BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kelayakan Proyek Jumlah penduduk yang semakin pesat tiap tahunnya mempunyai dampak pada penurunan kualitas hidup masyarakat sendiri. Penurunan kualitas hidup tersebut terlihat pada timbulnya berbagai macam penyakit dan ganguan kesehatan.dengan adanya dampak ini, mengakibatkan adanya upaya untuk penyediaan sarana prasarana kesehatan yang terus meningkat dalam jumlah dan mutunya agar pelayanan kesehatan menjangkau kebutuhan penduduk. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan No. 228/2002). Sarana kesehatan dinilai sangat penting karena dirasakan manfaatnya dan keperluannya bagi masyarakat dan juga kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang semakin meningkat. Kebutuhan penduduk akan kesehatan juga dirasakan sangat penting bagi kehidupan masyarakat Papua khususnya yang berada di kota Sorong. Namun kualitas rumah sakit yang ada, tidak menjamin adanya kesembuhan bagi pasien. Hal ini dapat terlihat dari jumlah pasien di Rumah Sakit Umum Sorong yang menurun sebanyak 600 pasien tiap tahunnya. ¹ ¹ Rumah Sakit Umum Kota Sorong, jumlah pasien tahun 2005-2007. 1
Adanya penurunan pasien tiap tahun disebabkan karena Rumah sakit kurang ditunjang dengan fasilitas serta sarana dan prasarana yang memadai. Rumah sakit tidak dianggap lagi sebagai tempat penyembuhan melainkan sebagai ajang untuk mencari keuntungan sehingga Rumah sakit tidak mampu memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Fakta yang ada menjelaskan bahwa pasien lebih memilih untuk berobat rawat jalan dari pada rawat inap walaupun kondisinya tidak memungkinkan untuk berobat rawat jalan. Fenomena ini yang menyebabkan adanya suatu tuntutan untuk menata suatu rumah sakit dengan standart-standart yang berlaku. Bagian terpenting dari rumah sakit salah satunya adalah unit rawat inap. Hal ini dikarenakan, unit rawat inap sebagai salah satu bagian yang memberikan proses Out Put yang menunjukkan keberhasilan dalam proses penyembuhan pasien. Dalam arti yang seluas-luasnya, rumah sakit merupakan suatu institut hasil pelembagaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, rumah sakit juga dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. 1.1.2 Tinjauan Pustaka Rumah Sakit Umum adalah Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan subspesialistik yang kemampuannya disesuaikan dengan kelas rumah sakit.² Pada rumah sakit milik pemerintah dikenal berbagai kelas, yaitu : Rumah Sakit Kelas A dengan fasilitas >300 TT (tempat tidur), Rumah Sakit Kelas B dengan fasilitas 200-300 TT (tempat tidur), Rumah Sakit Kelas C dengan fasilitas 100-200 TT (tempat tidur), Rumah Sakit Kelas D dengan fasilitas 50-100 TT (tempat tidur). ² Departemen Kesehatan RI, Keputusan Menkes RI No.983/sk/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Ruang Rumah Sakit Umum. 2
Perencanaan umum rumah sakit harus memerlukan suatu pemilihan tempat yang cermat yaitu : sesedikit mungkin terganggu oleh suara-suara bising dan polusi udara, ukuran tempat 75 m² tiap kamar untuk rumah sakit semacam paviliun, blokblok mengelompok sehingga bagian depan menghadap selatan, 80m dari jalan kereta api atau jalan raya, 40m dari jalan lalu lintas lokal. 3 Dalam hal ini penataan rumah sakit harus memperhatikan keadaan existing rumah sakit tersebut. Memperhatikan akan evaluasi arsitektural yang meliputi penzoningannya, sirkulasi, gubahan masa, utilitas, kondisi bangunan dan kondisi lahan/site. Pasien membutuhkan pelayanan / perawatan kesehatan yang lebih besar, untuk itulah ruang rawat inap digunakan. Pelayanan rawat inap merupakan zoning dengan akses terbatas ( close zoning ), maksudnya tidak semua pengunjung dapat dengan bebas keluar dan masuk zoning ini. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana menata Rumah Sakit Umum Tipe C di Sorong Papua Barat dengan pengoptimalan pelayanan pada ruang rawat inap? 1.3 Tujuan Menata dan mengembangkan Rumah Sakit Umum Tipe C di Sorong Papua Barat dengan pengoptimalan pelayanan pada ruang rawat inap. 1.4 Sasaran Sasaran yang ingin di capai dalam penulisan tugas akhir ini yaitu : - Melakukan studi tentang Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C. - Melakukan studi tentang Sorong Papua Barat. - Melakukan studi tentang kebutuhan ruang di dalam rumah sakit umum tipe C. 3 Sofyan M. Nasir dan Calysvie Yapri, Dasar-dasar Arsitektur Vol.5. (Bandung: M2S,1985) hal.87 3
- Melakukan studi tentang pelayanan ruang rawat inap. - Melakukan studi tentang ruang rawat inap. 1.5 Lingkup Karena luasnya pembahasan mengenai Rumah Sakit Umum maka penulisan tugas akhir ini hanya meliputi : - Rumah sakit dibatasi pada rumah sakit umum tipe C - Sorong Papua Barat dibatasi pada hal yang berhubungan dengan site ( keadaan existing ) untuk melakukan penataan kembali. - Optimasi pelayanan meliputi/dibatasi pada besaran ruang dan rekomendasi penambahan dan perluasan ruang. - Penerapan optimasi pelayanan dibatasi pada ruang rawat inap. 1.6 Metode 1.6.1 Metode Mencari Data Beberapa metode yang di gunakan dalam pencarian data antara lain : a. Wawancara Ditujukan pada Kepala Rumah Sakit, dokter, perawat, Kantor Dinas Kesehatan Sorong, Kantor BAPPEDA. b. Observasi Pengamatan berlangsung pada rumah sakit tersebut pada tanggal 15 Juli 2008. c. Studi pustaka Mempelajari buku-buku tentang Rumah Sakit Umum, Pelayanan Medis, dll. d. Studi banding Melihat langsung bangunan sejenis yang ada di daerah lain, misalnya Yogyakarta, serta dari pustaka. 4
1.6.2 Metode Menganalisa Data Beberapa metode yang digunakan dalam menganalisa data antara lain : a. Kuantitatif Dari data jumlah pasien yang dirawat, dari data jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan. b. Kualitatif Dari data di atas maka dapat diketahui peningkatan jumlah pasien setiap tahun dan rata-rata pekerjaan penduduk. 1.6.3 Metode Perancangan Konsep perancangan penataan rumah sakit umum tipe C di Sorong ini adalah merancang kembali ruang - ruang pada rumah sakit khususnya pada ruang rawat inap dengan menciptakan suasana yang dibutuhkan para pasien, penyediaan ruang untuk mewadahi aktifitas para pengunjung agar tidak mengganggu pasien yang ada, serta penataan sirkulasi antar ruang dan pengguna lebih teratur agar tidak terjadi cross infection. 1.7 Sistematika Penulisan BAB 1. PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode, dan sistematika penulisan. BAB 2. TINJAUAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIPE C DI SORONG PAPUA BARAT Mengungkapkan kondisi umum dan jenis Rumah Sakit di Sorong Papua Barat beserta segala fasilitas kesehatan yang ada di Sorong Papua Barat, serta tinjauan Ruamah sakit Umum Daerah Tipe C. 5
BAB 3. TINJAUAN TEORITIS RUMAH SAKIT UMUM TIPE C DAN OPTIMASI PELAYANAN RUANG RAWAT INAP Mengungkapkan teori-teori rumah sakit tipe C, optimasi pelayanan yang diterapkan pada ruang rawat inap. BAB 4. ANALISIS MENUJU KONSEP PERENCANAAN DAN PENATAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIPE C Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan penataan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada existing lokasi/site. BAB 5. KONSEP PERENCANAAN DAN PENATAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIPE C Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan ke dalam rancangan fisik bangunan. 6