kebijakan Fiskal, Pendapatan Defisit dan Pembiayaan RAPBN 2013 tanggal 12 Juni 2012 31

Dalam Juta Rupiah TAHUN PAGU REALISASI % 2009 5.705.910 4.590.376 80% 2010 6.872.798 5.685.420 83% 2011 11.476.125 10.110.066 88% Berdasarkan paparan Ditjen Dikti dalam rapat pembahasan Panja Asumsi Dasar Kebijakan Fiskal, Pendapatan Defisit dan Pembiayaan RAPBN 2013 tanggal 12 Juni 2012 32

Dalam Juta Rupiah URAIAN TARGET PAGU % PNBP LAINNYA 1.975.237 1.953.230 98,89% PEND. BLU 10.549.651 10.549.651 100,00% TOTAL 12.524.889 12.502.881 99,82% 33

NO PTN TARGET PAGU % 1 STSI BANDUNG 3.084.412.000 3.053.568.000 99,00% 2 ISI SURAKARTA 4.396.900.000 4.352.931.000 99,00% 3 ISI YOGYAKARTA 19.249.071.750 19.056.581.000 99,00% 4 UNIVERSITAS JEMBER 126.836.810.000 125.061.094.000 98,60% 5 UNIVERSITAS TRUNOJOYO 20.911.725.000 20.702.608.000 99,00% 6 UNIVERSITAS SYIAH KUALA 165.061.605.000 163.410.989.000 99,00% 7 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 7.181.612.000 7.109.796.000 99,00% 8 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 73.109.550.000 72.378.455.000 99,00% 9 UNIVERSITAS NEGERI PADANG 167.507.430.000 165.109.496.000 98,57% 10 ISI PADANG PANJANG 2.963.025.000 2.933.395.000 99,00% 11 UNIVERSITAS JAMBI 97.495.129.000 96.520.178.000 99,00% 12 UNIVERSITAS TANJUNG PURA 122.035.577.500 120.327.079.000 98,60% 13 UNIVERSITAS PALANGKARAYA 46.392.964.000 45.929.034.000 99,00% 14 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 107.960.526.000 106.800.585.000 98,93% 15 UNIVERSITAS SAM RATULANGI 120.405.621.450 118.719.942.000 98,60% 16 UNIVERSITAS NEGERI MANADO 84.971.812.500 84.122.094.000 99,00% 17 UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 74.717.040.000 73.969.869.000 99,00% 18 UNIVERSITAS PATTIMURA 47.232.440.000 46.760.116.000 99,00% 19 UNIVERSITAS KHAIRUN 21.862.750.000 21.644.123.000 99,00% 20 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 69.722.500.000 69.025.275.000 99,00% 21 ISI DENPASAR 2.289.340.000 2.266.447.000 99,00% 22 UNIVERSITAS NUSA CENDANA 64.679.421.124 64.032.627.000 99,00% 23 UNIVERSITAS CENDERAWASIH 40.661.939.040 40.154.252.000 98,75% 24 UNIVERSITAS NEGERI PAPUA 12.540.000.000 12.414.600.000 99,00% 25 UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN 18.462.340.000 18.277.716.000 99,00% 26 UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE 6.512.500.000 6.447.375.000 99,00% 27 UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 12.708.687.500 12.581.600.000 99,00% 28 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 11.944.600.000 11.825.154.000 99,00% 29 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 48.320.090.000 47.836.889.000 99,00% 30 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 67.897.956.000 67.218.976.000 99,00% 31 POLITEKNIK NEGERI MANUFAKTUR BANDUNG 14.277.175.000 14.121.200.000 98,91% 32 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 26.032.243.000 25.771.920.000 99,00% 34

NO PTN TARGET PAGU % 33 POLITEKNIK NEGERI PERKAPALAN SURABAYA 15.872.440.000 15.713.715.000 99,00% 34 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 20.106.034.000 19.904.973.000 99,00% 35 POLITEKNIK NEGERI JEMBER 31.211.800.000 31.039.200.000 99,45% 36 POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 7.119.430.000 7.048.235.000 99,00% 37 POLITEKNIK NEGERI MEDAN 16.670.100.000 16.503.399.000 99,00% 38 POLITEKNIK NEGERI PADANG 17.882.950.000 17.704.120.000 99,00% 39 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH 3.418.006.000 3.383.825.000 99,00% 40 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 20.370.440.500 20.166.736.000 99,00% 41 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 4.414.850.000 4.370.701.000 99,00% 42 POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 8.781.993.500 8.694.173.565 99,00% 43 POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 7.971.267.000 7.891.554.000 99,00% 44 POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA 14.285.780.000 14.142.922.000 99,00% 45 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA 622.600.000 616.374.000 99,00% 46 POLITEKNIK NEGERI MANADO 11.360.270.000 11.246.667.000 99,00% 47 POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 10.167.810.000 10.066.131.000 99,00% 48 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE KEPULAUAN 1.341.763.000 1.328.345.000 99,00% 49 POLITEKNIK NEGERI AMBON 3.065.540.000 3.034.884.000 99,00% 50 POLITEKNIK NEGERI BALI 18.816.174.000 18.628.012.000 99,00% 51 POLITEKNIK NEGERI KUPANG 7.593.358.000 7.517.424.000 99,00% 52 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG 2.646.907.000 2.620.437.000 99,00% 53 POLITEKNIK PERIKANAN TUAL 1.111.954.800 1.100.835.000 99,00% 54 POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF 7.968.563.500 7.888.877.500 99,00% 55 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANGKA BELITUNG 2.095.360.000 2.074.406.000 99,00% 56 POLITEKNIK NEGERI BATAM 14.732.375.000 14.585.051.000 99,00% 57 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN 2.706.400.000 2.679.336.000 99,00% 58 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS 4.517.482.500 4.472.307.000 99,00% 59 POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA 6.623.800.000 6.557.562.000 99,00% 60 BALAI PENGEMBANGAN DAN LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI 2.337.660.000 2.314.283.000 99,00% TOTAL PNBP LAINNYA 1.975.237.901.664 1.953.230.449.065 35

NO PTN TARGET PAGU % 61 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 147.831.590.000 147.831.590.000 100,00% 62 UNIVERSITAS PADJAJARAN 645.128.918.000 645.128.918.000 100,00% 63 UNIVERSITAS DIPONEGORO 393.547.436.000 393.547.436.000 100,00% 64 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 143.764.472.500 143.764.472.000 100,00% 65 UNIVERSITAS SEBELAS MARET 250.942.450.000 250.942.450.000 100,00% 66 UNIVERSITAS JENDERAL SUDIRMAN 125.668.613.200 125.668.613.000 100,00% 67 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 175.513.506.500 175.513.506.000 100,00% 68 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER 264.757.809.500 264.757.809.000 100,00% 69 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 190.773.217.600 190.773.217.000 100,00% 70 UNIVERSITAS BRAWIJAYA 556.285.949.000 556.285.949.000 100,00% 71 UNIVERSITAS NEGERI MALANG 274.984.635.200 274.984.635.000 100,00% 72 UNIVERSITAS ANDALAS 174.166.765.000 174.166.765.000 100,00% 73 UNIVERSITAS RIAU 184.564.197.470 184.564.197.000 100,00% 74 UNIVERSITAS SRIWIJAYA 303.910.526.000 303.910.526.000 100,00% 75 UNIVERSITAS LAMPUNG 104.570.509.750 104.570.509.000 100,00% 76 UNIVERSITAS MULAWARMAN 149.000.000.000 149.000.000.000 100,00% 77 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 50.531.075.000 50.531.075.000 100,00% 78 UNIVERSITAS HASANUDDIN 242.276.369.500 242.276.369.500 100,00% 79 UNIVERSITAS HALUOLEO 72.662.800.000 72.662.800.000 100,00% 80 UNIVERSITAS BENGKULU 90.267.060.000 90.267.060.000 100,00% 81 UNIVERSITAS TERBUKA 1.004.400.277.825 1.004.400.277.500 100,00% 82 UNIVERSITAS MATARAM 89.842.205.000 89.842.205.000 100,00% 83 UNIVERSITAS TADULAKO 126.885.135.887 126.885.135.887 100,00% 84 UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 58.130.980.000 58.130.980.000 100,00% 85 UNIVERSITAS UDAYANA 238.307.210.000 238.307.210.000 100,00% 86 POLITEKNIK NEGERI MALANG 44.738.175.000 44.738.175.000 100,00% 87 UNIVERSITAS INDONESIA 1.078.927.008.847 1.078.927.008.500 100,00% 88 INSTITUT PERTANIAN BOGOR 340.006.978.000 340.006.978.000 100,00% 89 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 676.067.538.410 676.067.538.000 100,00% 90 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 267.335.313.000 267.335.313.000 100,00% 91 UNIVERSITAS GADJAH MADA 1.102.365.198.241 1.102.365.198.000 100,00% 92 UNIVERSITAS AIRLANGGA 334.784.275.000 334.784.275.000 100,00% 93 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 646.713.240.631 646.713.240.500 100,00% TOTAL PENDAPATAN BLU 10.549.651.436.061 10.549.651.430.887 TOTAL 12.524.889.337.725 12.502.881.879.952 36

1. Melaksanakan sistem anggaran yang bersifat transparan dan akuntabel serta berbasis pada aktivitas (activity based budgeting) 2. PTN tidak menaikkan tarif uang kuliah 3. Mulai tahun 2013, uang kuliah pada PTN menggunakan tarif uang kuliah tunggal (UKT) yang dihitung berdasarkan harga satuan (unit cost) dari semua komponen yang terkait dengan proses pembelajaran di perguruan tinggi 4. Pemerintah menyediakan Bantuan Operasional PTN (BOPTN) 5. PTN dapat menerima sumbangan murni dari masyarakat yang tidak ada kaitannya dengan penerimaan mahasiswa baru 6. PTN mengoptimalkan aset yang dimiliki dalam rangka menngkatkan nilai tambah lembaga sesuai visi, misi dan tujuan pendidikan tinggi Berdasarkan paparan Ditjen Dikti dalam rapat pembahasan Panja Asumsi Dasar Kebijakan Fiskal, Pendapatan Defisit dan Pembiayaan RAPBN 2013 tanggal 12 Juni 2012 37

1. PNBP belum disetor sebesar Rp66.291.299.061,49, disetorkan setelah tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp55.799.644.404,49 2. PNBP digunakan langsung di luar mekanisme APBN sebesar Rp47.671.364.346,00 3. PNBP dari uang pendidikan kurang dipungut sebesar Rp5.999.650.000,00 38

Berdasarkan S-568/MK.02/2010 tanggal 18 November 2010