PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 63/Permentan/OT.140/8/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Pert/HK.060/2/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 12/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PEDOMAN PENYALURAN BANTUAN SOSIAL KEPADA PETANI TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 441/Kpts/KU.510/12/2005 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 440/Kpts/KU.510/12/2005 TENTANG

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 01/Permentan/KU.410/1/2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/KP.340/1/2007 TENTANG

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 04/Permentan/KP.340/1/2007 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 211/Kpts/KU.510/5/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1419, 2014 BNPB. Dana Masyarakat. Bantuan. Pengelolaan. Pengumpulan. Pedoman.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 210/PMK.02/2009 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu:

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR31/PMK.06/2006 TENTANG DANA OPERASIONAL TAKTIS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Permentan/KP.340/1/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 95/Perrrentan/ar.140/12/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 t

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

2016, No b. bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelesaian pengembalian kelebihan pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangu

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 97/Penrentan/ar.140/12/2011 RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 96/Pennentan/ar.140/12/2011 TENTANG

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA SEKRETARIAT KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI, NOMOR 08 /KPA-SM/Kp/X/2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR

PERUBAHAN PERJANJIAN DANA HIBAH DAERAH NOMOR : 01/PH/HKM/2015 NOMOR : 01/KPU-Mdo-23/IV/2015 NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KOTA MANADO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA. No.1192, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Bantuan Sosial. Mikro dan Kecil. Pedoman

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

2 1. Pemerintah Asing/Lembaga Asing adalah pemerintah/lembaga yang berasal dari luar negeri yang menerima hibah dari Pemerintah Republik Indonesia. 2.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

2013, No Menetapkan : Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 2. Peraturan Bersama Men

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.06/2006 TENTANG DANA OPERASIONAL MENTERI/PEJABAT SETINGKAT MENTERI MENTERI KEUANGAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TENTANG PEDOMAN PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL USAHA AGRIBISNIS KEPADA LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3) PADA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) DEPARTEMEN PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) merupakan lembaga sasaran pada kegiatan pembangunan pertanian; b. bahwa dalam rangka memperlancar kegiatan lembaga sasaran tersebut huruf a, dipandang perlu membentuk Pedoman Pengajuan dan Penyaluran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis kepada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3); : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Sistem Pengelolaan dan Tanggung-jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perimbangan Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2006 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4571); 8. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lemabaran Negara Nomor 4212) juncto Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4418); 9. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4330) juncto Keputusan Presiden Nomor 70 Tahun 2005; 10. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia bersatu; 11. Peraturan presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, juncto Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005; 12. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia; 13. Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Agama Nomor 346/Kpts/HK.050/6/1991 dan Nomor 94 Tahun 1991 tentang Pengembangan Agribisnis di Pondok Pesantren;

14. Peraturan menteri pertanian Nomor 299/Kpts/- OT.140/9/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian; 15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/- OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU KEDUA : Pedoman Pengajuan dan Penyaluran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis kepada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) pada DIPA Departemen Pertanian Tahun Anggaran 2006 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. : Pedoman ini disusun dengan maksud sebagai acuan bagi Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian, dengan tujuan agar kegiatan Penyaluran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis dapat berjalan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel. KETIGA : Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 12 April 2006 MENTERI PERTANIAN, ttd ANTON APRIYANTONO SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth,: 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

2. Menteri Keuangan; 3. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; 4. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan; 5. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan; 6. Para Pejabat Eselon I di Lingkungan Departemen Pertanian; 7. Para Gubernur Provinsi Diseluruh Indonesia; 8. Para Bupati/Walikota di seluruh Indonesia.

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TANGGAL : 12 April 2006 PEDOMAN PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL USAHA AGRIBISNIS KEPADA LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKAR DI MASYARAKAT (LM3) PADA DIPA DEPARTEMEN PERTANIAN T.A. 2006 I. UMUM Dalam rangka memperlancar kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Penyaluran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis kepada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) yang merupakan lembaga sasaran pada kegiatan pembangunan pertanian dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2006, diperlukan Pedoman Pengajuan dan Penyaluran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis kepada LM3 sebagai lembaga sasaran. II. MAKSUD DAN TUJUAN Pedoman ini disusun dengan maksud sebagai acuan bagi Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian, dengan tujuan agar kegiatan Penyaluran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis dapat berjalan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. III. RUANG LINGKUP A. Sasaran 1. LM3 sebagai lembaga sasaran telah menjalankan usaha agribisnis dengan prioritas yang memiliki potensi sumberdaya usaha pertanian yang memadai namun memiliki kendala modal karena terbatasnya akses terhadap sumber permodalan.

2. LM3 yang terpilih sebagai penerima dana penguatan modal usaha agribisnis yaitu LM3 hasil identifikasi yang terpilih dan ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama Menteri Pertanian, atas usul tim Pokja Pusat, dengan tembusan antara lain disampaikan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) masing-masing. B. Tim Teknis/Pendamping Yang dimaksud dengan Tim Teknis/Pendamping Kabupaten/ Kota adalah petugas yang menguasai secara teknis dan ditetapkan oleh Bupati atas usul Kepala Dinas/Badan Teknis/Kepala Balai Besar Diklat Agribisnis/Balai Diklat Agribisnis/Kepala Pusat Manajemen Pengembangam SDM Pertanian/Balai Diklat Pertanian. C. Pembinaan dan Pengendalian 1. Tanggung jawab sehari-hari secara teknis pelaksanaan kegiatan ini berada pada Tim Teknis/Pendamping. 2. Tanggung jawab koordinasi pembinaan program berada pada Dinas/Badan lingkup Pertanian Provinsi, Balai Besar Diklat Agribisnis dan Balai Diklat Agribisnis. D. Pemanfaatan dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis LM3 Mekanisme seleksi LM3 terpilih, pemanfaatan dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis LM3, pemupukan modal serta mekanisme pengendalian, pengawasan dan pelaporan mengacu kepada Pedoman Umum Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha LM3 Tahun 2006 yang diterbitkan oleh Departemen Pertanian. E. Pedoman Umum Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha LM3 Tahun 2006. Pedoman ini merupakan pedoman resmi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan LM3 Tahun 2006.

IV. PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA PENGUATAN MODAL USAHA AGRIBISNIS LM3 A. Penyediaan Dana pada DIPA Departemen Pertanian Tahun Anggaran 2006 Pos anggaran kegiatan Penguatan Modal Usaha Agribisnis LM3 ditampung pada dana: 1. DIPA Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Tahun Anggaran 2006 Kegiatan Pembinaan Pasca Panen, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Sub- Kegiatan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif, Jenis Belanja Bantuan Sosial Lainnya, dan Rincian Belanja Bantuan Langsung Masyarakat LM3. 2. DIPA Balai Besar Diklat Agribisnis dan Balai Diklat Agribisnis lingkup Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Tahun Anggaran 2006 yang digunakan untuk penguatan kelembagaan LM3 untuk usaha agribisnis. 3. DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2006 Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Agribisnis Lembaga Mandiri Bidang Perkebunan. B. Pengajuan dan Penyaluran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis LM3. Proses pengajuan dan penyaluran dana penguatan modal usaha agribisnis dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Ketua LM3 menyusun dan mengusulkan Rencana Usaha LM3 kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) setelah disahkan oleh Tim Teknis/Pendamping. 2. Dalam rangka mempertajam aktifitas pembinaan dan pemanfaatan dana bantuan modal usaha agribisnis untuk LM3, Ketua LM3 membuka rekening tabungan atas nama lembaga LM3 pada Kantor Cabang/Unit BRI terdekat dan memberitahukan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). 3. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) meneliti rencana usaha LM3 dari masing-masing LM3 yang akan dibiayai, selanjutnya KPA mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dengan lampiran sebagai berikut : a. Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama Menteri Pertanian tentang Penetapan LM3 terpilih. b. Rekapitulasi Rencana Usaha (RU) LM3 (sesuai format Lampiran-II) dengan mencantumkan :

1) Nama LM3. 2) Nama Ketua LM3. 3) Susunan Keanggotaan LM3. 4) Nomor Rekening a.n. LM3. 5) Nama Cabang/Unit BRI terdekat. 6) Jumlah biaya yang diusulkan dan diketahui oleh Dinas Kabupaten/Kota. 7) Rekap Rencana Usaha LM3 ditandatangani oleh Ketua LM3 dan disahkan oleh Tim Teknis/Pendamping. c. Kuitansi harus ditandatangani oleh ketua LM3 dan distujui oleh KPA/PPK (sesuai format Lampiran-III). d. Surat Perjanjian Kerjasama antara Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dengan LM3 Terpilih tentang pemanfaatan dana penguatan modal usaha (sesuai format Lampiran-IV). 4. Atas dasar SPP-LS, Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran (PPPP) menguji dan menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsug (SPM-LS), selanjutnya PPPP menyampaikan SPM-LS ke KPPN setempat. V. LAIN-LAIN A. KPPN setempat menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana ( SP2D) sesuai ketentuan yang diterbitkan Departemen Keuangan. B. Prosedur Pengajuan dan Penyaluran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis kepada LM3 Terpilih pada Kegiatan Pembangunan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Departemen Pertanian Tahun Anggaran 2006 mulai berlaku pada tanggal diterbitkannya Peraturan ini. VI. PENUTUP Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bertanggungjawab melakukan pengawasan atas pelaksanaan Peraturan ini di wilayah kerjanya masing-masing.

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 282/Kpts/KU.210/4/2006 TANGGAL : LM3 Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kota Propinsi :.. :.. :.. :.. :.. REKAPITULASI RENCANA USAHA LM3...., 2006 Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Sesuai dengan Keputusan *).No tanggal.tentang penetapan LM3 terpilih kegiatan dengan ini kami mengajukan permohonan dana penguatan modal usaha agribisnis LM3 sebesar Rp. (terbilang ) sesuai Rencana Usaha LM3 terlampir dengan rekapitulasi kegiatan sebagai berikut : No Kegiatan Jumlah Unit Jumlah Biaya (rupiah) 1. 2 3 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Dst Jumlah Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor tanggal.., dana penguatan modal usaha agribisnis LM3 tersebut agar dipindahbukukan ke rekening LM3 No. Rekening ada cabang/unit Bank di. DISAHKAN, Ketua Tim Teknis/Pendamping. NIP. Ketua LM3,.

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TANGGAL : KUITANSI NO :. Sudah Terima dari : Kuasa Pengguna Anggaran Uang sebanyak : : NPWP : MAK : T.A : Untuk pembayaran :Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis LM3. di Desa/Kelurahan.. Kecamatan.. Kabupaten/Kota... Propinsi.. Sesuai Surat Perjanjian Kerjasama No. tanggal Terbilang : Rp. RpRpp. Mengetahui/Menyetujui, Pejabat Pembuat Komitmen NIP.,... 2006 Yang menerima Ketua LM3 Materai Rp. 6.000 Tgl.. Bendaharawan, NIP.

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TANGGAL : SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Nomor : Antara KUASA PENGGUNA ANGGARAN Dengan LM3. Tentang PEMANFAATAN DANA PENGUATAN MODAL USAHA AGRIBISNIS LM3 Pada hari ini.tanggal.bulan tahun.dua ribu enam bertempat di Kantor Jalan.kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. : Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dalam hal ini bertindak sebagai Pengguna Anggaran DIPA Tahun 2006 No tanggal yang berkedudukan di jalan yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2......: Ketua LM3 dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LM3.yang berkedudukan di Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/ Kota., Propinsi. yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan dana penguatan modal usaha agribisnis LM3, dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1 DASAR PELAKSANAAN 1. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomo1 : 134/- PMK.06/2005, Tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ; 2. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-66/- PB/2005, Tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 3. Pedoman Umum Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis LM3 Tahun Anggaran 2006 Departemen Pertanian; 4. DIPA Direktoran Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, DIPA Balai Besar Diklat Agribisnis dan Balai Diklat Agribisnis lingkup Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (Delapan Balai Besar Diklat Agribisnis dan Balai Diklat Agribisnis), dan DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan; 5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor :..tanggal.., tentang Pedoman Pengajuan dan Penyaluran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis Kepada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) pada DIPA T.A. 2006; 6. Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : SE tanggal....tentang Penyediaan dan Pencairan Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis LM3 terpilih pada kegiatan Pembangunan Pertanian Tahun Anggaran 2006; 7. keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian atas nama Menteri Pertanian Nomor.. tanggal. Tentang Penetapan LM3 Terpilih. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan memanfaatkan dana penguatan modal usaha Agribisnis LM3 tersebut sesuai dengan Rencana Usaha LM3.

Pasal 3 SUMBER DAN JUMLAH DANA Sumber dan jumlah dana penguatan modal usaha agribisnis LM3 yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah : 1. Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Nomor :. Tanggal.. 2. Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp (dengan huruf). Pasal 4 PEMBAYARAN Pembayaran Dana Penguatan Modal Usaha Agribisnis LM3 dimaksud pada Pasal 3 angka 2 Surat Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA Kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara setempat, dengan cara pembayaran langsung ke rekening LM3 Desa/Kelurahan Kecamatan. Kabupaten/Kota. Propinsi Pada Bank... No. Rek, Bank dapat mencairkan rekening LM3. secara bertahap sesuai realisasi pembelian yang disetujui Tim Teknis/Pendampinng. Pasal 5 LAPORAN LM3 wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan anggaran sesuai Rencana Usaha LM3 kepada PIHAK PERTAMA, setiap bulan sekali sampai akhir tahun anggaran 2006. Pasal 6 SANKSI 1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana penguatan modal usaha Agribisnis LM3 sesuai dengan pasal 2, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak memblokir seluruh dana yang diterima PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerjasama batal.

2. Dana yang dicabut oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud angka 1 dikembalikan ke Kas Negara. Pasal 7 PERSELISIHAN 1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan surat perjanjian kerjasama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk memperoleh mupakat. 2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan ini kepada Pengadilan Negari.., Sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. 3. Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum mengikat kedua belah pihak. Pasal 8 FORCE MAJEURE 1. Jika timbul keadaan memaksa (force majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan PIHAK KEDUA sehingga tertundanya pelaksanaan kegiatan, maka PIHAK KEDUA maka harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dengan tembusan kepada Tim Teknis/pendamping dalam waktu 4 x 24 jam. 2. Keadaan memaksa (force majeure) yang dimaksud angka 1 adalah : a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir besar, kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA; b. Peperangan; c. Perubahan kebijakan moneter berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 9 LAIN-LAIN 1. Bea materai yang timbul karena pembuatan surat perjanjian kerjasama ini menjadi beban PIHAK KEDUA;

2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama; 3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu harus dengan persetujuan kedua belah pihak. Pasal 10 PENUTUP Surat perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat rangkap 6 (enam) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA Ketua LM3 Anggaran.. PIHAK PERTAMA Kuasa Pengguna materai Rp. 6000... NIP.