BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

KELUASAN MAKNA KATA-KATA BAHASA INDONESIA DAN KATA BAHASA MELAYU PATTANI YANG DIGUNAKAN OLEH MAHASISWA THAILAND DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. lingua france bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir seluruh

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengucapan bunyi bahasa sebagai alat interaksi penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini peranan bahasa sebagai alat komunikasi masih sangat penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Secara rutin manusia pasti berintaraksi dengan lingkungan sekitar. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa dihasilkan dari alat ucap

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan. komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan peradaban dan kebudayaan serta satuan lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN. melalui tuturan di dalamnya. Stiker juga merupakan salah satu media

IDIOM POLITIK PADA WACANA BERITA HARIAN UMUM SOLOPOS EDISI MARET APRIL 2009

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, keinginan, kehendak, kemauan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang melakukan interaksi dalam

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

VARIASI POLA KALIMAT DAN ISI PESAN PADA SPANDUK KAMPANYE CALON LEGISLATIF DALAM PEMILU TAHUN 2009 DI KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti menggunakan bahasa, baik bahasa lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa selalu digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk

CAMPUR KODE DALAM IKLAN ACARA DI RADIO RRI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan. Akan tetapi penelitian tentang interferensi bahasa telah banyak dilakukan.

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB II PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA SISWA DI SEKOLAH DASAR. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia bahasa adalah sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengkomunikasikan segala

SEMINAR KESUSASTERAAN MELAYU ANTAR BANGSA ( INDONESIA, BRUNEI DARUSSALAM, THAILAND DAN MALAYSIA ) 21 MEI 2001 DI LABORATORIUM PARIWISATA USU O L E H

KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA WACANA KHOTBAH SALAT TARAWIH DI DESA TLOBONG KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut

AHMAD KHOIRUL ANWAR NIM A

BAB I PENDAHULUAN. Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran. Oleh karena itu, bahasa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Adalah suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai alat vital dalam kehidupan. Bahasa adalah milik manusia. Bahasa adalah salah satu ciri pembeda utama manusia dengan mahluk yang lainnya. Bahasa memiliki fungsi beragam. Setiap pakar bahasa ternyata juga memiliki rumusan fungsi bahasa yang berbeda. Sesuai dengan fokus-fokus penjelasnya. Akan tetapi, sebelum disajikan bermacam-macam fungsi bahasa oleh banyak pakar bahasa ditegaskan terlebih dahulu bahwa fungsi bahasa yang paling utama adalah fungsi komunikasi dan interaksi. Bagi umat manusia, bahasa menjadi peranti utama dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya (Rahardi, 2009:6). Fungsi bahasa untuk berkomunikasi, yaitu fungsi bahasa sebagai alat pergaulan dan berhubungan dengan sesama manusia, sehingga terbentuk sistem sosial/masyarakat. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh masyarakat untuk berhubungan dan bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 1993:1). Secara konseptual ilmiah bahasa juga dapat dinyatakan sebagai salah hasil atau produk jiwa manusia (pikiran, perasaan, dan kehendak secara integratif) yang 1

2 diekspresikan melalui hembusan udara, dari paru-paru berproses ke kerongkongan, ditopang oleh pita suara, keluar melalui rongga hidung dan rongga mulut sebagai alat ucap secara integratif pula. Produk dari proses tersebut adalah bahasa lisan. Sementara itu, jika dikehendaki untuk diwujudkan sebagai bahasa tulis, maka disajikan dengan lambang (simbol) yang disepakati oleh komunitas masyarakat (Ngalim, 2013:8). Bahasa bukan satu-satunya alat komunikasi manusia. Hal ini juga dikenal alat komunikasi isyarat, aneka simbol, kode, dan bunyi. Semua itu akan bermakna setelah diterjemahkan ke dalam bahasa manusia (Rohmadi, Nasucha dan Wahyudi, 2010:V). Bahasa pula yang memungkinkan seseorang mempelajari segala sesuatu yang dinyatakan oleh orang lain. Ada juga yang menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi sebagai alat vital komunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran oleh karena keinginan untuk selalu mengadakan hubungan dengan orang lain itulah yang menyebabkan bahasa tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia (Wahyu, 2001:3). Bahasa mempunyai sistem bunyi dan makna. Keduanya saling terkait dan melengkapi. Suatu bunyi dapat ditimbulkan oleh berbagai hal, seperti bunyi deru mesin, pintu diketuk, tepuk tangan, dan bunyi yang diucapkan oleh manusia. Bunyi yang ditimbulkan oleh alat ucap manusia ada yang bermakna dan ada pula yang tidak bermakna. Bunyi yang bermakna disebut bahasa dan bunyi yang tidak bermakna termasuk bunyi yang ditimbulkan selain alat ucap manusia

3 bukan bahasa. Bunyi yang ditimbulkan oleh alat ucap manusia yang tidak bermakna, misalnya bersin, batuk, mendehem, dan ucapan yang tidak memiliki makna seperti prindo, blankong, cisuat, serta masih sangat banyak (Nasucha, 1997:1). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa sangatlah penting. Bahasa merupakan sarana yang verbal dan utama dalam kehidupan, tanpa bahasa sulit bagi kita memahami maupun mengerti arti dan maksud dari perkataan orang lain, dan tanpa bahasa sistem dalam kehidupan kita tidak akan tercipta baik. Berbicara tentang tuturan atau ujaran, diantara penutur dan mitra tutur kedua-duanya ada interaksi linguistik, adapun salin memahami makna atau maksud apa yang diujarkan oleh penutur, untuk memudahkan memahami makna antara penutur dan mitra tutur. Dalam ilmu linguistik ada bidang tertentu yang berkaitan dengan ilmu makna yaitu bidang semantik. Menurut Chaer, (1995) semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti, yakni salah satu dari tiga tataran analisis bahasa (fonologi, gramatikal dan semantik). Sejalan dengan Pateda, (1990) yang mengatakan bidang semantik adalah subdisiplin linguistik yang membicarakan makna. Salah satu unsur bahasa Indonesia yang mengandung persamaan sekaligus perbedaan dengan unsur bahasa Melayu Pattani adalah makna. Makna dalam bahasa Indonesia dengan makna dalam bahasa Melayu Pattani terdapat perbedaan, kemiripan, dan persamaannya. Sejauh mana persamaan dan perbedaanya, di sini perlu diteliti secara seksama.

4 Oleh karena itu, perkataan yang diujarkan oleh mahasiswa Thailand membuat pusing orang lain khususnya orang Indonesia, karena maksud atau makna yang disampaikan mahasiswa kebanyakan menggunakan bahasa Melayu, dalam menyampaikan tuturannya. Demikian juga perkataan atau ujaran orang Indonesia (teman maupun dosen) ketika berkomunikasi dengan mahasiswa Thailand menyebabkan mahasiswa itu menafsirkan makna atau maksud yang salah, karena terbiasa dengan latar belakang bahasa Melayu Pattani. Berikut ini sebagai contoh. Kata Dalam Bahasa Indonesia. Bingung Pusing Nyala Makna Menurut Pemakai Bahasa Indonesia Hilang akal (tidak tahu yang harus dilakukan) Keadaan keseimbang yang terganggu serasa keadaan sekitar berputar, tidak dapat berpikir. Cahaya keluar dari dari api. Makna Menurut Pemakai Bahasa Melayu Pattani Oleh Mahasiswa Thailand. Bodoh, Tidak cerdas Putar-Putar, Keliling Api, Kebakaran Fenomena persamaan dan perbedaan yang terjadi pada makna bahasa Indonesia dengan makna bahasa Melayu Pattani merupakan masalah yang menarik untuk diteliti. Karena setiap bahasa mempunyai kosa kata atau kata-kata tertetu yang melambangkan identitas bahasa sendiri. Latar belakang tersebut mendasari peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Makna Kata-Kata Bahasa Indonesia Yang Digunakan Oleh Mahasiswa Thailand Di Universitas Muhammadiyah Surakata dengan kata-kata bahasa Melayu Pattani.

5 B. Ruang Lingkup Untuk mempermudah penulisan laporan, penelitian ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, perlu kiranya dibuat ruang lingkup atau batasan masalah. Menurut Djojosuroto dan Sumaryati (2000: 26), ruang lingkup merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan yang memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi faktor mana yang termasuk dalam lingkungan permasalahan dan mana yang tidak. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut. Perbedaan makna dan keluasan makna kata dalam bahasa Indonesia dengan makna kata dalam bahasa Melayu Pattani yang diujarkan oleh Mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Surakarta. C. Fokus Kajian Berdasarkan ruang lingkup penelitian di atas, Bagaimana perbedaan makna kata-kata bahasa Indonesia yang digunakan oleh mahasiswa thailand di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Fokus tersebut dirinci menjadi dua subfokus. 1. Bagaimana deskripsi makna kata bahasa Indonesia yang berbeda dengan makna kata dalam bahasa Melayu Pattani yang diujarkan oleh Mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Surakarta? 2. Bagaimana perbandingan keluasan makna kata dalam bahasa Indonesia kata dalam bahasa Melayu Pattani yang diujarkan oleh Mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Surakarta?

6 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus dan subfokus kajian yang telah dikemukakan, ada dua tujuan yang ingin dicapai. 1. Mendeskripsikan makna kata dalam bahasa Indonesia yang berbeda dengan makna kata dalam bahasa Melayu Pattani yang diujarkan oleh Mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Menentukan keluasan makna kata dalam bahasa Indonesia dengan makna kata dalam bahasa Melayu Pattani yang diujarkan oleh Mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Surakarta. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung dan semua pihak yang berkepentingan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pembaca, khususnya penutur bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Pattani. Penelitian ini diharapkan dapat memberi dua manfaat adalah manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis a. Untuk pengembangan keilmuan dibidang pembelajaran Semantik. b. Untuk menambah khasanah kajian ilmiah dalam pengembangan tentang pebedaan makna atau kesamaan makna dalam bahasa Indonesia dengan makna dalam bahasa Melayu Pattani. c. Memberi informasi dan pengentahuan yang baru kepada orang yang terlibat dengan kajian ini.

7 2. Manfaat Praktis a. Menambah pemahamam tentang pebedaan makna atau kesamaan makna dalam bahasa Indonesia dengan makna dalam bahasa Melayu Pattani. b. Memberikan gambaran kepada peneliti lain yang ingin melakukan peneliti mengenai perbedaan makna kata-kata dalam bahasa Indonesia. deng bahasa Melayu Pattani. c. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat memberikan acuan dan dorongan untuk meneliti suatu bahasa pada sudut permasalahanya dengan benar d. Memotivasikan mahasiswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam menggunakan kata yang benar dan tepat sesuai dengan kaidahnya. e. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini memperjelas adanya perbedaan, kesamaan, dan makna dalam bahasa Indonesia dengan makna bahasa Melayu Pattani. f. Bagi masyarakat Melayu Pattani khususnya, sangat penting untuk mengetahui perbedaan makna antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Pattani, dan masyarakat lain umumnya. g. Mendapatkan pengalaman langsung dalam pelaksanaan penelitian ini, dan mengembangkan wawasan yang cukup banyak terhadap peneliti dalam penelitian ini. h. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mengadakan penelitian dengan masalah lain.

8 F. Penjelasan Istilah 1. Makna kata Saussure mengatakan makna adalah pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik. Tanda lingustik itu disamakan identitasnya dengan kata atau leksem, maka berarti makna adalah pengertian atau konsep yang dimiliki oleh setiap kata atau leksem; kalau tanda linguistik itu disamakan identitasnya dengan morfem, maka berarti makna itu adalah pengertian atau konsep yang dimiliki oleh setiap morfem, baik yang disebut merfem dasar maupun morfem afiks (Chaer, 2007:287). 2. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia dalam penelitian adalah bahasa resmi dan bahasa nasional Negara Indonesia yang diikrarkan tanggal 28 Oktober 1928 yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 3. Bahasa Melayu Pattani Bahasa Melayu Pattani adalah bahasa yang diujarkan oleh penduduk di Pattani. Penduduk-penduduk di wilayah Pattani pada umumnya menggunakan kata dialek Melayu Patani. Dialek tersebut merupakan alat perhubungan antara individu dalam pergualan harian dan upacara adat istiadat (Paitoon M. Chaiyanara, 1999: 10). 4. Keluasan Makna Keluasan makna yang dimaksud oleh peneliti adalah cakupan luas sempitnya makna atau kata yang diujarkan oleh mahasiswa Thailand. Seperti kata Nyala dalam bahasa Indonesia disebut nyala begitu juga dalam bahasa

9 Melayu Pattani disebut nyala. Keluasan makna dalam bahasa Melayu Pattani ada kesamaan dengan bahasa Indonesia dan ada juga yang mengadung makna dalam bahasa Melayu Pattani sendiri, walau pun perkataan itu sama sebutan sama tetapi mengandung makna yang berbeda atau mengacu pada keluasan makna. 5. Mahasiswa Thailand Dimaksudkan dengan Mahasiswa Thailand adalah Mahasiswa yang berlatarbelakangi asli dari Thailand Selatan, tercakup tiga Provensi yaitu Pattani, Yala, dan Naratiwat. Mereka tersebut masih kuliah S1, jurusan berbeda-beda di Universitas Muhammadiyah Surakarta.