STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010

KETENTUAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PELAKSANA, TENAGA PENDUKUNG, DAN TENAGA AHLI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN(TAPP)

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN Jl. Willem Iskandar No. 9 Telepon : (061) M E D A N

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Tatacara/Mekanisme Inventarisasi dan Klarifikasi Sengketa Lingkungan Hidup. 19 Maret 2014 di Hotel Nalendra

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

KUALIFIKASI TENAGA AHLI. ( untuk program BSPS 2017 )

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

KOTA TANGERANG SELATAN

Untuk Pemerintah Kota/Kabupaten BANTUAN STIMULAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (BSPK) TAHUN ANGGARAN...

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - WALIKOTA GORONTALO,

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pedoman.

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

WALIKOTA PROBOLINGGO

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PERMEN/M/2010 TENTANG KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI IRIAN JAYA BARAT

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

2015, No Gubernur selaku wakil pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR / 473 / /2010 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KOTA SURABAYA

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KOTA TEGAL

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2011

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

Transkripsi:

2012, No.766 8 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2012 STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012 STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Pelaksana Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2012 sebagaimana pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pelaksana Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012 MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, DJAN FARIDZ

9 2012, No.766 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2012 PETUNJUK TEKNIS DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2012 A. UMUM 1. Pelaksanaan Dekonsentrasi berpedoman pada kebijakan, standar, pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementerian. 2. Pelaksanaan Dekonsentrasi melalui koordinasi antara Kementerian dengan Pemerintah Provinsi khususnya dengan SKPD Provinsi agar Dekonsentrasi Tahun 2012 dapat berjalan dengan baik. 3. Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2012, Pemerintah Provinsi agar lebih awal menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pelaksanaan kegiatan antara lain menetapkan perangkat pengelola keuangan, sehingga DIPA Dekonsentrasi dapat segera dilaksanakan. 4. SKPD Provinsi agar memperhatikan dan mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan dan pengendalian. 5. SKPD Provinsi harus mempunyai rencana kerja yang rinci, komprehensif, dan akuntabel guna mewujudkan keberhasilan Satuan Kerjanya. Rencana kerja dimaksud minimal mencakup jadwal kegiatan utama, personil yang akan melaksanakan kegiatan, prosedur pelaksanaan kegiatan, dan hal-hal lain yang diperlukan. 6. SKPD Provinsi menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan waktu pelaksanaan dan tenaga yang tersedia. 7. SKPD Provinsi melaksanakan pengarsipan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. Pengelolaan Dana Dekonsentrasi oleh perangkat pengelola keuangan dilaksanakan dengan menganut prinsip efektif, yaitu harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

2012, No.766 10 9. Sebagai bahan pengambilan keputusan dan kebijakan di Tingkat Pusat, maka SKPD Provinsi wajib menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala dengan tepat waktu, lengkap dan faktual yang berkaitan dengan manajerial, akuntabilitas dan teknis dengan mengacu pada semua format sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku maupun format yang dikeluarkan oleh Kementerian. 10. Menteri melalui Sekretaris Kementerian dan Deputi Bidang Perumahan Swadaya bersama dengan Gubernur melalui SKPD yang membidangi perencanaan daerah melaksanakan pemantauan dan pengendalian secara maksimal agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan mutu, biaya dan waktu yang ditentukan serta tercapainya tertib administrasi sehingga hasil kegiatan sesuai dengan yang diharapkan. 11. Pengawasan terhadap SKPD Provinsi dilakukan oleh Inspektorat Kementerian yang dalam pelaksanaannya dapat bersinergi dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah Lainnya sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 12. Untuk keperluan pengawasan tersebut pada butir 11, Kepala SKPD Provinsi harus membantu, memfasilitasi, dan menyiapkan data maupun informasi yang dibutuhkan. 13. Dalam pelaksanaan kegiatan, Pemerintah Provinsi agar melakukan koordinasi dengan Unit Eselon I Pembina Dekonsentrasi yang terdiri dari pembina administrasi dan pembina teknis: a) Pembina Administrasi: Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat Gedung Kementerian Perumahan Rakyat Lantai 2 Wing 1 Jalan Raden Patah I Nomor 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 No. Telp./Fax.: (021) 72800145, 7397727 E-mail: dekonpkp@gmail.com b) Pembina Teknis: Deputi Bidang Perumahan Swadaya Gedung Kementerian Perumahan Rakyat Lantai 5 Wing 1 Jalan Raden Patah I Nomor 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 No. Telp./Fax.: (021) 7264461 E-mail: dekon.swadaya@gmail.com

11 2012, No.766 B. KEBIJAKAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2012 14. Latar Belakang Berdasarkan Undang Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Perumahan Rakyat melalui Deputi Bidang Perumahan Swadaya melaksanakan penanganan rumah tidak layak huni melalui pemberian bantuan stimulan perumahan swadaya kepada masyarakat miskin. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, perumahan merupakan urusan wajib pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam pemberian bantuan stimulan perumahan swadaya kepada masyarakat miskin perlu dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab dengan daerah. Dalam penanganan rumah tidak layak huni terutama dalam pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, perlu dilibatkan SKPD yang menangani bidang perumahan di setiap provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia untuk mewujudkan pembangunan perumahan swadaya yang terintegrasi. Setiap tingkat pemerintahan perlu mengetahui dan memahami tugasnya masing-masing dalam menangani rumah tidak layak huni termasuk dalam pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. Dalam kebijakan pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, telah ditentukan pembagian tugas antar tingkat pemerintahan yang harus dilaksanakan secara terpadu. Untuk itu diperlukan suatu metode yang dapat memadukan pelaksanaan pembangunan perumahan swadaya di setiap tingkat pemerintahan. Kementerian Perumahan Rakyat telah melimpahkan sebagian urusan melalui Dekonsentrasi sejak tahun 2010. Menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada, Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun menjadi salah satu bahasan dalam lingkup kegiatan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012. C. TUJUAN, SASARAN DAN KELUARAN 15. Tujuan Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2012 adalah untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan bidang perumahan dan permukiman dalam memfasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun. 16. Sasaran Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2012 adalah:

2012, No.766 12 a. Meningkatkan dan menyamakan pemahaman Pemerintah Daerah tentang sistem penyelenggaraan bantuan stimulan perumahan swadaya tahun, dan b. Meningkatkan kemampuan aparat Pemerintah Daerah dalam memfasilitasi pelaksanakan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun. 17. Keluaran Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2012 adalah: a. Terlaksananya fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun, dan b. Terlaksananya rangkaian kegiatan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun. D. LINGKUP KEGIATAN 18. Lingkup kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2012, yaitu Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun. Lingkup substansi kegiatan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun adalah pelaksanaan tugas Pemerintah Provinsi dalam memfasilitasi pelaksanaan BSPS. Lingkup kegiatan di provinsi pada dasarnya untuk mempertegas fungsi SKPD Provinsi dalam memfasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya seperti yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Perumahan Rakyat Nomor 01 Tahun 2012 perihal Pelaksanaan Tugas Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya oleh Pemerintah Provinsi. Untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas tersebut, dalam pelaksanaannya kegiatan ini disertai dengan 2 (dua) sub kegiatan yaitu: a. Pembinaan Teknis Verifikasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya; dan b. Pembinaan Teknis Pelaksanaan Tugas Tenaga Pendamping Masyarakat. E. INDIKATOR KELUARAN 19. Indikator keluaran Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2012 yaitu: a. Indikator Kualitatif - Meningkatnya pemahaman Pemerintah Daerah tentang sistem/mekanisme penyelenggaraan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya tahun, dan

13 2012, No.766 - Meningkatnya kemampuan aparat Pemerintah Daerah dalam memfasilitasi pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. b. Indikator Kuantitatif - Tersedianya laporan akuntabilitas dan manajerial secara periodik dan akhir tahun anggaran; dan - Tersedianya laporan teknis yang terdiri dari laporan pelaksanaan pada akhir tahun dan prosiding untuk setiap kegiatan F. WAKTU PELAKSANAAN 20. Secara keseluruhan pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2012 adalah 9 (sembilan) bulan kalender terhitung mulai bulan Maret 2012 sampai dengan bulan November 2012. G. MEKANISME PELAKSANAAN 21. Mekanisme pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2012 dilaksanakan oleh SKPD Provinsi sebagaimana dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

2012, No.766 14 *) : Acara diselenggarakan oleh Deputi Bidang Perumahan Swadaya dengan dana dari DIPA Satuan Kerja Pemberdayaan Perumahan Swadaya. Gambar 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012 melalui kegiatan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun Sedangkan Tahapan Pelaksanaan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun secara rinci dapat dilihat pada bagan tahapan pelaksanaan di bawah ini.

15 2012, No.766 SKPD RAPAT KERJA 1 RAPAT KERJA 2 Rapat persiapan: pembentukan tim, perencanaan kegiatan, koordinasi dengan Kabupaten/kota Koordinasi lanjutan dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota, persiapan diseminasi di Pusat DISEMINASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN SWADAYA RAPAT KERJA 3 Mensosialisasikan kebijakan perumahan swadaya kepada Pemerintah Provinsi Reviu dan Tindak lanjut Diseminasi Kebijakan Perumahan Swadaya. RAPAT PERSIAPAN DAN PENYUSUNAN MATERI PEMBINAAN TEKNIS PEMBINAAN TEKNIS VERIFIKASI BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN RAPAT KERJA 4 RAPAT PERSIAPAN TEKNIS PELATIHAN TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT Persiapan teknis, penyusunan materi dan koordinasi penyelenggaraan Pembinaan Teknis Verifikasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Memberikan bimbingan teknis mengenai verifikasi BSPS Tahun kepada pemerintah kabupaten/kota. Tindak lanjut Diseminasi, Perencanaan dan koordinasi pendanaan penanganan Persiapan teknis, materi, dan koordinasi Pelatihan dan Simulasi Pendampingan Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan Swadaya PEMBINAAN TEKNIS PELAKSANAAN TUGAS TENAGA PENDAMPING RAPAT KERJA 5 EVALUASI PELAKSANAAN FASILITASI BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN Memberikan bimbingan teknis mengenai pendampingan masyarakat dalam memfasilitasi BSPS Tahun. Tindak lanjut Pelatihan dan Simulasi Pendampingan Masyarakat dan pelatihan TPM di wilayah provinsi, Perumusan hasil monitoring, evaluasi, dan Mengevaluasi pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012 dan membuat rekomendasi tindak lanjutnya RAPAT KERJA 6 Persiapan penyusunan laporan pelaksanaan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya *) : Acara diselenggarakan oleh Deputi Bidang Perumahan Swadaya dengan dana dari DIPA Satuan Kerja Pemberdayaan Perumahan Swadaya Gambar 2.1 Mekanisme Pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012 melalui kegiatan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun

2012, No.766 16 PENJELASAN: i. Diseminasi Kebijakan Pengembangan Perumahan Swadaya a. Maksud dan Tujuan Acara Diseminasi Kebijakan Pengembangan Perumahan Swadaya dimaksudkan untuk mensosialisasikan kebijakan perumahan swadaya kepada Pemerintah Provinsi. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan acara ini adalah: - Memberikan arahan pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Permukiman Tahun 2012, - Meningkatkan pemahaman Pemerintah Provinsi dalam Pembangunan Perumahan Swadaya, - Meningkatkan pemahaman Pemerintah Provinsi dalam kemitraan dan keswadayaan perumahan. b. Keluaran - Pemahaman peserta mengenai pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012, - Meningkatnya pemahaman Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan BSPS Tahun, - Meningkatnya pemahaman Pemerintah Provinsi dalam kemitraan dan keswadayaan perumahan. c. Metodologi Metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan presentasi, tanya jawab, dan diskusi interaktif. d. Alat dan Bahan Komputer, infocus, flip chart, materi, bahan presentasi, recorder. e. Pelaksana Acara ini diselenggarakan oleh Deputi Bidang Perumahan Swadaya dengan dana dari DIPA Satuan Kerja Pemberdayaan Perumahan Swadaya. f. Peserta Peserta kegiatan ini kurang lebih berjumlah 99 orang yang terdiri dari masing-masing 3 (tiga) perwakilan yaitu 2 (dua) orang perwakilan SKPD yang menangani bidang perumahan dan 1 (satu) orang perwakilan Bappeda dari 33 Provinsi di Indonesia dan Bappeda. g. Narasumber Pemerintah pusat dan/atau pihak lain yang dianggap perlu.

17 2012, No.766 h. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan Diseminasi Kebijakan Pengembangan Perumahan Swadaya adalah ±2 hari dengan rincian materi sebagaimana pada tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Agenda dan Alokasi Waktu Diseminasi Kebijakan Pengembangan Perumahan Swadaya Durasi Materi Output 30 menit Pembukaan Acara Peserta paham rasional dan latar belakang acara diseminasi diselenggarakan 60 menit Pengantar dan Pengarahan Acara 90 menit Mekanisme Penyelenggaraan BSPS dan tanya jawab 150 menit Panel dan tanya jawab: - Tugas Pemerintah Provinsi dalam Fasilitasi BSPS - Persiapan Verifikasi Administrasi BSPS 90 menit Sumber-Sumber Pendanaan Lain dalam Penanganan Rumah Tidak Layak Huni dan tanya jawab 120 menit Diskusi penyepakatan rekomendasi Diseminasi Peserta paham gambaran umum dan alur penyelenggaraan diseminasi - alur, sistem, dan peran para pelaku penyelenggaraan BSPS - pembagian peran pemerintah dalam penyelenggaraan BSPS - Tugas Pemerintah Provinsi dalam pelaksanaan BSPS - Hal-hal yang harus dipersiapkan untuk penyelenggaraan BSPS - kebijakan pendanaan lain dalam penanganan rumah tidak layak huni - alternatif sumber pendanaan lain dari pihak ketiga (CSR, PKBL, ZIS, dll) Penyepakatan rekomendasi dalam: - sistem penyelenggaraan BSPS, - sistem pelaksanaan verifikasi administrasi BSPS, - sumber-sumber pendanaan lain dalam penanganan rumah tidak layak huni. 30 menit Penutupan Deklarasi kesimpulan, rekomendasi, dan tindak lanjut dari diseminasi

2012, No.766 18 ii. Pembinaan Teknis Verifikasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya a. Maksud dan Tujuan Acara Pembinaan Teknis Verifikasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dimaksudkan untuk memberikan bimbingan teknis mengenai verifikasi BSPS Tahun kepada pemerintah kabupaten/kota. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan acara ini adalah: - Meningkatkan pemahaman Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam verifikasi BSPS Tahun, - Mengidentifikasi dan mengoordinasi penggalangan sumber pendanaan lain dalam penanganan rumah tidak layak huni. b. Keluaran - Meningkatnya pemahaman Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam verifikasi BSPS Tahun, - Teridentifikasinya sumber-sumber pendanaan lain dalam penanganan rumah tidak layak huni, - Prosiding Pembinaan Teknis Verifikasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. c. Metodologi Metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan presentasi, tanya jawab, dan diskusi interaktif. d. Alat dan Bahan Komputer, infocus, flip chart, materi, bahan presentasi, recorder. e. Pelaksana SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012. f. Peserta Peserta kegiatan ini bergantung pada jumlah kabupaten/kota di provinsi. Masing-masing kabupaten/kota mengirimkan 3 (tiga) orang perwakilan SKPD yang menangani bidang perumahan. g. Narasumber Pemerintah pusat, pemerintah daerah, pembuat sistem penyelenggaraan BSPS, dan/atau pihak lain yang dianggap perlu. h. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan

19 2012, No.766 Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan Pembinaan Teknis Verifikasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya adalah ±2 hari dengan rincian materi sebagaimana pada tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2 Agenda dan Alokasi Waktu Pembinaan Teknis Verifikasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Durasi Materi Output 30 menit Pembukaan Acara Peserta paham rasional dan latar belakang acara diseminasi diselenggarakan 60 menit Pengantar dan Pengarahan Acara 90 menit Mekanisme Penyelenggaraan BSPS dan tanya jawab 120 menit Panel dan tanya jawab: - Tugas Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Fasilitasi BSPS - Kebijakan dan Strategi Penyusunan Permohonan BSPS 60 menit Simulasi penyusunan permohonan BSPS 90 menit Sumber-Sumber Pendanaan Lain dalam Penanganan Rumah Tidak Layak Huni dan tanya jawab 60 menit Diskusi penyepakatan rekomendasi Diseminasi Peserta paham gambaran umum dan alur penyelenggaraan diseminasi - alur, sistem, dan peran para pelaku penyelenggaraan BSPS - pembagian peran pemerintah dalam penyelenggaraan BSPS - Tugas Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan BSPS - Hal-hal yang harus dipersiapkan untuk penyelenggaraan BSPS - Mekanisme dan tata cara penyusunan permohonan BSPS - Strategi penyusunan permohonan BSPS yang baik - Dokumen permohonan BSPS yang benar - kebijakan pendanaan lain dalam penanganan rumah tidak layak huni - alternatif sumber pendanaan lain dari pihak ketiga (CSR, PKBL, ZIS, dll) Penyepakatan rekomendasi dalam: - sistem penyelenggaraan BSPS, - sumber-sumber pendanaan lain

2012, No.766 20 Durasi Materi Output dalam penanganan rumah tidak layak huni. 30 menit Penutupan Deklarasi kesimpulan, rekomendasi, dan tindak lanjut dari diseminasi iii. Pembinaan Teknis Pelaksanaan Tugas Tenaga Pendamping Masyarakat a. Maksud dan Tujuan Acara Pembinaan Teknis Pelaksanaan Tugas Tenaga Pendamping Masyarakat dimaksudkan untuk memberikan bimbingan teknis mengenai pendampingan masyarakat dalam memfasilitasi BSPS Tahun. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan acara ini adalah: - Menginformasikan gambaran umum dan mekanisme pendampingan masyarakat dalam BSPS, - Melaksanakan simulasi pendampingan masyarakat dalam pembangunan perumahan swadaya, dan - Merumuskan kriteria TPM dalam pelaksanaan BSPS. b. Keluaran - Kualifikasi Tenaga Pendamping Masyarakat dalam pelaksanaan BSPS Tahun, - Rekomendasi mekanisme pendampingan masyarakat dalam pembangunan perumahan swadaya, - Prosiding Pembinaan Teknis Pelaksanaan Tugas Tenaga Pendamping Masyarakat. c. Metodologi Metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan presentasi, tanya jawab, dan diskusi kelompok interaktif. d. Alat dan Bahan Komputer, infocus, flip chart, materi, kertas metaplan, kain rekat/sticky cloth, spidol, bahan presentasi, recorder. e. Pelaksana SKPD Provinsi Pelaksana Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012. f. Peserta Peserta kegiatan ini bergantung pada jumlah kabupaten/kota di provinsi. Masing-masing kabupaten/kota mengirimkan 3 (tiga) orang perwakilan SKPD yang menangani bidang perumahan.

21 2012, No.766 g. Narasumber Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/atau pihak lain yang dianggap perlu. h. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan Pelatihan Tenaga Pendamping Masyarakat adalah ±2 hari dengan rincian materi sebagaimana pada tabel 2.3 berikut. Tabel 2.3 Agenda dan Alokasi Waktu Pembinaan Teknis Pelaksanaan Tugas Tenaga Pendamping Masyarakat Durasi Materi Output 30 menit Pembukaan Acara Peserta paham rasional dan latar belakang acara diselenggarakan 60 menit Pengantar dan Pengarahan Acara 90 menit Posisi dan Peran Pendampingan Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Swadaya dan tanya jawab 90 menit Tata Cara dan Mekanisme Verifikasi Lapangan BSPS sebagai Tugas Pemerintah Kabupaten/Kota 90 menit Pelatihan dan Simulasi Pendampingan Masyarakat dalam pelaksanaan BSPS dan tanya jawab 90 menit Evaluasi Pelaksanaan Simulasi dan Diskusi Perumusan Kualifikasi Tenaga Pendamping Masyarakat dalam Peserta paham gambaran umum dan alur penyelenggaraan acara - Pentingnya pendampingan masyarakat dalam BSPS - Kebijakan terkait pendampingan masyarakat dalam BSPS - Bentuk-bentuk pendampingan masyarakat dalam pembangunan perumahan swadaya - Peran dan posisi verifikasi lapangan dalam alur pelaksanaan BSPS - Mekanisme dan tata cara pelaksanaan verifikasi lapangan dalam BSPS - Kebijakan dan bentuk pendampingan masyarakat yang sesuai dalam pelaksanaan BSPS - Peran Tenaga Pendamping Masyarakat dalam pelaksanaan BSPS - Bentuk pendampingan masyarakat yang dibutuhkan dalam BSPS - Kualifikasi Tenaga Pendamping

2012, No.766 22 Durasi Materi Output BSPS 60 menit Diskusi penyepakatan rekomendasi Diseminasi Masyarakat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan BSPS - Kualifikasi Tenaga Pendamping Masyarakat dalam pelaksanaan BSPS, - Rekomendasi sistem pelaksanaan verifikasi lapangan BSPS, - Rekomendasi mekanisme pendampingan masyarakat dalam pembangunan perumahan swadaya, 30 menit Penutupan Deklarasi kesimpulan, rekomendasi, dan tindak lanjut dari acara iv. Evaluasi Pelaksanaan Fasilitasi Kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya a. Maksud dan Tujuan Acara Evaluasi Pelaksanaan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012 dan membuat rekomendasi tindak lanjutnya. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan acara ini adalah: - Mengevaluasi pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012, - Menyusun rekomendasi pelaksanaan pembangunan perumahan swadaya ke depan. b. Keluaran - Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan inventarisasi data dan verifikasi BSPS, - Rekomendasi pelaksanaan pembangunan perumahan swadaya. c. Metodologi Metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan presentasi, tanya jawab, dan diskusi kelompok interaktif. d. Alat dan Bahan Komputer, infocus, flip chart, materi, kertas metaplan, kain rekat/sticky cloth, spidol, bahan presentasi, recorder. e. Pelaksana

23 2012, No.766 Acara ini diselenggarakan oleh Deputi Bidang Perumahan Swadaya dengan dana dari DIPA Satuan Kerja Pemberdayaan Perumahan Swadaya. f. Peserta Peserta kegiatan ini kurang lebih berjumlah 99 orang yang terdiri dari masing-masing 3 (tiga) perwakilan SKPD yang menangani bidang perumahan di 33 Provinsi di Indonesia. g. Narasumber Pemerintah pusat, pembuat sistem penyelenggaraan BSPS, dan/atau pihak lain yang dianggap perlu. h. Agenda dan Alokasi Waktu Pelaksanaan Alokasi waktu efektif untuk penyelenggaraan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan adalah ±2 hari dengan rincian materi sebagaimana pada tabel 2.4 berikut. Tabel 2.4 Agenda dan Alokasi Waktu Evaluasi Pelaksanaan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Durasi Materi Output 30 menit Pembukaan Acara Peserta paham rasional dan latar belakang acara diseminasi diselenggarakan 60 menit Pengantar dan Pengarahan Acara 120 menit Reviu dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012 90 menit Desk Perumusan Isu Strategis dan Permasalahan Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Swadaya Peserta paham gambaran umum dan alur penyelenggaraan diseminasi Peserta memahami proses dan pencapaian pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012 yang sudah dilaksanakan - Usulan Isu Strategis Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Swadaya - Usulan Rumusan Masalah Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Swadaya 90 menit Panel Hasil Diskusi dan Penyepakatan Isu Strategis dan Permasalahan dalam Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Swadaya 90 menit Desk Penyusunan Rekomendasi - Isu Strategis Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Swadaya - Rumusan Masalah Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Swadaya - Usulan rekomendasi pelaksanaan pembangunan

2012, No.766 24 Durasi Materi Output Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Swadaya perumahan swadaya - Usulan tindak lanjut pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang PKP 90 menit Diskusi penyepakatan rekomendasi Diseminasi Tahun 2012 Penyepakatan: - Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan inventarisasi data dan verifikasi BSPS, - Rekomendasi pelaksanaan pembangunan perumahan swadaya, - Rekomendasi tindak lanjut Kegiatan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012. 30 menit Penutupan Deklarasi kesimpulan, rekomendasi, dan tindak lanjut dari diseminasi H. TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN TEKNIS Pelaporan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012 dengan ketentuan sebagai berikut: 22. Bentuk Pelaporan a. Laporan Pelaksanaan Laporan pelaksanaan sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan fasilitasi, risalah rapat/pertemuan, evaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Tahun yang dianggap perlu. b. Prosiding Kegiatan. Prosiding sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, penyelenggaraan kegiatan, rumusan hasil-hasil penyelenggaraan kegiatan, dan kesimpulan serta rekomendasi yang diperoleh. Prosiding dilengkapi dengan sambutan-sambutan, daftar hadir peserta, bahan tayangan, notulensi dan dokumentasi. Prosiding yang harus dipersiapkan oleh SKPD Provinsi adalah sebagai berikut: - Prosiding Pembinaan Teknis Verifikasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya; dan - Prosiding Pembinaan Teknis Pelaksanaan Tugas Tenaga Pendamping Masyarakat.

25 2012, No.766 23. Jumlah Laporan Laporan Pelaksanaan beserta lampiran pendukung digandakan dengan rincian dan disampaikan dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Jumlah Penyampaian Laporan No Penerima Laporan Jumlah Laporan Buku (eksemplar) A Menteri Perumahan Rakyat 2 2 B Gubernur 1 1 C Sekretaris Daerah Provinsi 1 1 D Kepala Bappeda Provinsi 1 1 E Kepala Dinas Provinsi yang membidangi PKP 24. Mekanisme Penyampaian Laporan Compact Disk (CD) 1 1 Laporan pelaksanaan dan lampiran pendukung disampaikan melalui surat pengantar dari Kepala SKPD Provinsi 25. Waktu Penyampaian Laporan a. Laporan Pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang PKP Tahun 2012 beserta lampiran pendukung disampaikan oleh Kepala SKPD Provinsi kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian, dengan tembusan kepada Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Bappeda Provinsi, dan Kepala Dinas Provinsi yang membidangi PKP selambat-lambatnya pada minggu kedua bulan Desember 2012. b. Prosiding Pembinaan Teknis Verifikasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya di 33 provinsi dan Prosiding Pembinaan Teknis Pelaksanaan Tugas Tenaga Pendamping Masyarakat di 33 provinsi disampaikan selambat-lambatnya 2 minggu setelah acara berakhir. I. PENUTUP Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan tertib dan disiplin apabila ada kerja sama yang baik antara Pemerintah Pusat sebagai penentu kebijakan dengan Pemerintah Daerah sebagai pelaksana kegiatan. Demikian Petunjuk Pelaksanaan Dekonsentrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2012 ini disusun untuk dapat menjadi acuan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, DJAN FARIDZ