LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 4 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2006 NOMOR 9

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015

WALIKOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN WALIKOTA BINJAI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 12

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN SWASTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2011 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 4 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG PERIZINAN BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 3 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 06 SERI B PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 06 TAHUN 2003

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

P E R A T U R A N D A E R A H

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 5 TAHUN 2008 SERI : C NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR. 5 TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG PERIZINAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2013

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

NOMOR 54 TAHUN 2002 NOMOR 54 TAHUN 2002 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 09 TAHUN 2008 T E N T A N G

tentang Izin Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Swasta.

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR. 3 TAHUN 2010 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA BIDANG FARMASI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2009 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 5 TAHUN 2011 SERI : C NOMOR : 4

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN SIMEULUE

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO BUPATI WONOSOBO,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG JASA PELAYANAN KESEHATAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 29

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN DAN TENAGA KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN USAHA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2014

PEMERINTAH KOTA BLITAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008 NOMOR 1 SERI C

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DIBIDANG MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR : 3 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 5 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 15

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN SARANA KESEHATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 2 TAHUN 2003 PERUBAHAN ATAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENYELENGGARAAN SARANA DAN TENAGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PENYELENGGARAAN TOKO OBAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DI BIDANG MEDIK

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENYELENGGARAAN SARANA PELAYANAN DAN TENAGA KESEHATAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa berkenaan dengan perkembangan Jenis Sarana Pelayanan dan Tenaga Kesehatan Swasta dan peraturan yang ada sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu ditinjau kembali dan disempurnakan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah Kota Pekalongan tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan dan Tenaga Kesehatan Swasta; : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Ketjil di Djawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 3. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); 4. Undang Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 9. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 10. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 11. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3692); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3381); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

19. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 20. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan Nomor 9 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan (Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan Nomor 11 tahun 1989 seri D Nomor 4); 21. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan Nomor 10 Tahun 2000 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan (Lembaran Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan Tahun 2000 Nomor 25 seri B Nomor 6); 22. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan dan Tenaga Kesehatan Swasta (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Nomor 20 Tahun 2002 Seri B Nomor 9); 23. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Pekalongan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Tahun 2008 Nomor 3); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN dan WALIKOTA PEKALONGAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENYELENGGARAAN SARANA PELAYANAN DAN TENAGA KESEHATAN SWASTA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan dan Tenaga Kesehatan Swasta (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Nomor 20 Tahun 2002 Seri B Nomor 8), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 5 ayat (5) diubah, sehingga berbunyi : (5) Penyelenggaraan sarana pelayanan dan tenaga kesehatan swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : a. izin praktik perorangan dokter umum b. izin praktik perorangan dokter gigi; c. izin praktik perorangan dokter spesialis; d. izin praktik bidan; e. izin kerja apoteker; f. izin kerja apoteker pengganti; g. izin kerja apoteker pendamping; h. izin kerja asisten apoteker; i. izin praktik fisioterapis; j. izin kerja refraksionis optisien; k. izin kerja tekniker gigi; l. izin praktik perawat;

m. izin kerja perawat; n. izin kerja perawat gigi; o. izin praktik terapis wicara; p. izin kerja radiografer; q. izin kerja keterapian fisik lainnya; r. izin kerja keteknisian medis lainnya; s. izin praktik bersama dokter umum; t. izin praktik bersama dokter gigi; u. izin praktik bersama dokter spesialis; v. izin praktik bersama dokter gigi spesialis; w.izin pendirian Rumah Sakit Swasta setara dengan Rumah Sakit Pemerintah Kelas C dan Kelas D; x. rekomendasi izin pendirian Rumah Sakit Swasta setara dengan Rumah Sakit Pemerintah Kelas A dan Kelas B; y. izin rumah bersalin; z. izin balai pengobatan/ klinik umum; aa. izin optik; bb. izin klinik kecantikan; cc. izin klinik radiologi; dd. izin laboratorium; ee. izin apotek; ff. izin toko obat; gg. izin pengobat tradisional; hh. izin tukang gigi. 2. Ketentuan Pasal 6 diubah, sehingga berbunyi : Pasal 6 (1) Izin penyelenggaraan sarana pelayanan dan tenaga kesehatan swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, berlaku selama 5 (lima) tahun, dengan ketentuan 1 (satu) surat izin berlaku untuk 1 (satu) tempat, kecuali : a. izin kerja tekniker gigi dan izin tukang gigi berlaku selama 3 (tiga) tahun; b. izin usaha apotik, izin toko obat, dan izin pengobat tradisional, berlaku seterusnya selama yang bersangkutan masih aktif melakukan kegiatan dan memenuhi syarat. (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bagi yang berlaku selama 5 (lima) tahun dan berlaku 3 (tiga) tahun dapat diperpanjang. (3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diperbaharui apabila : a. pindah tempat/lokasi; b. perubahan nama; c. penanggung jawab berhenti atau meninggal dunia; d. habis masa berlakunya sertifikat kompetensi. 3. Ketentuan Pasal 7 diubah, sehingga berbunyi : Pasal 7 Retribusi Izin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan dan Tenaga Kesehatan Swasta, digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum. 4. Ketentuan Pasal 9 ayat (1) diubah, sehingga berbunyi : (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif, didasarkan pada kebijakan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.

5. Ketentuan BAB VII diubah, sehingga berbunyi : BAB VII STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 10 (1) Setiap pemberian izin penyelenggaraan sarana pelayanan dan tenaga kesehatan swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5) Peraturan Daerah ini, dikenakan retribusi sebagai berikut : a. izin praktik perorangan dokter umum sebesar Rp. 200.000,- b. izin praktik perorangan dokter gigi sebesar Rp. 200.000,- c. izin praktik perorangan dokter spesialis sebesar Rp. 500.000,- d. izin praktik bidan sebesar Rp. 150.000,- e. izin kerja apoteker sebesar Rp. 200.000,- f. izin kerja apoteker pengganti sebesar Rp. 150.000,- g. izin kerja apoteker pendamping sebesar Rp. 150.000,- h. izin kerja asisten apoteker sebesar Rp. 100.000,- i. izin praktik fisioterapis sebesar Rp. 100.000,- j. izin kerja refraksionis optisien sebesar Rp. 100.000,- k. izin kerja tekniker gigi sebesar Rp. 100.000,- l. izin praktik perawat sebesar Rp. 100.000,- m. izin kerja perawat sebesar Rp. 100.000,- n. izin kerja perawat gigi sebesar Rp. 100.000,- o. izin praktik terapis wicara sebesar Rp. 150.000,- p. izin kerja radiografer sebesar Rp. 100.000,- q. izin kerja keterapian fisik lainnya sebesar Rp. 100.000,- r. izin kerja keteknisian medis lainnya sebesar Rp. 100.000,- s. izin praktik bersama dokter umum sebesar Rp. 1.000.000,- t. izin praktik bersama dokter gigi sebesar Rp. 1.000.000,- u. izin praktik bersama dokter spesialis Rp. 2.000.000,- v. izin praktik bersama dokter gigi spesialis Rp. 2.000.000,- w. izin pendirian Rumah Sakit Swasta setara dengan Rumah Sakit Pemerintah Kelas C dan Kelas D sebesar Rp. 1.500.000,- x. Rekomendasi izin pendirian Rumah Sakit Swasta setara dengan Pemerintah Kelas A dan Kelas B sebesar Rp. 2.000.000,- y. izin rumah bersalin sebesar Rp. 1.500.000,- z. izin balai pengobatan/klinik umum sebesar Rp. 500.000,-; aa. izin optik sebesar Rp. 500.000,- bb. izin klinik kecantikan sebesar Rp. 1.000.000,- cc. izin klinik radiologi sebesar Rp. 500.000,- dd. izin laboratorium sebesar Rp. 500.000,- ee. izin apotek sebesar Rp. 1.000.000,- ff. izin toko obat sebesar Rp. 300.000,- gg. izin pengobat tradisional sebesar Rp. 100.000,- hh. izin tukang gigi sebesar Rp. 100.000,- Setiap perpanjangan izin dan pembaharuan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) dan ayat (3), dikenakan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 6. Ketentuan Pasal 15 diubah, sehingga berbunyi : (1) Dalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat waktu atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang bayar dan ditagih menggunakan STRD.

(2) Sanksi administrasi berupa pencabutan izin apabila : a. melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam izin dan atau melakukan kegiatan di bidang kesehatan tidak sesuai izin; b. melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelayanan bidang kesehatan. (3) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan melalui proses peringatan tertulis sebanyak tiga kali berturut turut dengan tenggang waktu masingmasing satu bulan. (4) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan izin untuk jangka waktu satu bulan (5) Jika pembekuan izin sebagaimana pada ayat (4), habis waktunya dan tidak ada usaha perbaikan, maka izin dicabut. (6) Izin dapat dicabut tanpa melalui proses peringatan dan pembekuan izin apabila pemegang izin yang bersangkutan : a. memperoleh izin dengan cara tidak sah; b. pemegang izin meninggal dunia; c. selama 6 (enam) bulan sejak izin dikeluarkan tidak terdapat kegiatan; d. dikembalikan oleh pemegang izin; e. izin tersebut dipindahtangankan; f. melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelayanan bidang kesehatan. (7) Izin praktik tenaga kesehatan dapat dicabut dengan atau tanpa pertimbangan pendapat organisasi profesi terkait. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Pekalongan. Ditetapkan di Pekalongan pada tanggal WALIKOTA PEKALONGAN Cap. ttd.- MOHAMAD BASYIR AHMAD Diundangkan di Pekalongan pada tanggal 21 Maret 2009 SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKALONGAN M A S R O F, SH Pembina Utama Muda NIP. 19510919 198003 1 007

I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENYELENGGARAAN SARANA DAN TENAGA KESEHATAN SWASTA Bahwa berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, serta dengan semakin berkembangnya jenis sarana pelayanan dan tenaga kesehatan yang ada, Pemerintah Kota Pekalongan memandang bahwa Peraturan Daerah yang mengatur tentang Retribusi Izin Penyelenggaraan Sarana dan Tenaga Kesehatan Swasta perlu ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi serta regulasi yang lebih tinggi. Perubahan Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk mengatur keberadaan sarana pelayanan dan tenaga kesehatan yang ada serta memberi payung hukum pada sarana pelayanan dan tenaga kesehatan yang belum diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2002, sehingga Pemerintah daerah dapat lebih mengingkatkan pengawasan dan pengendalian, disamping manfaat lain yakni melindungi masyarakat dari praktek penyelenggaraan pelayanan kesehatan illegal. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL 1. Perubahan Pasal 5 : Cukup jelas 2. Perubahan Pasal 6 ayat (3) : Huruf d Sertifikat kompetensi adalah sertifikat yang diperoleh tenaga kesehatan, setelah mengikuti uji kompetensi yang dilakukan oleh majelis tenaga profesi masing-masing, baik di tingkat Pusat maupun Daerah, yang dilakukan secara periodik untuk menentukan kelayakan tenaga kesehatan yang bersangkutan melakukan pekerjaan keprofesiannya. 3. Perubahan Pasal 7 : Cukup jelas 4. Perubahan Pasal 9 : Cukup jelas 5. Perubahan Pasal 10 ayat (1): Huruf q Yang termasuk dalam tenaga keterapian fisik lainnya adalah okupasi terapis dan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan ketentuan dari Departemen Kesehatan maupun Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara. Huruf r Yang termasuk dalam tenaga keteknisan medis lainnya adalah teknik elektromedik, analis kesehatan, informasi kesehatan, kardiovaskuler, orthotik prostetik dan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan ketentuan dari Departemen Kesehatan maupun Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara. 6. Perubahan Pasal 15 : Cukup jelas