OUTLINE PROPOSAL METODE PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest and Posttest Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Nana (2009: 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

1. BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Pra eksperimen, dengan desain penelitian one group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan menurut Arikunto (2002), yaitu Weak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI Hal. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah quasi experiment. Dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diteliti untuk menarik kesimpulan. Model yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Percontohan UPI Jln. Senjayaguru No. 1 Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk penelitian kuasi eksperimen terdapat variable terikat dan variable bebas

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

Transkripsi:

OUTLINE PROPOSAL METODE PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA. Review Oleh : Arif Hidayat JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

JUDUL : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA KELAS 1 Oka Mariska R. (050584)

Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Berbagai upaya peningkatan hasil belajar : - sarana dan prasarana, - kompetensi guru, - sertifikasi guru, dan - kurikulum. Kebijakan tersebut belum menunjukkan perubahan yang berarti : Hasil belajar fisika siswa SMA masih rendah Hasil pra-ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan di hampir semua SMA se-kota Bandung kurang memuaskan, kebanyakan siswa jatuh pada mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia (Tribun jabar.co.id edisi 27 April 2008 ).

Faktor Penyebab Faktor penyebab rendahnya hasil belajar fisika kurangnya keterlibatan siswa, komunikasi dan kerjasama dalam proses belajar mengajar siswa jarang dilibatkan dengan tugas-tugas membaca buku teks pada suatu topik materi yang menyebabkan kurangnya pengetahuan pada siswa. Strategi Pembelajaran Dibutuhkan kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, baik dari segi fisik maupun mental, dan juga pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas serta minat baca siswa Salah satu alternatif pembelajaran : Model pembelajaran Reciprocal Teaching

Rumusan Masalah Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah diterapkan model pembelajaran reciprocal teaching? Batasan Masalah - Ranah Kognitif - Ranah Afektif - Ranah Psikomotorik TAKSONOMI BLOOM Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah diterapkan model pembelajaran reciprocal teaching. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan penulis.

Definisi Istilah - Model pembelajaran - Reciprocal teaching - Peningkatan hasil belajar Hipotesis Penelitian Penerapan model pembelajaran reciprocal teaching merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa SMA kelas 1. Variabel Penelitian - Variabel bebas (x) : pembelajaran reciprocal teaching. - Variabel terikat (y) : hasil belajar fisika siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pendekatan Konstruktivisme Pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh guru dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk melakukan proses pembelajaran IPA secara mandiri. Pada pendekatan ini siswa ditekankan untuk membaca, menggali dan mengkontruksi pembelajaran fisika sehingga tidak menerima dari guru saja, melainkan harus mencari sendiri pengetahuan yang diinginkannya. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pengertian model pembelajaran reciprocal teaching Ciri khas model pembelajaran reciprocal teaching Fase-fase dalam model pembelajaran reciprocal teaching Langkah-langkah yang digunakan dalam menerapkan model pembelajaran reciprocal teaching.

Disediakan teks bacaan materi yang dapat selesai dengan satu kali pertemuan. Dijelaskan bahwa pada segmen pertama guru bersangkutan sebagai model. Siswa diminta untuk membaca dalam hati seluruh teks bacaan. Jika siswa telah selesai melakukan kegiatan membaca maka siswa dibuatkan model sebagai berikut : - Pertanyaan-pertanyaan yang saya pikir akan diminta oleh guru, adalah. -Untuk menjawab pertanyaan itu maka saya harus merangkum informasiinformasi penting dalam paragraph, yaitu. - Ketika saya membaca pada paragraph ini maka saya akan menuliskan halhal yang kurang atau tidak jelas, yaitu. Siswa dilatih berperan sebagai seorang guru melalui kegiatan-kegiatan menjelaskan hasil kerja kelompoknya didepan kelas, tanya jawab dan diskusi, siswa lain diminta untuk berpartisipasi dalam dialog. Pada pertemuan berikutnya dicoba lebih banyak dialog, sehingga pada saat siswa berperan sebagai guru, siswa sudah mulai berinisiatif pada kegiatan mereka sendiri.

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Desain Penelitian Metode Penelitian : metode penelitian kuasi eksperimen Desain Penelitian : one group pretest-posttest design Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pre-test Treatment Post-test O 1 X O 2 Instrumen Penelitian Tes tertulis : untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Observasi : untuk mengetahui hasil belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotorik

Tes tertulis Contoh Soal : Seekor kecoa yang tingginya 2 cm berada di depan cermin cekung sejauh 20 cm. kemudian kecoa berjalan, sehingga kecoa berada di depan cermin sajauh 10 cm. jika cermin cekung memiliki jari-jari kelengkungan 30 cm, tentukanlah letak bayangan kecoa tersebut! Rubrik Penilaian : Bobot Penilaian 0-5, dengan ketentuan penilaian : Nilai Keterangan 0 Jika tidak diisi dan salah sama sekali 1 Jika hanya menulis perumusan dengan benar 3 Jika perumusan benar, proses perhitungan benar, namun hasil akhir salah 5 Jika perumusan, proses perhitungan, dan hasil akhir, ketiga-tiganya benar

Observasi FORMAT OBSERVASI ASPEK AFEKTIF SISWA Kel Perilaku Skor Kategori Kerjasama dalam diskusi Berinisiatif Penuh Perhatian Disiplin Tanggung jawab Kriteria Penilaian : 4 : Semua anggota kelompok yang terlibat aktif 3 : Tiga anggota kelompok yang terlibat aktif 2 : Dua anggota kelompok yang terlibat aktif 1 : Satu anggota kelompok yang terlibat aktif Kategori penilaian : 1-5 : Kurang 6-10 : Cukup 11-15 : Baik 16-20 : Baik Sekali

FORMAT OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA Kel Aspek yang dinilai Skor Kategori Membaca Teks Bacaan Membuat Pertanyaan Memprediksi Merangkum Menjelaskan Kriteria Penilaian : 4 : Dilakukan dengan baik, sistematis dan cepat 3 : Dilakukan dengan baik, sistematis dan lambat 2 : Dilakukan dengan baik, tidak sistematis dan cepat 1 : Dilakukan dengan tidak baik Kategori penilaian : 1-5 : Kurang 6-10 : Cukup 11-15 : Baik 16-20 : Baik Sekali

PROSEDUR PENELITIAN Tahap Persiapan Studi Pustaka Studi Pendahuluan Studi Kurikulum Pembuatan instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran Tahap Pelaksanaan Penelitian Pre-Test Kegiatan Belajar Mengajar dengan Model Pembelajaran Reciprokal Teaching Post-Test Observasi Pengolahan Data Kesimpulan

Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMA kelas 1. Teknik Pengolahan dan Analisis Instrumen Penelitian Daya pembeda (DP) Keterangan : DP= Indeks pembeda satu butir soal tertentu S A = Jumlah skor kelompok atas pada soal yang diolah S B = Jumlah skor kelompok bawah pada soal yang diolah I A = Jumlah skor ideal pada butir soal yang diolah

Tingkat Kesukaran Keterangan: TK = Tingkat kesukaran satu butir soal tertentu S A = Jumlah skor kelompok atas pada soal yang diolah S B = Jumlah skor kelompok bawah pada soal yang diolah I A = Jumlah skor ideal pada butir soal yang diolah. Validitas Butir Soal Keterangan : r xv = koefisien korelasi antara variable X dan Y N = Jumlah siswa uji coba X = Skor tiap butir soal untuk setiap siswa uji coba Y = Skor total tiap siswa uji coba

Reliabilitas Keterangan : r 11 = realibilitas tes yang dicari = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total

Teknik Pengolahan Data Untuk aspek kognitif diukur dengan menggunakan gain skor normalized. Tabel Klasifikasi Indeks Gain Indeks Gain g > 0,7 Kategori Tinggi 0,3 < g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah (Meltzer, dalam Suparman, 2007:40)

Sedangkan untuk aspek afektif dan psikomotorik diukur dengan menggunakan Indeks Prestasi Kelompok (IPK). Keterangan : M = Rata-rata skor afektif/psikomotorik pada satu aspek saja SMI = Skor maks. Ideal Tabel Klasifikasi Indeks Prestasi Kelompok (IPK) Interval Kategori 0,00-30,00 Sangat rendah 31,00-54,00 Rendah 55,00-74,00 Sedang 75,00-89,00 Tinggi 90,00-100,00 Sangat tinggi (Purwati,2005:19)

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka. Rosida, Hadiana. (2007). Pengembangan Model Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Evektivitas Pembelajaran Fisika Di SMA. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Bandung : tidak diterbitkan. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Wawa, U. (2004). Pengaruh penerapan Model Reciprocal Teaching Melalui Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Bandung : tidak diterbitkan. Zaelan, Ain. (2005). Pengembangan Model Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Fisika Di SMA. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPCiptaI. Bandung : tidak diterbitkan. Oka Mariska R. (050584)

TERIMA KASIH Oka Mariska R. (050584)