"Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaikbaiknya".

dokumen-dokumen yang mirip
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Beriman Kepada Taqdir

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Makna Islam dan iman

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

. Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan. Dan setiap tingkatan mempunyai rukun.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

Iman Kepada KITAB-KITAB

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

ISLAM IS THE BEST CHOICE

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Download > 300 ebook dari:

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

"Barangsiapa yang menjadikan semua tujuan menjadi satu, yaitu tujuan hari kembali, niscaya Allah I mencukupkan kepadanya semua tujuannya"

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono

Hadits-hadits Shohih Tentang

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Konsisten dalam kebaikan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Mengutamakan Akhirat

Syarah Istighfar dan Taubat

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Publication: 1435 H_2014 M. Beginilah Mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dengan Benar

Murtadin,Halalkah Darahnya?

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

DOA TOWAF د د د د د ع د د د د

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Hawalah, Dhaman dan Kafalah

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

APAKAH PUASA KITA DITERIMA

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

SABAR ITU MAHAL. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar. February 3

Tawadhu' (Rendah Hati)

ISBN:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الا نبياء والمرسلين :و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

Tauhid yang didakwahkan oleh para rasul dan diturunkan kitab-kitab karenanya ada dua:

TAKWA DAN KEUTAMAANNYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

AL - MATIIN. Yang Maha Kokoh. حفظو هللا Oleh : Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni. Publication : 1437 H_2016 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

م ن د ون الل ه ك ف ر ن ا ب ك م و ب د ا ب ينن ا و بي ن ك م ال ع د او ة و ال ب غ ض اء أ ب د ا ح ت ى ت و م ن وا ب الل ه و ح د ه

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

Transkripsi:

Perintah-perintah Allah subhanahu wata ala terbagi dua: Perintah-perintah syar'iah yang kadang terjadi, dan terkadang manusia menyalahinya dengan izin Allah subhanahu wata ala, di antaranya: و ق ض ى ر ب ك أ ا ل ت ع ب د وا إ ا ل إ يااه و ب ال و ال د ي ن إ ح س ان ا "Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaikbaiknya". QS. Al-Isra`: 23. Perintah-perintah kauniyah yang harus terjadi dan manusia tidak mungkin menghindarinya, dan ia terbagi dua: Perintah Rabbani yang bersifat langsung yang harus terjadi, seperti firman Allah subhanahu wata ala: إ نا ا أ ه إ ا أ ر اا ا أ و ي وو ل و ن وو Sesungguhnya keadaan-nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia. QS. Yasiin: 82 Perintah-perintah Rabbani yang bersifat kauniyah, adalah sunnah kauniyah berupa hubungan sebab dan akibat yang saling mempengaruhi satu sama lain, dan bagi setiap sebab yang bersifat kauni akan menimulkan akibat. Dan termasuk sunnah kauniyah adalah: Firman Allah subhanahu wata ala: ل ك ب أ او اللاو ل م ي ك غ ا ن ع ة أ ن ع ه ا ع ل ى ق و م ح تاى ي غ وا ا ب أ ن ف س ه م (Siksaan) yang demikian itu adalah Karena Sesungguhnya Allah subhanahu wata alasekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang Telah dianugerahkan-nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri". QS. Al-Anfaal: 53 Firman Allah subhanahu wata ala: و إ ا أ ر ا ن ا أ و ن ه ل ك ق ي ة أ ن ا ت ه ا ف س وا ه ا ح اق ع ل ه ا ال و و د ا ن اى ا ت د ا Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah subhanahu wata ala ) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. QS. Al-Israa`: 16) Iblis dan para pengikutnya berusaha menundukkan sunnah kauniyah ini agar menjadi sebab bagi kebinasaan sebagian manusia. Dan Allah subhanahu wata ala mensyari'atkan bagi kita untuk berdo'a dan beristigfar agar selamat

dari kebinasaan tersebut. Dan tidak ada yang bisa menolak qadha kecuali do'a. Do'a adalah kembali kepada Allah subhanahu wata ala yang telah menciptakan sunnah kauniyah. Maka Dialah Allah subhanahu wata ala Yang Maha Kuasa menggagalkan suatu reaksi atau merubah sebuah akibat di saat yang dikehendakinya dan bagaimana Dia menghendakinya, sebagaimana Dia menggagalkan reaksi panas api terhadap nabi Ibrahim : ق ل ن ا ي ا ن ار ون ي ب ا ا و س ل ا ع ل ى إ ب اى م Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", QS. Al-Anbiyaa`: 69 Jenis-jenis kebaikan dan keburukan Kebaikan yang penyebabnya adalah keimanan dan amal shalih, yaitu ketaatan kepada Allah subhanahu wata ala dan Rasul-Nya. Kebaikan yang penyebabnya adalah nikmat Ilahi kepada manusia, yaitu apaapa yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wata ala berupa harta, kesehatan, pertolongan, kemuliaan, dan semisal dengannya. Dan keburukan terbagi dua: Keburukan yang penyebabnya adalah kesyirikan dan kemaksiatan, yaitu apa yang muncul dari manusia dari perbuatan syirik dan maksiat. Keburukan yang penyebabnya adalah cobaan atau siksaan Ilahi, seperti penyakit tubuh, hilangnya harta, kekalahan, dan semisal dengannya. Maka kebaikan dalam arti taat, tidak disandarkan kecuali hanya kepada Allah subhanahu wata ala. Maka Dia yang menyari'atkannya bagi hamba, mengajarkannya kepadanya, memerintahkan melaksanakannya dan menolongnya atasnya. Keburukan dalam arti maksiat kepada Allah subhanahu wata ala dan Rasul- Nya shallallahu alaihi wasallam, apabila hamba melakukan dengan kehendak dan pilihannya mengutamakan maksiat atas taat. Maka keburukan ini disandarkan kepada hamba sebagai pelakunya dan tidak disandarkan kepada Allah subhanahu wata ala, karena Allah subhanahu wata ala tidak mensyari'atkannya, tidak memerintahkannya. Bahkan Dia mengharamkannya dan memberikan ancaman atasnya. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata ala: ا أ ص اب ك ن ح س ن ة ن اللاو و ا أ ص اب ك ن س ة ن ن ف س ك و أ ر س ل ن اك ل لنااس ر س و ل و ف ى ب اللاو ه د ا Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah subhanahu wata ala, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.

kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. dan cukuplah Allah subhanahu wata alamenjadi saksi. QS. An-Nisaa`: 79 Adapun kebaikan dalam pengertian nikmat seperti harta, anak, sehat, pertolongan dan kemuliaan, dan kebaikan dalam arti siksaan dan cobaan seperti berkurangnya harta, jiwa dan buah-buahan, kekalahan dan semisalnya, maka kebaikan dan keburukan dengan pengertian ini berasal dari Allah subhanahu wata ala, karena Allah subhanahu wata ala menguji hamba- Nya sebagai cobaan dan siksaan serta meninggikan sebagai pendidikan bagi hamba-hamba-nya, seperti firman Allah subhanahu wata ala: و إ و ت ص ب ه م س ة ي ول وا ى ذ ه ن ع ن د ك ق ل ل ن ع ن د اللاو او ى ؤ ل ء ال و م ل ي اا وو ي ف ه وو ح د يث ا 78. "Dan jika mereka memperoleh kebaikan mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah subhanahu wata ala ", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah subhanahu wata ala ". Maka Mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraansedikitpun?". QS. An-Nisaa`: 78 Menolak akibat keburukan: Apabila seorang mukmin melakukan kesalahan, maka hukumannya tertolak darinya dengan yang berikut ini: Bisa jadi ia bertaubat, lalu Allah subhanahu wata ala menerima taubatnya, atau ia meminta ampun lalu Allah subhanahu wata ala mengampuninya, atau ia melakukan kebaikan yang menghapusnya, atau saudara-saudaranya yang beriman mendoakan dan memohon ampunan untuknya, atau menghadiahkan untuknya dari pahala amal perbuatan mereka yang Allah subhanahu wata ala memberikan manfaat dengannya, atau Allah subhanahu wata ala mengujinya di dunia dengan berbagai macam musibah yang menjadi penebus darinya, atau Allah subhanahu wata ala mengujinya di alam barzakh dengan teriakan lalu Dia menebusnya dengannya, atau mengujinya di hari kiamat yang menjadi penebus darinya, atau nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam memberi syafaat padanya, atau Allah subhanahu wata ala yang paling pengasih memberi rahmat kepadanya, dan Allah subhanahu wata ala Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Taat dan maksiat: Taat melahirkan manfaat dan membuahkan akhlak yang baik, dan maksiat melahirkan kemudharatan dan membuahkan akhlak yang buruk. Maka matahari, bulan, tumbuhan, hewan, daratan dan lautan taat kepada Rabbnya, maka keluarlah darinya manfaat yang banyak, tidak ada yang bisa

menghitungnya selain Allah subhanahu wata ala. Dan para nabi tatkala taat kepada Allah subhanahu wata ala, keluarlah dari mereka kebaikan yang tidak bisa menghitungnya selain Allah subhanahu wata ala. Dan iblis, tatkala durhaka kepada Rabb-nya, enggan, dan sombong, karena sebab itu keluarlah keburukan dan kerusakan di bumi yang tidak ada yang bisa menghitungnya selain Allah subhanahu wata ala. Seperti inilah manusia, apabila taat kepada Rabb-nya, keluarlah darinya kebaikan dan manfaat untuknya dan orang lain, tidak ada yang bisa menghitungnya selain Allah subhanahu wata ala. Dan apabila ia durhaka kepada Rabb-nya, keluarlah darinya keburukan dan mudharat baginya dan bagi orang lain, tidak ada yang bisa menghitungnya selain Allah subhanahu wata ala. Dampak taat dan maksiat: Allah subhanahu wata ala menjadikan bagi taat dan kebaikan dampakdampak yang nikmat, baik lagi dicintai. Kenikmatannya di atas kenikmatan maksiat berlipat ganda. Dan Dia menjadikan bagi maksiat dan keburukan dampak-dampak dan rasa sakit yang tidak disukai, yang mewariskan kerugian dan penyesalan, dan menambah kenikmatan mengecapnya berlipat ganda. Tidak pernah terjadi kondisi yang dibenci kecuali karena dosa dan yang dimaafkan Allah subhanahu wata ala jauh lebih banyak. Dan dosa-dosa membahayakan hati seperti racun membahayakan badan. Dan Allah subhanahu wata ala menciptakan manusia di atas fitrah sebagai kebaikan yang sangat indah. Maka jika ia tercemar dengan segala dosa dan kesalahan niscaya diambil darinya kebaikan dan keindahannya. Dan apabila ia bertaubat kepada Allah subhanahu wata ala niscaya kembalilah kepadanya kebaikan dan keindahannya, dan mencapai kesempurnaannya di surga. Petunjuk dan penyesatan: Milik Allah subhanahu wata ala penciptaan dan perkara, Dia melakukan apa yang Dia kehendaki dan memantapkan apa yang Dia kehendaki, memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-nya, dan menyesatkan orang yang dikehendakinya. Kerajaan adalah kerajaan-nya dan ciptaan adalah ciptaan- Nya. Dia tidak ditanya tentang apa yang Dia lakukan dan mereka akan ditanyakan. Dan termasuk rahmat Allah subhanahu wata ala bahwa Dia mengutus para rasul, menurunkan kitab-kitab, menjelaskan segala jalan, menyingkirkan berbagai 'illah, dan menekankan berbagai sebab petunjuk dan taat dengan pendengaran, penglihatan, dan akal, dan setelah hal itu: 1. Maka barangsiapa yang mengutamakan hidayah, mendorong padanya, mencarinya, mengerjakan sebab-sebabnya, dan berusaha untuk

memperolehnya, niscaya Allah subhanahu wata ala menuntunnya kepadanya, menolongnya untuk memperolehnya dan menyempurnakannya. Ini adalah rahmat dan karunia Allah subhanahu wata ala kepada hamba-hamba-nya. Firman Allah subhanahu wata ala: و الاذ ين اى د وا ن ا ل ن ه د ي ناه م س ب ل ن ا و إ او اللاو ل ال ح س ن ن Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah subhanahu wata alabenar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. QS. Al-'Ankabuut: 69 2. Dan barangsiapa yang mengutamakan kesesatan, mendorong padanya, mencarinya, dan mengerjakan sebab-sebab-nya niscaya sempurnalah baginya, dan Allah subhanahu wata ala menguasakan kepadanya apa-apa yang dikuasainya, dan ia tidak mendapatkan dari Allah subhanahu wata ala yang memalingkan darinya. Dan ini adalah keadilan dari Allah subhanahu wata ala. Firman Allah subhanahu wata ala: و ن ي ش اق ق الاس وو ن ب ع د ا ت ب ان ل و ال ه د ى و ي تاب غ س ب ل ال ؤ ن ن ن و ل و ا ت و لاى ه نام و ن ص ل و و س اء ت ا ص Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang Telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. QS. An- Nisaa`: 115 Buah beriman kepada qadar: Beriman kepada qadha` dan qadar adalah sumber kesenangan, ketenangan, dan keberuntungan bagi setiap muslim. Maka denganya dia mengetahui bahwa segala sesuatu terjadi dengan qadar Allah subhanahu wata ala. Dia tidak merasa bangga dengan dirinya sendiri saat memperoleh keinginannya dan tidak gelisah saat tidak mendapatkan apa yang disukai atau terjadi (sesuatu) yang dibencinya, karena dia mengetahui bahwa semua itu terjadi dengan qadar Allah subhanahu wata ala, suatu hal yang pasti terjadi, tidak mustahil. 1. Firman Allah subhanahu wata ala: )22 ( ا أ ص اب ن ص ب ة ي ا ل ر ض و ل ي أ ن ف س م إ ا ل ي ت اب ن ق ب ل أ و ن ب أ ى ا إ او ل ك ع ل ى اللاو ي س ل ي ل ت أ س و ا ع ل ى ا ات م و ل ت ف ح وا ب ا آ ت ا م و اللاو ل ي ح ب ال خ ت او خ ور )23(

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah subhanahu wata ala. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-nya kepadamu. dan Allah subhanahu wata alatidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri". QS. Al-Hadidid : 22-23 2. Dari Shuhaib radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ن ا م م م.. م ع م ي ر ع ا ع م ع ا ع م ا ع م ع ع ا ي ع م م ع نا م ع ع ع ع ع ع ع م ي ب ا م م م ن ع م ع م م ن ع ع ب ع م ع ع ي ع ع ع ع ع م ي ب ا ع م. ع م ع ع ا ي ع م م عض ن ا م "Sungguh mengagumkan perkara orang mukmin, sesungguhnya semua perkaranya adalah baik dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapatkan kebaikan, ia bersyukur, maka itu lebih baik baginya. Dan jika ia mendapatkan kesusahan, ia bersabar, dan hal itu lebih baik baginya." HR. Muslim. 1 3. Dari Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu anhu, ia berkata, 'Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ع م م ا م م م م ع ع ا ع م ع م ي ر ع ع ا ع ع ع ع ع. م ع ع. ي م م ع ع ا ل م ع ي ع م ع ي م ع ع ع م ع ع ا ي ع م م م م ع ر ع ع ا ع ع ع ع ي ع. ع ا م م م م ي م م ع م م ل ع م, ع ح ن ت "Aku merasa kagum terahdap perkara orang mukmin, jika ia mendapatkan kebaikan, ia memuji Allah subhanahu wata ala dan bersyukur kepada-nya. Dan jika dia mendapat musibah, dia memuji Allah subhanahu wata ala dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam semua perkaranya, bahkan diberi pahala pada suapan (makanan) yang diberikannya pada mulut istrinya." HR. Ahmad dan Abdurrazzaq. 2 Setelah selesainya pembahasan ini dengan karunia Allah subhanahu wata ala, maka selesailah pembahasan tentang enam rukun iman, yaitu beriman kepada Allah subhanahu wata ala, para malaikat-nya, kitab-kitab-nya, rasul- 1 HR. Muslim no. 2999 2 Hasan/ HR. Ahmad no 1492, dan ini adalah lafazhnya. Al-Arna'uth berkata: Sanadnya hasan. Dan diriwayatkan oleh Abdurrazzaq no. 20310.

rasul-nya, hari akhir, dan qadar baik dan buruk-nya. Dan setiap rukun tersebut memberikan faedah yang bermanfaat bagi seorang mukmin. Buah-buah rukun iman: 1- Beriman kepada Allah subhanahu wata ala: membuahkan cinta kepada Allah subhanahu wata ala, mengagungkan-nya, bersyukur kepada-nya, menyembah-nya, taat dan takut kepada-nya, dan menjunjung perintahperintah-nya. 2- Beriman kepada malaikat: membuahkan cinta kepada mereka, merasa malu terhadap mereka, dan mengambil pelajaran dengan ketaatan mereka. 3-4- Beriman kepada kitab-kitab dan rasul-rasul: Membuahkan kekuatan iman kepada Allah subhanahu wata ala dan mencintai-nya, mengenal syari'atsyari'at Allah subhanahu wata ala, apa-apa yang dicintai Allah subhanahu wata ala, dan apa-apa yang dibenci-nya, mengenal negeri akhirat, dan mencintai rasul-rasul Allah subhanahu wata ala dan mentaati kepada mereka. 5- Beriman kepada hari akhir: membuahkan keinginan untuk melakukan taat dan kebaikan, dan berlari dari maksiat dan kemungkaran. 6- Beriman kepada qadar: membuahkan ketenangan jiwa dan ridha dengan apa yang ditaqdirkan Allah subhanahu wata ala. Dan apabila hal itu terealisasikan dalam kehidupan seorang muslim, tentu ia berhak masuk surga, dan hal itu tidak sempurna kecuali dengan taat kepada Allah subhanahu wata ala dan rasul-nya. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata ala: و ن ي ط اللاو و ر س ول و ي د خ ل و ناات ت ج ي ن ت ح ت ه ا ا ل ن ه ار خ ال د ين ه ا و ل ك ال ف و ز ال ع ظ م "Barangsiapa taat kepada Allah subhanahu wata aladan Rasul-Nya, niscaya Allah subhanahu wata alamemasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar". QS. An-Nisaa: 13 Segala apa yang dilakukan, ditentukan, dan ditaqdirkan- oleh Allah subhanahu wata ala bagi makhluk-nya mengandung mashlahat dan hikmah. Maka apa yang dilakukan-nya berupa yang ma'ruf dan kebaikan menunjukkan atas rahmat-nya. Dan apa yang dilakukan-nya berupa siksaan dan hukuman menunjukkan murka-nya. Dan apa yang dilakukan-nya berupa kelembutan dan kemuliaan menunjukkan cinta-nya. Dan apa yang dilakukan-nya berupa penghinaan menunjukkan kemurkaan dan kebenciaan-nya. Dan apa yang dilakukan-nya terhadap semua makhluk yang berwal dari sebuah kekurangan, kemudian berubah menjadi sempurna menunjukkan akan terjadinya hari kebangkitan.