POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR

Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Universitas Gadjah Mada

Pendahuluan Johan Sussmilch

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata

Bahan Kuliah DEMOGRAFI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggelisahkan beberapa ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari

Public Health Faculty Jember University Ni mal Baroya, MPH., March 1 st 2016

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Thomas Maltus mengatakan dalam bukunya yang berjudul Essay on the

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. dengan faktor-faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi).

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

POKOK BAHASAN III FENOMENA PERTUMBUHAN PENDUDUK : Perdebatan Tentang Penduduk

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat: Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) Fax (0751)

POKOK BAHASAN II PROFIL DAN MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ITB Central Library, penduduk (population) adalah

POKOK BAHASAN IV PROSES DEMOGRAFI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistika, 2012). Berdasarkan gambar 1.1 terjadi peningkatan jumlah penduduk

Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah : 1. Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Jumlah

ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masalah klasik dan mendapat perhatian khusus dari negara-negara di dunia.

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

BAB IV DISKUSI TEORITIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan, dan tingkat penghasilan keluarga. Indikator status sosial adalah kasta,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mulai disadari banyak pihak dapat menjadi

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006

Analisis Kuantitas dan Kualitas Penduduk sebagai Modal Dasar dan Orientasi Pembangunan di Provinsi Jambi

Minggu ke 2, 3 Teori Fertilitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Rendahnya Fertilitas Penduduk

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1. PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia menetap diperkotaan. Jumlah Desa di Indonesia. lebih 375 buah ( Rahardjo Adisasmita, 2006:1 ).

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

I. PENDAHULUAN. seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

BAB 2 LANDASAN TEORI. penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB II TEORI MOBILITAS SOSIAL EVERETT S LEE. A. Teori Pendorong dan Penarik (Push and Pull Theory)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan luas daratan sebesar km 2, memiliki potensi sumberdaya alam

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

Perkembangan, Pertumbuhan, & Transisi Demografi

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sosiologi Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

BAB 2 LANDASAN TEORI

Lingkup Studi, Teori Mutakhir dan Parameter Dasar Kependudukan

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Masalah Pokok Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PDB DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Jones (Daldjoeni, 1986 : 9), geografi menelaah aspek-aspek dari

III. KERANGKA PEMIKIRAN Adaptasi petani terhadap Perubahan Iklim. Menurut Chambwera (2008) dalam Handoko et al. (2008)

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.2

II. TINJAUAN PUSTAKA. 10 tahun atau lebih. Memang di setiap negara batasan umur tenaga kerja berbedabeda.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. KB, keinginan dalam memiliki sejumlah anak, serta nilai anak bagi PUS.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian utama masyarakatnya di bidang pertanian. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi geografis negara Indonesia terletak di

BAB 2 LANDASAN TEORI

Etika Bisnis dan Globalisasi

BAB II KERANGKA TEORI. upahan pasca panen. Peluang kerja adalah suatu keadaan dimana adanya

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk

DEMOGRAFI (GEM 1201/2)

Teori Pertumbuhan Ekonomi

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan kepada orang bagaimana memanfaatkan pandangan yang begitu

Transkripsi:

POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN Dua Faktor yang Mempengaruhi Dikembangkannya Teori Kependudukan : 1. Meningkatnya pertumbuha penduduk terutama di negara-negara berkembang 2. Adanya masalah-masalah yang sifatnya universal sehingga perlu dikaji sejauh mana hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial. Teori Kependudukan dikelompokkan menjadi ; Teori Fisiologis atau alami Teori Sosial Teori Optimum Teori Transisi demografi 1. Teori fisiologis Mendasarkan pada perilaku seks dibandingkan dengan berbagai macam kegiatan atau bahan pangan yang dikonsumsi Tokoh-tokoh : THOMAS JAROLD : Daya reproduksi manusia akan menurun apabila tenaga rohani dan jasmani semakin banyak digunakan THOMAS DOUBLEDAY Daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang tersedia atau kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia MICHAEL THOMAS SADLER Kemampuan reproduksi manusia akan berkurang jika jumlah penduduk bertambah, dan kemampuan reproduksi akan bertambah jika jumlah pcnduduk berkurang; atau daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan tingkat kepadatan penduduk

2. Teori Sosial Bertitik tolak pada keadaan sosial ekonomi masyarakat Tokoh-tokoh : ARDENE DUMONT Teori Kapilaritas Sosial (Theory of Social Capilarity) Scseorang cenderung untuk mencapai kedudukan tertinggi dalam masyarakat. Untuk mencapai perbaikan kedudukan sosial ekonomi, keluarga yang besar merupakan beban berat dan perintang. Alasan ini yang menyebabkan seseorang dengan sadar membuat perencanaan besarnya keluarga. CAR SAUNDERS Jumlah penduduk suatu negara mencapai keadaan optimum apabila terjadi keseimbangan antara jumlah penduduk dengan produksi bahan pangan KARL MARX DAS CAPITAL Pemikirannya merupakan "doktrin sosial" mengenai kependudukan : Adanya surplus penduduk dan kemiskinan semata-mata merupakan akibat logis sistem kapitalisme. Oleh karena itu harus diatasi melalui reorganisasi sosial. Dalam ekspansi sistem kapitalis, pertambahan penduduk secara alamiah tidak dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sudah ada, tetapi akumulasi modal dengan cara menggantikan tenaga kerja akan menyebabkan surplus penduduk yang diperlukan untuk kelancaran sistem kapitalisme. Surplus penduduk atau pengangguran dibagi dalam tiga kategori : 1. Mengambang (floating) Terdiri dari sejumlah besar tenaga kerja yang tersisihkan oleh mesin maupun perubahan struktur yang terjadi dalam industri 2. Terus menerus tetap (laten) Karena penduduk pcngolah tanah sudah berada dalam posisi untuk pindah ke kota-kota besar, terutama akibat masuknya modal ke sektor pertanian 3. Berhenti (stagnant) Meliputi para pekerja yang pekerjaannya tidak teratur sehingga tingkat kehidupannya mencapai titik yang terendah. MALTHUS Menulis buku "An Essay On The Principle of Population" tahun 1798 yang merumuskan dua postulat, yaitu : 1. Masalah pangan dibutuhkan untuk hidup manuysia

2. Kebutuhan nafsu seksual antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang masa Jika tidak ada pengendalian, pertambahan penduduk akan lebih cepat dari pda pertambahan subsisten (pangan). Perkembangan penduduk akan mengikuti deret ukur, sedangkan perkembangan subsisten (pangan) mengikuti deret hitung, dengan interval waktu 25 tahun. Tahun 1 25 50 75 100 Penduduk 1 2 4 8 16 Subsisten pangan 1 2 3 4 5 Malthus sependapat dengan LAWA OF DIMINISHING RETURN (hukum hasil lebih yang berkurang). Bila semua tanah yang subur sudah dikerjakan, maka pertambahan jumlah makanan selama satu tahun tergantung pada peningkatan tanah yang sudah dikerjakan itu. Faktor-Faktor yang dapat mencegah adanya kegoncangan besar antara penduduk dan kebutuhan hidup antara lain : 1. Ultimate Check / Pengendalian hakiki Rintangan yang utama adalah gangguan-gangguan iklim dan hama yang menyebabkan pangan menjadi kurang 2. Immediate check / Pengendalian segera Merupakan rintangn yang langsung pada kehidupan manusia, terdiri dari : a. Possitive Check / Pengendalian positif Senantiasa berlaku di negara berkembang, berhubungan dengan sebab-sebab kematian dan naiknya tingkat kematian, meliputi : kemiskinan, penyakit, kelaparan, perang. b. Preventive check / Pengendalian preventif Berlaku di negara-negara maju, merupakan pengendalian terhadap tingkat kelahiran, meliputi : pengendalian nafsu seksual, penundaan perkawinan Kritik Terhadap Teori Malthus : 1. Malthus terlalu menekankan terbatasnya persediaan tanah dan kurang memperhatikan bahwa perbaikan teknologi pertanian seperti

penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan irigasi yang efisien akan meningkatkan produktivitas. 2. Malthus menganggap bahwa pengontrolan kelahiran adalah merupakan tindakan yang tidak manusiawi. la juga tidak pernah meramalkan penggunaan alat-alat kontrasepsi secara meluas (Malthus menentang pembatasan kelahiran). 3. Teori Kependudukan Optimum Didasarkan pada hubungan antara penduduk dengan jumlah sumberdaya alam. Kelebihan Penduduk : a. Absolut / mutlak b. relatif / nisbi Kelebihan Penduduk Absolut ADOLF WAGNER Suatu bkeadaan bila jumlah produksi dari berbagai bidang penghidupan di suatu daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu pada periode tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap orang untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kelebihan Penduduk relatif TINBERGEN Suatu keadaan bila berbagai bidang penghidupan di suatu daerah tidak memungkinkan lagi untuk setiap penduduk memperoleh mata pencaharian yang sesuai dengan tingkat penghidupan yang berlaku di suatu tempat. Tokoh-Tokoh : WICKSEL Menyimpulkan dua pengertian kelebihan penduduk tersebut : Untuk setiap daerah pada suatu waktu tertentu akan terdapat suatu kerapatan penduduk yang memungkinkan tercapainya tingkat kemakmuran yang optimum. Tingkat kemakmuran optimum untuk daerah-daerah yang hanya tergantung kepada hasil produksi yang terdapat di daerah tersebut, ditentukan oleh halhal sebagai berikut ; a. Sumberdaya alam / sumber produksi b. Banyaknya penduduk

c. Kemampuan menyelenggarakan teknik produksi Rumus : Keterangan : K = tingkat kemakmuran A = sumberdaya alam T = tingkat penguasaan teknologi P = penduduk Kerapatan penduduk optimum akan tercapai jika nilai P mengakibatkan nilai K yang setinggi-tingginya. Seangkan T sampai taraf tertentu tergantung pada P, dengan kata lain T dapat maju jika P cukup besarnya. SAUVY Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang paling dapat menjamin pelaksanaan realisasi suatu tujuan, sehingga tercapai suatu kehidupan yang layak. THOMPSON Penduduk optimum juga dipengaruhi oleh faktor non ekonomis, seperti : kesejahteraan umum lamanya hidup, besarnya jumlah keluarga yang ideal, pelestarian sumberdaya alam, pertahanan, faktor spiritual, kultural dan estetika. 4. Teori Transisi Demografi Didasarkan atas pengalaman historis yang sebenarnya Tokoh-tokoh ; Proses perkembangan penduduk secara historis melampauibeberapa fase, yakni : 1. Pra Transisi (Pretransitional) Ciri-ciri : tingkat kelahiran dan kematian tinggi bersamaan dengan fase perkembangan masyarakat yang tradisional agraris, unsur industrialisasi belum berpengaruh 2. Transisi (Transitional)

Ciri ciri : tingkat kelahiran dan tingkat kematian menurun (tingkat kematian lebih rendah). Fase ini dibagi menjadi tiga : 1) Permulaan.transisi (early transitional) Ciri-ciri : tingkat kelahiran tetap tinggi, tingkat kematian menurun, bersamaan dimulainya industrialisasi, pengetahuan medis mulai maju, perawatan kesehatan dan perbaikan gizi meningkat. 2) Pertengahan transisi (Midtransitional) Ciri-ciri : tingkat kelahiran dan tingkat kematian mulai turun (tingkat kematian lebih cepat), masyarakat mengalami industrialisasi / modernisasi. 3) Akhir transisi (Late-transitional) Ciri-ciri ; tingkat kelahiran turun, tingkat kematian lebih rendah.dari kondisi semula. 3. Pasca Transisi (Post-Transitional) Ciri-ciri : tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah, hampir semuanya mengetahui dan mempraktekkan cara-cara kontrasepsi. Pertumbuhan penduduk amat rendah dalam jangka waktu yang panjang. LANDRY Faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap penduduk adalah masalah produktivitas. Untuk mengetahui masalah produktivitas terlebih dahulu harus diketahui tiga tahap (regimes) ekonomis, yaitu : 1. Tahap primitif Fertilitas tidak dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi faktor ekonomi mempengaruhi mortalitas. Selanjutnya mortalitas berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk 2. Tahap Intermediate Faktor ekonomis mempengaruhi fertilitas 3. Tahap Modern Tingkat kelahiran menurun karena kesadaran penduduk untuk membatasi kelahiran, dan meningkatkan kondisi kehidupannya. Universitas Gadjah Mada

Bahan Bacaan : Mantra, Ida bagus, Pengantar Studi Demografi, Nurcahaya, Yogyakarta, 1985 Munir, Rozy, Teori-Teori Kependudukan, Bina Aksara, Jakarta, 1986 Rusli, Said, Pengantar Ilmu Kependudukan, LP3ES, Jakarta, 1989 Todaro, Michael P., Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1995 Universitas Gadjah Mada