EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN PERSEPSI KOMPENSASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS KABUPATEN PURBALINGGA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PEDOMAN KELAS IBU HAMIL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mengingat dampak yang buruk depresi postpartum yang diderita seorang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMASKABUPATEN PURBALINGGA

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATAM TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN

PENGARUH GRAVIDA, PEKERJAAN, DUKUNGAN SUAMI, DUKUNGAN BIDAN/TENAGA KESEHATAN TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Gambaran Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini Indonesia adalah salah satu negara yang masih belum

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

PENGARUH PELAKSANAAN KELAS ANTENATAL TERHADAP PERILAKU IBU HAMIL

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun Desa atau kelurahan siaga aktif adalah desa atau kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. orangan, keluarga maupun masyarakat. Pelayanan antenatal adalah pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program

ABSTRAK: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IBU HAMIL DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS 2 MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

Wilis Dwi Pangesti 1 ABSTRACT ARTIKEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Millenium Development Goals (MDG) yaitu goal ke-4 dan ke-5. Target

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Faktor resiko kematian ibu dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. minggu pertama kehidupan dan 529 ribu ibu meninggal karena penyebab yang

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu negara dengan AKI tertinggi Asia dan tertinggi ke-3 di

PERAN KADER KESEHATAN DALAM MENSUKSESKAN PROGRAM KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU TAHUN 2016

Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu. Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

PERBEDAAN RERATA PENGETAHUAN IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS WANGON II KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian maternal merupakan masalah besar, khususnya di negara yang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar

Transkripsi:

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS Septerina P.W., Puji Hastuti, Fitria Z. Universitas Muhammadiyah Purwokerto Email: rienu@rocketmail.com ABSTRACT: THE IMPLEMENTATION PROCESS EVALUATION OF ANTENATAL CLASS IN BANYUMAS. Antenatal Class (KIH) is a means of learning about the health group for pregnant women in the form of face-to-face which aims to improve the knowledge and skills of mothers about pregnancy, childbirth, postpartum care and newborn care through the use of books KIA practice. Although the program has been implemented in Banyumas district since 2012, but only 12 of 331 midwives midwives who carry class of pregnant women who have been trained as facilitators Antenatal Class. The purpose of this study was to evaluate the implementation process Antenatal Class by midwives in Banyumas district. This research is a descriptive study. The study population was a midwife who has been trained as facilitators Antenatal Class amounted to 12 people. The samples used were 12 people. The sampling technique with a total sampling. Retrieving data with primary and secondary data. The results of the research process implementation Antenatal Class 100% in both categories, means 100% incomplete. Keywords: Evaluation, Antenatal Class ABSTRAK: EVALUASI PROSES PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS. Kelas Ibu Hamil (KIH) adalah sarana belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir melalui praktek penggunaan buku KIA. Meskipun program ini telah dilaksanakan di kabupaten Banyumas sejak tahun 2012, namun baru 12 orang bidan dari 331 bidan yang melaksanakan kelas ibu hamil yang sudah dilatih sebagai fasilitator Kelas Ibu Hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses pelaksanaan Kelas Ibu Hamil oleh bidan di kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah bidan yang sudah dilatih sebagai fasilitator Kelas Ibu Hamil berjumlah 12 orang. Sampel yang digunakan adalah 12 orang. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Pengambilan data dengan data primer dan sekunder. Hasil penelitian proses pelaksanaan Kelas Ibu Hamil 100 % dalam kategori baik, sarana 100 % tidak lengkap. Kata Kunci: Evaluasi, Kelas Ibu Hamil PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan masyarakat. AKI di Indonesia hingga saat ini masih relatif 79

80 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 2 Edisi Desember 2014, hlm. 79-84 tinggi apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Hasil dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh AKI 228 per 100.0000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka itu masih tertinggi di Asia. Sementara target dari Millenium Development Goal s (MDGs) adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, ini merupakan tantangan untuk Indonesia ke depan dalam menurunkan AKI. Menurut SDKI tahun 2007 ada tiga faktor utama penyebab kematian ibu yaitu perdarahan 28 %, hipertensi dalam kehamilan 24 %, dan infeksi 11%. Perdarahan menempati posisi tertinggi penyebab kematian ibu dimana anemia dan kekurangan energi kronis merupakan salah satu penyebab dari terjadinya perdarahan. Pada tahun 2011 Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah sebesar 116.01 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 di Kabupaten Banyumas terdapat Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 116,8 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2011 AKI kabupaten Banyumas adalah sebesar 129,35 per 100.000 kelahiran hidup, dengan demikian AKI tahun 2011 mengalami peningkatan melebihi target dari AKI propinsi Jawa Tengah yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup. Melihat kondisi di atas, dapat dikatakan bahwa program kesehatan ibu belum secara optimal berjalan dengan baik. Kematian ibu dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan, maupun nifas. Pemerintah selama ini telah melakukan berbagai kebijakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu antara lain dengan program Gerakan Sayang Ibu (GSI), strategi Making Pregnancy Safer (MPS) dan pemberdayaan keluarga dengan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Setiap saat kehamilan dapat berkembang menjadi masalah/mengalami penyulit/komplikasi. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan kesehatan ibu hamil selama masa kehamilannya. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibuibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran. Selama ini penyuluhan kesehatan ibu dan anak pada umumnya masih banyak dilakukan

Septerina P. W., dkk, Evaluasi Proses Pelaksanaan... 81 melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan/pada batas waktu kegiatan posyandu Kabupaten Banyumas adalah salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, kabupaten Banyumas terdiri dari 27 kecamatan dan terbagi menjadi 331 desa/kelurahan. Berdasarkan data tahun 2011 jumlah sarana prasarana Puskesmas yaitu ada 39 unit, yang terbagi menjadi 26 unit Puskesmas Rawat Jalan dan 13 unit Puskesmas Rawat Inap. Berdasarkan studi pendahuluan, di Kabupaten Banyumas, kelas ibu hamil sudah ada sejak tahun 2012, dimana terdapat 12 bidan yang sudah dilatih sebagai fasilitator kelas ibu hamil di 12 Puskesmas, kemudian kelas ibu hamil dilaksanakan oleh semua Puskesmas berdasarkan anjuran Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, sehingga saat ini terdapat 331 kelas ibu hamil. Dana pelaksanaan kelas ibu hamil berasal dari dana BOK, APBD dan dana swadaya masyarakat, sehingga pelaksanaan kelas ibu hamil pada masing-masing Puskemas berbeda. Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan data bahwa kelas ibu hamil pada Puskesmas Purwokerto Barat baru 1 angkatan terlaksana, belum ada perencanaan kembali kapan kelas tersebut akan dimulai kembali. Pada Puskesmas sokaraja 1, kelas ibu hamil tidak terlaksana pada setiap desa, ada yang pelaksanaannya rutin ada pula yang tidak. Pelaksanaan kelas ibu hamil dimulai dari identifikasi peserta ketika melakukan pemeriksaan kehamilan, koordinasi dengan stakeholder dilakukan, kemudian bidan melakukan fasilitasi pertemuan sebanyak 3 kali dengan ibu, monitoring dan evaluasi tidak selalu dikerjakan. METODE PENELITIAN Variabel dalam penelitian ini adalah proses pelaksanaan kelas ibu hamil di Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dengan populasi seluruh bidan terlatih fasiitator kelas ibu hamil yang bekerja di wilayah Dinas Kesehatan Banyumas sebanyak 12 orang dan 12 sampel bidan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner.

82 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 2 Edisi Desember 2014, hlm. 79-84 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan karakteristik bidan berdasarkan usia menunjukkan bahwa sebagian besar responden (83,3 %) berusia 30-40 tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa usia responden mayoritas berusia antara 30-40 tahun. Artinya pada tingkat usia tersebut adalah usia yang matang dan produktif untuk bekerja sebagai seorang bidan. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Erikson dalam Hurlock, yang menyatakan bahwa dalam usia dewasa muda merupakan usia yang sangat produktif dari segi seksual, sosial dan ekonomi, mempunyai konsep diri yang tersusun, mandiri dan mempunyai kewajiban dan tanggung jawab. Dapat membentuk hubungan personal dan mempunyai jenjang karier. Berdasarkan karakteristik pendidikan semua responden memiliki pendidikan Diploma III Kebidanan. Hal ini menunjukkan responden telah memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan pekerjaannya, dan sudah memiliki standar kompetensi pendidikan yaitu D III Kebidanan. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh dalam pola berfikir, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin matang dalam mengambil keputusan. Pendidikan juga berpengaruh terhadap tingkat kemampuan menyerap informasi tentang lingkungan sekitarnya. Pengetahuan ini selanjutnya akan berpengaruh terhadap persepsi mereka terhadap pelaksanaan kelas ibu hamil. Berdasarkan karakteristik masa kerja, didapatkan hasil masa kerja semua responden di atas 10 tahun. Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja pada suatu organisasi, lembaga dan sebagainya. Masa kerja bidan yang sudah cukup lama, yaitu di atas 10 tahun menunjukkan bidan sudah terampil dan cakap dalam bekerja. Semakin lama masa bekerja seseorang dalam bekerja, maka semakin banyak pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, mempunyai kesempatan yang besar untuk meningkatkan produktivitas, karena mereka sudah paham mengenai pola kerjanya mengetahui lingkungan kerja dengan baik dan memiliki ketrampilan yang memadai. Dilihat dari proses pelaksanaan kelas ibu hamil 100 % sudah baik. Pelaksanaan kelas ibu hamil yang sudah baik di kabupaten Banyumas mungkin

Septerina P. W., dkk, Evaluasi Proses Pelaksanaan... 83 juga didukung oleh motivasi bidan yang tinggi untuk melaksanakan kelas ibu hamil. Selain itu juga dukungan tokoh masyarakat melalui kader juga turut berperan dalam pelaksanaan kelas ibu hamil. Bentuk dukungan ini terlihat dari tempat pelaksanaan kelas ibu hamil yang dilaksanakan di rumah warga, balai RW maupun di rumah kader. Bentuk dukungan lain adalah tersedianya fasilitas seperti bantal, tikar yang merupakan swadaya masyarakat untuk melaksanakan senam hamil dalam kegiatan kelas ibu hamil. Dilihat dari sarana prasarana kelas ibu hamil 100 % tidak lengkap. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kelas ibu hamil adalah ruang belajar, alat tulis menulis, buku KIA, lembar balik kelas ibu hamil, buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, buku pegangan fasilitator, alat peraga, tikar/karpet, bantal, kursi, buku senam hamil dan atau CD senam hamil. Idealnya kelengkapan sarana prasara seperti tersebut di atas, namun apabila tidak ada ruangan khusus dimanapun tempatnya bisa dilaksanakan sesuai kesepakatan antara ibu hamil dan fasilitator. Fasilitas sarana prasaran yang kurang dapat menyebabkan metode pembelajaran praktek tidak dapat dipraktekkan, sehingga metode pembelajaran yang diberikan berupa diskusi, ceramah dan tanya jawab. KESIMPULAN Karakteristik bidan berdasarkan usia 83,3 % berusia 30-40 tahun, berdasarkan pendidikan 100 % sudah D III Kebidanan, berdasarkan masa kerja 100 % di atas 10 tahun. Proses pelaksanaan kelas ibu hamil 100 % dalam kategori baik. Fasilitas dan sarana prasarana 100 % tidak lengkap. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. (2001). Upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu. In. Jakarta: DepKes RI. Depkes RI. (2004). Pedoman kerja puskesmas jilid I. Jakarta: Depkes RI. DepKes RI. (2009). Pedoman fasilitator kelas ibu hamil. Jakarta: DepKes RI. Depkes RI. (2011). Pedoman kelas ibu hamil. Jakarta: DepKes RI.

84 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 2 Edisi Desember 2014, hlm. 79-84 DKK Banyumas.(2011). Profil Kabupaten Banyumas. Wijono, D. (2000). Manajemen mutu pelayanan kesehatan, teori, strategi dan aplikasi. Surabaya: Airlangga University Press. Mutofin. (2010). Evaluasi program teknis pilihan untuk pemula. Jakarta: Laksbang Presindo. Panggabean, M, S. (2004). Manajemen sumberdaya manusia. Ghalia Indonesia. Supriyanto. (2003). Perencanaan dan evaluasi buku jilid II administrasi kesehatan masyarakat. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Husein. (2005). Evaluasi kinerja perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka. Hidayat, A.A.A.(2010). Metode penelitian kebidanan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo.(2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka.