BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan audit yang dapat diandalkan (Kurnia, dkk, 2014). Profesi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah jasa auditor. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang. memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat memicu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang dihadapi dunia pengauditan global beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bagi para pengguna laporan keuangan, profesi akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. bisnispun semakin ketat pula. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH INDEPENDENSI, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR. Agnes Eviyany Universitas Multimedia Nusantara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan kepada pihak luar, dimana pihak luarpun memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan akuntan. (Arens dan Loebbecke, 1996:4). keputusan. Para pemakai laporan keuangan selalu memeriksa dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit dianggap penting bagi para pengguna laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Wiratama dan Budiartha (2015), laporan keuangan memiliki dua. karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya dalam menjalankan audit sesuai dengan tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Audit dapat dikatakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi

BAB I PENDAHULUAN. objektif, tidak ada definisi yang pasti mengenai kualitas audit. Kualitas audit

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan di setiap akhir periode akuntansi perusahaan dan akhirnya menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dengan pendekatan good governance. Semua aspek pemerintahan dalam

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk auditor, kualitas kerja dilihat dari kualitas yang dihasilkan yang dinilai

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan dan mencari informasi tentang kehandalan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang independen dan berkompeten dalam bidang keuangan yang. auditing disebut auditor atau yang sering disebut akuntan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar sangat diperlukan, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti tentang

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Profesi ini dikenal masyarakat melalui jasa audit yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN. mempekerjakan auditor untuk memeriksa catatan keuangan. Revolusi industri

BAB I PENDAHULUAN. (KAP) untuk mengaudit laporan keuangannya. untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kepercayaan publik. Masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kantor Akuntan Publik bertanggung jawab pada audit atas laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat terutama dalam bidang audit terhadap laporan keuangan yang dibuat

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan penilaian atas kewajaran dari laporan keuangan. khususnya, memperoleh infomasi keuangan yang andal sebagai dasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dikelolanya. Berbagai cara digunakan manajemen perusahaan, tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Profesi auditor merupakan suatu profesi yang memiliki pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ARUM KUSUMAWATI B

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dibutuhkan informasi

BAB I PENDAHULUAN. profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian bebas dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dimana profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable).

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang. berkepentingan (Boynton et al.,2001) dalam (Junaidi, 2016).

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu entitas usaha berdasarkan standar yang telah ditentukan.

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

BAB I PENDAHULUAN. dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu. judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin berkembang, dan dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan tersebut membuat permintaan akan jasa audit pun meningkat. Salah satu contoh perusahaan dapat dikatakan berkembang seperti pada jaman dahulu seluruh pekerjaan yang ada di dalam perusahaan dapat ditangani oleh satu orang saja, namun saat ini pekerjaan dan kegiatan perusahaan semakin kompleks yang membuat pekerjaan dalam perusahaan tidak dapat dikerjakan oleh satu orang saja, sehingga perusahaan membagi pekerjaan tersebut ke dalam beberapa bagian agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan tepat waktu. Suatu perusahaan tentunya memiliki bagian manajemen, lalu perusahaan dapat menilai kinerja manajemen tersebut melalui laporan keuangan. Laporan keuangan yang menjadi tanggungjawab manajemen harus dapat diandalkan, untuk itu permintaan jasa audit meningkat agar dapat meyakinkan pihak eksternal seperti investor bahwa laporan keuangan perusahaan menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Dengan adanya peningkatan akan permintaan jasa audit maka terjadi perubahan pada peraturan dan perundang-undangan yang mengatur tentang audit untuk mengurangi dan mencegah terjadinya fraud yang dilakukan oleh auditor. Sehingga auditor dapat menghasilkan audit yang berkualitas dengan berpedoman 1

pada standar dan kode etik yang berlaku dalam melaksanakan audit serta kinerja auditor pun akan semakin baik. Audit dapat diartikan sebagai proses pengumpulan dan penilaian bukti atau evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen (Arens et al, 2011). Jasa audit yang banyak dikenal oleh masyarakat adalah Kantor Akuntan Publik (KAP). Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha untuk menyediakan jasa oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat yang berpedoman pada Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). Sedangkan auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya (Sapariyah, 2011). Auditor ditugaskan untuk mengumpulkan dan memeriksa bukti audit untuk memastikan kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang ditetapkan dan kemudian mengkomunikasikan terhadap user (Julianingtyas, 2012). Pada mulanya KAP di Indonesia tidaklah banyak, namun semakin berkembang sehingga jumlah KAP meningkat sampai saat ini. Tidak hanya auditor eksternal saja yang melakukan audit, tetapi auditor internal pun harus ikut serta dalam proses audit. Auditor internal biasanya mengevaluasi sistem pengendalian internal organisasi dan menilai kebijakan serta peraturan dalam organisasi telah dipatuhi oleh para anggota organisasi atau tidak. 2

Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (2011), tujuan audit atas laporan keuangan oleh akuntan publik yang independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dan semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Tugas dari seorang akuntan publik itu sendiri adalah bertanggung jawab untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga perusahaan memperoleh informasi keuangan yang akurat dan dapat dipercaya. Dalam melakukan audit sangat dibutuhkan sosok auditor yang profesional. Sosok yang dibutuhkan tersebut adalah auditor yang memiliki pengetahuan serta kemampuan agar proses pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas. Hasil pemeriksaan yang berkualitas dapat menunjukkan bahwa auditor telah melaksanakan kinerjanya dengan baik. Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (2011) ada 3 standar umum dan perlu diterapkan dalam proses pemeriksaan (audit) yaitu: 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. 3

Apabila auditor melaksanakan proses audit sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka kinerjanya sebagai auditor akan semakin baik. Menurut Mulyadi (1998:11) dalam Yuskar dan Devisia (2011) kinerja auditor adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, dan hasil usaha perusahaan. Selain hasil pemeriksaan yang berkualitas, kinerja auditor dapat diukur melalui beberapa faktor yaitu independensinya sebagai auditor, integritas yang dimiliki seorang auditor, dan kompetensi yang dimiliki oleh auditor tersebut. Sebagai contoh yaitu Kasus Enron dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Arthur Andersen. Enron adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berada di Houston, Amerika Serikat. Enron mengalami kebangkrutan, selama tujuh tahun terakhir Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutupi utang mereka. Andersen atau yang bernama lengkap Arthur Andersen adalah seorang auditor yang independen, ia dianggap ikut berperan dalam usaha penipuan yang dilakukan oleh Enron. Akibat dari penipuan tersebut Andersen pun tidak dipercaya lagi oleh masyarakat dan kehilangan independensinya. Kasus tersebut merupakan kasus yang berhubungan erat dengan independensi seorang auditor yang tentunya mempengaruhi kinerja seorang auditor. Independensi harus dimiliki oleh seorang auditor. Menurut Mulyadi (2002: 26-27) dalam Suariana, dkk (2014) mengartikan independensi sebagai suatu sikap 4

mental yang bebas dari pengaruh orang lain, tidak dikendalikan oleh pihak lain, dan tidak tergantung pada orang lain. Sedangkan Menurut Mulyadi (2002: 26) dalam Sapariyah (2011), independensi berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak pada diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa independensi berarti seorang auditor bersikap tidak memihak kepada salah satu pihak ketika melakukan proses pemeriksaan, serta jujur dalam menyatakan dan merumuskan pendapatnya. Dengan auditor bersikap jujur dan tidak mudah terpengaruh, berarti auditor tersebut telah melaksanakan audit sesuai dengan etika profesi serta peraturan yang berlaku yaitu Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Apabila auditor dalam melakukan proses pemeriksaan memihak kepada salah satu pihak, maka laporan keuangan yang telah diaudit itu tidak independen. Oleh karena itu, untuk menghasilkan laporan audit yang baik dan berkualitas diperlukan sikap independen dari auditor agar laporan audit tersebut dapat dipercaya dan diandalkan. Dengan mengikuti peraturan dan standar yang berlaku saat melakukan proses pemeriksaan, auditor dapat memberikan opini audit yang berkualitas, sehingga kinerja auditor pun dapat meningkat. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Yuskar dan Devisia (2011) yang berpendapat bahwa independensi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja auditor selain independensi auditor dan salah satunya yaitu integritas auditor. Menurut Yuskar (2011), integritas mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan 5

transparan, berani, bijaksana dan bertanggung jawab dalam melaksanakan audit. Dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kinerja serta kualitas hasil pemeriksaannya. Apabila auditor tidak memiliki sikap jujur dan tanggung jawab, dengan mudahnya auditor dapat menyalahgunakan profesi auditornya untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Selain itu, jika auditor memiliki sikap berani selama proses pemeriksaan sampai laporan audit dihasilkan, maka auditor tersebut menunjukkan bahwa ia tidak mudah diancam atau dipengaruhi oleh berbagai pihak dan ia melakukan proses tersebut sesuai dengan standar yang berlaku secara umum. Dengan memiliki tanggung jawab, seorang auditor dapat mempertahankan opini auditnya dan dapat menunjukkan kepada publik bahwa ia telah melakukan audit dengan didukung oleh bukti yang cukup, kompeten serta relevan serta mengacu pada standar profesionalnya. Kemudian auditor pun harus jujur dan transparan dalam melakukan pemeriksaan dan menyatakan pendapatnya, karena laporan keuangan harus menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Auditor tidak boleh mengubah laporan keuangan tersebut agar terlihat menjadi lebih baik. Oleh karena itu, dengan auditor bersikap jujur, transparan, berani dan bertanggungjawab maka auditor tersebut telah mempertahankan integritasnya. Dengan auditor mempertahankan integritasnya, kinerja auditor tersebut dapat meningkat. Pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian Yuskar dan Devisia (2011) yang berpendapat bahwa integritas memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Kasus Enron yang telah diuraikan sebelumnya pun memiliki unsur penyalahgunaan profesi sebagai auditor. Integritas auditor Arthur Andersen tidak 6

dapat dipertahankan karena Andersen dengan sengaja membantu Enron untuk melakukan kecurangan. Berarti bahwa Arthur tidak jujur dalam melaporkan hasil audit kepada publik, sehingga publik ditipu oleh rekayasa yang telah dilakukan oleh Enron dan Andersen. Sunarto (2003) dalam Sukriah (2009) menyatakan bahwa integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, namun tidak dapat menerima kecurangan prinsip. Selain pengaruh faktor independensi dan integritas sebagai seorang auditor, faktor kompetensi auditor pun menjadi hal yang penting dalam mempengaruhi kinerja auditor. Kompetensi meliputi dua hal yaitu pengalaman kerja auditor dan pendidikan auditor. Pendidikan seorang auditor dapat diraih melalui pembelajaran di Universitas dan melalui pelatihan yang diikuti auditor tersebut yang diselenggarakan oleh suatu lembaga tertentu. Selain itu pendidikan seorang auditor dapat diukur dari jenjang pendidikannya dan sertifikasi yang pernah didapatkannya. Sedangkan pengalaman auditor dapat diraih serta dapat diukur seiring dengan lamanya auditor tersebut bekerja dan menangani berbagai masalah yang dihadapinya selama ia bekerja sebagai auditor. Dengan memiliki pengetahuan yang baik dan luas serta pengalaman dalam bidang auditing, auditor telah membuktikan bahwa ia mempunyai kompetensi yang baik. Kompetensi yang baik dalam diri auditor dapat mempengaruhi kinerja auditor. Kinerja auditor dapat meningkat seiring dengan pengetahuan auditor yang semakin tinggi serta pengalaman auditor dalam bidang auditing. Menurut Christiawan (2002) dalam Sunu (2013) kompetensi berkaitan dengan pendidikan 7

dan pengalaman memadai yang dimiliki auditor dalam bidang auditing dan akuntansi. Kemampuan auditor dalam melakukan tugas sangat ditentukan oleh kompetensi individu yang dimiliki. Menurut Spencer (1993) dalam Sujana (2012) kompetensi individual meliputi kompetensi intelektual, kompetensi emosional, dan kompetensi sosial. Seorang auditor harus memahami bidang akuntansi dan auditing, juga ditambah dengan pengalaman yang cukup guna meningkatkan kinerja auditor. Semakin tinggi kompetensi auditor, maka semakin baik kinerja auditor dalam melaksanakan tugas. Sebaliknya semakin rendah kompetensi auditor, maka semakin rendah kinerja yang dihasilkan (Sujana, 2012). Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Yuskar dan Devisia (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: 1. Penelitian ini menambahkan satu variabel independen untuk diteliti yaitu kompetensi auditor. Variabel kompetensi auditor ini diambil dari penelitian Sunu (2013). Sehingga variabel independen penelitian ini adalah independensi auditor, integritas auditor, dan kompetensi auditor. Variabel independen sebelumnya adalah independensi auditor, komitmen organisasi, pemahaman good governance, integritas auditor, budaya organisasi, dan etos kerja. 2. Tahun penelitian yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014, sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2011. 8

3. Objek penelitian. Penelitian ini dilakukan di KAP big four dan non- big four, sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan di KAP big four. 4. Kuesioner penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang berasal dari 4 sumber yaitu variabel kinerja auditor menggunakan kuesioner Sahyu (2009), variabel independensi auditor menggunakan kuesioner Riani (2013), variabel integritas auditor menggunakan kuesioner Sukriah, dkk (2009), dan variabel kompetensi auditor menggunakan kuesioner Primaraharjo dan Handoko (2011). Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan kuesioner Yuskar dan Devisia (2011). Berdasarkan pentingnya faktor-faktor yang dipandang dapat mempengaruhi kinerja auditor serta latar belakang yang telah diuraikan, maka judul penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH INDEPENDENSI, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA AUDITOR. 1.2 Batasan Masalah Penelitian ini akan dilakukan pada eksternal auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) big four dan non-big four. Penelitian yang dilakukan menggunakan satu variabel dependen dan tiga variabel independen. Variabel dependen dari penelitian ini adalah kinerja auditor. Sedangkan variabel independen dari penelitian ini adalah independensi, integritas, dan kompetensi. 9

1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah independensi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor? 2. Apakah integritas memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor? 3. Apakah kompetensi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor? 4. Apakah independensi, integritas, dan kompetensi secara simultan memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh independensi terhadap kinerja auditor. 2. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh integritas terhadap kinerja auditor. 3. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh kompetensi terhadap kinerja auditor. 4. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh independensi, integritas, dan kompetensi secara simultan terhadap kinerja auditor. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 10

1. Masyarakat Penelitian ini akan bermanfaat bagi masyarakat untuk menambah wawasan mengenai kinerja auditor. Dan juga dapat dijadikan referensi oleh masyarakat. 2. Auditor Penelitian ini dapat dijadikan masukan yang bermanfaat untuk mengingatkan dan mengevaluasi auditor agar tetap menegakkan independensi serta integritasnya selama proses pemeriksaan juga terus meningkatkan kompetensinya sehingga kinerja dari auditor menjadi lebih baik. 3. Mahasiswa Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya guna menyempurnakan penelitian ini. 4. Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam melakukan pembelajaran yang terkait dengan penelitian ini di masa mendatang, serta penelitian selanjutnya dapat dikembangkan melalui penelitian yang telah dibuat ini. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yaitu: 11

Bab I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II TELAAH LITERATUR Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar dari penelitian. Teori-teori yang berhubungan dengan kinerja auditor, independensi, integritas, dan kompetensi. Kemudian bab ini pun menunjukkan perumusan hipotesanya. Bab III METODE PENELITIAN Bab ini akan menguraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengukur data, dan teknik analisis data. Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil dari penelitian yang dilakukan melalui data-data yang telah dikumpulkan, pengujian statistik, analisis hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan dan saran yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan. 12