BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku bisnis dan manajemen merasakan bahwa semakin lama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam suatu usaha bukan hanya tergantung pada keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui sejak dikenalkan dan digunakannya peralatan komputer dalam

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi, persaingan yang semakin ketat, krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai pula oleh adanya perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, setiap manusia ingin selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin kompleks operasi

BAB I PENDAHULUAN. pesat di berbagai bidang, baik di sektor perdagangan maupun sektor perindustrian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan perekonomian yang tidak menentu, berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. BAB I Pendahuluan. Tingkat persaingan dunia usaha yang semakin tinggi, membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Ada yang berpendapat bahwa manajemen adalah seni atau ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke dua puluh satu, yaitu era globalisasi yang mana pada saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi suatu perusahaan industri, dalam hal ini penulis membahas yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENUNJANG KEEFISIENAN PEMBERIAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN. (Studi kasus pada PT.

BAB I PENDAHULAN. Perusahaan tentunya memiliki beragam kebutuhan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Puluhan karyawan bagian marketing dealer sepeda motor PT.Nusantara Surya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. tidak melaporkan gaji karyawan secara utuh. Adanya dugaan kecurangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka akan memerlukan banyak pegawai. akan dicapai baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang,

BAB I PENDAHULUAN. krisis global, berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. sistem penjualan, sistem pembelian, sistem persediaan bahan baku, sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan

BAB 1 PENDAHULUAN. profesional, diharapkan karyawan bekerja secara produktif. Pengelolaan karyawan. dan pengembangan karirnya (Mangkunegara, 2011: 1).

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, karena itu diperlukannya hal yang paling utama yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri kain interior kini sedang mengalami penurunan penjualan,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup, perbankan, peindustrian, investasi, dan lain-lain (Agoes,

BAB I PENDAHULUAN. karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan. pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai aktivitas inti dalam menjaga kelangsungan hidup

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak akibat krisis multidimensi yang terjadi mulai tahun 1998 masih

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para pelaku bisnis dan manajemen merasakan bahwa semakin lama biaya yang digunakan untuk mendayagunakan manusia di dalam perusahaan semakin menjadi beban biaya yang cukup besar. Beban biaya remunerasi pekerja pada saat ini sudah mencapai angka antara 20 sampai 40 persen dari total biaya operasional dan kenaikannya cenderung selalu lebih besar daripada kenaikan atau pertumbuhan laba bersih perusahaan. Pemerintah dalam hal ini Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mencoba untuk semakin dalam memasuki praktek pengelolaan sumberdaya manusia pada perusahaan-perusahaan melalui Kepmenakertrans No.49/Men/2004 yang menentukan berbagai sistem dan metoda dalam pengelolaan upah, gaji dan remunerasi secara umum. Sehubungan dengan itu maka manajemen perusahaan harus memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup mendalam tentang sistem pengelolaan upah, gaji dan implikasinya bagi kebijakan dan sistem yang sekarang sudah digunakan di dalam perusahaan tersebut (S. Ruky, April 2006) Dalam dunia usaha, setiap karyawan yang memberikan tenaganya baik besar maupun kecil jumlahnya harus mendapatkan imbalan yang layak dan sesuai, sehingga efisiensi maupun efektivitas tenaga kerja dapat dipertahankan bahkan mungkin ditingkatkan. Balas jasa atau kompensasi baik berupa gaji atau upah, tunjangan dan pelayanan ataupun imbalan nonfinansial merupakan imbalan yang 1

diterima oleh seorang karyawan sebagai balasan atas kontribusi karyawan tersebut terhadap organisasi perusahaan (Marwansyah dan Mukaram, 2000). Penggajian dan kepegawaian merupakan hal yang menjadi penting di dalam suatu perusahaan dengan berbagai alasan. Pertama, gaji, upah dan pajak penghasilan pegawai, dan beban pegawai lainnya merupakan komponen utama pada kebanyakan perusahaan. Kedua, beban tenaga kerja (labour) merupakan pertimbangan penting dalam penilaian persediaan pada perusahaan manufaktur dan konstruksi, dimana klasifikasi dan alokasi beban upah yang tidak semestinya dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara material. Terakhir, penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah besar sumber daya perusahaan karena inefesiensi atau pencurian melalui fraud (Arens & Loebbecke, 2001:533) Sistem pembayaran gaji pegawai secara langsung atau tidak didasarkan pada dan dibatasi oleh produktivitas dan keahlian sumber daya manusianya atau secara adil dilihat bila diberikan sesuai dengan tingkat jabatan pegawai. Semakin tinggi jabatan pegawai, semakin tinggi pula gaji yang akan diterima. Dalam sistem penggajian yang baik, ada perbedaan besar bonus dari pegawai yang memiliki kinerja baik dibandingkan dengan yang kurang baik. Sistem penggajian yang baik adalah sistem yang dapat memotivasi karyawan untuk berprestasi sebaik mungkin, tanpa membebani organisasi perusahaan didalam menjalankannya. Banyak hal yang perlu diperhatikan seperti tingkat gaji pegawai terhadap tingkat gaji di pasar atau industri, jenis dan proporsi komponen gaji yang diberikan, budget yang tersedia, serta hubungan gaji dengan performance pegawai. Oleh karena itu 2

informasi, pengendalian intern dan sistem akuntansi yang tepat merupakan salah satu factor yang berperan penting untuk menentukan pembayaran gaji karyawan. (Rei, 2006) Informasi merupakan dasar bagi pengambilan keputusan. Artinya, untuk menjalankan fungsi manajerialnya, termasuk pengambilan keputusan, manajer membutuhkan informasi yang lengkap, akurat dan relevan serta tepat waktu. Secara singkat, informasi memainkan peran yang sangat penting dalam manajemen organisasi. Bagi manajer, ketersediaan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang proses atau kegiatan yang sedang berjalan sangat menentukan effektifitas sistem pengawasan dan pengendalian. Kebutuhan informasi ini tentu saja dapat dipenuhi dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber. Meskipun demikian, untuk menjamin bahwa manajer dapat memperoleh pasokan informasi yang lengkap, akurat dan relevan serta tepat waktu diperlukan suatu sistem informasi. (Marwansyah dan Mukaram, 2000). Sistem informasi akuntansi penggajian dimana sistem tersebut menyediakan informasi yang melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan dan fungsi akuntansi, bermanfaat untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan organisasi perusahaan. Pengendalian intern yang efektif dalam suatu organisasi perusahaan dimulai dan diakhiri dengan filosofi manajemen. Jika manajemen perusahaan percaya bahwa pengendalian intern itu penting, maka mereka akan melihat apakah kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang efektif telah diterapkan. Pengendalian intern dalam penggajian mencakup tentang prosedur tertulis, kebijakan perusahaan, instruksi dan pembagian tugas yang memadai yang dapat 3

mencegah adanya duplikasi pekerjaan, tumpang tindih fungsi, penghilangan fungsi yang penting, kesalahpahaman, dan situasi lainnya dimana situasi-situasi tersebut dapat mempengaruhi jalannya operasional perusahaan dan dapat melemahkan pengendalian intern perusahaan.(bodnar & Hopwood, 2000) Struktur Pengendalian Intern Penggajian berfungsi bagi perusahaan untuk mengamankan kekayaan perusahaan dalam pencatatan gaji, adanya ketelitian, dan keandalan laporan gaji, efesiensi gaji, serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen atas gaji. Pengendalian intern atas penggajian pada kebanyakan perusahaan umumnya efektif meskipun pada perusahaan kecil. Alasan untuk itu karena adanya hukuman yang keras dari pemerintah jika ada kekeliruan dalam memotong dan menyetorkan pajak penghasilan disamping akan timbul masalah moril pegawai jika mereka tidak atau kurang dibayar (Arens & Loebbecke : 2001) Pernyataan yang dikemukakan oleh Arens dan Loebbecke diatas menarik minat penulis untuk lebih dalam lagi mempelajari tentang sistem informasi akuntansi penggajian dalam kaitannya dengan efektifitas pengendalian intern penggajian yang dituangkan penulis dalam penelitian yang berjudul: Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dalam Efektifitas Pengendalian Intern Gaji 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis ingin meneliti dan mengetahui lebih jelas mengenai hal berikut: 4

Apakah sistem informasi akuntansi penggajian berperan dalam meningkatkan efektifitas pengendalian intern gaji? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa peranan sistem informasi akuntansi penggajian dalam menunjang efektifitas pengendalian intern gaji 1.4 Kegunaan Penelitian Penilitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak diantaranya: 1. Bagi penulis Penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dimana penulis dapat memperoleh gambaran nyata dalam dunia usaha sesungguhnya mengenai penerapan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan, menambah pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi dan pengendalian intern perusahaan khususnya mengenai penggajian Sebagai persyaratan akademik penulis untuk mencapai gelar Strata 1 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi 5

2. Bagi perusahaan Diharapkan dapat menambah informasi dan masukan yang berharga dan layak dipertimbangkan oleh perusahaan bagi perkembangan system informasi akuntansi khususnya penggajian sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas para karyawan 3. Bagi pembaca Diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca mengenai sistem informasi akuntansi penggajian dalam efektifitas pengendalian intern gaji Sebagai bahan kajian bagi pembaca yang melakukan penelitian yang sama 1.5 Rerangka Penelitian Setiap organisasi perusahaan menerapkan kebijakan sistem balas jasa atau pemberian gaji dan upah dengan cara yang berbeda-beda tergantung jenis usahanya, namun pada dasarnya kebijakan sistem balas jasa tersebut harus dapat memberikan motivasi bagi pegawai untuk dapat meningkatkatkan produktivitasnya. Untuk mencapai sasaran tersebut, biasanya perusahaan menetapkan struktur penggajian yang terdiri dari gaji dasar dan tunjangan tunjangan lainnya dimana masing masing komponen tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung antara lain dasar pendidikan karyawan, masa kerja, jumlah anggota keluarga, tingkat kehadiran dimana faktor-faktor pendukung ini 6

memerlukan informasi dan data yang akurat, tingkat ketelitian agar hak-hak pegawai tersebut dapat dihitung secara cermat dan tepat waktu sehingga tidak merugikan pegawai. Semakin besar perusahaan maka semakin banyak pegawai dan semakin banyak variabel komponen penggajian, semakin dibutuhkan waktu, data, informasi yang akurat, dan cara perhitungan yang cermat. Siklus penggajian pada suatu perusahaan diawali dengan merekrut pegawai dan berakhir dengan pembayaran ke pegawai atas jasa yang diberikan ke pemerintah dan lembaga lainnya atas pajak penghasilan dan kenikmatan pegawai yang terhutang (Arens & Loebbecke, 2001:199). Proses penggajian pada suatu perusahaan merupakan prosedur yang paling kompleks dalam kegiatan operasional perusahaan. Semua level pemerintah menetapkan pajak untuk gaji dimana regulasi dan tarif pajak dapat berubah secara konstan. Sebagai dampaknya sistem penggajian sering memerlukan modifikasi secara konstan. Proses penggajian ditentukan oleh hukum dengan sanksi hukuman penjara untuk kelalaian yang disengaja dalam mengelola pencatatan yang memadai. Dalam hukum manapun, kelalaian suatu prosedur tidak dapat diampuni. Merupakan tanggung jawab analis sistem untuk selalu menjaga agar tetap sesuai dengan jalur hukum. (Hopwood, 2004) Dalam sistem penggajian perusahaan, terdapat banyak file-file dan dokumen penting seperti informasi dasar karyawan yang mencantumkan nama, alamat, besar gaji, dan potongan untuk menyiapkan gaji. Register atau jurnal penggajian harus dikelola untuk mendokumentasikan gaji sesungguhnya. File-file yang diperlukan untuk laporan pemerintah, tabel pajak yang digunakan dalam 7

pemrosesan, pensiun, perencanaan tunjangan kesehatan dan perencanaan yang sejenis merupakan contoh informasi yang diperlukan untuk mendukung proses penggajian (Hopwood, 2004) Oleh karena prosedur penggajian merupakan masalah yang kompleks dalam suatu perusahaan diikuti dengan banyaknya file serta dokumen yang harus dikelola dalam sistem penggajian, maka kebutuhan akan informasi yang akurat, handal dan tepat waktu sangat diperlukan oleh manajer dalam pengambilan keputusan organisasi khususnya mengenai masalah penggajian. Suatu informasi memiliki nilai ekonomi jika informasi tersebut mampu memfasilitasi keputusan organisasi, dengan kata lain informasi akan berguna jika mendukung suatu sistem untuk mencapai tujuan sistem tersebut. (Hopwood, 2004) Akuntansi, sebagai suatu sistem informasi dapat mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai pengguna informasi. Seperti yang dikemukakan oleh Hopwood: Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan (Hopwood, 2004) Aspek yang paling penting dari Sistem Informasi Akuntansi adalah peranannya dalam proses pengendalian intern. Proses pengendalian internal mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi perusahaan tersebut. (Hopwood, 2004) 8

Pengendalian intern dibutuhkan untuk mengurangi eksposur terhadap resiko. Eksposur mencakup potensi dampak finansial akibat suatu kejadian dikalikan dengan probabilitas terjadinya kejadian tersebut. Eksposur melekat dalam setiap organisasi dan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab. Pengendalian intern berguna untuk mengurangi eksposur, tetapi pengendalian intern tidak dapat mempengaruhi penyebab terjadinya eksposur. (Hopwood, 2004) Eksposur dalam penggajian dapat melibatkan kecurangan umum yang meliputi pegawai fiktif dan jam kerja yang tidak benar. Penerbitan cek gaji kepada karyawan yang tidak bekerja lagi bagi perusahaan sering terjadi akibat dari keterlanjuran penerbitan cek setelah pegawai diberhentikan. Biasanya, pegawai yang melakukan defalkasi (kebohongan) jenis ini adalah bagian klerk penggajian, mandor, sesama pegawai, atau bahkan mantan pegawai. Kecurangan lain yang bisa saja terjadi adalah jam kerja yang tidak benar terjadi jika pegawai melaporkan melebihi jam kerja yang sebenarnya. (Arens dan Loebbecke, 2001: 209) Dengan adanya eksposur atau dampak yang mungkin dapat terjadi dalam siklus penggajian, maka pengendalian intern penggajian dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk mengurangi eksposur yang kemungkinan terjadi itu. Pengendalian intern memastikan bahwa kebijakan dan arahan manajemen dijalankan secara baik dan semestinya. Sistem organisasi perusahaan merupakan sasaran berbagai macam penyimpangan yang dapat mengganggu operasi perusahaan atau bahkan eksistensi kelangsungan hidup perusahaan. 9

Dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi khususnya mengenai Sistem Informasi Penggajian dapat meringkas dan menyaring data yang berguna untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan organisasi mengenai hal yang berhubungan dengan penggajian. Selain itu, sistem informasi akuntansi penggajian juga memiliki peranan penting dalam menunjang efektifitas struktur pengendalian intern penggajian, dimana struktur pengendalian intern tersebut yang terdiri dari kebijakan dan prosedur perusahaan dapat menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai. Manajemen perusahaan sendiri harus dapat bertanggungjawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan struktur pengendalian intern perusahaan tersebut. Meskipun tanggungjawab tertentu dapat didelegasikan kepada bawahan, tanggung jawab akhir tetaplah terletak pada manajemen perusahaan. 1.6 Metoda Penelitian Metoda yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah menggunakan Metoda Deskriptif Analitis dengan pendekatan studi kasus. Metoda deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti stasus sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau kulisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakt-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Moh. Nazir, 2000:62). 10

Pendekatan studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan dari studi kasus adalah memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang dan sifat serta karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat khas di perluas, akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum (Moh. Nazir, 2000:63) Dengan melakukan penelitian deskriptif analitis, pembahasan dalam penelitian ini akan dilakukan secara kualitatif, dengan membandingkan criteria yang ditemukan pada penelitian yang dilaksanakan dengan apa yang terdapat pada teori dan literatur-literatur yang ada Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mendapatkan data primer dan sekunder 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari penelitian lapangan (Field Research), data ini berisikan mengenai informasi tentang aktivitas yang sekarang terjadi dalam obyek penelitian. Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam memperoleh data primer: a. Wawancara (Interview) Merupakan suatu langkah dalam penelitian berupa proses komunikasi verbal untuk memperoleh data atau informasi dari seseorang atau kelompok 11

b. Observasi Melakukan pengamatan atas pelaksanaan sistem informasi akuntansi dan pengendalian intern perusahaan c. Dengan mengumpulkan dokumen-dokumen dari perusahaan tersebut yang berguna dalam menunjang penelitian ini. 2. Data Sekunder Data yang tidak bersumber dari sumber pertama, merupakan data yang telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis. Berasal dari literatureliterature, studi kepustakaan, dll untuk membandingkan teori yang ada dengan kenyataan yang ditemukan dilapangan. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Medal Queenindo yang berlokasi di Jalan Holis No. 294/12, Bandung 40212 dimana penelitian akan dilakukan selama 3 bulan sejak Oktober 2006 sampai dengan Desember 2006. 12