Hubungan Tampilan Pertumbuhan Dengan Karakteristik Habitat Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blekeer)

dokumen-dokumen yang mirip
Variasi morfologi feeding Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blekeer) di Danau Singkarak dan Sungai Batang Anai

Pertumbuhan Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Bleeker) Di perairan Sungai Aek Alian Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

Hubungan panjang bobot dan faktor kondisi ikan petek, Leiognathus equulus (Forsskål, 1775) di Teluk Pabean, Jawa Barat

Indeks Gonad Somatik Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) Yang Masuk Ke Muara Sungai Sekitar Danau Singkarak

ASPEK REPRODUKSI IKAN LELAN (Osteochilus vittatus C.V) Di SUNGAI TALANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

KAJIAN HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI IKAN NILA

Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan ) Vol. 19 (3) Desember 2009: ISSN:

Lampiran 1 Ringkasan Skripsi. Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya Alamat pos elektronik:

I. PENDAHULUAN. dan 46 jenis diantaranya merupakan ikan endemik (Syandri, 2008). Salah satu

PERTUMBUHAN IKAN KERALI (Labocheilos falchifer) DI PERAIRAN SUNGAI LEMATANG, SUMATERA SELATAN

Hubungan Panjang Berat,...Mirna Dwirastina dan Makri,...Sainmatika,...Volume 10,...No.2,...Desember 2013,

DISTRIBUSI UKURAN, REPRODUKSI DAN HABITAT PEMIJAHAN IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis Blkr.) DI DANAU SINGKARAK

Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) di Sungai Ulim Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Indonesia

PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN BUJUK (Channa lucius Cuvier)

Muhammad Syahrir R. Keywords: fish growth pattern, allometric, isometric, condition factor, Muara Ancalong, Muara Bengkal.

ANALISIS HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HIMMEN (Glossogobius sp) DI DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA ABSTRAK

HUBUNGAN PERTUMBUHAN DENGAN FEKUNDITAS HARPODON NEHEREUS YANG BERASAL DARI PERAIRAN JUATA LAUT KOTA TARAKAN

Ichtyofauna in the Sok-sok Holbung, Aek Isa small river, Simarpinggan Village, Sipoholon District, North Tapanuli Regency, North Sumatera Province.

POTENSI DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis Bleeker) DI DANAU TOBA SUMATERA UTARA

3. METODE PENELITIAN

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta

Pertumbuhan Ikan Pari (Dasyatis kuhlii, Müller & Henle, 1841) di Perairan Selat Makassar

Stomach Content Analysis of Mystacoleucus padangensis in Waters Naborsahan River and Toba Lake, Tobasa Regency, North Sumatra Province.

PRODUKTIVITAS PRIMER PERIFITON DI SUNGAI NABORSAHAN SUMATERA UTARA

Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Ikan Seriding Ambassis gymnocephalus (Lacepede, 1802) Perairan Mangrove di Kawasan Konservasi

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

PERTUMBUHAN IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis Bleeker) DI PERAIRAN SUNGAI AEK ALIAN KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR SUMATERA UTARA

HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI WADER PARI (Rasbora lateristriata) DI SUNGAI NGRANCAH, KABUPATEN KULONPROGO

Seleksi dan Potensi Budidaya Jenis-jenis Ikan Wader dari Genus Rasbora

PARAMETER POPULASI DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) DI PERAIRAN REMBANG, JAWA TENGAH

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

POPULASI LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) DI PERAIRAN DANAU TOBA, DESA MARLUMBA, KECAMATAN SIMANINDO, KABUPATEN SAMOSIR, SUMATERA UTARA

Struktur Komunitas Ikan di Sungai Naborsahan Danau Toba Sumatera Utara (Community Structure of Fish in Naborsahan s River, Lake Toba North Sumatera)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Reproductive Biology of Mystacoleucus padangensis in Waters Naborsahan River and Toba Lake Tobasa Regency Province North Sumatra.

HUBUNGAN BOBOT PANJANG IKAN TUNA MADIDIHANG Thunnus albacares DARI PERAIRAN MAJENE SELAT MAKASSAR SULAWESI BARAT Wayan Kantun 1 dan Ali Yahya 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pulau Pramuka I II III

2. METODOLOGI PENELITIAN

JurnalIlmiahPlatax Vol. 5:(2), Juli 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

PERUBAHAN KONDISI TUBUH IKAN PAYANGKA (Ophieleotris aporos Bleeker) DI DANAU TONDANO

ANALISIS MODEL PERTUMBUHAN IKAN BERONANG TULIS (SIGANUS JAVUS) DARI HASIL TANGKAPAN NELAYAN KOTA TARAKAN ABSTRACT

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

JOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

STUDI PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN SELAR KUNING

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

Jurnal Ilmiah Platax Vol. I-1, September 2012 ISSN:

Kajian ekologis habitat dan pertumbuhan ikan ringau (Datnioides microlepis) di Danau Sentarum, Kalimantan Barat

HUBUNGAN PANJANG BOBOT, FAKTOR KONDISI DAN STRUKTUR UKURAN IKAN LEMURU(Sardinella lemuru Bleeker, 1853) DI PERAIRAN SELAT BALI

ANALISIS PERTUMBUHAN ALLOMETRI DAN INDEKS KONDISI CAESIO CUNNING DIDAPATKAN DARI HASIL TANGKAPAN NELAYAN KOTA TARAKAN.

Analisis Hubungan Konduktivitas Listrik dengan Total Dissolved Solid (TDS) dan Temperatur pada Beberapa Jenis Air

POLA PERTUMBUHAN DAN INDEKS KEMATANGAN GONAD PADA IKAN LOMEK (Harpodon nehereus) DI PERAIRAN DUMAI PROVINSI RIAU

BAB III BAHAN DAN METODE

KEPADATAN POPULASI DAN REPRODUKSI IKAN BELANAK (Mugil dussumieri) DI PERAIRAN BELAWAN, SUMATERA UTARA TESIS OLEH ALI RAMADHAN /BIO

KEANEKARAGAMAN IKAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN SUNGAI BINGEI, BINJAI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI TIGA SPESIES CUMI HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PERAIRAN LAUT ACEH BAGIAN UTARA

KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA AIR DI SUNGAI SAMIN KABUPATEN KARANGANYAR DAN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH. Skripsi


STUDI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) DI PERAIRAN DANAU TOBA, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI. Oleh:

PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN IKAN TAMBRA (Tor tambra)

Dhimas Wiharyanto, Gazali Salim, Muhammad Firdaus, dan M. Yusuf Awaluddin

TINGKAT KEMATANGAN GONAD KEPITING BAKAU (Scylla serrata Forskal) DI HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Laju Pertumbuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR)

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)

PENILAIAN KUALITAS LINGKUNGAN PADA KEGIATAN WISATA ALAM DI KAWASAN EKOWISATA TANGKAHAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

III. METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Halaman Pernyataan... iii Halaman Persembahan... iv Kata Pengantar... vi

FEKUNDITAS DAN DIAMETER TELUR IKAN GABUS (Channa striata BLOCH) DI DAERAH BANJIRAN SUNGAI MUSI SUMATERA SELATAN

Hubungan panjang berat ikan belanak (Mugil cephalus) di tiga muara sungai di Teluk Banten

BUDIDAYA IKAN GABUS (Channa striata) DALAM WADAH KARAMBA DI RAWA LEBAK

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

Length-Weight based Stock Assesment Of Round Scad ( Decapterus russelli ) From Mapur Fishing Ground and Landed at Pelantar KUD Tanjungpinang

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1) :22-26 (2016) ISSN :

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 6 No. 1 : 1-5 (2000)

ANALISIS HISTOFISIOLOGIS IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus Blkr.) PADA ALIRAN SUNGAI BATANG OMBILIN, SUMATERA BARAT YANG TERKENA DAMPAK PENCEMARAN

DAFTAR PUSTAKA. Akbar R Bilih ikan langka yang butuh perhatian [terhubung berkala]. [21 Oktober 2008].

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER

ANALISIS KUALITAS DAN KLASIFIKASI MUTU AIR TUKAD YEH POH DENGAN METODE STORET

STUDI ASPEK PERTUMBUHAN UDANG NENEK (Harpiosquilla raphidea) DI PERAIRAN JUATA LAUT KOTA TARAKAN

Jurnal Harpodon Borneo Vol.6. No.2. Oktober ISSN : X

BAB 2 BAHAN DAN METODA

ROTIFERA PADA AREA BEKAS TAMBANG EMAS DI KABUPATEN SAWAHLUNTO SIJUNJUNG ROTIFERA AT GOLD MINED AREAS IN KABUPATEN SAWAHLUNTO SIJUNJUNG

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

Fisheries and Marine Science Faculty Riau University ABSTRACT. 1). Students of the Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Riau

UJI VARIABEL INDEKS KONDISI GELOINA COAXANS YANG BERASAL DARI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DAN BEKANTAN (KKMB) KOTA TARAKAN

BAB 2 BAHAN DAN METODA

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN PERIFITON DI PERAIRAN SUNGAI DELI SUMATERA UTARA SUSANTI LAWATI BARUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2013 di Sungai

KEBIASAAN MAKAN DAN HUBUNGAN PANJANG BOBOT IKAN GULAMO KEKEN (Johnius belangerii) DI ESTUARI SUNGAI MUSI

KARAKTERISTIK MORFOLOGI IKAN ASANG (Osthechilus haselti CV) BERDASARKAN TRUSS MORFOMETRIK PADA HABITAT PERAIRAN YANG BERBEDA.

NILAI INDEKS KONDISI DARI IKAN SIGANUS JAVUS BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PERAIRAN JUATA KOTA TARAKAN. Gazali Salim

BAB III METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Hubungan Tampilan Pertumbuhan Dengan Karakteristik Habitat Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blekeer) Nofrita 1 ; Dahelmi 2 ; Hafrijal Syandri 3 dan Djong Hon Tjong 2 1;2 Jurusan Biologi FMIPA Unand; 3 Universitas Bung Hatta Padang 1 Email: nofrita_wijaya@yahoo.co.id Abstract. Growth performance of Mystacoleucus padangensis from three lakes in Sumatera were studied from Januari to November 2012. This study aimed to investigate the growth performance and their correlation with selected physical and chemical water characteristics of M. padangensis from Singkarak Lake, Dibawah Lake, and Toba Lake. The results showed that M. padangensis has bvalues within the suggested range (3.00453.2247). The fishes collected from Singkarak has isometric growth, while the fishes from Dibawah and Toba have positive allometric growth performance. This study found that fish growth performance were significantly correlated with air and water temperature and hardness. Key words: Growth performance, Mystacoleucus padangensis, Singkarak Dibawah Lake, Toba Lake Lake, PENDAHULUAN Pertumbuhan dapat didefenisikan sebagai perubahan ukuran panjang, berat dan volume dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ikan biasanya ditunjukkan dari penambahan panjang dan berat yang biasanya bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan atau tampilan ikan di alam. Pola pertumbuhan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan sangat bermanfaat dalam penentuan selektivitas alat tangkap agar ikanikan yang tertangkap hanya yang berukuran layak tangkap. Dalam hubungannya dengan pertumbuhan, analisa hubungan panjangberat dimaksudkan untuk mengukur variasi berat harapan untuk panjang tertentu dari ikan secara individual atau kelompok individu sebagai suatu petunjuk tentang kegemukan, kesehatan, perkembangan gonad dan sebagainya. Tampilan pertumbuhan diperoleh berdasarkan nilai b yang merupakan slope regresi antara logaritma hubungan panjang dan berat. Mystacoleucus padangensis Blekeer di Sumatera Barat biasa di sebut dengan ikan bilih. Penyebaran ikan bilih ini terbatas di Danau Singkarak, namun dari hasil beberapa penelitian yang telah di lakukan ternyata ikan bilih juga di temukan pada beberapa tempat di Sumatera, yaitu Danau Dibawah, di Sungai Batang Anai dan Danau Toba. Populasi ikan bilih di Sungai Batang Anai ditemukan sejak dibukanya terowongan PLTA Singkarak, sedangkan di Danau Toba ikan bilih merupakan hasil introduksi yang dilakukan pada tahun 2003. Sejarah pembentukan danau, luas permukaan, kedalaman serta ketinggian tempat yang berbeda akan memberikan kondisi lingkungan yang spesifik bagi ikanikan yang hidup didalamnya. Perbedaan ekotipik tersebut akan memicu perubahanperubahan fisik individu ikan maupun pertumbuhan populasi ikan di alam. Perbedaan ekotipik akan memberi kontribusi pada pola perkembangan ikan selama ontogeninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan pertumbuhan ikan bilih yang berasal dari tiga danau serta kaitannya dengan karakteristik habitat. Semirata 2013 FMIPA Unila 179

Nofrita, dkk: Hubungan Tampilan Pertumbuhan Dengan Karakteristik Habitat Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blekeer) METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey lapangan. Lokasi pengambilan sampel ikan meliputi Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan (Danau Singkarak), Nagari Kampung Batu Dalam, Kecamatan Danau Kembar (Danau Dibawah), dan Kecamatan Ajibata (Danau Toba) dengan menggunakan jala. Sampling dilakukan pada bulan Januari, Mei, Juli dan November 2012. Total sebanyak 1600 ekor ikan telah dikumpulkan dengan masingmasing lokasi sebanyak 400 ekor. Selanjutnya sampel ikan disimpan dalam wadah yang telah diisi dengan formalin 5% untuk kemudian dilakukan pengukuran terhadap panjang total dengan menggunakan kalifer digital dengan akurasi 0,01 mm dan berat masingmasing individu ikan dengan menggunakan timbangan analitik dengan akurasi 0,01 gram. Bersamaan dengan pengambilan sampel ikan juga dilakukan pengukuran terhadap karakteristik habitat, yaitu suhu udara, suhu air, kekeruhan, residu terlarut, daya hantar listrik, ph, BOD, DO, CO 2 bebas, nitrit, nitrat, amoniak, posfat, sulfat, alkalinitas, dan kesadahan. Untuk menentukan pola pertumbuhan ikan menggunakan rumus W = a.l b (W = bobot ikan dalam gram, L = panjang total ikan dalam mm, a dan b = konstanta regresi hubungan panjangbobot). Jika nilai b=3, berarti pola pertumbuhan ikan adalah isometrik, jika nilai b<3, pertumbuhan ikan bilih bersifat alometrik negatif, sedangkan jika nilai b>3, pertumbuhan ikan bersifat alometrik positif. Untuk mengetahui apakah nilai b yang diperoleh sama, lebih besar atau lebih kecil dari 3 dilakukan ujit. Analisis karakteristik habitat antar lokasi dilakukan dengan menggunakan Kruskal Wallis Test dan dilanjutkan dengan Mann Whitney U Test. Korelasi antara pola pertumbuhan dengan karakteristik habitat dianalisa dengan menggunakan Analisis Korelasi Pearson dengan bantuan program SPPS 16. HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi panjang dan berat ikan bilih pada masingmasing danau dapat dilihat dalam Tabel 1. Populasi ikan bilih di Danau Singkarak mempunyai ukuran panjang berkisar 57,54112,08 mm dengan berat berkisar 1,7214,30 g. Ukuran ikan bilih pada lokasi ini paling kecil jika dibandingkan dengan populasi Danau Dibawah dan Danau Toba, sedangkan populasi ikan bilih Danau Toba mempunyai ukuran paling besar. Kondisi ini dapat menjelaskan bahwa populasi ikan bilih di Danau Toba yang merupakan hasil introduksi dapat beradaptasi dengan maksimal terhadap faktor lingkungan baru dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sementara itu, kecilnya ukuran ikan bilih di habitat aslinya yaitu di Danau Singkarak diduga bukan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang cocok tapi lebih disebabkan oleh faktor eksploitasi yang tidak memberikan kesempatan kepada ikan tersebut untuk tumbuh besar. Tabel 1. Distribusi ukuran ikan bilih pada tiga danau Lokasi Danau Singkarak Danau Dibawah Danau Toba Min (mm) 57,54 76,67 62,95 Panjang Maks Ratarata (mm) ±SD 112,08 82,57±8,76 147,36 99,06±15,42 151,78 104,26±18,11 Min (g) 1,72 3,55 2,41 Berat Maks (g) 14,30 35,13 36,47 Ratarata±SD 5,69±2,06 9,79±5,03 12,38±6,73 180 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Tabel 2. Hubungan panjangberat ikan bilih dan hasil pengujian nilai b Lokasi a b r R 2 Hasil Pengujian Pola Pertumbuhan Danau Singkarak 5,0201 3,0045 0,9678 0,9367 b = 3 Isometrik Danau Dibawah 5,2505 3,1091 0,9854 0,9711 b > 3 Alometrik positif Danau Toba 5,4616 3,2247 0,9908 0,9817 b > 3 Alometrik positif Keterangan: a: intercept b: slope r: koefisien korelasi R 2 : koefisien determinasi Hasil analisis hubungan panjangberat populasi ikan bilih disajikan dalam Tabel 2. Nilai koefisien korelasi hubungan panjang berat (r) berkisar 0,96780,9908. Nilai koefisien korelasi yang didapat termasuk tinggi, hal ini menunjukkan hubungan yang erat antara pertambahan berat dengan pertambahan panjang dan sebaliknya. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) berkisar 0,9367 0,9817, hal ini bermakna bahwa 93%98% dari total varian pertambahan berat dapat dijelaskan oleh grafik hubungan panjangberat tersebut. Hasil penelitian juga memperlihatkan adanya perbedaan nilai b ikan bilih antar lokasi penelitian (p<0,05). Hasil pengujian nilainilai b yang diperoleh terhadap nilai tiga menunjukkan bahwa tampilan pertumbuhan populasi ikan bilih Danau Singkarak menunjukkan pola pertumbuhan isometris, sedangkan populasi Danau Dibawah dan Danau Toba menunjukkan pola pertumbuhan alometrik positif (Tabel 3). Hasil ini memperlihatkan bahwa populasi ikan bilih Danau Dibawah dan Danau Toba mempunyai ukuran tubuh relatif lebih gemuk, sedangkan ukuran tubuh populasi Danau Singkarak lebih stabil yaitu pertambahan panjang selalu diikuti dengan pertambahan berat. Perbedaan tampilan pertumbuhan yang didapatkan disebabkan oleh kondisi lingkungan serta kondisi biologis masingmasing individu ikan. Secara umum, nilai b tergantung pada kondisi fisiologis dan lingkungan seperti suhu, ph, salinitas, letak geografis dan teknik sampling dan juga kondisi biologis seperti perkembangan gonad dan ketersediaan makanan. Identifikasi karakteristik habitat yang memperlihatkan signifikansi pada ketiga lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis multivariat Kruskall Wallis. Hasil analisis tersebut memperlihatkan adanya signifikansi antar lokasi penelitian untuk parameter suhu udara, suhu air, TDS, DHL, kesadahan dan ketinggian tempat (Tabel 3). Tabel 3. Karakteristik habitat yang signifikan berbeda berdasarkan analisis Kruskal Wallis Parameter X2 df p 6,562 2 9,894 2 8,000 2 8,000 2 9,846 2 11.000 2 Suhu udara Suhu air TDS DHL Kesadahan Ketinggian tempat Keterangan: p signifikansi 0,05; *: signifikan 0,038* 0,007* 0,018* 0,018* 0,007* 0,004* Semirata 2013 FMIPA Unila 181

Nofrita, dkk: Hubungan Tampilan Pertumbuhan Dengan Karakteristik Habitat Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blekeer) Tabel 4. Parameter fisika kimia yang signifikan berbeda antar lokasi berdasarkan hasil analisis MannWhitney U Test Parameter Suhu udara Suhu air TDS DO BOD DHL Kesadahan Alkalinitas Ketinggian Lokasi DS vs DD DS vs DT DD vs DT Total 5 5 7 Keterangan: () parameter signifikan berbeda, () parameter non signifikan Perbedaan yang didapatkan dari analisis Kruskal Wallis tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan MannWhitney U test untuk mengetahui parameter fisika kimia apa saja yang berbeda antar lokasi. Dari Tabel 4 tersebut diketahui bahwa lokasi Danau Singkarak, Danau Dibawah dan Danau Toba menunjukkan tiga parameter fisika kimia yang signifikan berbeda, yaitu suhu air, kesadahan dan ketinggian tempat. Lokasi yang memperlihatkan signifikansi yang tinggi adalah antara Danau Dibawah dengan Danau Toba, yaitu tujuh parameter lingkungan. Berdasarkan hasil analisa Korelasi Pearson antara tampilan pertumbuhan dengan karakteristik habitat didapatkan bahwa parameter fisika kimia yang berkorelasi dengan tampilan pertumbuhan adalah suhu udara, suhu air dan kesadahan (p 0,05). Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap suhu. Danau Dibawah terletak pada ketinggian yang paling tinggi (1462 m dpl) dengan suhu air paling rendah (23,25 C), kemudian diikuti Danau Toba (905 m dpl) dengan suhu air 25,00 C, sedangkan Danau Singkarak terletak pada ketinggian paling rendah (362 m dpl) dengan suhu air paling tinggi (29,25 C). Perbedaan suhu memainkan peranan penting dalam laju pertumbuhan individu ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah suhu tampilan pertumbuhan yang didapat berpola alometrik positif, sedangkan lokasi yang bersuhu tinggi berpola isometrik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mendapatkan korelasi negatif parameter suhu terhadap tampilan pertumbuhan. Parameter suhu sangat mempengaruhi ikan selama perkembangan ontogeninya. Nilai kesadahan juga memperlihatkan perbedaan yang signifikan pada semua lokasi. Danau Singkarak mempunyai nilai kesadahan paling tinggi (67,00 mg/l), diikuti oleh Danau Toba (25,63 mg/l) dan yang paling rendah nilai kesadahannya adalah Danau Dibawah (7,73 mg/l). Parameter kesadahan berkorelasi negatif dengan tampilan pertumbuhan. Artinya bahwa Danau Singkarak yang mengandung kadar kesadahan tinggi mempunyai tampilan pertumbuhan isometrik, sedangkan Danau Dibawah dan Danau Toba dengan kesadahan relatif lebih rendah mempunyai tampilan pertumbuhan alometik positif. Hasil ini bertolak belakang dengan teori yang ada, bahwa air yang lebih sadah akan lebih baik bagi kesehatan ikan karena dapat menyediakan kalsium dan ionion lain yang ada di 182 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 perairan. Namun secara umum nilai kesadahan yang diperoleh masih dalam kisaran yang masih sangat mendukung pertumbuhan ikan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tampilan pertumbuhan ikan bilih di Danau Singkarak, Danau Dibawah dan Danau Toba secara signifikan berbeda. Populasi ikan bilih di Danau Singkarak mempunyai tampilan pertumbuhan isometrik (b=3,0045), sedangkan untuk Danau Dibawah (b=3,1091) dan Danau Toba (b=3,2247) adalah alometrik positif. Karakteristik habitat yang berkorelasi dengan tampilan pertumbuhan ikan bilih adalah suhu udara, suhu air dan kesadahan (p 0,05). DAFTAR PUSTAKA Effendie, M.I., 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Bogor. Merta, I. G. S. 1993. Hubungan panjangberat dan faktor kondisi ikan lemuru, Sardinella lemuru Bleeker, 1853 dari perairan Selat Bali. Jurnal Penelitian Perairan Laut. 73: 3544. Richter, T.J. 2007. Development and evaluation of standard weight equations for bridgelip sucker and largescale sucker. North American Journal of Fisheries Management. 27: 936939. Ali, M., A. Salam., F. Iqbal and B. Ali Khan. 2002. Growth Performance of Channa punctata from Two Ecological Regimes of Punjab, Pakistan. Pakistan Journal of Biological Sciences 5 (10) : 11231125. Kotellat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari dan S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Eds. (HK) Ltd. And EMDI. Indonesia. Roesma, D.I. 2010. Diversitas Spesies dan Kekerabatan Genetik IkanIkan Cyprinidae di DanauDanau dan SungaiSungai di Sekitarnya di Kawasan Sumatera Barat. Disertasi. Pascasarjana Unand (Tidak Dipublikasikan). Nofrita, Afrizal, Izmiarti dan R. Putra, 2011. Keanekaragaman Ikan di Sungai Batang Anai Bagian Hilir Pasca Operasional PLTA Singkarak. Biospectrum. 2 (2): 131136 Kartamihardja, E.S. dan K. Purnomo. 2006. Keberhasilan introduksi ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) ke habitatnya yang baru di Danau Toba, Sumatera Utara. Prosiding Seminar Nasional Ikan IV. Jatiluhur. Stiassny, M. L. J., A. Meyer. 1999. Cichlids of the Rift Lakes: the extraordinary diversity of Cichlid fishes challenges entranched ideas of how quickly new speceis can arise. Scientific American Publishers. Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.H. Miller and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyologi. Jhon Wiley & Sons. Inc. Toronto. Jennings, S., M.J. Kaiser, J.D. Reynolds. 2001. Marine fishery ecology. Blackwell Sciences. Oxford. Froese, R. 2006. Cube law, condition factor and weight length relationship: history, metaanalysis and recommendations. Journal of Applied Ichthyology. 22: 241 253 Kassam, D.D. et al., 2003. Body shape variation in relation to resource partitioning within cichlid trophic guilds coexisting along the rocky shore of Lake Malawi. Animal Biol. 53 (1): 5970 Semirata 2013 FMIPA Unila 183

184 Semirata 2013 FMIPA Unila