Call Center : 129 : tesa.bali Blog : tesabali.wordpress.com Twiter TESA 129 BALI 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. segala kemungkinan yang akan membahayakan mereka dan bangsa di masa

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235]

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERLINDUNGAN HAK ANAK

BAB IV ANALISIS MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK JALANAN ATAS EKSPLOITASI DAN TINDAK KEKERASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- bertanggung jawab atas Pengasuhan Anak, demi terwujudnya perlindungan dan kesejahteraan Anak. Setiap Anak berhak untuk diasuh oleh Orang Tuanya se

MEKANISME PERLINDUNGAN DAN PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP ANAK. Grasia Kurniati, S.H, M.H, Wulansari, S.H, M.H. Tim Abdimas Pusat Studi Gender

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG EKPLOISTASI PEKERJA ANAK. A. Pengaturan Eksploitasi Pekerja Anak dalam Peraturan Perundangundangan

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanat sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBENUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PENYEDIA LAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

BAB II PENGATURAN HUKUM MENGENAI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR. A. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. perbuatan yanag dapat dipidana, orang yang dapat dipidana, dan pidana. Istilah tindak pidana di

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengatur tetntang pengertian anak berdasarkan umur. Batasan umur seseorang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tindak kejahatan yang menjadi fenomena akhir-akhir ini

Bab 2 KONSEP ANAK JALANAN FENOMENA SOSIAL ANAK JALANAN 11

BAB II PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK YANG MENGALAMI PENELANTARAN DARI PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi yang telah dilakukan selama ini oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki

I. PENDAHULUAN. melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak merupakan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

Wawancara bersama penyidik Unit Pelayanan Perempuan Dan Anak

BAB I PENDAHULUAN. dan perhatian, sehingga setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara

KONVENSI HAK ANAK (HAK-HAK ANAK)

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. (2010 hingga 2014) sebanyak kasus anak terjadi di 34 provinsi dan

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Kajian yuridis terhadap tindak pidana pembunuhan disertai pemerkosaan yang dilakukan oleh anak ( studi kasus di Pengadilan Negeri Surakarta )

BAB II. Pengaturan Tentang Tindak Pidana Eksploitasi Anak Dalam. Hukum Positif di Indonesia

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN STANDAR LAYANAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sosial, ekonomi, politik, budaya dan sebagainya. Salah satu masalah sosial yang

BUPATI SALINAN NOMOR TENTANG BUPATI. Menimbang. untuk. bahwaa dalam : 1. Mengingat. Republik. Kepulauan. Belitung Indonesia. Tahun. Negara.

I. PENDAHULUAN. dalam kandungan. Anak sebagai sumber daya manusia dan bagian dari generasi muda, sudah

situasi bencana memberikan pendampingan hukum dan pelayanan (UUPA Pasal 3; Perda Kab. Sleman No.18 Tahun 2013, Pasal 3)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perlindungan Anak Menurut KHA Dan UU No.23 Th.2002

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja. Tawuran antar pelajar

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang Undang Perlindungan Anak

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

BAB III DESKRIPSI PENELANTARAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UU NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN tentang Perlindungan Anak Pasal 1 angka 1 (selanjutnya UU Perlindungan

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA ANAK DALAM HUKUM PIDANA ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN PELINDUNGAN ANAK

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK ANAK

PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK

MAKALAH KEKERASAN TERHADAP ANAK KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN. Pesatnya arus pertumbuhan globalisasi, industrialisasi dan adanya perdagangan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai anak dan perlindungannya tidak akan pernah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SEKOLAH RAMAH ANAK

BUPATI DOMPU PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. keperluan materil anak, pemberi kasih sayang dan bertanggung jawab

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBENUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PEMBENTUKAN PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG,

Transkripsi:

1

Call Center : 129 FB : tesa.bali Email : tesabali129@gmail.com Blog : tesabali.wordpress.com Twiter : @tesabali 2

Pd th 2010 kasus hukum yg melibatkan anak2 di Polda Bali : 148 kasus, diantaranya 56 kasus pelecehan seksual, 39 kasus kekerasan thd anak, 29 kasus pencurian dan 24 kasus tindak pidana lainnya. 3

Anak yg berhadapan dengan hukum pd tahun 2011 berjumlah 26 anak, 9 sbg pelaku dan 17 mjd korban. 4

Hingga bulan Juni 2012 sejak tahun 1987, kasus HIV/AIDS yang tercatat di Bali 6.292 orang, jumlah penderita anak2: Anak yang berusia dibawah satu tahun 44 orang, rentang 1-4 tahun 166 orang, 5-14 tahun 23 orang dan 15-19 tahun 126 orang. (total 359) Jadi, total penderita HIV/AIDS dari anak2 adl 5,7 % dari usia anak2. 5

TUJUAN TESA 129 1. Tujuan Umum Melindungi dan membantu anak yang membutuhkan perlindungan dan anak yang mengalami masalah darurat (emergency) serta memastikan adanya akses untuk mendapatkan pelayanan berkualitas yang dapat mendukung tumbuh kembang anak secara wajar. 2. Tujuan Khusus a) Melindungi anak agar dapat melaksanakan aktivitasnya sebagai anak, baik di rumah, sekolah maupun di lingkungan sosial 1ainnya; b) Membantu pengembangan kerjasama antar pihak-pihak terkait da1am rangka menciptakan jejaring pelayanan yang mendukung dan memfasilitasi perawatan dan perlindungan anak; 6

c) Mengadvokasikan pelayanan bagi anak-anak yang sebelumnya tidak terjangkau pelayanan, tidak rnemiliki akses atau tidak memadai akses pelayanannya; d) Mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan bagi anak yang rnernerlukan perlindungan khusus dan juga memastikan terjaminnya pemenuhan hak anak. PENGGUNA LAYANAN TESA 129 Pengguna layanan TESA 129 adalah siapapun yang menghubungi TESA 129 berkaitan dengan masalah anak sampai usia 18 tanun. 7

Masalah anak yang tercakup dalam layanan TESA129 adalah: 1. Anak-anak dalam situasi darurat. 2. Anak-anak yang berhadapan dengan hukum. 3. Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi. 4. Anak tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual. 5. Anak yang rnenjadi korban penyalangunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA). 6. Anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan. 7. Anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental. 8. Anak yang menyandang cacat. 9. Anak korban perlakuan salah dan penelantaran. 8

1. Anak adalan seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan ( Pasal 1 UU No. 23 Tanun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 ayat (1)). 2. Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi. (UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 ayat (2)). 9

3. Perlindungan khusus, adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/ atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA), anak korban penculikan, penjualan, perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran (UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 ayat (15)). 10

4. TESA 129 adalah suatu bentuk layanan berupa akses telepon bebas pulsa lokal (telepon rumah/kantor) untuk anak yang membutuhkan perlindungan khusus atau berada dalam situasi darurat maupun anak yang membutuhkan layanan konseling. 5. Operator TESA 129 adalah petugas yang bertanggung jawab menerima, menjawab dan mendokumentasikan semua telepon yang masuk. 6. Konselor TESA 129 adalah petugas yang memberikan Layanan konseling dan merujuk kasus yang yang memerlukan penanganan tindak lanjut. 7. Petugas Penjemputan/penjangkauan TESA 129 adalah petugas yang bertanggung jawab melakukan penjemputan/penjangkauan pada anak yang memerlukan penanganan kedaruratan. 11

8. Petugas Rujukan TESA 129 adalah petugas yang bertanggung jawab melakukan rujukan ke lembaga yang sesuai dengan permasalahan anak. 12

Perlindungan Anak Menurut KHA Dan UU No.23 Th.2002 13

4 Prinsip Dasar KHA 1. Prinsip Non Diskriminasi (non discrimination) : artinya semua hak yang diakui dan terkandung dalam KHA harus diberlakukan kepada setiap anak tanpa pembedaan apapun. Prinsip ini merupakan pencerminan dari prinsip universalitas HAM. (Pasal 2 KHA). 2. Prinsip Yang Terbaik Bagi Anak (best interest of the child) : artinya bahwa di dalam semua tindakan yang menyangkut anak, maka apa yang terbaik bagi anak haruslah menjadi pertimbangan yang utama. (Pasal 3 KHA) 14

3. Prinsip Kelangsungan Hidup dan Perkembangan Anak (survival and development): artinya harus diakui bahwa hak hidup anak melekat pada diri setiap anak; dan hak anak atas kelangsungan hidup dan perkembangannya juga harus dijamin. (Pasal 6 KHA) 4. Prinsip Penghargaan Terhadap Pendapat Anak (respect for the views of the child) : artinya bahwa pendapat anak, terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya, perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan. (Pasal 12 KHA) 15

Perlindungan Anak! dari bahaya-bahaya yang mengancam di dalam dan di luar rumah: Kelaparan, Penyakit, Penelantaran! Anak butuh pembelaan, terhadap berbagai Perlakuan Salah dan Kejahatan yang melanggar ataupun mengabaikan Hak-Hak Anak 16

Demi Perkembangan Jasmani, Rohani Mental, Moral, Kejiwaan; Anak membutuhkan makanan yang Bergizi Hak HIDUP & Hak - TUMBUH KEMBANG 17

Hak Perlindungan: Mencakup hak anak untuk dilindungi dari segala bentuk diskriminasi, perlakuan salah dan penelantaran, dan perlindungan bagi anak yang tidak mempunyai orang tua dan anak dalam pengungsian. 18

4 Macam Perlakuan Salah Terhadap Anak 1. Emotional Abuse: Orang dewasa / Ortu mengacuhkan anak, ketika anak sungguh memerlukan perhatian. Misalnya: Anak menangis dibiarkan, anak bertanya tidak dijawab. 2. Verbal Abuse: Orang tua memperlakukan anaknya dengan kata-kasar, memaki-maki. Misalnya: Bodoh, Tolol, Goblog! Penghuni Kebun Binatang, Dsb. 19

3. Physical Abuse:Orang tua memperlakukan anak dengan kasar, kekerasan fisik. Misalnya: Memukul, mencubit. 4. Sexual Abuse:Orang tua memperlakukan dengan kasar, kekerasan fisik: melakukan pelecehan seksual pada anak. 20

Hak Partisipasi: Mencakup hak anak untuk menyatakan pandangan-nya akan segala hal yang berdampak pada dirinya. 21

Fenomena kenakalan remaja, kejahatan anakanak (populer : Juvenile delinquency), spt. : a. tawuran pelajar, b. pencurian, c. pemerasan, d. narkoba, e. seks bebas, f. miras, g. bolos sekolah, dan h. perilaku-perilaku menyimpang lain. 22

Kekerasan Anak 1. Potret Hitam Remaja 2. Kekerasan Siswi SMA 3. Kekerasan Siswi Pinrang Kota Palu 4. Kekerasan Pelajar 5. Kekerasan Guru di Riau 6. 6 Wanita Aniaya Gadis 14 Tahun 7. Kekerasan Anak oleh Oknum Aparat 23