Tentang: PINJAMAN REPUBLIK INDONESIA DARI UNI REPUBLIK- REPUBLIK SOVIET SOSIALIS *)

dokumen-dokumen yang mirip
Mengingat : Pasal-pasal 89 dan 118 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

UU 12/1959, KEDUDUKAN KEUANGAN PERDANA MENTERI, WAKIL-WAKIL PERDANA MENTERI, MENTERI DAN MENTERI MUDA REPUBLIK INDONESIA.

PENETAPAN BAGIAN XV (KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

UANG MUKA. BANK INDONESIA. PEMBERIAN SURAT KUASA PENGAMBILAN KEPADA MENTERI KEUANGAN.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGESAHAN PERSETUJUAN-PERSETUJUAN PENGUBAHAN DAN TAMBAHAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN EXPORT-IMPORT BANK OF WASHINGTON

Pasal-pasal 89 dan 38 ayat 2 dan 3 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia.

Mengingat : Pasal-pasal 96 dan 109 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Mendengar :

PENETAPAN BAGIAN XV (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dan 115 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia.

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTERIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN IV) KEMENTERIAN KEUANGAN

Indeks: SUMBANGAN. BADAN URUSAN TEMBAKAU. PABRIKAN- PABRIKAN ROKOK. PENETAPAN MENJADI UNDANG-UNDANG.

PEMBENTUKAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN DEWAN PEMERINTAH DAERAH PERALIHAN *) DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. DEWAN PEMERINTAH DAERAH PERALIHAN.

Presiden Republik Indonesia,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

*) Disetujui D.P.R. dalam rapat pleno terbuka ke-70 tanggal 2 Nopember 1956 pada hari Jum'at, P. 41/


Mengingat : Pasal-pasal 73, 89 dan 90 ayat 1 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 1958 (7/1958) TENTANG PERALIHAN TUGAS DAN WEWENANG AGRARIA *) Presiden Republik Indonesia,

Indeks: BATAVIASCHE VERKEERS MAATSCHAPPIJ NV. (BVM). NASIONALISASI. PENETAPAN SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

MALUKU. DAERAH SWATANTARA TINGKAT I. PENETAPAN MENJADI UNDANG-UNDANG.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1958 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTERIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN IV). KEMENTERIAN KEUANGAN.

PENETAPAN BAGIAN VIIIB (KEMENTRIAN PERHUBUNGAN JAWATAN PELAYARAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAWAT TEMBAGA. SURAT IDZIN. ANCAMAN HUKUMAN. PENETAPAN SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTRIAN PEREKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VB). KEMENTRIAN PEREKONOMIAN.

Tentang: PERPANJANGAN JANGKA WAKTU MASA-KERJA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH YANG TERBENTUKBERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.

MATA UANG. INDISCE MUNTWET PENGHENTIAN. PENETAPAN SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

PENETAPAN BAGIAN VB (KEMENTERIAN PEREKONOMIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

SERA DAN VAKSIN. LEMBAGA PASTEUR DI BANDUNG. PENETAPAN MENJADI UNDANG-UNDANG. Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1958 TENTANG PERSETUJUAN KONPENSI HAK-HAK POLITIK KAUM WANITA *) Presiden Republik Indonesia,


Indeks: PERBURUHAN INTERNASIONAL. KONPENSI NO. 98.

PERSETUJUAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN KERAJAAN IRAK *) INDONESIA. IRAK. PERJANJIAN PERSAHABATAN.

UU 11/1959, KEDUDUKAN KEUANGAN PRESIDEN, WAKIL PRESIDEN DAN PEJABAT YANG MENJALANKAN PEKERJAAN JABATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

Pasal 113 dan 115 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN : Pasal 1.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1959

PENETAPAN BAGIAN VIIIA (KEMENTERIAN PERHUBUNGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1959 TENTANG PENGELUARAN KERTAS PERBENDAHARAAN UNTUK TAHUN 1959 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA (UUDRT) NOMOR 13 TAHUN 1951 (13/1951) TENTANG BURSA. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1958 TENTANG PENGELUARAN UANG KERTAS PERBENDAHARAAN TAHUN 1958 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTERIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN VI) KEMENTERIAN PERETAHANAN.

PENETAPAN BAGIAN VI (KEMENTRIAN PERTAHANAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN DINAS 1954 *) ANGGARAN (BAGIAN VI). KEMENTRIAN PERTAHANAN.

b. Pasal-pasal 38 ayat 3 dan 89 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 80 TAHUN 1958 (80/1958) TENTANG DEWAN PERANCANG NASIONAL *) Presiden Republik Indonesia,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; Memutuskan :

PAJAK PEREDARAN PEMBATASAN. PENETAPAN SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

Tentang: VETERAN PEJUANG KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA *) VETERAN PEJUANG KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA.

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 29 TAHUN 1964 (29/1964) Tanggal: 25 NOPEMBER 1964 (JAKARTA)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, MEMUTUSKAN:

Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 1958 TENTANG PENANAMAN MODAL ASING *) Presiden Republik Indonesia,

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 81 TAHUN 1958 (81/1958) Tanggal: 23 OKTOBER 1958 (JAKARTA)

Mendengar: Dewan Menteri dalam rapatnya pada tanggal 4 Pebruari 1958, Menetapkan: MEMUTUSKAN: Peraturan Pemerintah tentang Pemberian Tunjangan Kejurua

PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK MENGENAI SOAL DWIKEWARGANEGARAAN *)

Indeks: ANGGARAN (BAGIAN IVA). PERUSAHAAN-PERUSAHAAN (PERINTAH). JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH). Presiden, Republik Indonesia, MEMUTUSKAN: Pasal 1

PERJANJIAN PERDAMAIAN DAN PERSETUJUAN PAMPASAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG *) REPUBLIK INDONESIA. JEPANG. PERDAMAIAN DAN PAMPASAN.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR MILITER IBU KOTA. PENCABUTAN KEMBALI. PENETAPAN SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

Tentang: PENETAPAN BAGIAN XII (KEMENTRIAN SOSIAL) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

Indeks: ANGKATAN PERANG. IKATAN DINAS SUKARELA (MILITER SUKARELA). ANGGOTA.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor:20 TAHUN 1958 (20/1958) Tanggal:17 JUNI 1958 (JAKARTA)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU 2/1990, TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1989/1990

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UU 81/1958, KEDUDUKAN KEUANGAN KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT *)

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1959 (1/1959) Tanggal: 14 JANUARI 1959 (JAKARTA)

UANG LOGAM LARANGAN MENGUMPULKAN PENETAPAN SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

Tentang: PENGUBAHAN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN UMUM (UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 1953, LEMBARAN-NEGARA NO. 29 TAHUN 1953) *)

Pasal II Pemakaian kredit Pasal III Pemakaian barang Pasal IV Prioriteit, permit, lisensi dan peraturan-peraturan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT; MEMUTUSKAN:

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1959 TENTANG PENGELUARAN PINJAMAN OBLIGASI BERHADIAN TAHUN 1959 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Presiden Republik Indonesia,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2010 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN PENERBIT SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA INDONESIA II

PENETAPAN BAGIAN IV (KEMENTRIAN KEUANGAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1958 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Mengingat: pasal 97, 131 dan 142 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia:

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perlu menetapkan kembali ketentuan-ketentuan mengenai susunan dan tugas kewajiban Dewan Urusan Pegawai;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Mengingat: Pasal 113 dari Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia. Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

PENETAPAN BAGIAN XI (KEMENTERIAN KESEHATAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1955 *) ANGGARAN (BAGIAN XI) KEMENTERIAN KESEHATAN.

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

Tentang: MENGUBAH DAN MENAMBAH UNDANG-UNDANG PENEMPATAN BAGIAN IVA DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN DINAS 1953 *)


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 1958 TENTANG DEWAN TENAGA ATOM DAN LEMBAGA TENAGA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Presiden Republik Indonesia, Mengingat: Pasal 97 ayat 1 jo. Pasal 89 dan Pasal 109 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia;

Transkripsi:

Bentuk: Oleh: UNDANG-UNDANG (UU) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 9 TAHUN 1958 (9/1958) Tanggal: 17 PEBRUARI 1958 (JAKARTA) Sumber: LN 1958/20; TLN NO. 1550 Tentang: PINJAMAN REPUBLIK INDONESIA DARI UNI REPUBLIK- REPUBLIK SOVIET SOSIALIS *) Indeks: REPUBLIK INDONESIA. UNI REPUBLIK-REPUBLIK SOVIET SOSIALIS, PINJAMAN. Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. Bahwa telah dibuat Persetujuan Pokok tentang kerja-sama dalam lapangan ekonomi dan tehnik antara Republik Indonesia dan Uni Republik-republik Soviet Sosialis pada tanggal 15 September 1956, sebagai terlampir; b. Bahwa dalam pasal-pasal 5, 6 dan 7 Persetujuan Pokok tersebut Pemerintah Uni Republik-republik Soviet Sosialis bersedia memberikan kredit sampai jumlah seharga U.S. $ 100 juta (seratus juta dollar Amerika) kepada Republik Indonesia; Mengingat : a. Pasal-pasal 89 dan 118 ayat 1 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; b. Undang-undang No. 29 tahun 1957 (Lembaran-Negara tahun 1957 No. 101). Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN: Menetapkan : Undang-undang tentang pinjaman Republik Indonesia dari Uni Republik-republik Soviet Sosial. Pasal 1. Menteri Keuangan diberi kuasa mengadakan pinjaman dari Pemerintah Uni Republik-republik Soviet Sosialis sampai jumlah seharga U.S. $ 100 juta (seratus juga dollar Amerika) untuk membiayai pembelian barang-barang konsumsi, bahan pakaian, alat-alat pertanian, alat-alat perhubungan, termasuk kapal-kapal dan guna pendirian industri-industri atau bangunan-bangunan lain yang akan ditentukan dan diselenggarakan oleh Pemerintah

Republik Indonesia. Pasal 2. Untuk menyelenggarakan yang ditentukan dalam pasal 1 Menteri Keuangan diberi kuasa untuk mengambil segala tindakan dalam hal menyiapkan dan mengadakan pinjamanpinjaman yang jumlah semuanya tidak boleh melebihi jumlah yang disebut dalam pasal 1, membuat perjanjian-perjanjian berhubungan dengan hal itu atas tanggungan Pemerintah Republik Indonesia dan memberikan kuasa kepada pejabat Pemerintah untuk membuat perjanjian-perjanjian ini; mengatur syarat-syarat mengenai bunga dan pelunasan dan mengambil segala tindakan yang perlu untuk pelaksanaan pinjaman itu. Pasal 3. Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Pebruari 1958 Pejabat Presiden Republik Indonesia, SARTONO Diundangkan pada tanggal 4 Maret 1958. Menteri Kehakiman, G.A. MAENGKOM Menteri Keuangan, SOETIKNO SLAMET. Menteri Luar Negeri, SOEBANDRIO. MEMORI PENJELASAN MENGENAI USUL UNDANG-UNDANG TENTANG PINJAMAN REPUBLIK INDONESIA DARI REPUBLIK-REPUBLIK SOVIET SOSIALIS. Pada tanggal 15 September 1956 telah ditanda-tangani Persetujuan Pokok tentang kerja-sama dalam lapangan ekonomi dan teknik antara Republik Indonesia dan Uni

Republik-republik Soviet Sosialis. Persetujuan tersebut selain memuat ketentuan tentang kerja-sama dalam pembangunan perusahaan-perusahaan industri dan perusahaan-perusahaan lainnya yang dibutuhkan untuk perkembangan ekonomi Indonesia, memuat pula kesediaan Uni Republik-republik Soviet Sosialis untuk memberikan kredit sampai jumlah seharga US.$ 100 juta kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada hakekatnya yang terpenting di dalam Persetujuan Pokok tersebut adalah kemungkinan mendapatkan kredit yang akan dipergunakan untuk pembelian barang-barang yang diperlukan bagi pembangunan ekonomi negara atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang lazim mengenai harga, mutu dan waktu penyerahan. Barang-barang yang dimaksudkan akan terdiri antara lain dari: alat-alat pembangkit tenaga listrik, pembuatan jalan, pertambangan. Maksud rancangan Undang-undang ini ialah untuk mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat atas kredit tersebut, sesuai dengan pasal 1 18 Undang-undang Dasar Sementara. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Oleh karena pasal-pasal dalam rancangan Undang-undang ini telah cukup jelas, maka tidak perlu diadakan penjelasan pasal demi pasal lagi. Termasuk Lembaran Negara No. 20 tahun 1958. Diketahui: Menteri Kehakiman, G. A. MAENGKOM. -------------------------------- CATATAN PERSETUJUAN POKOK TENTANG KERJA-SAMA DALAM LAPANGAN EKONOMI DAN TEKNIK ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN UNI REPUBLIK-REPUBLIK SOVIET SOSIALIS Dengan keinginan untuk memperkembangkan kerja-sama ekonomi dan teknik antara kedua negara berdasarkan hak sama rata dan saling menguntungkan, Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Uni Republik-republik Soviet Sosialis telah mencapai persetujuan sebagai berikut : Pasal 1. Pemerintah Uni Republik-republik Soviet Sosialis menyetujui untuk kerja-sama dengan Pemerintah Republik Indonesia dalam pembangunan perusahaan-perusahaan industri dan perusahaan-perusahaan lainnya yang dibutuhkan untuk perkembangan ekonomi Republik Indonesia. Banyak dan sifatnya perusahaan-perusahaan yang akan didirikan dengan bantuan

Uni Republik-republik Soviet Sosialis akan ditentukan selanjutnya atas dasar saling persetujuan antara kedua belah pihak berhubung dengan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan pemeriksaan (exploration) dan pekerjaan-pekerjaan penyelidikan (research) yang dimaksudkan dalam pasal ke-2. Pasal 2. Atas permintaan Pemerintah Republik Indonesia, organisasi-organisasi Uni Republikrepublik Soviet Sosialis dengan kerja-sama dengan organisasi-organiasi Indonesia mulai melakukan pekerjaan-pekerjaan pemeriksaan dan penyelidikan pada tahun 1957, untuk mempelajari dan menaksirkan kekayaan alam Republik Indonesia, antara lain sumber-sumber (receurce) batu bara, deposit bijih logam-logam non-ferreus, sumber-sumber tenaga hydrohstrik, bahan-balian mentah untuk perusahaan-perusahaan industri bahan bangunan. Daftar nama pekerjaan-pekerjaan, besarnya (volume) dan waktu penyelesaian pekerjaan-pekerjaan pemeriksaan dan penyelidikan itu serta juga sifat ikut-sertanya kedua belah pihak dalam pekerjaan-pekerjaan itu akan ditentukan dalam perjanjian-perjanjian tambahan yang akan diadakan sesuai dengan persetujuan pokok ini. Berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari pemeriksaan-pemeriksaan dan penyelidikanpenyelidikan tersebut di atas, maka organisasi-organisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis akan memberikan nasehat-nasehat (consultations) yang bersangkutan kepada pihak Indonesia. Pasal 3. Selain dari pada dilakukannya pekerjaan-pekerjaan pemeriksaan dan penyelidikan yang dimaksudkan dalam pasal ke-2, maka organisasi-organisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis bersedia melaksanakan pekerjaan-pekerjaan perencanaan yang berhubungan dengan pembangunan perusahaan-perusahaan industri yang harus didirikan dengan bantuan Uni Republik-republik Soviet Sosialis, menyerahkan perlengkapan-perlengkapan dan bahanbahan konstruksi yang tidak dapat diperoleh di Republik Indonesia untuk perusahaanperusahaan itu dan juga memberikan bantuan teknik dalam pembangunannya nasehatnasehat (consultationsdan pengawasan), montage, adjustment perlengkapan-perlengkapan dan juga memberikan bantuan teknik dalam menjalankan perusahaan-perusahaan itu. Untuk maksud ini organisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis mengirimkan ke Republik Indonesia para ahli dan pekerja-pekerja yang berpengalaman untuk jangka waktu dan dalam jumlah yang akan disetujui oleh kedua belah pihak. Organisasi-organisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis bersedia juga memberikan bantuan dalam pendidikan para ahli Indonesia untuk dapat bekerja dalam perusahaanperusahaan yang akan didirikan dengan bantuan Uni Republik-republik Soviet Sosialis. Pendirikan ini akan dilakukan baik di Indonesia maupun diperusahaan-perusahaan yang bersangkutan di Uni Republikrepubu Soviet Sosialis. Besarnya (volume) perlengkapan-perlengkapan dan bahan-bahan konstruksi yang akan diserahkan serta juga pemberian bantuan teknik berhubung dengan pembangunan perusahaan-perusahaan yang dimaksudkan dalam pasal ke-1, setiap kali akan disetujui oleh kedua belah pihak dan ditentukan dalam perjanjian-perjanjian tambahan yang akan diadakan sesuai dengan persetujuan pokok ini. Pasal 4.

Organisasi-organisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis akan menyerahkan kepada pihak Indonesia dokumentasi-dokummentasi teknik keterangan-keterangan (information) dan lisensi-lisensi yang diperlukan untuk menghasilkan produksi bersangkutan diperusahaanperusahaan yang didirikan sesuai dengan Persetujuan Pokok ini. Penyerahan dokumentasi tersebut di atas dan lisensi-lisensi yang,diperlukan untuk menghasilkan produksi akan dilakukan dengan.percuma, terkecuali ongkos-ongkos yang nyata dari organisasi-organisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis yang berhubungan dengan dibuatnya dokumentasi itu, ongkos-ongkos mana harus dibayar oleh pihak Indonesia. Dokumentasi-dokumentasi dan lisensi-lisensi yang diserahkan akan dipakai semata-mata untuk menghasilkan produksi yang tersebut di atas di Negara Republik Indonesia. Pasal 5. Pemerintah Uni Republik-republik Soviet Sosialis memberikan kepada Pemerintah Republik Indonesia kredit sampai sejumlah U.S. $ 100 juta (seratus juta dollar Amerika) dengan pembayaran bunga sebesar 2.5% setahun dan dengan hak mempergunakan kredit ini selama 8 tahun, untuk membiayai pekerjaan-pekerjaan perencanaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis dan untuk membiayai perlengkapan-perlengkapan serta bahan-bahan konstruksi yang diserahkan oleh Uni Republik-republik Soviet Sosialis kepada Republik Indonesia untuk perusahaan-perusahaan yang akan didirikan dengan bantuan Uni Republik-republik Soviet Sosialis sesuai dengan persetujuan pokok ini. Pasal 6. Pemerintah Republik Indonesia akan membayar kembali kredit yang diberikan kepadanya menurut pasal ke-5 dalam waktu 12 tahun yang menyusul tahun pemakaian bagian kredit yang bersangkutan, tiap tahun dengan jumlah uang yang sama besarnya (equal installments), mulai 3 tahun sesudah tanggal pemakaian bagian kredit yang bersangkutan. Bunga dari kredit itu akan dihitung sejak tanggal pemakaian bagian kredit yang bersangkutan dan akan dibayar dalam triwulan pertama dari tahun yang menyusul tahun untuk mana bunga itu dihitung. Pasal 7. Pembayaran kembali kredit dan pembayaran bunga yang berhubung dengan kredit itu akan dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan penyerahan barang-barang oleh Indonesia kepada Uni Republik-republik Soviet Sosialis atau dengan pound sterling yang transferable dan juga dengan valuta free-convertible yang akan disetujui oleh Bank Negara Uni Repuba-republik Soviet Sosialis (The State Bank of the Union of the Soviet Sosialis Republics) dan Bank Indonesia. Tiga bulan sebelum tahun yang akan datang dari pembayaran kembali kredit dan pembayaran bunga yang berhubungan dengan kredit itu, maka kedua belah pihak akan menyetujui daftar jenis barang-barang, pun banyaknya juga harganya, dan waktu penjerahannya untuk tiap tahun yang akan datang. Dalam pembayaran kembali kredit dan bunga yang berhubungan dengan kredit itu, dengan pound sterling transferable atau valuta free-convertible, maka penukaran pound

sterling atau valuta free-convertible dan U.S. dollar akan dilakukan menurut parity pada tanggal pembayaran. Pasal 8. Untuk mengawasi pemakaian dan pembayaran kembali kredit dan untuk pembayaran bunga yang berhubungan dengan kredit itu, maka Bank Negara Uni Republik-republik Soviet Sosialis dan Bank Indonesia akan membuka rekening kredit khusus dan penetapan bersama prosedure teknis untuk mengunakan rekening-rekening yang berhubungan dengan pembayaran kembali kredit. Pasal 9. Pemerintah Uni Republik-republik Soviet Sosialis dan Pemerintah Republik Indonesia menyetujui untuk kerja-sama juga dalam lapangan pemakaian tenaga atom untuk maksud-maksud damai, antara lain, dalam lapangan pemakaian izotop radioaktip dalam ilmu kedokteran, ilmu pengetahuan umum dan teknik serta juga dalam mendidik para ahli bangsa Indonesia tentang pemakaian tenaga atom. Untuk tujuan ini organisasi-organisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis akan menerima para ahli bangsa Indonesia buat menambah keahliannya dalam lapangan ini dalam jumlah dan untuk jangka waktu yang akan disetujui oleh kedua belah pihak Pasal 10. Ongkos-ongkos pihak Uni Republik-republik Soviet Sosialis yang berhubungan dengan pengiriman para ahli dan pekerja yang berpengalaman dari Uni Republik-republik Soviet Sosialis ke Republik Indonesia dan ongkos-ongkos yang berhubungan dengan penerimaan bangsa Indonesia di Uni Republik-republik Soviet Sosialis untuk mendapat pendidikan praktek (practical training) diperusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik, serta juga untuk menambah keahlian sebagai yang dimaksudkan dalam pasal ke-9 akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam mata uang rupiah Indonesia dengan pemasukan jumlah uang yang bersangkutan ke-rekening khusus yang akan dibuka oleh Bank Negara Uni Republik-republik Soviet Sosialis di Bank Indonesia atas nama organisasi-organisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis yang memberikan jasa-jasa (service-service) itu. Jumlah uang dari rekening itu dapat dipergunakan untuk ongkos-ongkos biasa dari organisasiorganisasi Uni Republik-republik Soviet Sosialis di Republik Indonesia dan juga untuk pembayaran-pembayaran lain yang akan disetujui oleh Bank Negara Uni Republik-republik Soviet Sosialis dan Bank Indonesia. Pasal 11. Penyelesaian pekerjaan-pekerjaan pemeriksaan, penyelidikan dan perencanaan yang dimaksudkan oleh persetujuan pokok ini, penyerahan perlengkapan-perlengkapan dan bahan-bahan konstruksi, pengiriman para, ahli Uni Republik-republik Soviet Sosialis ke Republik Indonesia dan penerimaan bangsa Indonesia di Uni Republik-republik Soviet Sosialis, akan dilakukan oleh orgamsasi-organisasi Indonesia, yang diberi kuasa oleh Pemerintah Indonesia untuk keperluan itu.

Dalam kontrak-kontrak itu akan ditetapkan secara detail, besarnya (volume), hargaharga, waktu dan syarat-syarat lain dari penyerahan perlengkapan dan bahan-bahan konstruksi, pemberian jasa-jasa (service-service) yang dimaksudkan oleh persetujuan pokok ini. Kontrak-kontrak untuk penyerahan perlengkapan-perlengkapan dan bahan-bahan konstruksi harus ditutup dalam waktu 5 tahun, terhitung mulai tanggal persetujuan pokok ini. Persetujuan pokok ini akan disahkan dan mulai berlaku pada tanggal pertukaran piagam pengesahan yang akan diadakan di Moscow. Dibuat dan ditanda-tangani di Jakarta pada tanggal 15 September 1956 dalam rangkap dua yang asli, masing-masing tertulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Rusia, yang kedua-duanya sama nilainya. Wakil Yang Berkuasa Penuh Wakil Yang Berkuasa Penuh dari Pemerintah Republik dari Pemerintah Uni Republik-Indonesia, republik Soviet Sosialis, Dr. SOEBANDRIO J.F. SEMICHASNOV. *) Disetujui D.P.R. dalam rapat pleno terbuka ke-17 tanggal 5 Pebruari 1958, pada hari Rabu, P. 228/1958. Kutipan: LEMBARAN NEGARA DAN TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA TAHUN 1958 YANG TELAH DICETAK ULANG