Eni Kurniawati 1 Hasan Muchtar Fauzi, S.Sos., M.Si. 2

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

Penerapan Teknik Peer Correction Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII A SMPN 2 Tegaldlimo

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 LINGSAR

Kata Kunci: kemampuan menulis,card sort, bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII.5 SMPN 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

Misbahul Munir 1. Putu Eka Suarmika, S.Pd., M.Pd. 2

PENERAPAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PUISI BERANTAI DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

ABSTRACT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII.D SMP NEGERI 6 GUNUNG TALANG DALAM MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK PEMODELAN; PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII.1 DI SMP BUDI MULIA PADANG ABSTRACT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Mardhatillah 1 *, Nora Akmalia 2.

TESIS. oleh NUNUNG ESTININGRUM NIM

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

Pendahuluan. Wardani et all, Penerapan Model Pembelajaran...

Sri Wahyuni 1 Amalia Risqi, S.Psi. 2

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Ngatiyem SD Negeri 3 Kemiling Permai ABSTRACT

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI MELALUI METODE SIMULASI PADA SISWA KELAS VIII MTS AL- ITTIHADIYAH MAMIYAI TAHUN PEMBELAJARAN

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

MENULIS CERPEN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING COMMUNITY PADA SISWA KELAS X SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

Transkripsi:

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DAN KATA BANTU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III TAHUN AJARAN 2012/2013 SDN 3 BUDUAN KECAMATAN SUBOH KABUPATEN SITUBONDO Eni Kurniawati 1 Hasan Muchtar Fauzi, S.Sos., M.Si. 2 Abstract: Learning to write poetry is considered very difficult for thirdgrade students of SD Negeri 3 Buduan District of Suboh Situbondo. The value of learning achieved by students in the writing of poetry has not met the minimum criteria in SD Negeri 3 Buduan is 60. The number of students who have not experienced a 60% mastery learning and mastery learning which has undergone only 6 children. This study aims to describe the application of media images and words to help improve students' ability to write poetry class III Elementary School 3 Buduan District of Suboh Situbondo and to determine the increase in the ability to write poetry Elementary School third-grade students 3 Buduan District of Suboh Situbondo through the application of media images and said auxiliary. This study used a design of Classroom Action Research (CAR) with a qualitative approach. This study used the draft TOD because of the ability of third grade students of SDN 3 Buduan in writing poetry and yet still not achieve mastery learning. Data were collected by observation, field notes, interviews, tests and documentation. The results obtained in this study indicate that the number of students who experienced prasiklus completeness study only 33.3%. In prasiklus stage, the teacher has not given action on learning to write poetry. But after being given the action in the first cycle, students who received 60value reached 61.1%. While the results of the ability to write poetry in the second cycle shows the number of students who achieve a minimum completeness criteria reached 77.7%. The act of learning to write poetry using media images and helpers managed to improve the ability of thirdgrade students to write poetry SDN 3 Buduan. It can be seen on the control aspect of the content suitability for using media images and words to help students be able to write poetry in accordance with drawings and words that help exists. Keywords: Media Images, Word Help, Writing Poetry 11 Alumni PGSD UNARS Situbondo 2 Dosen FKIP PGSD UNARS Situbondo 1

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kunci bagi seseorang dalam mencapai kehidupan yang sukses. Pendidikan bukan sekadar proses membekali siswa dengan ilmu pengetahuan tetapi juga membekali siswa dengan budi pekerti yang luhur serta tutur kata yang baik. Hal inilah yang mendorong diberikannya pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia meliputi empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yaitu: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, (4) keterampilan menulis (Depdiknas, 2006:66). Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling menunjang. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sebutkan bahwa menulis merupakan keterampilan yang harus dibelajarkan dan di kuasai oleh siswa. Dengan menulis, siswa dapat menuangkan ide, pikiran, dan perasaan ke dalam bahasa tulis. Penuangan ide, pikiran, dan perasaan ini dimaksudkan agar siswa mampu dan terbiasa mengekspresikan apa yang ada di dalam pikirannya, sekaligus mengurangi beban pikiran yang menjadi gangguan psikologis bagi perkembangan. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan Bahasa Indonesia yang bersifat aktif dan harus dimiliki siswa. Salah satu keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah menulis puisi. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan srtuktur batin (Waluyo, 1991: 25). Tarigan (1994:1) mengemukakan bahwa keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu: a. Keterampilan menyimak b. Keterampilan berbicara c. Keterampilan membaca d. Keterampilan menulis Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan 2

keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan catur tunggal. Khalik (dalam Sutriasih, 2005:7) mengartikan menulis sebagai proses berfikir untuk mengembangkan gagasan atau pikiran secara logis dan sistematis dalam bentuk tulisan. Pengertian puisi itu sendiri menurut Wordsworth (dalam Pradopo, 2002:6) adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Dunton (dalam Pradopo, 2002:6) berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret, dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. Puisi merupakan bentuk ekspresi yang dominan dalam sastra. Dominasinya bukan hanya karena bentuk syairnya yang mudah dihafal, tetapi juga karena penuh arti dan sangat digemari oleh mereka yang berpikiran dalam (Rahmanto, 1988: 118). Saad (dalam Sayuti, 1985: 193) menyatakan bahwa sastra memberikan pengertian dalam tentang manusia dan memberikan interprestasi serta penilaian terhadap peristiwa-peristiwa dalam kehidupan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa puisi sebagai bagian sastra, tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan ilmu dan memasyarakatkan sastra khususnya puisi yaitu dengan memberikan pembelajaran puisi. Menurut Gagne & Briggs (dalam Arsyad, 1997: 4) bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dalam kurikulum 2006 ditegaskan bahwa salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki siswa kelas III semester ganjil dalam pembelajaran Bahasa Indonesia 3

adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi. Berdasarkan observasi awal di lapangan, ditemukan bahwa pembelajaran menulis puisi dirasa sangat sulit bagi siswa kelas III SD Negeri 3 Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo. Nilai yang dicapai siswa dalam pembelajaran menulis puisi masih belum memenuhi kriteria minimal yang ada di SD Negeri 3 Buduan yaitu 60. Jumlah siswa yang belum mengalami ketuntasan belajar mencapai 12 anak, dan yang telah mengalami ketuntasan belajar hanya 6 anak. Hal ini disebabkan karena mayoritas siswa SD Negeri 3 Buduan ini berbahasa Madura, sehingga untuk berbahasa Indonesia diperlukan banyak latihan, yang ini berpengaruh pada pembelajaran menulis puisi siswa mengalami kesulitan dalam memilih kata-kata dan merangkainya. Selain itu, ketika guru menyampaikan materi puisi yakni pengertian puisi dan contoh puisi hanya dengan menggunakan metode ceramah tidak disertai dengan penggunaan media pembelajaran, yang menyebabkan pembelajaran menjadi tidak menarik minat siswa untuk aktif. Biasanya setelah menjelaskan, guru langsung memberi tugas untuk menulis puisi kepada siswa dengan tema bebas dan dikerjakan di dalam kelas. Setelah selesai menulis puisi, tugas langsung dikumpulkan tanpa dibahas. Dari hasil observasi tersebut diperoleh gambaran bahwa perlu diadakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi. Untuk mengembangkan kemampuan menulis puisi, terdapat bermacammacam bentuk cara pengembangannya, di antaranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa adalah media gambar. Media gambar mudah dibuat dan tidak membutuhkan biaya besar sehingga setiap guru dapat menerapkannya di kelas. Media ini akan membantu guru dan siswa untuk bersikap kreatif, berpikir kritis, memiliki kepekaan, serta lebih 4

mempertajam daya pikir dan imajinasi siswa. Selain menggunakan media gambar peneliti mencoba menggunakan kata bantu untuk mempermudah para siswa dalam menulis puisi, terutama siswa yang belum lancar berbahasa Indonesia. Hal ini dilakukan agar para siswa dapat menemukan kata-kata dan merangkainya. Kata bantu merupakan kata-kata yang mendeskripsikan sebuah gambar. Dari uraian diatas perlu ditanggapi dan ditangani dengan suatu upaya pemecahan. Upaya untuk memecahkan masalah tersebut, dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul?penerapan Media Gambar Dan Kata Bantu Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas III Tahun Ajaran 2012/2013 SDN 3 Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo?. Rumusan masalah dalam penilitian ini adalah a) Bagaimanakah penerapan media gambar dan kata bantu untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas III SD Negeri 3 Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo? b) Apakah penerapan media gambar dan kata bantu dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas III SD Negeri 3 Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo? Tujuan penelitian ini adalah a) untuk mendeskripsikan penerapan media gambar dan kata bantu dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas III SD Negeri 3 Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo. b) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi siswa kelas III SD Negeri 3 Buduan Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo melalui penerapan media gambar dan kata bantu. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan rancangan PTK karena kemampuan siswa kelas III SDN 3 Buduan dalam menulis puisi masih kurang dan belum mencapai ketuntasan belajar. 5

Data dikumpulkan dengan cara observasi, catatan lapangan, wawancara, tes dan dokumentasi. Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun menurut Arikunto (2008:16) secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Pengukuran keberhasilan individu pembelajaran kemampuan menulis puisi dianalisis dengan rumus : P = R N 100 Keterangan: P = ketuntasan belajar individu R = nilai tercapai N = jumlah nilai penuh Pengukuran keberhasilan klasikal pembelajaran kemampuan menulis puisi dirumuskan dengan: P = n N 100 % Keterangan : P = persentase ketuntasan belajar siswa n = jumlah siswa yang tuntas belajar N = jumlah seluruh siswa Sementara untuk menghitung persentase aktivitas siswa dengan menggunakan rumus: Pa = A N 100 % Keterangan : Pa = persentase aktivitas siswa A = jumlah siswa yang aktif N = jumlah seluruh siswa Adapun kriteria aktivitas siswa seperti pada tabel 1 dibawah ini Tabel 1. Kriteria aktivitas siswa Persentase aktivitas Kriteria 86 % < Pa < 100 % Sangat Aktif 68 % < Pa < 85 % Aktif 51% < Pa < 67 % Kurang Aktif Pa < 50 % Sangat Kurang aktif (sumber, Slameto: 1999) 6

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus I tingkat keberhasilan yang dicapai dapat dilihat dari hasil kemampuan siswa dalam menulis puisi. Sebelumnya pada saat prasiklus jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar hanya terdapat 6 siswa atau 33,3%, karena pada tahap ini guru belum memberikan tindakan pada pembelajaran menulis puisi. Tabel 2. Penilaian Tes Menulis Puisi Prasiklus No. Nama Siswa Kriteria Penilaian Ketuntasan Jumlah Kesesu Diksi Nilai Belum Rima Tuntas aian Isi Tuntas 1 Moh. Horsil 20 20 15 55 2 Samsul. A 20 20 10 50 3 Moh. Sofyan 20 20 15 55 4 Desi Indahsari 40 40 15 95 5 Devitasari 20 10 15 45 6 Ega Susanti 20 40 10 75 7 Fitri Mardiyah 20 20 15 55 8 Frengki 20 20 15 55 9 Hendayana 40 40 10 90 10 Holili 20 20 15 55 11 Joti 20 20 10 50 12 Lukman Hakim 20 40 15 75 13 Lukman. H 20 20 10 50 14 Reni. A 20 20 15 55 15 Reni. I 20 20 10 50 16 Rika Irawan 20 40 15 75 17 Roki 20 40 15 75 18 Samsudi P 20 20 15 55 Jumlah 6 12 Prosentase 33,3% 66,7% Setelah diberi tindakan yaitu dengan penggunaan media gambar dan kata bantu dalam pembelajaran menulis puisi siswa yang mengalami 7

ketuntasan belajar meningkat menjadi 11 siswa atau 61,1% (Tabel 3). Hasil belajar berupa menulis puisi pada siklus I sudah mengalami peningkatan jika dibandingkan prasiklus, akan tetapi hal ini belum mencapai kriteria ketuntasan minimal, karena siswa masih kurang paham tentang penggunaan rima dan pada saat memberikan tugas guru hanya memberikan bimbingan secara klasikal, sehingga siswa banyak yang kurang paham bagaimana cara menulis puisi dan menjadikan siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Tabel 3. Penilaian Tes Menulis Puisi Siklus I No. Nama Siswa Kriteria Penilaian Ketuntasan Jumlah Kesesu Diksi Nilai Belum Rima Tuntas aian Isi Tuntas 1 Moh. Horsil 20 40 15 75 2 Samsul. A 20 20 15 55 3 Moh. Sofyan 20 20 20 60 4 Desi Indahsari 40 40 15 95 5 Devitasari 20 40 15 75 6 Ega Susanti 20 40 10 75 7 Fitri Mardiyah 20 40 10 70 8 Frengki 20 20 15 55 9 Hendayana 40 40 10 90 10 Holili 20 20 15 55 11 Joti 20 20 10 50 12 Lukman Hakim 20 40 15 75 13 Lukman. H 20 20 10 50 14 Reni. A 20 20 15 55 15 Reni. I 20 40 15 75 16 Rika Irawan 20 40 15 75 17 Roki 20 40 15 75 18 Samsudi P 20 20 15 55 Jumlah 11 7 Prosentase 61,1% 38,9% Pada siklus II tingkat keberhasilan yang dicapai dapat dilihat dari hasil kemampuan siswa dalam menulis puisi. Setelah diberi tindakan perbaikan yaitu dengan penjelasan tentang penggunaan rima lebih ditekankan dan pemberian bimbingan secara individu saat memberikan tugas menulis puisi ketuntasan belajar meningkat 8

menjadi 14 siswa atau 77,7% (Tabel 4). Tabel 4. Penilaian Tes Menulis Puisi Siklus II No. Nama Siswa Kriteria Penilaian Ketuntasan Jumlah Kesesu Diksi Nilai Belum Rima Tuntas aian Isi Tuntas 1 Moh. Horsil 20 40 15 75 2 Samsul. A 20 20 15 55 3 Moh. Sofyan 20 20 20 60 4 Desi Indahsari 40 40 15 95 5 Devitasari 20 40 15 75 6 Ega Susanti 20 40 10 75 7 Fitri Mardiyah 20 40 10 70 8 Frengki 20 20 20 60 9 Hendayana 40 40 10 90 10 Holili 20 20 15 55 11 Joti 20 20 10 50 12 Lukman Hakim 20 40 15 75 13 Lukman. H 20 20 10 50 14 Reni. A 20 20 20 60 15 Reni. I 20 40 15 75 16 Rika Irawan 20 40 15 75 17 Roki 20 40 15 75 18 Samsudi P 40 20 15 75 Jumlah 14 4 Prosentase 77,7% 22,3% 9

Pada siklus II ini ketuntasan belajar siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal, karena pada saat memberikan tugas guru memberikan bimbingan secara individu, sehingga siswa lebih mudah memahami materi menulis puisi. Akan tetapi hasil ketuntasan minimal klasikal yaitu 65%. Oleh karena itu perlu dilakukan siklus II sebagai tindakan perbaikan. Secara umum, kegiatan yang dilakukan pada siklus II sama seperti pada siklus I. Hanya saja proses pembelajarannya lebih dioptimalkan evaluasi siswa pada siklus II setelah dalam hal penjelasan tentang diamati penguasaan diksi menurun, penggunaan rima dan pemberian penguasaan rima tetap, dan bimbingan secara individu saat penguasaan kesesuaian isi naik. Hal memberikan tugas menulis puisi ini disebabkan karena siswa masih sehingga dapat meningkatkan ada yang mengalami kesulitan aktivitas siswa dan hasil kemampuan menemukan dan merangkai kata-kata dalam menulis puisi. siswa dalam menulis puisi mencapai kriteria ketuntasan minimal secara Tingkat keberhasilan klasikal. Hasil kemampuan menulis tindakan dapat terlihat dari puisi pada siklus II menunjukkan perubahan kemampuan siswa dalam menulis puisi dari tiap siklusnya. jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal mencapai 14 Peningkatan kemampuan siswa siswa (77,7%), sehingga tidak perlu dalam menulis puisi ditunjukkan dari diadakan siklus selanjutnya. hasil evaluasi siswa. Pada prasiklus Berdasarkan uraian diatas jumlah siswa yang mengalami maka dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar hanya 6 siswa (33,3%). Pada tahap prasiklus, guru tindakan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar belum memberikan tindakan pada dan kata bantu berhasil pembelajaran menulis puisi. Tetapi setelah diberi tindakan pada siklus I, meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas III SDN 3 Buduan. siswa yang memperoleh nilai Hal ini 60 dapat dilihat pada aspek mencapai 11 siswa (61,1%). Hal ini penguasaan kesesuaian isi karena masih belum mencapai kriteria dengan menggunakan media gambar 14

dan kata bantu siswa dapat menulis 8 siswa (27%). Tetapi setelah diberi puisi yang sesuai dengan gambar dan tindakan pada siklus I yaitu kata bantu yang ada. penggunaan media gambar dan kata bantu dalam pembelajaran menulis KESIMPULAN puisi, siswa yang mempe Proses peningkatan 60 mencapai 15 siswa (50%). Hal ini kemampuan menulis puisi melalui masih belum mencapai kriteria media gambar dan kata bantu pada ketuntasan minimal klasikal yaitu siswa kelas III SDN 3 Buduan 65%. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan langkah penjelasan tentang unsur-unsur pembentuk puisi dilakukan siklus II sebagai tindakan perbaikan. Pada siklus II dilakukan terutama pada penggunaan rima dan perbaikan yaitu ketika guru diksi dengan menggunakan media memberikan tugas, guru memberikan gambar dan contoh puisi serta bimbingan secara individu. Dilihat pemberian bimbingan secara dari hasil penilaian kemampuan individu saat pemberian tugas menulis puisi pada siklus II, siswa menulis puisi. yang memperoleh nilai Setelah menggunakan media mencapai 29 siswa (97%). Pada gambar dan kata bantu dalam siklus II hasil yang diperoleh sudah pembelajaran menulis puisi dapat mencapai kriteria ketuntasan meningkatkan kemampuan siswa minimal klasikal. kelas III SDN 3 Buduan dalam Adapun saran yang menulis puisi. Peningkatan diharapkan berdasarkan hasil kemampuan siswa dalam menulis penelitian tentang meningkatkan puisi dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa mulai prasiklus sampai siklus kemampuan menulis puisi siswa kelas III SDN 3 Buduan, a) Bagi II. Pada saat prasiklus masih belum Guru, diharapkan menggunakan diberi tindakan yaitu pembelajaran menulis puisi menggunakan media gambar dan kata bantu. Jumlah siswa media pembelajaran pada waktu memberikan materi menulis puisi salah satunya menggunakan media yang memperoleh nilai gambar dan kata 60 bantu. hanya b) Bagi 15

Siswa, bagi siswa hendaknya dalam proses pembelajaran lebih bersemangat dan berpartisipasi aktif agar pengetahuan bertambah banyak. Tidak perlu ragu untuk bertanya bila mengalami kesulitan dalam pembelajaran. c) Bagi Peneliti Lain, Penelitian ini dapat dijadikan sebagai perbaikkan untuk penelitian lebih lanjut sehingga kekurangan dalam penelitian ini dapat teratasi dalam hal tekhnik-tekhnik penguasaan diksi dan rima. Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kansius. Sayuti, S. A. 1985. Puisi dan Pengajarannnya. Yogyakarta: IKIP Semarang Press. Slameto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Tarigan, H. G. 1993. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa Waluyo, H. J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, A. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas Khalik, O. 1994. Media Pengajaran. Bandung: Citra Aditya Bakti Pradopo, R. D. 2002. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 16

17