1 of 6 02/09/09 11:29

dokumen-dokumen yang mirip
1 of 5 02/09/09 11:36

1 of 5 02/09/09 11:45

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG IZIN PEMANFAATAN KAYU PADA HUTAN RAKYAT DAN PADA TANAH MILIK

1 of 5 02/09/09 11:40

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 of 5 02/09/09 11:07

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 06 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 06 TAHUN 2003

1 of 7 02/09/09 11:26

1 of 6 02/09/09 10:52

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DIBIDANG MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PERIZINAN DAN PENDAFTARAN USAHA PETERNAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG

1 of 7 02/09/09 11:19

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN LAIK TANGKAP KAPAL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 of 6 02/09/09 11:42

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Nomor : 20 Tahun 2001 Seri : B Nomor : 12

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DI BIDANG MEDIK

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 43 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN PEMBORAN AIR BAWAH TANAH DAN IZIN PEMAKAIAN AIR BAWAH TANAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 09 TAHUN 2001 TENTANG PERIZINAN DAN RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 09 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

1 of 6 02/09/09 11:21

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN SWASTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENGINAPAN/PESANGGRAHAN/ VILLA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 of 6 02/09/09 11:27

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN ATAU PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Nomor : 16 Tahun 2001 Seri : B Nomor : 08

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 08 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Nomor : 24 Tahun 2001 Seri : B Nomor : 16

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KTP DAN AKTA CATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR 7 TAHUN 1999 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG RETRIBUSI IZIN MEMBUKA DAN MEMANFAATKAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 4 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2008

1 of 5 02/09/09 11:30

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 28 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SORONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SORONG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENDARATAN KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURABAYA NOMOR : 12/B TAHUN : 1999 SERI : B

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI KAWASAN PARIWISATA PANTAI WIDURI

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAD TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN BENGKEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

L E M B A R A N D A E R A H

RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 14 TAHUN 2002 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 18 Tahun : 2013

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 05 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA ANGKUTAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM DAN KENDERAAN KHUSUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2009

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKKAN PENGGUNAAN TANAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

Transkripsi:

Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, Menimbang : Mengingat : a. bahwa pemeliharaan kesehatan masyarakat bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, melainkan juga melibatkan peran serta masyarakat; b. bahwa seiring dengan meningkatnya perekonomian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, sehingga berdampak pula upaya masyarakat untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta; 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 25); 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 349); 3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Nomor ), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048 ); 4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 7. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3968); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139); 11. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70); Menetapkan : Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN TENTANG PENYELENGGARAAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA. Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Daerah adalah Kabupaten Pelalawan. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah Kabupaten Pelalawan. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Pelalawan. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pelalawan. 5. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Pelalawan. 6. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan. 7. Badan adalah orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Persekutuan, Perkumpulan dan Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan, Organisasi yang sejenis Lembaga dan Dana Pensiun, bentuk Usaha tetap serta bentuk Badan Usaha lainnya. 8. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memeiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan, yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. 9. Tenaga Medis adalah dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran gigi di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. 10. Puskesmas adalah Pusat Kesehatan masyarakat. 11. Rumah Sakit Umum adalah tempat pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan spesialistik, penunjang medik dasar dan spesialistik, rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. 12. Rumah sakit Khusus adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialis tertentu, penunjang medik, rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat tertentu. 13. Balai Pengobatan Umum adalah tempat untuk memberikan pelayanan medik dasar secara rawat jalan. 14. Balai Pengobatan Khusus adalah tempat untuk memberikan pelayanan medik dasar tertentu secara rawat jalan. 1 of 6 02/09/09 11:29

15. Rumah Bersalin adalah tempat menyelenggarakan WILAYAH PEMUNGUTAN pelayanan kebidanan bagi wanita hamil, pertolongan persalinan fisiologik, perawatan masa nifas, pelayanan Keluarga Pasal Berencana, 14 pelayanan imunisasi dan perawatan bayi baru lahir. 16. Optikal adalah tempat di mana diselenggarakan pelayanan kacamata, baik memalui resep dokter maupun dengan Wilayah melakukan pemungutan pemeriksaan Retribusi adalah refraksi Kabupaten sendiri, serta Pelalawan. pelayanan lensa kontak melalui resep dokter mata. 17. Klinik Radiologi adalah tempat pelayanan kesehatan yang mempergunakan alat rontgen atau pesawat X-ray. 18. Praktek Berkelompok Dokter Spesialis adalah penyelenggaraan pelayanan medik spesialais secara berkelompok yang BAB XI dilaksanakan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dengan atau tanpa menggunakan penunjang medik. MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERHUTANG 19. Surat Izin adalah bukti tertulis yang diberikan Kepala Dinasa kepada seseorang atau badan untuk menyelenggarakan Pasal 15 pelayanan kesehatan. Masa 20. Retribusi Apotik adalah adalah tempat jangka pelayanan waktu tertentu resep yang dokter lamanya dan pelayanan ditetapkan informasi oleh Kepala yang berkaitan Daerah sebagai dengan dasar penggunaan untuk menetapkan obat yang besarnya diserahkan retribusi terutang. kepada pasien. 21. Klinik Fisiotrapi adalah tempat pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara mencegah, mengurangi, memulihkan terhadap kelainan dan ketunaan fisik beserta dampaknya. 22. Balai Asuhan Keperawatan adalah tempat untuk memberikan Pasal 16pelayanan asuhan keperawatan secara rawat jalan. 23. Klilnik Konsultasi Gizi adalah tempat pelayanan konsultasi gizi secara rawat jalan. Retribusi 24. Balai terhutang Khitan terjadi adalah pada tempat saat pelayanan diterbitkannya khitanan. SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. 25. Praktek Perorangan adalah tempat pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan bidan sesuai dengan kewenangannya secara rawat jalan. 26. Klinik Laboratorium Kesehatan adalah tempat pelayanan BAB XII yang ditujukan untuk melakukan pemeriksaan haematology, kimia klinik, mikrobiologi, imunserologi, toksikologi TATA CARA dan PEMUNGUTAN kimia lingkungan dalam upaya penegakan diagnosis. 27. Toko Obat adalah tempat yang digunakan untuk menjual Pasal obat-abatan 17 babas tanpa resep dokter. 28. Praktek Pengobatan Tradisional adalah tempat penyelenggaraan pengobatan yang dilakukan dengan menggunakan obat 1. Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. / bahan hewan, bahan mineral, sediaan gatenik atau campuran berdasarkan pengalaman dan atau menggunakan 2. Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen yang lain yang dipersamakan. cara-cara tertentu. 3. Hasil pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 disetor ke Kas Daerah. 29. Klinik Kebugaran adalah tempat yang digunakan untuk membentuk tubuh, membuat tubuh tetap bugar atau meningkatkan kebugaran tubuh yang mempergunakan bahan / alat BAB bantu XIII kesehatan. 30. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang SANKSI selanjutnya ADMINISTRASI disingkat SKRD adalah Surat Ketetapan yang menentukan besarnya jumlah Retribusi yang terutang. Pasal 18 31. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan Retribusi atau Dalam hal sanksi Wajib administrasi Retribusi tidak berupa membayar bunga atau tepat denda. pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan Sanksi Administrasi berupa bunga 32. sebesar Surat Ketetapan 2% (dua persen) Retribusi setiap Daerah bulan Kurang dari besarnya Bayar yang Retribusi selanjutnya yang terutang, disingkat yang SKRDKB tidak adalah atau kurang Surat bayar Ketetapan dan ditagih yang dengan menggunakan menentukan besarnya STRD. Retribusi, jumlah kekurangan pembayaran pokok Retribusi,besarnya administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. 33. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah Surat Ketetapan yang menentukan tambahan atas jumlah yang BAB telah XIV ditentukan. 34. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi TATA CARA Daerah PEMBAYARAN adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik, Pasal 19untuk mencari serta mengumpulkan bukti dengan bukti itu membuat titik terang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangka. 35. 1. Pemeriksaan Pembayaran Retribusi adalah serangkaian yang terutang kegiatan harus dilunasi untuk mencari, sekaligus. mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan 2. lainnya Retribusi dalam yang rangka terutang pengawasan dilunasi selambat-lambatnya kepatuhan pemenuhan 15 kewajiban (lima belas) berdasarkan hari sejak peraturan diterbitkan perundang-undangan SKRD atau dokumen yang lain berlaku. yang disamakan. 3. Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran Retribusi diatur dengan Keputusan Kepala Daerah. BAB II BENTUK PELAYANAN BAB KESEHATAN XV SWASTA TATA CARA Pasal PENAGIHAN 2 Pasal 20 Pelayanan kesehatan swasta terdiri dari : 1. a. Pengeluaran Pelayanan kesehatan Surat Teguran/Peringatan/surat dasar; lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan Retribusi b. dikeluarkan Pelayanan segera medik spesialistik; setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran. 2. c. Dalam Pelayanan jangka penunjang waktu 7 (tujuh) medik; hari setelah tanggal surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis, Wajib Retribusi d. harus Pelayanan melunasi rumah Retribusi sakit. yang terutang. 3. Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk. Pasal 3 Pasal 21 1. Bentuk pelayanan kesehatan dasar adalah : Bentuk a. bentuk Praktek formulir perorangan yang dipergunakan dokter umum; untuk pelaksanaan penagihan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) b. Praktek ditetapkan perorangan oleh Kepala dokter Daerah. gigi; c. Balai pengobatan umum; B A B XVI d. Balai pengobatan khusus; KADALUARSA e. Rumah bersalin; Pasal 22 f. Praktek perorangan bidan; 1. g. Penagihan Balai Konsultasi Retribusi, gizi; kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 3 ( tiga ) tahun terhitung sejak saat terutangnya h. Retribusi, Balai asuhan kecuali keperawatan; apabila wajib Retribusi melakukan tindak pidana dibidang Retribusi. 2. i. Kadaluarsa Balai khitan. penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila : 2. Bentuk a. pelayanan Diterbitkan medik Surat spesialistik Teguran adalah: dan atau ; a. Praktek b. Ada perorangan pengakuan dokter utang spesialis; Retribusi dari wajib Retribusi baik langsung maupun tidak langsung. b. Praktek berkelompok dokter spesialis. 3. Bentuk pelayanan penunjang medik adalah : a. Klinik radiology; B A B XVII b. Klinik fisioterapi; TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG RETRIBUSI YANG KADALUARSA c. Laboratorium kesehatan; Pasal 23 d. Apotek; 1. e. Piutang Optikal. Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan sudah kadaluwarsa dapat 4. Bentuk dihapus. pelayanan rumah sakit adalah : 2. a. Kepala Rumah Daerah sakit umum; menetapkan Keputusan penghapusan Piutang Retribusi Daerah yang sudah kadaluarsa sebagaimana b. dimaksud Rumah sakit pada khusus. ayat (1). B BAB A B XVIII PENGURANGAN, PERIZINAN KERINGANAN DAN PEMBEBASAN Pasal 4RETRIBUSI Pasal 24 1. Untuk mendirikan dan menyelenggarakan sarana pelayanan kesehatan swasta harus mendapat izin dari Kepala Daerah. 2. 1. Izin Kepala sebagaimana Daerah dapat dimaksud memberikan pada pengurangan, ayat (1) diberikan keringanan setelah dan pembebasan sarana pelayanan Retribusi. kesehatan tersebut, memenuhi 2. persyaratan Pemberian pengurangan sesuai dengan dan Peraturan keringanan Perundang-undangan Retribusi sebagaimana yang berlaku dimaksud untuk memperjelas pada ayat (1) atau dengan mendapat memperhatikan koordinasi dari kemampuan Dinas Kesehatan. masyarakat. 3. Izin Tata penyelenggaraan cara pengurangan, sarana keringanan pelayanan dan pembebasan kesehatan swasta, Retribusi berlaku ditetapkan selama oleh 5 Kepala (lima) Daerah. tahun dan wajib melaksanakan registrasi ulang setiap 1 (satu) tahun. 4. Izin penyelenggaraan yang sudah habis masa BAB berlakunya, XIX dapat diperbaharui dengan mengajukan permohonan perpanjangan. INSTANSI PEMUNGUT 5. Permohonan perpanjangan izin dilakukan paling lambat Pasal 3 (tiga) 25 bulan sebelum masa izin berakhir. 6. Untuk Rumah Sakit, izin penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diberikan sesudah mempunyai izin 1. Instansi pemungut Retribusi Izin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta ditetapkan oleh Kepala Daerah. mendirikan rumah sakit dan izin uji coba penyelenggaraan rumah sakit. 2. Uang perangsang atas pungutan Retribusi ini ditetapkan sebesar 5 % dari jumlah pungutan. 7. Izin mendirikan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diberikan pada saat rumah sakit akan didirikan dan akan dicabut kembali apabila dalam waktu 1 (satu) tahun rumah sakit tersebut belum berdiri. 8. Izin uji coba penyelenggaraan rumah sakit sebagaimana B A B dimaksud XX pada ayat (6) berlaku selama 2 (dua) tahun. P E N G A W A S A N BAB IV Pasal 26 PENYELENGGARAAN Kepala Daerah menunjuk pejabat tertentu untuk melakukan pengawasan Pasal 5 terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini. 2 of 6 02/09/09 11:29

Tata cara dan syarat-syarat penyelenggaraan pelayanan kesehatan akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah. BAB XXI P E N Pasal Y I D 6I K A N Pasal 27 1. Upaya pelayanan kesehatan swasta wajib memberikan pertolongan pertama kepada penderita gawat darurat tanpa 1. memungut Pejabat Pegawai uang muka Negeri terlebih Sipil dahulu. tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk 2. Upaya melakukan pelayanan penyidikan kesehatan tindak pidana swasta dibidang wajib Retribusi melaksanakan Daerah, pencatatan sebagaimana dan dimaksud pelaporan dalam sesuai Undang-undang dengan Peraturan Hukum Perundang-undangan Acara Pidana yang berlaku yang berlaku. 3. 2. Upaya Wewenang pelayanan Penyidik kesehatan sebagaimana swasta dimaksud wajib memberikan pada ayat pelaporan (1) adalah secara : berkala kepada Pemerintah Daerah. 4. Upaya a. pelayanan menerima, kesehatan mencari, swasta mengumpulkan, wajib membantu dan meneliti program keterangan Pemerintah atau laporan dibidang berkenaan pelayanan dengan kesehatan tindak kepada pidana masyarakat. dibidang Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas; 5. Upaya b. pelayanan meneliti, kesehatan mencari, swasta mengumpulkan wajib bekerja keterangan sama dengan keterangan sarana mengenai kesehatan orang Pemerintah pribadi dalam atau rangka Badan rujukan tentang medik, pendayagunaan kebenaran perbuatan tenaga yang medis dilakukan dan pendayagunaan sehubungan peralatan dengan tindak medik pidana canggih. Retribusi Daerah ; c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang BAB V Retribusi Daerah ; NAMA, OBJEK, DAN SUBJEK RETRIBUSI d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang Pasal 7 Retribusi Daerah ; Dengan nama e. Retribusi melakukan Izin penggeledahan Penyelenggaraan untuk Sarana mendapatkan Pelayanan bahan Kesehatan bukti pembukuan, Swasta dipungut pencatatan Retribusi dan Izin dokumen-dokumen Penyelenggaraan lain Pelayanan Kesehatan serta Swasta. melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut ; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah ; Pasal 8 g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan Objek Retribusi meliputi sedang setiap berlangsung pemberian dan Izin memeriksa penyelenggaraan identitas Sarana orang Pelayanan dan/atau dokumen Kesehatan yang Swasta. dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan Pasal tindak 9 pidana Retribusi Daerah ; i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; Subyek Retribusi meliputi setiap orang atau badan yang mendapat fasilitas pemberian izin penyelenggaraan sarana pelayanan j. menghentikan penyidikan ; kesehatan swasta. k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah menurut Hukum yang bertanggung jawab. BAB VI 3. Penyidik sebagaimana dimaksud pada GOLONGAN ayat (1) memberitahukan RETRIBUSI dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pasal 10 Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku. Retribusi Izin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta termasuk golongan Retribusi Perizinan Tertentu. BAB XXII KETENTUAN BAB VIIPIDANA CARA MENGUKUR TINGKAT Pasal 28PENGGUNAAN JASA Pasal 11 1. Barang siapa yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini dapat diancam dengan Tingkat penggunaan Pidana kurungan jasa Retribusi paling lama Izin 6 Penyelenggaraan (enam) bulan atau Sarana denda paling Pelayanan banyak Kesehatan Rp. 5.000.000,- Swasta (lima diukur juta berdasarkan Rupiah) dengan pada jenis tidak Izin Penyelenggaraan mengurangi kewajiban Pelayanan untuk Kesehatan membayar Swasta. Retribusi yang terhutang. 2. Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. 3. Atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII PRINSIP PENETAPAN STRUKTUR BA B DAN XXIII BESARNYA TARIF RETRIBUSI KETENTUAN Pasal 12 PENUTUP Pasal 29 Prinsip penetapan tarif Retribusi berdasarkan kepada penggantian biaya administrasi, biaya operasional serta biaya pembinaan. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah. BAB IX STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 13 30 Peraturan 1. Setiap Daerah penyelenggaraan ini mulai berlaku sarana pada tanggal pelayanan diundangkan. kesehatan dipungut retribusi dengan ketetapan tarif sebagai berikut: Diundangkan di Pangkalan Kerinci pada tanggal 1 Oktobert 2003 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PELALAWAN, MARWAN IBRAHIM Disahkan di Pangkalan Kerinci pada tanggal 1 Oktober 2003 BUPATI PELALAWAN, Dto. T. AZMUN JAAFAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2003 NOMOR 11 3 of 6 02/09/09 11:29

4 of 6 02/09/09 11:29

5 of 6 02/09/09 11:29

6 of 6 02/09/09 11:29