LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 6

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWSEI TENGGARA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DI KABUPATEN LAMONGAN

KETERTIBAN, KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN (K-3)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENVELENGGARAAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN 1982 SERI C Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 18 TAHUN 1999 T E N T A N G KETERTIBAN DAN KEBERSIHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KETERTIBAN LINGKUNGAN

PEMERINTAH KOTA MADIUN

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANUWATA ALA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KETERTIBAN, KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN ( K3 )

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 49 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 02 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 58 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 40 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN KEBERSIHAN, KEINDAHAN, DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETERTIBAN JALAN, FASILITAS UMUM DAN JALUR HIJAU

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1994 TENTANG RETRIBUSI KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 14 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI KEBERSIHAN DALAM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK

PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KETERTIBAN, DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 7 TAHUN 2006 SERI : C NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 T E N T A N G

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 122 TAHUN 2010 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG

Perda No. 10/1994 tentang Kebersihan, Kesehatan dan Keindahan Lingkungan di Wilayah Kabupaten Dati II Magelang.

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2002 T E N T A N G KETERTIBAN DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

Menetapkan : PERATURAN DAERAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG PENATAAN BANGUNAN DI KAWASAN PANTAI TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG KETERTIBAN, KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN DI KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI TAPIN,

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 05 TAHUN 2001 TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN LALU LINTAS JALAN DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2002 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2002 T E N T A N G PENGELOLAAN PASAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA SARANA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR: 42 TAHUN : 2000 SERI : D.32 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 26 TAHUN 1998

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1997 SERI C.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 19 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DI KOTA BANDUNG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA METRO. Tahun 2010 Nomor 05 PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 08 TAHUN 2006 BUPATI SUKAMARA,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

No.44 Berita Resmi Pemerintah Daerah Kotamadya Yogyakarta Th

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 14 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DAN TEMPAT BERJUALAN PEDAGANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2008 NOMOR 04 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN DAN PERLINDUNGAN SEMPADAN SUNGAI

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 18 TAHUN 2002 (18/2002) TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN

DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : E

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

WALIKOTA BANJARMASIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN BAGIAN JALAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 28 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 26 TAHUN 2003 TENTANG KETERTIBAN, KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam usaha menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup guna menunjang pembangunan yang berkesinambungan, Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap Nomor 9 Tahun 1986 tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan ; b. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap Nomor 9 tahun 1986 tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan, dipandang tidak sesuai lagi dan perlu untuk disesuaikan ; c. bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 24, Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950) ; 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699 ) ; 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomo 3839) ; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap Nomor 2 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap Tahun 1988 Nomor 6 Seri D Nomor 3) ; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP 1

Menetapkan : MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP TENTANG KETERTIBAN, KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Cilacap; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Cilacap; c. Bupati adalah Bupati Cilacap; d. Instansi yang ditunjuk adalah Instansi yang ditunjuk oleh Bupati; BAB II T U J U A N Pasal 2 Pengaturan tentang ketertiban, kebersihan dan keindahan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pada usaha menjaga dan memelihara ketertiban umum dan kelestarian lingkungan hidup, yang secara tidak langsung menunjang pembangunan yang berkesinambungan. BAB III HAK KEWAJIBAN DAN WEWENANG LEMBAGA PEMERINTAH Pasal 3 (1) Pemerintah Daerah berhak mengatur ketertiban, kebersihan dan keindahan Daerah. (2) Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan penyuluhan / pengertian, menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawabnya terhadap ketertiban, kebersihan dan keindahan sebagai upaya memelihara ketertiban umum dan melestarikan lingkungan hidup. (3) Setiap Instansi / Lembaga Pemerintah wajib memelihara ketertiban, kebersihan dan keindahan dalam lingkungan yang menjadi wewenangnya dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. BAB IV HAK KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI WARGA MASYARAKAT Bagian Pertama Hak Dan Kewajiban Pasal 4 (1) Ketertiban, kebersihan dan keindahan adalah bagian yang tak terpisahkan dengan lingkungan hidup, oleh karenanya menjadi hak setiap orang untuk menikmatinya. (2) Setiap orang berkewajiban berperan serta terhadap ketertiban, kebersihan dan keindahan serta mencegah adanya kerusakan dan gangguan. (3) Setiap Badan / Lembaga Swasta / Perorangan yang menyelenggarakan kegiatan bidang usaha wajib memelihara ketertiban, kebersihan dan keindahan dalam lingkungan yang menjadi wewenangnya dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. (4) Setiap orang berkewajiban : 2

a. Memelihara halaman / pekarangan dan jalan masuk bangunan atau rumah dengan baik dan rapi paling sedikit setahun sekali (tiap-tiap bulan Juli) mengapur atau mengecat halaman / pekarangan dan bangunan atau rumah. b. Memberi batas halaman dengan pagar bambu, kayu, tembok, besi atau pagar hidup paling tinggi 1½ (satu setengah) meter, khusus untuk pagar hidup paling tinggi 1 (satu) meter dan harus selalu dalam keadaan rapi. c. Mananam pohon pelindung atau tanaman hias di halaman / pekarangan bangunan atau rumah sepanjang tidak mengganggu / merugikan ataupun membahayakan kepentingan umum. d. Membersihkan saluran-saluran, gorong-gorong, solokan-solokan yang ada sekitar bangunan atau rumah halaman / pekarangan. e. Mengatur sumur gali dengan memberi tembok pasangan atau srumbung / selubung yang kuat, yang tingginya paling sedikit 70 cm dari permukaan tanah dan bagi sumur gali yang terletak di halaman serta terlihat dari jalan umum harus diberi pagar / tembok keliling yang tingginya paling sedikit 150 cm dari permukaan tanah. f. Menebang pohon-pohon yang ada di halaman / pekarangan yang dapat merugikan / membahayakan kepentingan umum atau membahayakan keselamatan penduduk sekitarnya serta yang dapat merusak milik orang lain. g. Memotong dahan-dahan dari pohon yang ada di halaman / pekarangan yang tergantung diatas saluran air, jalan umum, bangunan / rumah dan jaringan listrik / telephon yang ada disekitarnya. h. Memberikan penerangan lampu di halaman untuk menerangi jalan di depan bangunan atau rumah yang belum ada lampu penerangannya dengan mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku. i. Membersihkan halaman / pekarangan dari kotoran / sampah secara teratur dan baik. j. Memelihara sarana dan prasarana fasilitas umum. Bagian Kedua Larangan Pasal 5 Setiap orang dilarang merusak pohon, tanaman atau bunga-bunga yang ada di taman, lapangan atau disepanjang tepi jalan umum. Pasal 6 Setiap orang dilarang menggali tanah, yang dapat mengakibatkan timbulnya genangan air, dan sebagainya kecuali dengan ijin tertulis dari Bupati, atau Instansi yang ditunjuk. Larangan ini tidak berlaku bagi pembuatan sumur air dan tempat pembuangan sampah untuk kebutuhan rumah tangga yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Pasal 7 Setiap orang dilarang membunyikan bunyi-bunyian secara berlebihan (terlalu keras) sehingga mengganggu ketentraman penduduk sekitarnya kecuali atas ijin Bupati atau Instansi yang ditunjuk. Pasal 8 Setiap orang dilarang menggunakan tepi-tepi jalan umum, trotoir, emperan (depan) toko, pasar atau bangunan umum, kolong jembatan, taman-taman dan areal penghijauan sebagai tempat menginap. Pasal 9 (1) Setiap orang dilarang menjadi pengusaha / pengelola parkir dan titipan kendaraan ditempat-tempat umum tanpa mendapat ijin tertulis dari Bupati atau Instansi yang ditunjuk. (2) Bagi para petugas parkir dan penjaga titipan kendaraan ditempat-tempat umum yang telah mendapat ijin tersebut ayat (1) Pasal ini pada waktu 3

menjalankan tugas wajib memakai tanda pengenal atau pakaian kerja yang bentuk dan warnanya ditentukan oleh Bupati. Pasal 10 Bagi pemilik atau pemelihara anjing atau binatang lainnya jika binatang tersebut menggonggong / menyalak atau mengeluarkan suara terus menerus sehingga mengganggu orang-orang yang bertempat tinggal disekitarnya, diwajibkan berusaha untuk menghentikan gangguan tersebut secepatnya. Pasal 11 Setiap orang dilarang membuat gaduh disekitar tempat tinggal / rumah penduduk atau melakukan suatu perbuatan yang dapat mengganggu ketentraman orang lain atau penduduk. Pasal 12 Setiap orang dilarang berjualan / berdagang secara menetap diatas trotoir, di jalan umum, jalur hijau, taman-taman dan tempat umum lainnya tanpa mendapat ijin dari Bupati. Pasal 13 Setiap orang dilarang menggembala atau membiarkan hewan tersebut berjalan di jalan umum, trotoir, taman-taman dan lapangan umum serta tempat-tempat umum lainnya. Setiap orang dilarang membuang / menumpuk sampah / kotoran atau membakar sampah / kotoran di jalan, saluran air, sungai, jalur hijau, taman dan tempat-tempat umum lainnya sehingga mengganggu kebersihan dan ketertiban umum. Pasal 16 Setiap orang dilarang mengotori dan merusak jalan, saluran air, sungai, jalur hijau, taman dan tempat-tempat umum lainnya. Pasal 17 (1) Setiap orang dilarang membersihkan atau menguras jamban / sumuran (septik tank) dengan cara dan dalam waktu yang dapat mengganggu ketertiban umum. (2) Kotoran dimaksud ayat (1) Pasal ini harus dibuang pada tempat yang sudah ditentukan kecuali yang akan dimanfaatkan. Pasal 18 Setiap orang dilarang membuang sampah dan atau kotoran, ditepi jalan umum atau diatas jalan umum, dalam sungai, lepas pantai, selokan dan saluran air lainnya, kecuali didalam bak-bak sampah atau keranjang sampah yang telah disediakan dan akan diangkut / diadakan pengambilan oleh petugas kebersihan. Pasal 14 Setiap orang dilarang menggembala dan memandikan hewan dan membiarkan hewan berjalan di tanggul dan saluran-saluran air. Pasal 15 Pasal 19 Setiap orang dilarang memasang, menempatkan, menempelkan atau menggantungkan benda-benda lainnya di jalan umum, jalur hijau taman dan tempat-tempat umum lainnya, baik yang merupakan reklame atau bukan, kecuali telah mendapat ijin tertulis dari Bupati atau Instansi yang ditunjuk. Pasal 20 4

Setiap orang dilarang mandi atau buang air (berak dan kencing) ditempat yang kelihatan dari jalan umum antara matahari terbit sampai matahari terbenam. Pasal 21 Setiap orang dilarang mencuci kendaraan bermotor di saluran air yang ada ditepi jalan umum, kecuali tempat-tempat yang sudah ditunjuk oleh Bupati. Pasal 22 Setiap orang dilarang buang air besar dan atau kecil (berak dan atau kencing) di jalan, trotoir, jalur hijau, taman dan tempat-tempat umum lainnya. Pasal 23 Setiap orang dilarang membuat coretan-coretan / tulisan gambar-gambar yang mengganggu ketertiban umum dan merusak keindahan pada dinding, pagar, rumah atau benda-benda lain. Pasal 24 Setiap orang dilarang menjemur pakaian, cucian, dan lain-lain jemuran di pagar halaman atau pekarangan yang kelihatan dari jalan umum. (2) Tindak pidana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran. Pasal 26 Penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah ini disamping dilakukan oleh Penyidik Polisi Negara Republik Indonesia dapat juga dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatan dan kewenangannya sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB VI PENGAWASAN Pasal 27 (1) Untuk tertibnya pelaksanaan Peraturan Daerah ini, diperlukan adanya pengawasan operasional. (2) Pengaturan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini diserahkan kepada Bupati. BAB V KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN Pasal 25 (1) Pelanggaran atas ketentuan dalam Peraturan Daerah ini diancam dengan sanksi pidana kurungan paling singkat 3 (tiga) hari dan paling lama 3 (tiga) bulan dan atau denda serendah-rendahnya Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) dan setinggi-tingginya Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah). BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 28 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, semua peraturan / ketentuan serta kebijaksanaan Instansi / Lembaga Pemerintah / Swasta yang berhubungan dengan ketertiban, kebersihan dan keindahan dalam masing-masing lingkungan wewenangnya tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini. 5

Pasal 29 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 tahun 1986 tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian oleh Bupati. Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 51 tanggal 1 Agustus 2003 Seri C Nomor 6 Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Cap.ttd. ADI SAROSO Pasal 31 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap. Ditetapkan di Cilacap pada tanggal 1 Agustus 2003 BUPATI CILACAP, Cap.ttd. PROBO YULASTORO I. U M U M P E N J E L A S A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 26 TAHUN 2003 TENTANG KETERTIBAN, KEBERSIHAN, DAN KEINDAHAN Pelaksanaan pembangunan sebagai kegiatan yang makin meningkat mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan. 6

Hal semacam itu akan merupakan beban sosial, karena pada akhirnya masyarakat dan Pemerintah yang harus menanggung beban pemulihannya. Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan adalah sebagian dari upaya pelestarian kemampuan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Usaha untuk meningkatkan ketertiban, kebersihan dan keindahan merupakan kewajiban yang terus menerus dan menjadi beban serta tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah, terlebih-lebih dengan semakin meningkatnya taraf hidup dan taraf pengetahuan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat, Dinas/Instansi, Perusahaan-Perusahaan, badan-badan hukum yang ada maupun dari Pemerintah sendiri. Pola pendekatan yang ditempuh dalam Peraturan Daerah ini guna menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam usaha menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup adalah memberikan kesempatan kepada segenap lapisan masyarakat untuk ikut berperan serta dan memanfaatkan kesempata lapangan kerja yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa. Guna mencapai sasaran tersebut diperlukan adanya keserasian langsung antara semua Instansi terkait secara terpadu, terarah dan berkesinambungan untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya landasan kerja bagi semua jajaran Pemerintah Lembaga Swasta dan masyarakat. Dengan demikian prasarana hukum untuk menuju Cilacap tertib, bersih dan indah telah diwujudkan dan segenap lapisan masyarakat agar ikut berperan serta dan memanfaatkannya. B. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 : Cukup jelas. : Cukup jelas. : Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan dimaksud pasal ini meliputi Wilayah Kabupaten Cilacap yang harus Pasal 4 ayat (4) huruf a Pasal 5 s/d Pasal 16 Pasal 17 ayat (1) dilaksanakan guna melindungi masyarakat lingkungan dan prasarana daerah. Hal tersebut antara lain : Rumah penduduk, jalan, jalur hijau, saluran serta perlengkapan lainnya juga gelandangan, orang gila dan semacamnya. : Pemeliharaan paling sedikit setahun sekali pada tiap bulan Juli adalah bertepatan dengan hari Pembangunan Jawa Tengah pada tanggal 2 Juli dan sekaligus menjelang hari Proklamasi Negara Republik Indonesia ialah pada tanggal 17 Agustus. : Cukup jelas. : Jamban / septi tank adalah tempat kotoran. Oleh karena itu pada saat menguras / membersihkan, harus terlebih dahulu baunya dikurangi / dihilangkan bau tersebut, adapun waktu diusahakan tidak mengganggu tetangga. ayat (2) : Sesuai dengan perkembangan tehnologi bahwa kotoran manusia bisa dimanfaatkan untuk bahan baku suatu industri, oleh karena itu kotoran tersebut atas ijin Bupati bisa diserahkan kepada pengusaha yang kebetulan mengelola hal tersebut. Pasal 18 s/d Pasal 22 : Cukup jelas. Pasal 23 : Coretan/tulisan, gambar-gambar dimaksud pada pasal ini adalah hal-hal yang tidak sopan dan tidak kearah bentuk/keindahan (liar). Adapun coretan, gambar yang merupakan seni serta memperindah pandangan/keindahan tetap diperbolehkan. Pasal 24 s/d 31 : Cukup jelas. 7

*****^^^***** 8