PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

DATA PERATURAN KEPALA DIVISIHUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAKSANAAN PROMOSI JABATAN TERBUKA DI LINGKUN

PERATURAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG LAYANAN POLISI 110 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEP

2016, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tent

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 324, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5793); MEMUTUSK

2016, No Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG REKRUTMEN DAN SELEKSI PENYIDIK KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENETAPAN PEMBAGIAN DAER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN OPERASI KEPOLISIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG MUTASI ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI

2017, No Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penugasan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesi

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2


PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG MUTASI ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA. Kartu Tanda Anggota. Kartu Istri/Suami.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Ang

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENDUKUNG PENANAMAN MODAL

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN KEPOLISIAN

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGAMANAN EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA. Surat Rekomendasi. Surat Izin Operasional. Badan Usaha Jasa Pengamanan.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2017, No Pemberhentian, dan Tata Kerja Penasihat Ahli Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013; 3. Peraturan Peme

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

, No dan/atau Wilayah Perbatasan, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

1 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pembinaan sumber daya manusia Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis, dibutuhkan sarana pendukung berupa data personel yang akurat, tepat dan tersedia setiap saat melalui sistem informasi personel; b. bahwa Sistem Informasi Personel Kepolisian Negara Republik Indonesia dibangun dan dikembangkan untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data tentang Personel Polri yang tepat dan akurat sebagai sarana pendukung dalam menetapkan kebijakan dan pengambilan keputusan di bidang pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Sistem Informasi Personel Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM INFORMASI PERSONEL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. BAB I..

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. 2. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Kapolri adalah pimpinan Polri dan penanggung jawab penyelenggara fungsi kepolisian. 3. Sistem informasi adalah sekumpulan perangkat keras ( hardware), perangkat lunak ( software), sumber daya manusia ( brainware), prosedur, dan/atau aturan yang terorganisasi secara sistematis dan terintegrasi untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data personel Polri menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. 4. Sistem Informasi Personel Polri yang selanjutnya disebut SIPP adalah sistem berbasis komputer yang dapat menerima, mengirim, menyimpan, mengolah, dan mensajikan data dan informasi tentang Pegawai Negeri pada Polri secara online maupun manual yang akurat, berkualitas, dan tepat waktu sebagai upaya mendukung penyelenggaraan pembinaan sumber daya manusia Polri. 5. Aplikasi adalah suatu subsistem perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. 6. Data adalah informasi Pegawai Negeri pada Polri perorangan dan sejak pengangkatan sampai dengan berhenti dan/atau Pensiun. 7. Database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah dalam perangkat lunak/aplikasi untuk menghasilkan informasi. 8. Informasi adalah data yang telah diolah yang menghasilkan keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta, maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik yang digunakan untuk mengambil keputusan. Tujuan pengaturan SIPP: Pasal 2 a. sebagai pedoman dalam pengelolaan Sistem Informasi Pegawai Negeri pada Polri; dan b. terwujudnya..

3 b. terwujudnya pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi tentang Pegawai Negeri pada Polri yang tepat, akurat, dan tersaji setiap saat, sebagai sarana pendukung dalam pengambilan keputusan guna mewujudkan Polri yang profesional dalam melaksanakan tugasnya. Pasal 3 SIPP dilaksanakan dengan prinsip: a. legalitas, yaitu SIPP diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. legitimasi, yaitu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian serta penggunaan data hasil penyelenggaraan SIPP untuk pengambilan keputusan oleh pimpinan dapat dibenarkan diterima; c. objektif, yaitu SIPP dikelola berdasarkan fakta yang ada; d. akuntabel, yaitu SIPP yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peruntukannya; e. akurat, yaitu SIPP yang disajikan tepat dan lengkap baik kuantitas maupun kualitas; dan f. aman, yaitu SIPP yang disajikan dapat dilindungi, sehingga mudah diakses dengan baik. (1) Penyelenggaraan SIPP meliputi: a. SIPP Mabes Polri; dan b. SIPP Kewilayahan. Pasal 4 (2) SIPP Mabes Polri terdiri dari: a. SIPP pusat pada Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri; dan b. SIPP pada Satker Mabes Polri. (3) SIPP Kewilayahan terdiri dari: a. SIPP Polda; dan b. SIPP Polres. BAB II PENYELENGGARA SIPP Pasal 5 Penyelenggara SIPP, meliputi: a. pejabat pembina; b. pejabat pengelola; c. administrator; dan d. operator. Pasal 6..

4 Pasal 6 (1) Pejabat Pembina SIPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, diemban Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri). (2) Pejabat Pembina SIPP bertanggung jawab dalam pembangunan dan pengembangan serta menetapkan kebijakan penyelenggaraan SIPP. Pasal 7 (1) Pejabat pengelola SIPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b: a. pada tingkat Mabes Polri diemban oleh pejabat yang bertanggung jawab di bidang informasi personel pada SSDM Polri; b. pada tingkat Kewilayahan diemban oleh pejabat Polda yang bertanggung jawab di bidang pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM); (2) Pejabat pengelola SIPP pada tingkat Mabes Polri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, bertugas: a. membentuk standar operasional prosedur SIPP tingkat Mabes Polri dan Kewilayahan; b. mengelola dan memelihara data SIPP; c. melaporkan penyelenggaraan dan pengelolaan SIPP secara berkala kepada pejabat Pembina; d. melakukan pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan SIPP pada tingkat Mabes Polri dan Polda; dan e. melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap administrator dan operator pada SIPP unit Mabes Polri dan Polda. (3) Pejabat pengelola SIPP pada tingkat Polda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, bertugas: a. mengelola dan memelihara data SIPP pada tingkat Polda; b. melaporkan secara berkala penyelenggaraan SIPP pada pejabat Polda kepada pejabat pengelola tingkat Mabes Polri; c. melakukan pengawasan dan pembinaan SIPP pada tingkat Polda dan Polres; dan d. melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap administrator dan operator pada tingkat Polda dan Polres. Pasal 8 (1) Administrator SIPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c terdiri dari: a. administrator SIPP Pusat pada SSDM Polri; dan b. administrator SIPP Polda. (2) Administrator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah personel pada SSDM Polri yang ditunjuk dengan surat perintah As SDM Kapolri. (3) Administrator..

5 (3) Administrator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah personel pada Biro SDM Polda yang ditunjuk dengan surat perintah Kapolda. Pasal 9 (1) Administrator SIPP Pusat di SSDM Polri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a, bertugas: a. mengelola dan memelihara Server, Jaringan, Aplikasi dan database pada SIPP pusat dan Satker Mabes Polri. b. membina dan mengawasi operator SIPP satker Mabes dan Polda; dan c. membuat pasword atau kode akses untuk operator SIPP Pusat dan Satker Mabes Polri. (2) Administrator SIPP Polda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b, bertugas: a. mengelola dan memelihara Server, Jaringan dan Aplikasi dan database pada SIPP tingkat Polda dan Polres; b. membina dan mengawasi operator SIPP Polres; dan c. membuat password atau kode akses untuk operator SIPP Polres dengan persetujuan administrator SIPP Pusat. (3) Dalam melaksanakan tugasnya administrator SIPP Pusat dan Polda dapat melibatkan programer dan ahli komputer dari luar Polri. Pasal 10 (1) Operator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d terdiri dari: a. operator SIPP Pusat pada SSDM Polri; b. operator SIPP pada Satker Mabes Polri; c. operator SIPP pada Satker Polda; dan d. operator SIPP Polres. (2) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah personel SSDM Polri yang ditunjuk dengan surat perintah As SDM Kapolri. (3) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah personel pada Satker Mabes Polri yang ditunjuk dengan surat perintah Kepala Satuan Kerja (Satker) pada pejabat Mabes Polri. (4) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah personel pada Biro SDM Polda dan Satker pada tingkat Polda yang ditunjuk dengan surat perintah Kepala Biro SDM Polda. (5) Operator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah personel pada bagian sumber daya Polres yang ditunjuk dengan surat perintah Kapolres. (6) Jumlah operator pada masing-masing tingkatan SIPP dapat ditunjuk lebih dari 1 (satu) orang sesuai dengan kebutuhan dan beban tugas. (1) Operator SIPP Pusat bertugas: Pasal 11 a. mengelola data informasi Pegawai Negeri pada Polri di tingkat Pusat; b. menerima data informasi Pegawai Negeri pada Polri yang dikirim dari SIPP Satker Mabes Polri dan Polda; c. menempatkan..

6 c. menempatkan data informasi Pegawai Negeri pada Polri dari Satker Mabes dan Polda ke dalam aplikasi data yang telah ditentukan; dan d. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data untuk Pimpinan Polri dan pejabat pengemban fungsi SDM pada tingkat Mabes Polri. (2) Operator SIPP Satker Mabes Polri bertugas: a. mengelola data informasi Pegawai Negeri pada Polri di tingkat Satker; b. mengirim data informasi Pegawai Negeri pada Polri di tingkat Polda kepada SIPP pusat; dan c. mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyimpan data informasi Pegawai Negeri pada Satkernya sesuai dengan aplikasi data yang telah ditentukan. (3) Operator SIPP Polda bertugas: a. mengelola data informasi Pegawai Negeri pada Polri di tingkat Polda; b. menerima data informasi Pegawai Negeri dari SIPP Polres; c. mengirim data informasi Pegawai Negeri pada Polda dan Polres kepada SIPP Pusat; dan d. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data untuk Pimpinan Polda, pejabat pengemban fungsi SDM pada tingkat Mabes Polri. (4) Operator SIPP Polres bertugas: a. mengelola data informasi Pegawai Negeri pada Polri di tingkat Polres; b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data informasi Pegawai Negeri pada tingkat Polres untuk penyelenggaraan pembinaan personel pada tingkat Polres dan Pimpinan Polres serta pejabat pengemban fungsi SDM pada tingkat Polres; dan c. mengirim data informasi Pegawai Negeri pada Polres kepada SIPP Polda. BAB III PENYELENGGARAAN SIPP Bagian Kesatu Umum Pasal 12 Penyelenggaraan SIPP dilakukan dengan tahapan: a. pengumpulan data informasi Pegawai Negeri pada Polri; b. penyimpanan, pemutakhiran dan pengiriman data; dan c. pengolahan, penyajian dan kerahasiaan data. Bagian kedua Pengumpulan Data Informasi Pegawai Negeri pada Polri Pasal 13 (1) Pengumpulan data informasi Pegawai Negeri pada Polri dilakukan berdasarkan sumber data personel sejak diangkat menjadi Pegawai Negeri pada Polri hingga pensiun atau diberhentikan. (2) Pejabat..

7 (2) Pejabat pengemban fungsi SDM pada Satker tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres melakukan pengumpulan data informasi Pegawai Negeri pada Polri pada Satker masing-masing. (3) Dalam pelaksanaan pengumpulan data informasi Pegawai Negeri pada Polri, pejabat yang bertanggung jawab di bidang pembinaan SDM pada Satker tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres melakukan klarifikasi, verifikasi, dan validasi kepada Pegawai Negeri pada Polri. (4) Data informasi Pegawai Negeri pada Polri memuat: a. Nomor Registrasi Pokok (NRP); b. Nomor Induk Pegawai (NIP); c. mutasi jabatan dan/atau kenaikan pangkat; d. hasil penilaian kompetensi dari assessment center; e. kelulusan pendidikan pengembangan dan pendidikan umum; f. personel yang diberhentikan dengan hormat dan dengan tidak hormat; dan g. jenis pelayanan hak anggota Polri. Pasal 14 Data informasi Pegawai Negeri pada Polri dimuat dalam bentuk Daftar Riwayat Hidup (DRH), yang terdiri dari: a. DRH singkat; dan b. DRH lengkap. (1) DRH singkat meliputi data: a. nama; b. pangkat/nrp/nip; c. jabatan; d. tempat lahir; e. tanggal lahir; f. agama; g. suku bangsa; h. TMT jabatan; i. Riwayat Pendidikan; j. kecakapan bahasa; k. riwayat pangkat; l. TMT pangkat; m. riwayat jabatan; n. tanda jasa; dan Pasal 15 o. penugasan ke luar negeri. (2) Format..

8 (2) Format DRH Singkat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran A yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. (3) DRH Lengkap meliputi data: a. pribadi; b. anak; c. orang tua/saudara; d. pendidikan umum; e. pendidikan Polri; f. tanda jasa; g. bahasa asing; h. bahasa daerah; i. kemampuan beladiri/olahraga; j. riwayat jabatan; k. riwayat kepangkatan; l. penugasan ke luar negeri; m. riwayat penugasan ops kepolisian; n. kemampuan brevet; dan o. pendidikan kejuruan. (4) Format DRH lengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran B yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 16 (1) Pejabat pengemban fungsi SDM pada Satker Mabes Polri, Polda dan Polres menghimpun data informasi Pegawai Negeri pada Polri untuk selanjutnya dientry oleh operator SIPP sesuai dengan format aplikasi SIPP. (2) Tata cara pengisian data informasi Pegawai Negeri pada Polri sesuai dengan format aplikasi SIPP tercantum dalam lampiran C yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. Bagian ketiga Penyimpanan, Pemutahiran dan Pengiriman Data Pasal 17 Penyimpanan dan pemutakhiran data informasi Pegawai Negeri pada Polri dilakukan oleh operator SIPP Pusat, Satker Mabes Polri, Polda dan Polres. Pasal 18 Data informasi Pegawai Negeri pada Polri yang telah disimpan dikirim oleh operator pada SIPP Polres, Polda, Satker Mabes Polri dan SIPP Pusat, secara berjenjang. Bagian..

9 Bagian Keempat Pengumpulan, Pengolahan, Penyajian dan Kerahasiaan Data Pasal 19 Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data informasi Pegawai Negeri pada Polri dilakukan oleh operator SIPP Pusat, Satker Mabes Polri, Polda dan Polres dengan menggunakan aplikasi SIPP, sehingga menjadi data informasi Pegawai Negeri pada Polri yang akurat, tepat dan dapat disajikan setiap saat. Pasal 20 (1) Operator SIPP dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab atas kebenaran dan keamanan data informasi Pegawai Negeri pada Polri yang dikelolanya. (2) Data informasi Pegawai Negeri pada Polri secara lengkap tidak boleh diberikan kepada pihak lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan Polri tanpa seizin atasan operator atau Pegawai Negeri pada Polri yang bersangkutan. (3) Untuk menjaga kerahasiaan data informasi Pegawai Negeri pada Polri, akses data informasi Pegawai Negeri pada Polri dikunci menggunakan password, yang hanya dapat diakses oleh pejabat penyelenggara SIPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5. Pasal 21 (1) Sarana Prasarana penunjang penyelenggaraan SIPP meliputi sistem jaringan komputer, jaringan intranet/vpn, server, perangkat keras, aplikasi SIPP, dan perangkat lunak lainnya. (2) Penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana penyelenggaraan SIPP dilaksanakan oleh pengemban fungsi teknologi informasi Polri pada tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres. BAB IV PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 22 (1) Kasatker dan Pejabat yang bertanggung jawab di bidang pembinaan SDM pada Satker Mabes, Polda dan Polres, melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan SIPP sesuai tingkat dan kewenangannya masing-masing. (2) Pejabat Pengelola SIPP dan administrator SIPP pada tingkat Mabes Polri melakukan pengawasan dan pengendalian atas penyelenggaraan SIPP pada tingkat Pusat, dan satker Mabes Polri. (3) Pejabat Pengelola SIPP dan administrator tingkat Kewilayahan melakukan pengawasan dan pengendalian atas penyelenggaraan SIPP pada tingkat Polda dan Polres. Pasal 23..

10 Pasal 23 (1) Pengendalian penyelenggaraan SIPP dilakukan dalam bentuk pelaporan rutin dan insidentil. (2) Pelaporan rutin penyelenggaraan SIPP dilakukan secara berjenjang dan berkala pada setiap bulan, semester dan tahunan. (3) Pelaporan insidentil dilakukan apabila dalam penyelenggaraan SIPP terjadi peristiwa khusus. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 Peraturan Kapolri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kapolri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Juni 2015 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. BADRODIN HAITI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 10 Juni 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. Paraf : 1. As SDM Kapolri :..... 2. Kadivkum Polri :..... 3. Kasetum Polri :..... 4. Wakapolri :..... YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 871