BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB VI. Hasil Perancangan. dengan berbagai aspek desain, baik berdasarkan faktor fisik maupun non-fisik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1 gambar konsep bentuk bangunan (Sumber : analisis 2013)

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN

REDESAIN PASAR CEPOGO BOYOLALI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transformasi pada objek

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang dipakai pada perancangan ini adalah Ekologis

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Abstraksi Daftarlsi Dafta Gambar DaftarTabel

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

RENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V Konsep Perancangan

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun


BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

2015 PASAR FESTIVAL ASTANA ANYAR

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur Pasar Astana Anyar. Konsep dasar ini berangkat dari hasil analisis pada identifikasi permasalahan perancangan, analisis data, aturan, serta fakta yang terjadi pada perancangan pasar, dan analisis tapak. Sintesis dari tahap analisis tersebut ialah konsep dasar perancangan. PASAR event FESTIVAL Pasar sebagai tempat rekreasi Ruang Publik (Plasa, Boulevard, dll) festival makanan dll. seni pertunjukan Gambar 5. 1 Diagram penerapan konsep dasar pada desain Konsep dasar perancangan pasar tradisional Astanya Anyar sesuai dengan tema yang diangkat yakni festival. Festival menjadi sebuah dan variasi aktivitas yang terjadi di pasar tradisional ini. Penerapan konsep pada desain dengan penyediaan ruang publik yang aktif untuk dapat memfasilitasi kegiatan festival. Konsep festival ini yang selanjutnya akan menjadi dasar untuk mengembangkan konsep-konsep pendukung seperti konsep tapak,

bangunan, pengalaman ruang, serta lansekap. Konsep utilitas juga mendukung konsep festival yang menjadi konsep dasar perancangan. Kegiatan festival yang dapat dilakukan seperti festival makanan (Culinary Night, festival makanan yang sudah ada di Bandung), festival kebudayaan rakyat, festival panen, dan lain-lain. Kegiatan festival khusus ini dapat dilakukan saat weekend. Adapun kegiatan weekdays yang memang sudah ada di lingkungan sekitar yaitu pasar lilin yang dapat mendukung konsep festival pasar Astana Anyar. Sasaran utama pengunjung pada pasar Astana Anyar ini adalah masyarakat Kota Bandung itu sendiri dan warga luar Kota Bandung yang berasal atau menggunakan angkutan umum dan berhenti di terminal yang ada di dalam tapak Pasar Astana Anyar ini. Gambar 5. 2 Diagram area plasa untuk festival 5.2. Konsep Tapak Pada konsep tapak berarti membicarakan konsep zoning dan gubahan massa bangunan. Konsep tapak beradasar pada program ruang serta penerapan konsep pada perancangan pasar. Berikut penjelasan konsep tapak dalam penerapannya pada konsep zoning dan gubahan massa bangunan: 5.1.1. Konsep Zoning

Zoning di dalam tapak pasar dirancang berdasarkan pola hubungan ruang pada program ruang dan sintesa dari analisis tapak. Konsep zoning merupakan bentuk respon dari hasil analisis tapak serta kebutuhan menurut program ruang yang telah dibuat. Pembagian area pada perancangan menjadi 3 bagian utama yang sekaligus menjadi magnet, yaitu Terminal, Kantor, dan bangunan Pasar itu sendiri yang berisi kios kios dagangan. Penerapan zoning pada tapak berdasarkan konsep pola hubungan ruang yang akan dibentuk. Alur dibentuk dari terminal berada di sebelah selatan tapak lalu ke tengah menuju area kantor dan area kios pasar berada pada utara tapak. Gambar 5. 3 Konsep Zoning berdasarkan program ruang Selanjutnya, pada analisis tapak terdapat analisis mengenai titik potensi kedatangan pengunjung. Hal ini akan direspon oleh tapak dalam bentuk penyediaan ruang penerima pada titik-titik potensi kedatangan pengunjung tersebut. Ruang penerima ini berupa taman atau ruang terbuka agar ramah bagi pejalan kaki.

R. PENERIMA R. PENERIMA R. PENERIMA R. PENERIMA R. PENERIMA ZONING Gambar 5. 4 Area penerima berdasarkan potensi kedatangan pengunjung Berdasarkan program ruang hubungan antara kios pasar dan parkir harus berdekatan dan memliki hubungan langsung agar memfasilitasi perilaku pengunjung yang memilih parkir di dekat tempatnya berbelanja. Zoning dibuat secara vertikal karena lahan yang tersedia dimaksimalkan untuk ruang terbuka bagi aktivitas komunal dan sosial pengunjung. KIOS PASAR PARKIR TOKO KANTOR TERMINAL ZONING Gambar 5. 5 Zoning vertikal antara tempat parkir dan bangunan pasar Dalam identifikasi masalah perancangan, sirkulasi merupakan hal utama yang menjadi masalah dalam perancangan

pasar. Oleh karena itu, konsep pembagian sirkulasi antara pejalan kaki, kendaraan pribadi maupun umum, utilitas, serta bongkar muat harus jelas dan tertata dengan baik sehingga tidak menyebabkan masalah. Pembagian sirkulasi antara kendaraan pribadi, angkutan umum, utilitas, dan pejalan kaki berdasarkan hasil program ruang serta konsep zoning pada tapak bangunan. Alur sirkulasi dibedakan menjadi 5 jenis alur yaitu, kendaraan pribadi, umum, bongkar-muat, utilitas, dan pejalan kaki. Gambar 5. 6 Diagram konsep sirkulasi pada tapak - Sirkulasi kendaraan pribadi dibedakan menjadi 2, kendaraan pribadi untuk pengunjung dan pengelola. Lahan parkir pengunjung berbeda dengan lahan parkir untuk pengelola karena zoning area pengunjung serta pengelola berbeda. Sirkulasi pengunjung dipertimbangkan untuk dekat dengan tempat pedagang agar pencapaian lebih mudah. - Sirkulasi kendaraan umum yaitu angkot berada di selatan tapak, tidak berbeda dari kondisi eksisting sebelumnya. Sehingga titik kedatangan pengunjung tersebar dengan baik di seluruh tapak. - Sirkulasi bongkar-muat terdapat di 2 area, yaitu di lantai dasar dan lantai 2 untuk komoditi basah. Sirkulasi bongkar-muat yang di lantai dasar dengan pintu masuk yang sama dengan kendaraan pengunjung hanya saja berbeda saat didalam bangunan, bongkarmuat tersedia area khusus yang terbebas dari lalu lintas kendaraan

pengunjung. Tetapi untuk pintu keluar kendaraan bongkar-muat tetap sama dengan kendaraan pribadi. - Sirkulasi pengunjung dengan berjalan kaki dapat melewati sekeliling tapak yang selanjutnya diterima oleh ruang-ruang penerima yang tersedia berdasarkan hasil analisis titik potensi kedatangan pengunjung. - Sirkulasi utilitas yang terdiri dari mobil sampah, air, maupun damkar khusus berada di barat tapak. Sirkulasi tersebut melewati tempat pembuangan sampah serta ground tank untuk penanggulangan terjadinya kebakaran. 5.1.2. Konsep Gubahan Massa Gubahan massa bangunan dirancang dengan merespon hasil dari analisis tapak dan berdasarkan konsep zoning yang telah dibentuk. Terdapat 4 massa bangunan utama, 3 bangunan pasar untuk masing-masing komoditi kering, antara, dan basah, dan 1 bangunan kantor. Gambar 5. 7Gubahan massa bangunan berdasarkan konsep zoning Dari hasil gubahan massa terbangun dengan total luas lantai bangunan 7641m² dari ±18000m² luas lahan. Selain dari 7641m² yang

menjadi tempat pedagang pasar, terdapat jumlah luas plasa penerima serta plasa utama ±5000m² menjadi sellable area. Gambar 5. 8 Hasil rancangan dari hasil gubahan massa 5.3. Konsep Bangunan 5.2.1. Konsep Fungsi dalam Bangunan Dalam penataan denah dan tempat pedagang harus sangat diperhatikan agar persebaran pengunjung merata dan seluruh kios pedagang memiliki kesempatan yang sama untuk didatangi pengunjung. Konsep magnet yang dapat menarik pengunjung digunakan dalam penataan komoditi dagangan. Ayam kampung menjadi jualan yang paling dicari di Pasar Anyar sebelumnya, pembeli datang hingga dari luar kota bandung. Komoditi tersebut menjadi penarik pengunjung selain sayur-sayuran yang mencapi 80% (Ade Cahya, Persepsi dan Preferensi Pengguna terhadap Pasar Tradisional) dari pembeli yang datang untuk membeli sayuran. Untuk itu, komoditi ayam kampung diletakkan di lantai 2 bangunan agar dapat membuat pengunjung untuk berkeliling telebih dahulu dan melewati kios-kios pedagang lainnya.

Gambar 5. 9 Diagram konsep sirkulasi dalam bangunan pasar Pintu masuk ke dalam bangunan disediakan lebih dari satu dan tersebar di beberapa titik sesuai dengan konsep sirkulasi pengunjung dan analisis dari titik potensi kedatangan pengunjung. Pada umumnya terbagi 3 respon pintu masuk, pertama terhadap pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi melewati parkir, kedua melewati plasa penerima untuk pejalan kaki, dan ketiga menggunakan kendaraan umum melewati plasa utama.

Gambar 5. 10 Isometri denah, sirkulasi menuju lantai 2 Tempat dagang di dalam pasar dibedakan berdasarkan jenis komoditi basah dan kering, serta terdapat 2 jenis tempat dagang yaitu kios dan meja sesuai kebutuhan pedagang. Sesuai dengan gambar dibawah terdapat parit kecil untuk menanggulangi masalah becek di dalam pasar. Kemiringan lantai dibuat untuk dapat mengalirkan air yang menggenang di lantai untuk masuk ke parit. Selain itu lantai menggunkan material keramik agar mudah dibersihkan dan tidak menyerap air.

Gambar 5. 11 Konsep ragam tempat dagang 5.2.2. Konsep Struktur Bangunan Pada perancangan bangunan pasar ini terdapat 2 jenis struktur yang digunakan. Struktur rangka ruang untuk penopang atap dan struktur kabel dan tenda untuk fasad atau selubung bangunan. Kedua jenis struktur tersebut sebagai solusi dari permasalahan dari perancangan pasar tradisional. Gambar 5. 12 Potongan melintang bangunan

Berdasarkan identifikasi, permasalahan pada pasar tradisional ialah kondisi becek, lembab, serta gelap yang membuat kurang baiknya kualitas ruang dalam pasar. Konsep struktur bangunan harus dapat mendukung penyelesaian masalah tersebut. Hasil dari kaji banding ke dua pasar modern ialah membentuk ruang yang dinaungi dengan memaksimalkan pencahayaan serta penghawaan alami dari luar bangunan. Atap yang tinggi serta tersedianya bukaan yang maksimal sangat dibutuhkan. Struktur bangunan menggunakan struktur rangka ruang (space frame) yang utamanya ialah menopang atap dan dapat membuat ruang dibawahnya lebih lega. Gambar 5. 13 Sketsa konsep struktur rangka ruang

Gambar 5. 14 Sketsa konsep detail struktur rangka ruang Selubung bangunan dan sekaligus fasad bangunan menggunakan struktur kabel dan tenda. Struktur untuk fasad bangunan tersebut mendukung pencahayaan dan penghawaan alami karena tidak menggunakan dinding solid yang tertutup. Gambar 5. 15 Sketsa detail konsep struktur tenda (Sumber: http://www.pinterest.com) 5.2.3. Konsep Fasad Fasad bangunan merespon terutama mengenai pencahayaan dan penghawaan alami. Fasad tidak bersifat solid yang tertutup. Terdapat 3 jenis fasad bangunan pada perancangan pasar ini yaitu dengan selubung tenda, kisi-kisi, dan panel metal yang juga digunakan untuk penutup atap. Batas antara dalam dan luar bangunan ialah kisi-

kisi beton. Kisi-kisi tersebut untuk memaksimalkan cahaya dan udara alami. Gambar 5. 16 Kisi kisi pada fasad bangunan Struktur kabel dan tenda menjadi penutup kisi-kisi kayu. Selubung ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam pasar dari sinar matahari langsung, karena fasad yang menggunakan tenda ini berhadapan dengan matahari timur dan barat. Selain itu, selubung tenda ini juga melindungi bagian dalam pasar dari air hujan. Gambar 5. 17 Selubung tenda fasad bangunan Bagian bangunan yang menghadap utara dan selatan ditutup menggunakan panel metal yang juga digunakan pada penutup atap

agar seirama. Penutup panel metal ini berbeda dengan kisi-kisi dan tenda agar fasad tidak terlihat monoton jika sekeliling bangunan hanya ditutupi selubung tenda. Bangunan dengan skala yang relative kecil lebih bagus untuk memiliki berbagai macam fasad. Pada bagian penutup panel metal juga terdapat bukaan yang dipasang dengan jaring kawat untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami. Bukaan langsung tegak lurus menghadap keluar karena menghadap utara dan selatan sehingga tidak mengenai cahaya matahari langsung, melainkan cahaya langit. Gambar 5. 18 Panel metal pada fasad bangunan 5.4. Konsep Lansekap Lansekap pada tapak pasar ini mendukung konsep dasar festival. Lansekap tapak menggunakan pohon pelindung pada bagian terluar tapak, pohon hias di dalam tapak yaitu plasa pasar, dan tanaman hias lainnya yang memiliki bermacam warna.

Gambar 5. 19 Peletakan pohon pelindung (Pohon Mahoni) Gambar 5. 20 Peletakan Pohon Hias (Pohon Ketapang Kecana) Pohon ketapang kencana digunakan pada area plasa penerima dan plasa utama, dengan daun yang tipis dan tidak terlalu lebat tetap dapat memberi kesan terbuka serta kesan hijau pada plasa. Pada plasa penerima juga menjadi area untuk aktivitas sosial, terjadinya interaksi sosial antar pengunjung dan pembeli. Kursi beton dengan alas kayu diletakkan di bawah pohon ketapang tersebut untuk pengunjung sekedar duduk dan bersosialisasi.

Gambar 5. 21 Konsep plasa dan street furniture (Krusi beton)

5.5. Konsep Utilitas 2.1.1. Sampah Pada tempat pembuangan sampah sementara di dalam tapak disediakan 3 jenis pemisahan sampah, yaitu sampah angorganik, sampah komoditi basah (berasal dari jualan komoditi basah seperti daging, ikan, dll), dan organik kering. Letak tempat pembuangan sampah berada di barat tapak dan memiliki sirkulasi khusus utilitas sesuai dengan konsep sirkulasi pada zoning tapak. Sampah Komoditi Basah Sampah Organik Sampah Anorganik Gambar 5. 22 Diagram konsep pemisahan sampah Gambar 5. 23 Diagram konsep sirkulasi utilitas sampah

2.1.2. Utilitas air kotor Sistem utilitas air kotor dibagi menjadi 2 bagian, yaitu air dari toilet (WC, Wastafel, dll) dan dari saluran air dalam pasar untuk komoditi jualan basah. Penampung akhir untuk dari WC ialah Septic Tank, dan untuk lainnya akan ditampung di sumur resapan. Air kotor yang berasal dari jualan komoditi basah akan ditampung dahulu di bak control sebelum disalurkan ke sumur resapan. Gambar 5. 24 Diagram konsep utilitas air kotor

2.1.3. Utilitas air bersih Air bersih menggunakan sumber dari PDAM yang selanjutnya ditampung di tangki bawah tanah. Air lalu disalurkan ke berbagai jenis kebutuhan seperti, toilet, kran air luar, dan kran air untuk kios komoditi basah. Gambar 5. 25 Diagram konsep utilitas air bersih