BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan tidak terlepas dari risiko, karena suatu perusahaan akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dari investasinya tersebut. Investasi yang akan dilakukan oleh investor

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi dengan teknologi yang serba canggih serta informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. (stakeholder) melalui keputusan atau kebijakan investasi, keputusan pendanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh perusahaan adalah keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I. Analisa keuangan yang mencakup analisa rasio keuangan, analisa kelemahan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. namanya persaingan, walaupun perusahaan telah mengantisipasinya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti selalu berusaha untuk dapat mengembangakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. memahami faktor-faktor yang mempengaruhi risiko dan return yang mungkin timbul.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB II LANDASAN TEORITIS. aset atau modal yang memiliki biaya tetap (hutang atau saham) dalam rangka

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter pada tahun 2007, yang berlanjut dengan terjadinya stagflasi

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang terjadi pada era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. para peneliti dapat mentindaklanjuti pada penelitian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. modal memberikan fasilitas untuk menyalurkan dana dari lender (pihak yang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran kepemilikan oleh para pemegang saham. mampu membaca dan melihat situasi yang terjadi sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang

ANALISIS LEVERAGE PADA PERUSAHAAN ROKOK PT. GUDANG GARAM Tbk PERIODE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya berupa modal, modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tidak terlepas dari risiko, karena suatu perusahaan akan melakukan analisis risiko saat menilai apakah akan terus menjalankan usahanya tersebut. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan berupaya untuk memiliki keunggulan daya saing agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pengelolaan risiko semakin penting bagi perusahaan mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi yang telah mengakibatkan perubahan lingkungan yang semakin cepat dan dinamis. Ini menyebabkan semakin tingginya tingkat ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar untuk mengelola risiko-risiko yang dihadapinya. Secara umum, setiap investor akan mempertimbangkan hubungan efek perusahaan dan risiko bisnis yang terkait dengan perusahaan sebelum memilih untuk berinvestasi di masa depan perusahaan. Meskipun ada unsur risiko bisnis yang terkait dengan operasi perusahaan, manajemen yang tepat akan menghasilkan dan menciptakan keseimbangan antara aset dan efek yang akan membuat tingkat risiko bisnis rendah sehingga menarik entitas investor untuk mempertimbangkan investasi dana dalam operasi perusahaan. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan 1

imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Andi Meriam, 2011). Apabila suatu perusahaan tidak peduli terhadap risiko bisnis yang akan terjadi pada perusahaan mereka, maka perusahaan akan mengalami berbagai rintangan terburuk dalam menjalankan usahanya dan kerugian yang sangat banyak yang akan diperoleh perusahaan. Jika investor mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula, dan jika investor dihadapkan pada dua alternatif investasi yang akan memberikan tingkat keuntungan yang sama tetapi mempunyai tingkat risiko yang berbeda, maka investor akan memilih investasi dengan risiko terkecil (Sukmi, 2012). Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi risiko bisnis yaitu faktor internal (dalam) dan eksternal (luar). Faktor internal dapat mengakibatkan pengembangan risiko bisnis yang signifikan untuk investor. Misalnya jika penjualan lesu dapat dikaitkan dengan kegiatan pemasaran yang tidak efektif atau tenaga penjualan yang tidak berkinerja sesuai harapan, membuat perubahan dalam pendekatan pemasaran atau restrukturisasi usaha penjualan untuk meminimalkan persepsi resiko usaha pada pihak calon investor. Faktor eksternal memiliki kecenderungan yang lebih dominan. Salah satu risiko yang paling dominan adalah bahwa perubahan dalam permintaan untuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika perubahan itu positif, dan permintaan pasar mengalami peningkatan, maka resiko bisnis akan menurun. Sebaliknya, jika permintaan pasar menurun, baik karena persaingan bisnis atau 2

perubahan kondisi ekonomi secara umum, maka faktor risiko untuk investor akan meningkat secara signifikan. Ketika faktor risiko perusahaan dianggap meningkat karena faktor eksternal yang berada di luar kendali dari perusahaan, maka kemungkinan untuk menarik investor baru sangat terbatas. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengamati pengaruh beberapa faktor internal terhadap risiko bisnis. Pertama, Degree of Total Leverage (DTL) adalah aplikasi dari biaya operasional tetap (operating leverage) ataupun financial leverage perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham yang dapat diukur dengan membandingkan perubahan persentase EPS (earning per share) terhadap perubahan penjualan. Salah satu faktor yang mempengaruhi risiko bisnis adalah fixed operating leverage (operating leverage), sedangkan financial leverage diukur melalui investasi perusahaan terhadap asset yang dibiayai oleh utang (debt). Jadi, leverage menunjukkan penggunaan biaya tetap (fixed cost) dalam usaha meningkatkan atau mengungkit profitabilitas. Operating leverage menunjukkan penggunaan biaya operasi tetap (fixed operating cost) oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas. Perusahaan yang mempunyai fixed cost tinggi sangat terpengaruh oleh output perusahaan yang mempunyai operating leverage yang tinggi. Risiko bisnis diukur oleh variabilitas operating income (EBIT) yang dihasilkan oleh perusahaan. Risiko bisnis merupakan fluktuasi profit suatu perusahaan yang dipengaruhi oleh kondisi bisnis secara umum, sedangkan risiko keuangan dipengaruhi oleh fluktuasi profit yang berhubungan dengan leverage yang dipergunakan oleh perusahaan. 3

Kedua, cyclicality adalah faktor yang menunjukkan seberapa jauh perusahaan dipengaruhi oleh perekonomian. Risiko bisnis juga dapat bersifat siklikal (cyclical) dimana perusahaan-perusahaan tertentu ada yang sangat rentan terhadap ekspansi atau kontraksi dalam perekonomian. Misalnya, ketika terjadi resesi ekonomi, perusahaan-perusahaan di sektor teknologi dan keuangan sering kali mengalami penurunan. Untuk menghindari risiko ini investasi sebaiknya dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki potensi pendapatan yang relatif stabil dan tidak terlalu terpengaruh pada kondisi makroekonomi (Andi Meriam, 2011). Ketiga, Ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang kuat dan dominan terhadap resiko perusahaan. Perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat leveragenya akan lebih besar dari perusahaan yang berukuran kecil. Perusahaan yang berskala kecil mempunyai risiko yang lebih besar daripada perusahaan besar. Perusahaan yang mempunyai pendapatan yang stabil mampu mempertahankan tingkat laba sehingga akan mampu memenuhi kewajibannya tanpa perlu menanggung akibat karena risiko kegagalan. Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi membutuhkan modal yang semakin besar, demikian juga sebaliknya, pada perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah kebutuhan terhadap modal juga semakin kecil. Sedangkan menurut Riyanto (1995), suatu perusahaan yang besar yang sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau 4

tergesernya pengendalian dari pihak yang dominan terhadap perusahaan bersangkutan. Sebaliknya, perusahaan yang kecil, dimana sahamnya tersebar hanya di lingkungan kecil, penambahan jumlah saham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan hilangnya kontrol pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Keempat, likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancar yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Apabila perusahaan mampu melunasi hutangnya dengan segera berarti perusahaan memiliki risiko kecil untuk menghadapi kebangkrutan. Jadi, likuiditas dapat juga didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar hutang lancar yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan akan menentukan prospek perusahaan yang akan mempengaruhi minat investor untuk memiliki saham perusahaan. Likuiditas yang tinggi menunjukkan risiko yang kecil bagi investor. Kelima, profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin. 5

Keenam, pertumbuhan asset (Asset Growth) merupakan pertumbuhan aktiva per tahun. Pertumbuhan aktiva yang tinggi akan menimbulkan fluktuasi earnings perusahaan. Dengan demikian berarti pertumbuhan aktiva yang tinggi akan meningkatkan return. Oleh karena itu, semakin besar risiko kegagalan perusahaan maka akan kurang prospektif perusahaan yang bersangkutan. Apabila kurang prospektif maka menyebabkan para investor menjual sahamnya di perusahaan tersebut karena minat dan harapan para pemodal turun. Apabila presentase perubahan perkembangan aset dari suatu periode ke periode berikutnya tinggi, maka risiko yang ditanggung oleh pemegang saham menjadi tinggi pula. Begitu pula sebaliknya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dedi Suryanto (2004) hasil penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi business risk pada sektor industry barang konsumsi maupun manufaktur secara empiris membuktikan bahwa model OLS dengan variable bebas yaitu Degree of Operating Leverage (DOL), Cyclicality, dan Firm Size berpengaruh secara signifikan terhadap variable tidak bebas Business Risk. Menurut penelitian yang dilakukan Andi Meriam (2011) hasil pengujian pada penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan keempat variabel berpengaruh dan mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi risiko bisnis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sukmi Amelianty Sembiring (2012) hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi industry perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk tahan lama memiliki risiko bisnis lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang menghasilkan produk tidak tahan lama. Selanjutnya ukuran perusahaan berpengaruh negative dan signifikan terhadap risiko bisnis perusahaan manufaktur. 6

Penelitian yang dilakukan saat ini pada umumnya masih menyoroti mengenai systematic risk. Oleh karena itu, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai risiko bisnis pada perusahaan sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan. Alasan pemilihan sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan karena investasi dibidang ini sangat menjanjikan. Sebab, setiap tahun harga tanah dan rumah senantiasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Besarnya modal awal untuk membangun sebuah Real Estate tergantung pada lokasi, luas lokasi, jumlah dan tipe rumah yang akan dibangun, serta akomodasi lainnya. Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian serupa yang pernah dilakukan oleh Dedi Suryanto (2004) dan Andi Meriam (2011). Namun penelitian yang dilakukan hanya menelaah pada sektor industry manufaktur dan industry barang konsumsi yang dianggap mempunyai risiko paling tinggi. Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas, maka peneliti ingin menguji tentang Analisis Determinan Risiko Bisnis pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pokok permasalahan yang di peroleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Bagaimana pengaruh dari Degree of Total Leverage terhadap risiko bisnis pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014? 7

b) Bagaimana pengaruh dari cyclicality terhadap risiko bisnis pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014? c) Bagaimana pengaruh dari ukuran perusahaan terhadap risiko bisnis pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014? d) Bagaimana pengaruh dari likuiditas terhadap risiko bisnis pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014? e) Bagaimana pengaruh dari profitabilitas terhadap risiko bisnis pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014? f) Bagaimana pengaruh dari pertumbuhan asset terhadap risiko bisnis pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014? 1.3 Tujuan Penelitian Dari beberapa rumusan masalah yang telah diperoleh, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Untuk menguji pengaruh yang diperoleh dari leverage operasi terhadap risiko bisnis yang terjadi pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014. b) Untuk menguji pengaruh yang diperoleh dari cyclicality terhadap risiko bisnis yang terjadi pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014. 8

c) Untuk menguji pengaruh yang diperoleh dari ukuran perusahaan terhadap risisko bisnis yang terjadi pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014. d) Untuk menguji pengaruh yang diperoleh dari likuiditas terhadap risiko bisnis pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014. e) Untuk menguji pengaruh yang diperoleh dari profitabilitas terhadap risiko bisnis pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014. f) Untuk menguji pengaruh yang diperoleh dari pertumbuhan asset terhadap risiko bisnis pada perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan di bursa efek Indonesia periode 2010-2014. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Bagi Perusahaan Dapat memahami faktor-faktor apa yang mempengaruhi risiko bisnis dan tingkat sensitifitas pengaruhnya. Sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan social. Dengan demikian perusahaan dapat melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap perubahan kondisi internal dan external firm. b) Bagi Investor 9

Akan memberikan wacana baru dalam mempertimbangkan aspekaspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter. c) Bagi Akademisi dan Pemerhati Pasar Modal Risiko bisnis dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang lebih mendalam bagi pengembangan khasanah pendugaan risiko. d) Bagi Pemerintah Risiko bisnis dapat dijadikan sebagai indicator respon pasar atas kebijakan perekonomian pemerintah, sehingga sejak dini pemerintah sudah dapat merumuskan arah kebijakan perekonomiannya (baik kebijakan fiscal maupun kebijakan moneter), khususnya peraturan mengenai pasar modal sehingga dapat lebih mendorong terciptanya ilkim investasi dan persaingan usaha yang sehat. e) Bagi Masyarakat Akan memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh. 1.5 Sistematika Penulisan Secara umum, pembahasan ini akan dibagi ke dalam lima bab, dengan sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN 10

Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan dalam penelitian. BAB II : TINJAUAN LITERATUR Bab ini menerangkan tentang teori-teori yang berhubungan dengan topic penelitian. Dalam bab ini, akan diterangkan mengenai leverage operasi, cyclicality, ukuran perusahaan, dan risiko bisnis serta hubungan yang diperoleh dari setiap variabel yang berkaitan. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan objek, sumber data, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data yang akan digunakan. BAB IV : HASIL dan PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai analisis data dan pembahasan dari analisis data yang telah diperoleh yang terdiri dari deskriptif awal, hasil analisis data, dan pengujian hipotesis serta implikasi penelitian. BAB V : PENUTUP Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian dan saran yang bisa diberikan untuk penelitian selanjutnya. 11