PROFIL PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL

Bella Agustin Hariyanto Bambang Soerjono. Program Sarjana, STKIP PGRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo. Abstak

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENDESAIN DAN MENYELESAIKAN PERMASALAHAN MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING

PROFIL PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT BERDASARKAN TAHAPAN POLYA

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH

Surabaya, Pembimbing, Prof. Dr. Siti M. Amin, M.Pd NIP LEMBAR PERSETUJUAN

PEMAHAMAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI BILANGAN BULAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

PROFIL KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED MATERI PECAHAN BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

IDENTIFIKASI KREATIVITAS SISWA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN PADA MATERI BILANGAN

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

PEMAHAMAN RELASIONAL MAHASISWA STKIP PGRI SIDOARJO DALAM GEOMETRI LUKIS

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH OPEN-ENDED PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT BAGI SISWA SMP

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KELILING DAN LUAS SEGITIGA. Diajukan Oleh: MEI LIA SAFITRI A

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Kiki Dewi Rahmawati et al., Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa... Kata kunci: kemampuan metakognisi, metakognisi, penyelesaian masalah, polya.

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :

KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA (THE THINKING ABILITY OF STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS STORY PROBLEMS)

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

Jurnal Pendidikan Berkarakter ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 April 2018, Hal

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

Key words: models of cooperative learning, the ability to solve math problems, operating the algebra

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA SMP DALAM PENYELESAIAN SOAL MATEMATIKA. Kevin Bastian 1

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH APLIKASI DERET TAK HINGGA

Kata Kunci: pemecahan masalah, masalah nonrutin, kesalahan siswa.

Suci Rahmayani*), Sefna Rismen**), Tika Septia**)

PROFIL MOTIVASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING MELALUI LEMBAR KEGIATAN KELOMPOK

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

KEMAMPUAN SISWA TENTANG INTEGRASI MATEMATIKA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAK SIDOARJO

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 6 Tahun 2017 ISSN :

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

PENERAPAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN MENGGUNAKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STRATEGI TEAM QUIZ PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN RELASIONAL DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TESIS

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI RASA INGIN TAHU SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMK NEGERI 1 PURWOKERTO

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT)

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM SOLVING

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PADA MATERI LINGKARAN

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN ( ABILITY OF PROBLEM SOLVING FROM DIFERENCES OF SEX )

Linda K. et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah...

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA KONTEN UNCERTAINTY AND DATA

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh ERVIN HIDAYAT

PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS IX MTsN PAYAKUMBUH

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN MODEL WALLAS

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

IDENTIFIKASI AKTIVITAS KARAKTERISTIK METAKOGNITIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI KESETIMBANGAAN KIMIA

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta 2)3)

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOAL CERITA BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 2 PALU

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

PENERAPAN TAHAPAN NEWMAN

PENERAPAN STRATEGI GENERATIVE LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 01, Pebruari 2016, ISSN:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

Christina Khaidir1, Rahmi1

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

Norma I. M. J. et al., Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa...

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

DIAN NOVITASARI A

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia sehari-hari. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

Key words: Practice-Rehearsal Pairs, comprehension of mathematical concept

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe Hots Berdasar Teori Newman

Learning Trajectory Siswa dalam Memecahkan Masalah Kelipatan Persekutuan Terkecil Ditinjau dari Kemampuan Matematika

Universitas Muhammadiyah Surakarta 1) 2) Kata Kunci: memantau dan mengevaluasi; merencana; metakognitif

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE PADA MATERI ALJABAR DI KELAS VIII SMP NEGERI 22 SURABAYA

PROSES BERPIKIR SISWA BERDASARKAN KERANGKA KERJA MASON

DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 5 Padang.

Transkripsi:

Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 ROFIL EMAHAMAN RELASIONAL SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMUAN MATEMATIKA (ROFILE OF RELATIONAL UNDERSTANDING IN MATHEMATICAL ROBLEM SOLVING IN TERMS OF MATHEMATICAL ABILITIES) Umria Rahma (rheeasatria@yahoo.com) Lailatul Mubarokah Aunillah rogram Studi endidikan Matematika, STKI GRI Sidoarjo Jalan Kemiri Sidoarjo Abstrak enelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan Untuk mendeskripsikan pemahaman relasional siswa berkemampuan matematika tingkat tinggi, sedang dan rendah dalam memecahkan masalah matematika. emahaman relasional merupakan kemampuan siswa dalam memahami setiap langkah-langkah yang dilakukan dalam memecahkan masalah serta mengetahui alasan setiap langkah tersebut dilakukan. enelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2014-2015 di kelas IX-G SMN 2 Buduran, Sidoarjo. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemahaman relasional siswa berkemampuan matematika tingkat tinggi, sedang dan rendah dalam memecahkan masalah matematika masih kurang. Hal ini terlihat ketika siswa dapat memahami masalah, merencanakan cara penyelesaian, melaksanakan cara penyelesaian dan mengecek hasil penyelesaian, akan tetapi siswa belum dapat menyatakan alasan setiap langkah yang dilakukan. Kata kunci : pemahaman relasional, memecahkan masalah matematika, kemampuan matematika Abstract This research is a descriptive qualitative study which aimed to describe the relational understanding of mathematical ability for students in high level, low and medium. Relational understanding is the student s ability to understand every steps which is taken to solve the problem and to know the why each step is used. The research was held in the academic year 2014-2015, IX-G class in SMN 2 Buduran, Sidoarjo. This study showed that relational understanding of mathematical ability for student s in high level, low and medium in solving mathematical problems were still lacking. This was evident when students were able to understanding the problem, planning how to solve the problems, solving the problems, and check the results of the problems. However students still weren t able to state the reason every step that is used. Keywords : relational understanding, solve math problems, math skill 133

134 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 endahuluan Ketika memecahkan masalah matematika, siswa berlatih mengintegrasikan konsep, teorema dan ketrampilan yang telah dipelajari. Setiap langkah yang dilakukan siswa seharusnya didasari alasan atau dasar yang kuat sehingga siswa dapat menggunakan konsep yang telah dipelajari untuk memecahkan masalah lain dalam berbagai kondisi. Untuk itu, siswa harus memiliki pemahaman relasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman relasional siswa berkemampuan matematika tingkat tinggi, sedang dan rendah dalam memecahkan masalah matematika. emahaman merupakan kemampuan siswa dalam menyerap arti dari suatu materi yang dipelajari, sehingga pemahaman tidak hanya sekedar menghafal atau mengingat suatu materi, melainkan melibatkan usaha untuk mengerti makna dari materi tersebut (Vestari, 2009: 15). pemahaman relasional merupakan kemampuan seseorang dalam memahami suatu hal secara keseluruhan yaitu memahami setiap langkah dalam memecahkan masalah matematika beserta alasan prosedur tersebut dilakukan sehingga siswa dapat mengetahui keterkaitan antara konsep-konsep relevan yang terlibat dalam proses pemecahan masalah (Skemp, 1989: 2). Menurut Suherman dkk (2006: 86) suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya. Menurut Solso dkk (2008: 434) pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Zhong dkk (dalam Sriraman, 2011: 27) menyatakan bahwa kemampuan matematikalah yang mendasari pemikiran yang baru dan kreasi dalam matematika. Menurut Somakim (2010:

135 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 75) kriteria pengelompokan kemampuan awal matematika siswa berdasarkan nilai ratarata (x ) dan simpangan baku (SD) sebagai berikut. 1. Jika nilai kemampuan awal matematika x + SD maka termasuk siswa kelompok tingkat tinggi. 2. Jika x - SD < nilai kemampuan awal matematika < x + SD maka termasuk siswa kelompok tingkat sedang 3. Jika nilai kemampuan awal matematika x - SD maka termasuk siswa kelompok tigkat rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. enelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai dengan September di kelas IX-G SMN 2 Buduran, Sidoarjo. enentuan subjek dilakukan dengan cara memilih satu siswa dari masingmasing tingkat kemampuan matematika siswa melalui tes kemampuan awal matematika siswa. Hasil dan embahasan Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-G SM Negeri 2 Buduran Sidoarjo. Jumlah subjek dalam penelitian ini masing-masing satu orang dari siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi, rendah dan sedang. Untuk memilih subjek penelitian, peneliti menganalisis nilai tes kemampuan matematika siswa. Simpangan baku dan rata-rata untuk nilai kemampuan matematika siswa yang diperoleh peneliti masing-masing adalah 6,7 dan 82,7. Berdasarkan analisis nilai kemampuan matematika siswa, terdapat 6 siswa yang memiliki kemampuan matematika

136 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 tingkat tinggi, 25 siswa memiliki kemampuan matematika tingkat sedang dan 6 siswa memiliki kemampuan matematika tingkat rendah. Kemudian peneliti meminta pertimbangan dari guru matematika kelas IX G untuk memilih subjek penelitian. Subjek yang dipilih adalah siswa yang memiliki kemampuan matematika tingkat tinggi yaitu siswa dengan nilai 90, siswa yang memiliki kemampuan matematika tingkat sedang yaitu siswa dengan nilai 85 dan siswa yang memiliki kemampuan matematika tingkat rendah yaitu siswa dengan nilai 75. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pemecahan masalah dan pedoman wawancara. Berikut adalah soal pemecahan masalah I dan II, jawaban soal pemecahan masalah I dan II serta hasil wawancara soal pemecahan masalah I dan II oleh siswa berkemampuan matematika tingkat tinggi, sedang dan rendah. Soal emecahan Masalah I ak Amir akan memasang ubin pada lantai kamarnya. anjang kamar ak Amir 4 m, sedangkan lebarnya 3,5 m. Di toko, pak Amir tertarik pada dua jenis ubin. Ubin jenis A berukuran (30 30) cm 2 dengan harga Rp 3.000,00/buah, sedangkan ubin jenis B berukuran (40 40) cm 2 dengan harga Rp 4.000,00/buah. ak Amir ingin ubinnya dipasang secara rapi dengan biaya yang minimum. Tentukan jenis ubin apa yang harus dibeli ak Amir! Soal emecahan Masalah II ak Bambang akan memasang ubin pada satu sisi dinding yang membatasi ruang tamu dan ruang tengah. Tinggi dinding sekat 3 m, sedangkan lebarnya 2,5 m. Di toko tempat pak Bambang akan membeli ubin hanya terdapat 2 jenis ubin. Ubin jenis A berukuran (30 x 30) cm dengan harga Rp 3.000,00/buah, sedangkan ubin jenis B berukuran (40 x 40) cm dengan harga Rp 4.000,00/buah. Tentukan jenis ubin yang harus dibeli sehinga pak Bambang dapat menekan biaya pemasangan dengan hasil yang rapi!

137 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Gambar 1 Hasil Jawaban Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Tinggi dalam Memecahkan Soal emecahan Masalah I

138 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166

139 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Gambar 2 Hasil Jawaban Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Sedang dalam Memecahkan Soal emecahan Masalah I Gambar 3 Hasil Jawaban Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Rendah dalam Memecahkan Soal emecahan Masalah I

140 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166

141 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Gambar 4 Hasil Jawaban Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Tinggi dalam Memecahkan Soal emecahan Masalah II

142 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Gambar 5 Hasil Jawaban Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Sedang dalam Memecahkan Soal emecahan Masalah II Gambar 6 Hasil Jawaban Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Rendah dalam Memecahkan Soal emecahan Masalah II

143 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Tabel 1 Hasil Wawancara Soal emecahan Masalah I dengan Siswa Berkemampuan Tingkat Tinggi Dari soal yang kamu kerjakan tadi, menurut kamu apa saja yang diketahui di dalam soal? ST Yang diketahui adalah panjang kamar, lebar kamar, ukuran ubin jenis A, ukuran ubin jenis B dan harga ubin jenis A dan B. Mengapa itu yang diketahui? ST Karena sudah jelas ada di soalnya. Setelah membaca soal, apa yang ditanyakan dalam soal? T Tentukan jenis ubin apa yang harus dibeli ak Amir. Mengapa itu yang ditanyakan? ST Karena ubin di soal ini berbeda ukuran dan harganya. Menurut kamu dari apa yang diketahui dalam soal ini sudah cukup atau tidak untuk menyelesaikan masalah tersebut? ST Sudah. ST Karena sudah ada semua untuk mencari jenis ubin yang harus dipilih pak Amir. Sebelum menyelesaikan soal, apakah kamu merencanakan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut? ST Iya. Mengapa kamu merencanakannya terlebih dahulu? ST Supaya nanti ketika menyelesaikannya, saya bisa langsung mengetahui caranya. Apa saja yang kamu rencanakan untuk menyelesaikan masalah tersebut? ST Mencari luas kamar dan luas ubin. Setelah menyelesaikan soal tersebut, apakah kamu mengecek kembali semua jawaban yang telah kamu tulis? ST Iya bu. Bagaimana cara kamu mengeceknya? ST Dibaca kembali soalnya dan dihitung lagi jawabannya bu. Mengapa harus dibaca atau dihitung? ST Takut ada yang salah baca atau menghitungnya salah. Ketika menyelesaikan masalah tadi, kamu memikirkan masalah lain tidak, yang dapat diselesaikan dengan konsep atau cara yang sama dengan soal ini? ST Tidak bu. S ST Tidak sempat bu.

144 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Tabel 2 Hasil Wawancara Soal emecahan Masalah I dengan Siswa Berkemampuan Tingkat Sedang Apa saja yang diketahui dalam soal? Ukuran ubin, jenis jenis ubin, panjang dan lebar kamar, anjang dan lebar kamar, ukuran ubin dan harga ubin Mengapa itu yang diketahui? Dari soal bu. Apa yang ditanyakan dalam soal? Tentukan Jenis ubin yang harus dibeli pak Amir. Karena pak Amir ingin memasang ubin pada lantai kamarnya, pak Amir ingin memasang dengan harga ubin yang paling murah. Kira-kira dari hal-hal yang diketahui, apakah sudah cukup untuk mencari jenis ubin yang harus dibeli pak Amir? Sudah. Karena untuk mencari jenis ubin yang akan dipilih pak Amir, harus dicari dulu luas kamar, luas ubin dan banyaknya ubin yang dibutuhkan. Semuanya itu dihitung dari apa yang diketahui. Sebelum menyelesaikan soal, apakah kamu merencanakan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut? Iya. Mengapa kamu merencanakannya terlebih dahulu? Supaya lebih mudah bu. Apa saja yang kamu rencanakan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Mencari luas kamar, luas ubin, banyak ubin yang harus dibeli dan biaya yang dibutuhkan. Karena nanti itu yang akan dicari. Apakah kamu mengecek kembali jawaban kamu? Iya bu. Bagaimana cara kamu mengeceknya? Dihitung lagi jawabannya bu. Tadi, apakah kamu memikirkan masalah lain yang dapat diselesaikan dengan cara yang sama dengan soal ini? Tidak bu. Tidak kepikiran saja bu.

145 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Tabel 3 Hasil Wawancara Soal emecahan Masalah I dengan Siswa Berkemampuan Tingkat Rendah Apa saja yang diketahui di dalam soal? anjang dan lebar kamar. Itu saja? anjang dan lebar ubin, harga ubin, Mengapa itu yang diketahui dalam soal? Di soal adanya hanya itu bu. Menurut kamu apa yang ditanyakan dalam soal? Mencari biaya pemasangan ubin yang murah. Sudah ada di soalnya bu. Menurut kamu, hal-hal yang diketahui dalam soal ini apakah sudah cukup untuk menentukan penyelesaian dari masalah ini? Belum bu, Masih banyak data yang harus dicari lagi. Mencari apa? Luas kamar, luas ubin dan banyak ubin. Tidak tahu bu, biasanya begitu. Setelah selesai mengerjakan tadi, apakah kamu mengecek setiap langkah yang sudah kamu kerjakan? Iya. Bagaimana cara kamu mengeceknya? Dihitung kembali. Tadi, ketika menyelesaikan soal ini, apakah kamu memikirkan soal lain yang kira-kira caranya sama dengan masalah ini? emasangan ubin di masjid. Selain pemasangan ubin? emasangan plafon di atap rumah bu. Kenapa? Karena mirip. Apanya yang mirip? okoknya mirip.

146 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Tabel 4 Hasil Wawancara Soal emecahan Masalah II dengan Siswa Berkemampuan Tingkat Tinggi Apa saja yang diketahui di dalam soal? ST Tinggi dinding sekat, lebar dinding sekat, ukuran ubin A dan B, serta harga ubin A dan B. Mengapa itu yang diketahui? ST Karena itu yang disebutkan di soalnya. Apa yang ditanyakan dalam soal ini? T Jenis ubin yang harus dibeli. Mengapa itu yang ditanyakan? Dari hal-hal yang diketahui dalam soal, apakah data-data tersebut sudah cukup untuk memecahkan masalah ini? ST Sudah. ST Karena semua yang dibutuhkan sudah ada pada soal, hanya menentukan rumusnya saja. Sebelum menyelesaikan soal, apakah kamu merencanakan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut? ST Iya. Mengapa kamu merencanakannya terlebih dahulu? ST Supaya lebih mudah. Bagaimana cara kamu membuat recana penyelesaian dari soal? ST Mencari luas dinding sekat dan luas ubin terlebih dahulu, kemudian mencari banyaknya ubin dan biaya pemasangan ubin. Setelah menyelesaikan soal tersebut, apakah kamu mengecek kembali semua jawaban yang telah kamu tulis? ST Iya. Bagaimana cara kamu mengeceknya? ST Dibaca kembali soalnya dan dihitung lagi jawabannya bu. Mengapa harus dibaca dan dihitung? ST Takut ada yang salah. Ketika menyelesaikan masalah tadi, apakah kamu memikirkan masalah lain yang dapat diselesaikan dengan konsep atau cara yang sama dengan soal ini? ST Soal ini seperti masalah pemasangan ubin kamar pak Amir yang satu minggu lalu. S ST Mirip saja bu.

147 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Tabel 5 Hasil Wawancara Soal emecahan Masalah II dengan Siswa Berkemampuan Tingkat Sedang Apa saja yang diketahui dalam soal? Tinggi dinding sekat, lebar dinding sekat, ukuran ubin, dan harga ubin. Mengapa itu yang diketahui? Karena sudah tertulis pada soal. Apa yang ditanyakan dalam soal? Tentukan Jenis ubin yang harus dibeli pak Bambang dengan biaya paling murah. Karena sudah ada pada soal. Bagaimana kodisi soal ini, apakah berdasarkan data-data yang diketahui sudah cukup untuk mencari jenis ubin yang harus dibeli pak Bambang? Sudah. Karena berdasarkan data yang diketahui dapat digunakan untuk menentukan luas dinding dan banyak ubin yang nantinya digunakan untuk menentukan biaya pemasangan ubin yang paling murah. Sebelum menyelesaikan soal, apakah kamu merencanakan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut? Iya. Mengapa kamu merencanakannya terlebih dahulu? Supaya lebih mudah. Apa saja yang kamu rencanakan? Mencari luas dinding sekat, luas ubin, banyak ubin dan biaya pemasangan ubin. Karena nanti itu yang akan dicari. Apakah kamu mengecek kembali jawaban yang kamu tulis? Iya bu. Bagaimana cara kamu mengeceknya? Dihitung lagi jawabannya bu. Tabel 6 Hasil Wawancara Soal emecahan Masalah II dengan Siswa Berkemampuan Tingkat Rendah Apa saja yang diketahui di dalam soal? anjang, lebar dinding, anjang ubin, lebar ubin dan harga ubin. Mengapa itu yang diketahui dalam soal? Di soal adanya hanya itu bu.

148 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 Apa yang ditanyakan dalam soal? Menentukan biaya pemasangan ubin yang murah. Sudah ada di soalnya bu. Menurut kamu, hal-hal yang diketahui dalam soal ini apakah sudah cukup untuk menentukan penyelesaian dari masalah ini? Belum bu. Apanya yang belum cukup? Masih banyak data yang harus dicari lagi. Mencari apa? luas dinding, luas ubin dan banyak ubin. Tidak tahu bu, biasanya begitu. Apakah sebelum menyelesaikan soal, kamu merencanakan cara penyelesaian terlebih dahulu? Iya. Supaya ketika menyelesaikan soal, lebih cepat. Apa saja rencana kamu? Menentukan luas dinding, luas ubin, banyaknya ubin dan biaya pemasangan ubin. Dalam memahami masalah, siswa berkemampuan tingkat tinggi dapat menyatakan hal-hal yang diketahui, memahami konsep yang berkaitan beserta alasannya. Akan tetapi, siswa tidak dapat menyatakan dengan lengkap apa yang ditanyakan, kondisi soal pemecahan masalah dan alasan mengapa hal tersebut ditetapkan. Dalam merencanakan cara penyelesaian soal pemecahan masalah, siswa dapat menyatakan urutan langkah-langkah rencana penyelesaian masalah beserta alasan mengapa hal tersebut dilakukan. Dalam tahap melaksanakan penyelesaian masalah, siswa ini hanya dapat menyatakan konsep atau rumus yang akan digunakan untuk memecahkan masalah matematika tetapi tidak dapat mengungkapkan alasan mengapa setiap rumus tersebut diberlakukan. Dalam mengecek kembali penyelesaian soal pemecahan masalah, siswa melakukan pengecekan dalam memahami soal dan perhitungannya serta menyatakan alasan langkah tersebut dilakukan, akan tetapi siswa berkemampuan matematika tingkat

149 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 tinggi tidak dapat menyatakan masalah lain yang dapat diselesaikan menggunakan konsep atau cara yang sama dengan soal pemecahan masalah yang diberikan. Dalam memahami masalah, siswa berkemampuan matematika tingkat sedang ini dapat menyatakan hal-hal yang diketahui, memahami konsep yang berkaitan. Siswa tidak dapat menyatakan dengan lengkap apa yang ditanyakan, kondisi soal pemecahan masalah dan alasan mengapa hal tersebut ditetapkan. Dalam merencanakan cara penyelesaian soal pemecahan masalah, siswa dapat menyatakan urutan langkah-langkah rencana penyelesaian masalah beserta alasan mengapa hal tersebut dilakukan. Dalam tahap melaksanakan penyelesaian masalah, siswa hanya dapat menyatakan rumus yang akan digunakan untuk memecahkan masalah matematika, tetapi tidak dapat mengungkapkan alasan mengapa setiap rumus tersebut diberlakukan. Dalam mengecek kembali penyelesaian soal pemecahan masalah, siswa hanya mengecek kembali perhitungannya serta menyatakan alasan langkah tersebut dilakukan. Siswa tidak dapat menyatakan masalah lain yang dapat diselesaikan menggunakan konsep atau cara yang sama dengan soal pemecahan masalah yang diberikan. Dalam memahami masalah, siswa berkemampuan tingkat rendah dapat menyatakan hal-hal yang diketahui dan memahami konsep yang berkaitan. Siswa ini tidak dapat menyatakan dengan lengkap apa yang ditanyakan, kondisi soal pemecahan masalah dan alasan mengapa hal tersebut ditetapkan. Dalam merencanakan cara penyelesaian soal pemecahan masalah, siswa dapat menyatakan urutan langkah-langkah rencana penyelesaian masalah beserta alasan mengapa hal tersebut dilakukan. Dalam tahap melaksanakan penyelesaian masalah, siswa hanya dapat menyatakan konsep atau rumus yang akan digunakan untuk memecahkan masalah matematika tetapi tidak dapat

150 Jurnal endidikan Matematika STKI GRI Sidoarjo IN: 2337-8166 mengungkapkan alasan mengapa setiap rumus tersebut diberlakukan. Dalam mengecek kembali penyelesaian soal pemecahan masalah, siswa hanya mengecek kembali perhitungannya karena takut salah. Siswa berkemampuan matematika tingkat rendah dapat menyatakan masalah lain yang dapat diselesaikan menggunakan konsep atau cara yang sama dengan soal pemecahan masalah yang diberikan, tetapi tidak dapat menyatakan alasan mengapa hal tersebut dinyatakan. KESIMULAN Siswa memang dapat menyelesaikan masalah dengan konsep yang tepat, akan tetapi siswa tidak mengetahui alasan atau dasar setiap langkah-langkah yang ditempuh. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman relasional siswa baik berkemampuan matematika tingkat tinggi, sedang maupun rendah masih sangat kurang. Daftar Rujukan Skemp, R. R. (1989). Mathematics in the rimary School. London: Routledge. Somakim. (2010). eningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Self-Efficacy Matematik Siswa Sekolah Menengah ertama dengan enggunaan endekatan Matematika Realistik. Skripsi UNESA. Surabaya: Tidak diterbitkan. Suherman, E. (2006). Strategi embelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas endidikan Indonesia (UI). Vestari. (2009). sikologi endidikan. Bandung: Alfabeta.