MENTERI DAlAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAl REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN BERSAM A

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

2011, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Ne

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18.a TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

WALIKOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah Yang Belum Menerapkan PPK-BLUD

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

2 b. bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 14 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN 2017 PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI A

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8.C TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 1 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN I.A : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR: 03 TAHUN 2016 TENTANG

Penghapusan Hutang PDAM Kabupaten Polewali Mandar Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169/PMK.07/2008 TENTANG TATA CARA PENYALURAN HIBAH KEPADA PEMERINTAH DAERAH MENTERI KEUANGAN,


BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI APBD PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DALAM KOORDINASI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2014

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL WALIKOTA KEDIRI,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

- 2 - MEMUTUSKAN: Pasal I

PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PPKD SERTA PENYAMPAIANNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI MUSI BANYUASIN

Jakarta, 5 Mei Kepada

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. Jalan Wastukancana No. 2 Telp Bandung

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN KEUANGAN UNTUK PASAR BUNGO TAHUN ANGGARAN 2014

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

EUPAT1 ECTE NDAC PERATURAN BUPATI ROTE NDAO NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: /78/KEP/ /2015 TENTANG

- 1 - BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2014

Jakarta, 5 Mei Kepada

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

DISAMPAIKAN OLEH : DRS. SYARIFUDDIN,MM DIREKTUR PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

Transkripsi:

, -.:-.., ~'C. ~ MENTERI DAlAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAl REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Desember 2010 Nomor Nomor Sifat lampiran Hal : 900/5106/SJ : 02/XII/SEB/2010 : Segera Pedoman Pengelolaan Dana BOS dalarn APBD TA2011. Yth. Kepada 1. Gubernur dan Ketua DPRD Provinsi 2. BupatiNValikota dan Ketua DPRD Kabupaten/Kota di - Seluruh Indonesia SURAT EDARAN BERSAM A Dalam rangka pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut: A. Dasar Hukum: 1. Undang-Undang NO~!I0?Q19!EKPtaOp AnpRjiJran Pendapatan dan Belanja Neqara.Tahun Anggaran 2011; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar; -. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan; 6. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Baraog/Jasa Pemerintan:. 7. Peraturan Menteri Dalam Neqeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengefolaan Keuangan Daerah yang telah diubahdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri 1

,. Dalam Negeri Nemer 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuahgan Daerah: 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2011; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.07/2010 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Sementara Bantuan Operasional Sekolah Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2011; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS Tahun.Anqqaran 2011. B. Penqelolaan Dana BOS dalam APBO Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2011, sebagai berikut: 1. Umum: a. Dana BOS adalah dana bantuan yang diperuntlikkan bagi penyelenggaraan satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar sembilan tahun dan penggunaannya sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 20,10 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS Tahun Anggaran 2011 ; b. Kebijakan Dana BOS ditujukan terutama untuk penyelenggaraan wajib belajar tanpa memungut biaya dan stimulus bagi Kabupaten/Kota dalam penyelengaraan fungsi pendidikan khususnya wajib be/ajar 9 tahun di daerah; c. Bagi Daerah yang telah menganggarkan dana BOS yang bersumber dari APBD, agar tetap mengalokasikan anggaran tersebut dalarn APBD Tahun Anggaran 2011 yang penggunaannya bersinergi dengan Dana BOS; d. Dana BOS untuk Tahun Anggaran 2011 dilaksanakan dalam mekanisme APBD. Untuk sekolah swasta dananya disalurkan melalui Pejabat Penqelola Keuar Jan Daerah (PPKD) selaku Bendahara Umum.Daerah (BUD), sedangkan untuk sekolah milik pemerintah daerah (negeri) melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPO) Pendidikan; 2

. '., e. Pelaksanaan Dana 80S Tahun Anggaran 2011 merupakan pengalihan dari anggaran Kementerian Pendidikan Nasional menjadi dana transfer ke daerah, sehingga memerlukan persiapan yang memadai baik oleh Pemerintah maupun Pemerintah Daerah. Pemerintah terkait dengan penyiapan perangkat peraturan perundangundangan sedangkan Pemerintah Daerah terkait dengan pengelolaan dana 80S dalam AP8D dan kesiapan SKPD Pendidikan dan Sekolah dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Hal ini mengingat penyelenggaraan pendidikan dasar, yang merupakan program/kegiatan pelayanan dasar masyarakat, harus tetap dilaksanakan tepat waktu dan apabila ditunda akan- menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat. 8erdasarkan hal tersebut, maka pengeluaran Dana 80S dapat dikategorikan sebagai keperluan rnendesak, sebaqairnana diatur dalam Pasal 81 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 162 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; f. Dana 80S yang berasal dari Pemerintah/APBN disalurkan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten/Kota dalam bentuk Dana Transfer setiap triwulan (tiga bulan) berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.07/2010 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Sementara Bantuan Operasional Sekolah Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2011; g. Alokasi Dana BOS untuk setiap kabupaten/kota ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan penggunaannya berpedoman pad a Petunjuk Teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Rincian alokasi sekolah negeri tercantum pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 201D tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS Tahun Anggaran 2011; h. Alokasi dana 80S untuk sekolah swasta ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Rincian alokasi per sekolah ditetapkan oleh PPKD berdasarkan usulan SKPD Pendidikan; ':

,. Sementara Bantuan Operasional Sekolah Bagi Pemerintah Oaerah Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2011 ; j. Bagi daerah yang telah menetapkan Peraturan Oaerah tentang APBO Tahun Anggaran 2011 dan belum menganggarkan Dana BOS yang bersumber dari transfer Pemerintah, maka daerah dapat melaksanakan keqiatan BOS mendahului penetapan Peraturan Oaerah tentang perubahan APBO Tahun Anggaran 2011 sebagaimana diatur dalam ketentuan Angka Romawi IV. Hal-hal Khusus, butir 6 Peraturan Menteri Oalam Negeri Nomor 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan APBO Tahun Anggaran 2011, sebagai berikut: 1) Menyusun RKA-PPKO untuk belanja hibah bagi anggaran yang akan disalurkan ke sekolah swasta. 2) Menyusun RKA-SKPD Pendidikan dalam 3 (tiga) jenis belanja untuk anggaran yang akan disalurkan ke sekolah negeri. 3) Menetapkan Peraturan Kepala Oaerah tentang Perubahan Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2011 dan memberitahukan kepada Pimpinar. OPRO. 4) Menyusun dan mengesahkan OPA-SKPO/OPA-PPKD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan. 5) Ditampung dalam Peraturan Oaerah tentang Perubahan APBO, atau disampaikan dalarn Laporan Realisasi Anggaran, apabila daerah telah menetapkan Perubahan APBO atau tidak melakukan Perubahan APBO. k. Dana BOS Tahun Anggaran 2011 ditransfer kepada Pemerintah Oaerah sebagai penerimaan daerah yang dianggarkan pada Kelompok Lain-lain Pendapatan Oaerah Yang Sah, Jenis Pendapatan Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, Obyek Pendapatan Dana Penyesuaian serta Rincian Obyek Dana BOS; I. Pemerintah Kabupaten/Kota agar menqalokasikan angqaran untuk mendukung keqiatan Dana BOS pada SKPD Pendidikan dengan kegiatan sebagaimana diatur dafam petunjuk teknis Menteri Pendidikan NasionaJ. 4

< 2. Pengelolaan Dana BOS untuk Sekolah Swasta: a. BUD mengalokasikan Dana, 80S untuk sekolah swasta berdasarkan data jumlah siswa per sekolah dari SKPD Pendidikan; b. Bagi sekolah swasta dianggarkan dalam Belanja Daerah, Kelompok Belanja Tidak Langsung, Jenis Belanja Hibah, Obyek Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta serta Rincian Obyek Dana BOS kepada sekolah swasta yang dituangkan dalam Dokumen Rencana Kerja Anggaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) 2.1 ; C. Dana BOS yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada sekolah swasta dalam bentuk Hibah dituangkan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) sesuai dengan tata cara pemberian dan pertanggungjawaban subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan yang ditetapkan dalam peraturan kepala daerah; d. Kepala sekolah swasta melaporkan kekurangan atau kelebihan alokasi dana per sekolah berdasarkan jumlah murid di masing-masing sekolah kepada SKPD Pendidikan yang selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Pendidikan Nasional untuk dilakukan penyesuaian alokasi per sekolah. 3. Pengelolaan Dana BOS untuk Sekolah Negeri: a. Periggunaan Dana BOS bagi Sekolah milik pemerintah daerah (sekolah negeri) dianggarkan melalui Belanja Langsung dalam bentuk program/kegiatan pada SKPD Pendidikan yang dituangkan dalam Dokumen Rencana Kegiatan Anggaran (RKA-SKPO) 2.2.1. Untuk penyusunan RKA-SKPD, penganggaran belanja tersebut diuraikan dalam jenis belanja peqawai, belanja barang dan jasa,.dan belanja modal sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS Tahun Anggaran 2011. Alokasi per jenis belanja dimaksudkan sebagai alokasi sernentaradalarn kaitannya penyusunan Dokumen Rencana Kegiatan Anggaran (RKA), oukan : sebagai persentase pelaksanaan,di tingkat sekolah. Pelaksanaan di tingkat sekolah dilakukan sesuai kondisi ---a-a-n kebutuhan masing-masing sekolah S lagai satuan 5, "

". pendidikan dasar. Penyesuaian realisasi pelaksanaan di tingkat sekolah atas penggunaan anggaran untuk setiap jenis belanja yang dialokasikan sementara pad a dokumen RKA-SKPD/DPA-SKPD dilakukan melalui mekanisme perubahan AP8D; b. Untuk memperlancar perencanaan, distribusi, pelaksanaan, pencatatan, dan pertanqqunqjawaban pengelolaan dana 80S, Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas Pendidikan menunjuk pejabat yang menangani programl kegiatan Dana 80S di Dinas Pendidikan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan menunjuk salah satu pegawai di Dinas Pendidikan sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu; c. Untuk memperlancar pelaksanaan dan penatausahaan Dana 80S di sekolah, Kepala Sekolah sebagai Pembantu 8endahara Penqeluaran Pembantu (P8PP) membelanjakan anggaran yang tersedia disekolahnya guna mendukung terwujudnya manajemen berbasis sekolah; d. Dana 80S setiap triwulan disalurkan ke sekolah berdasarkan tahapan sebagai berikut:. 1) 8endahara Pengeluaran Pembantu mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada KPA setiap triwulan sesuai alokasi anggaran per sekolah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nornor 37 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS Tahun Anggaran 2011. 2) KPA menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan kepada 8UD untuk diterbitkan SP2D. \" 3) 8endahara,Pengeluaran Pembantu di Oinas Pendidikan mentransfer Dana 80S yang diterima dari 8UD langsung ke: PBPP untuk pembayaran kegiatan 80S di rnasinq-rnastnq sekolah. 4) Proses penyelesaian penyaluran Dana BOS sebagaimana dimaksud pada angka 1" 2), dan 3) paling lama 7 (tujuh) hari kerja. 5) PBPP meiaporkan realisasi penggunaan dana yang diterimanya per triwulan dengan melampirkan rekap B

SPJ dan dokumen bukti pertanggungjawaban yang sah kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu di Dinas Pendidikan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum berakhirnya setiap triwulan. Laporan realisasi penggunaan dana dilengkapi dengan penjelasan tentang kelebihan atau kekurangan alokasi dana BOS berdasarkan jumlah murid di sekolah dengan melampirkan data jumlah murid. 6) Realisasi penggunaan dana BOS sesuai dengan jumlah dan bukti-bukti yang sah dicatat dalam Buku Kas Umum oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu di KPA-SKPO Pendidikan berikut pengelompokan realisasi anggaran perjenis belanja..', 7) Pencairan triwulan kedua dan seterusnya diajukan oleh bendahara ~ pengeluaran pembantu sesuai angka 1) sampai dengan angka 4) di atas dengan memperhatikan perubahan alokasi per sekolah yang ditetapkan dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS Tahun Anggaran 2011, 8) SKPO Pendidikan melaporkan kekurangan atau kelebihan dana BOS per sekolah berdasarkan jumlah murid di rnasinq-rnasinq sekolah pada angka 5) di atas kepada Kementerian Pendidikan Nasional untuk dilakukan penyesuaian alokasi per sekolah. e. Belanja untuk pengadaan barang dan jasa termasuk belanja modal seperti: buku teks, rneubelair, komputer, alat pendukung laboratorium, jadwal pengadaannya mengikuti petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan Nasional. PBPP dapat mengadakan barang-barang tersebut sepanjang penqadaannya tidak mernerlukan keterlibatan pejabat pengadaan atau panitia pengadaan, dengan ketentuan nilai belanjanya tidak melebihi Rp10.000.000,OO (sepuluh juta rupiah) yang disertai tanda bukti berupa kuitansi sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Penqadaan Barang/Jasa Pemerintah; f. Sekolah melaporkan barang/aset yang telah dibeli yang bersumber dari dana 80S kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk dicatat dalam laporan keuanganskpo Pendidikan. SKPD Pendidikan mencatat seluruh barang yang rnenjadi aset masing-masing sekolah ke dalam Daftar Barang Mitik Daerah. 7 It

~ Para Bupati dan Walikota seqera melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan Dana BOS Tahun Anggaran 2011 sebelum disalurkannya Dana BOS tahap pertama dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah, sehingga masing-masing sekolah dapat menerima dana BOS tepat waktu. -, Apabila dikemudian hari terdapat kesalahan atau kekurangan maka Surat Edaran Bersama ini akan dilakukan penyernpurnaan sebagaimana mestinya. Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. Tembusan: 1. Presiden Republik Indonesia; 2. Wakil Presiden Republik Indonesia; 3. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; 4. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia; 5. Menteri Keuangan Republik Indonesia; 6. Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Republik Indonesia; 7. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indon.sia. 8