MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

dokumen-dokumen yang mirip
1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Bab III Bahan dan Metode

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

METODELOGI PENELITIAN. dan Teknologi Pangan, Laboratorium kimia, dan Laboratorium Biomedik Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

METODE PENELITIAN. A. Alat dan Bahan. B. Metode Penelitian. 1. Persiapan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

LAHPIRAB. Bahan yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 1-2g. dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya. Bahan

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan angka-angka data analisis menggunakan statistik. Hijau Tridharma Andounohu Kendari, Sulawesi Tenggara.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengolahan dan pengambilan sampel pasta biji kakao (pasta cocoa)

Diblender Halus. Supernatan. Dikeringkan diatas penangas air. Ditambahkan sedikit H2S04 (P) Ditambahkan metanol Dibakar

BAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai Aplikasi Asap Cair dalam Pembuatan Fillet Belut

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai pengambilan sampel di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dan dianalisis di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Uji Sifat Fisik Alat dan bahan yang di gunakan untuk uji sifat fisik adalah sampel bakso bakar dari pedagang kaki lima di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, wadah, alat tulis, sendok, kuesioner pemilihan panelis, dan formulir penilaian uji fisik. 3.2.2. Uji Sifat Kimia Alat dan bahan yang digunakan dalam uji sifat kimia adalah: 1. Pengujian Kandungan Protein Peralatan yang digunakan dalam pengujian kandungan protein adalah timbangan analitik, labu destruksi, pemanas Kjeldahl lengkap yang dihubungkan dengan pengisap uap melalui aspirator, labu Kjeldahl berukuran 30 ml/50 ml, alat destilasi lengkap dengan erlenmeyer berpenampung berukuran 125 ml, dan Buret 25 ml/50 ml. 13

Bahan yang diperlukan dalam pengujian kandungan protein adalah sampel bakso bakar sebanyak 20 gram, Katalisator ( selenium reagent mixture), H 2 SO 4 pekat bebas N (berat jenis 1,84) sebanyak 10 m l, aquades untuk membilas sebanyak 100 ml, NaOH 45% sebanyak 40 ml, Asam borat 4% (jenuh) sebanyak 5 ml, Indikator MR-MB (campuran 2 bagian metal merah 0,2% dalam alkohol dan 1 bagian metilen blue 0,2% dalam alkohol) sebanyak 2 tetes yang berfungsi sebagai penangkap, dan HCl 0,1 N. 2. Pengujian Kandungan Karbohidrat Peralatan yang digunakan dalam pengujian kandungan karbohidrat adalah timbangan analitik, gelas piala 600 ml, penangas air, labu takar 500 ml dan 250 ml, ph-meter, waring blender, dan kapas. Bahan yang diperlukan dalam pengujian kadar karbohidrat adalah sampel bakso sebanyak 20 g, CaCo3, Pb-asetat, Natrium oksalat, dan Alkohol 80%. 3. Pengujian Kandungan Lemak Peralatan yang digunakan dalam pengujian kandungan lemak adalah, neraca analitik, kertas saring, kapas bebas lemak, oven, desikator, stopwatch, alat Sokhlet, labu lemak, dan pelarut heksan atau pelarut lemak lain. Bahan yang diperlukan dalam pengujian kadar lemak adalah sampel bakso bakar sebanyak 20 gram dan larutan heksan atau pelarut lemak. 4. Pengujian Kadar Air Alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian kadar air adalah sampel bakso bakar sebanyak 20 gram, botol timbang, eksikator, oven, dan penjepit. 14

5. Pengujian Kadar Abu Alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian kadar abu adalah sampel bakso bakar sebanyak 20 gram, tanur, crus, desikator, dan oven. 3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Rancangan Percobaan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dimana sampel diambil dari para pedagang di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Sampel akan diambil secara purposive sampling dengan kriteria pengambilan sampel secara acak sesuai keinginan peneliti (Riduwan dan Akdon, 2005). Berdasarkan survei yang dilakukan di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, didapat jumlah pedagang bakso bakar sebanyak 30 pedagang. Pengambilan sampel dalam metode ini dilakukan secara acak atau random, maka didapatkan 9 pedagang dengan masing-masing pedagang mewakili 1 sampel. Pedagang yang dijadikan sasaran dalam penelitian untuk pengambilan sampel yaitu : 1. Jl. Taman Karya 2. Jl. Karya Baru 3. Jl. Budidaya 4. Jl. Swakarya 5. Jl. Cipta Karya Cara penentuan dan pengambilan bakso bakar dari pedagang di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru dilakukan dengan menghitung 15

rata-rata banyaknya bakso bakar yang dibuat oleh pedagang di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru adalah ± 400-500 tusuk. Pengambilan sampel bakso bakar dilakukan dengan metode random atau acak, dimana pengambilan bakso bakar sebanyak 10-15% dari banyaknya bakso bakar yang dibuat dari masing-masing pedagang (tusuk). Tujuan penentuan dan pengambilan bakso bakar ini adalah untuk mengetahui rata-rata berat bakso bakar dari masing-masing pedagang dan kemudian dilakukan uji sifat fisik dan kimia bakso bakar. 3.3.2. Prosedur Penelitian Langkah pertama dalam penelitian ini adalah persiapan bahan baku (sampel bakso yang diambil dari pedagang kaki lima di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru) dan alat untuk analisis sifat fisik dan kimia bakso. Langkah kedua adalah pencarian panelis untuk melakukan uji fisik bakso. Adapun prosedur untuk melakukan pengujian sifat fisik langkah-langkah yang dilakukan antara lain: 1. Wawancara Wawancara dilaksanakan dengan tanya jawab pertanyaan dalam kuesioner yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang calon panelis, termasuk kondisi kesehatannya. 2. Uji Sifat Fisik terhadap Panelis Uji sifat fisik bertujuan untuk mengetahui tingkat pembeda panelis terhadap bakso bakar meliputi aspek warna, aroma, tekstur dan penampakan umum. Uji ini dilakukan dengan menggunakan panelis terlatih yaitu 15 orang 16

panelis. Dari 30 pedagang bakso bakar di Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, penetapan sampel untuk uji sifat fisik sebanyak 9 sampel. Tahapan penelitian yang digunakan untuk melakukan uji fisik adalah sebagai berikut: 1) Setiap responden (penelis) diberi formulir uji sifat fisik, 2) Sebelum responden mengisi formulir uji sifat fisik, peneliti menjelaskan terlebih dahulu tentang tata cara dalam uji sifat fisik kepada responden, 3) Responden diminta mencicipi masing-masing sampel dan langsung mengungkapkan pendapatnya mengenai sampel tersebut, kemudian hasilnya dicatat oleh peneliti dalam formulir uji sifat fisik yang disediakan, 4) Sampel disajikan secara acak dan dalam memberikan penilaian panelis tidak boleh mengulang-ulang penilaian atau membandingkan contoh yang disajikan. Setelah panelis mencicipi sampel kemudian diberi minum air putih sebagai penetral atau penawar. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis uji fisik (warna, tekstur, aroma, penampakan umum) dan uji kimia (kandungan karbohidrat, protein, lemak, abu dan kadar air). Tahapan prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 17

Persiapan bahan (sampel bakso bakar) dan alat untuk analisis sifat fisik dan kimia Pencarian panelis untuk melakukan uji fisik bakso bakar Pengujian terhadap sifat fisik dan kimia bakso Uji fisik Uji kimia - Warna - Proten - Tekstur - Lemak - Aroma - Karbohidrat - Penampakan umum - Kadar Air - Kadar Abu Analisis data Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Sifat Fisik dan Kimia Bakso 3.3.3. Variabel Penelitian Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah variabel fisik (warna, tekstur, aroma, dan penampakan umum) dan variabel kimia (kandungan karbohidrat, protein, lemak, abu dan kadar air) sebagai berikut : 1. Analisa kadar protein total (Metode Kjeldahl), (Sudarmadji, 1989) Analisa kadar protein total dilakukan dengan metode Mikro Kjeldahl. Mula-mula ditimbang bahan sebanyak 2 gram bahan basah, kemudian dimasukkan dalam labu Kjeldahl dan ditambahkan 0,5-1 gram katalis N (campuran Na2SO4 : HgO dengan perbandingan 20 : 1) yang berfungsi sebagai katalisator (mempercepat proses destruksi). Selanjutnya ditambahkan 3 ml asam 18

sulfat pekat (93-98% bebas N) sehingga terjadi destruksi protein menjadi unsurunsur penyusunnya dan dilakukan pemanasan di ruang asam hingga proses destruksi berakhir yang ditandai dengan berubahnya larutan menjadi jernih dan tidak berwarna, kemudian didinginkan. Setelah dingin labu Kjeldahl dicuci dengan aquadest dan didihkan sampai 30 menit. Selanjutnya dilakukan distilasi dengan NaOH sampai alkalis, destilat ditampung dalam erlenmeyer yang berisi 5 ml larutan asam borat 4 % dan indikator metil merah. Destilat selanjutnya dititrasi dengan HCl 0.02 N. Perhitungan kadar protein total adalah sebagai berikut : % N = x 100% % Protein = % N x faktor konversi (6.25) 2. Analisa kadar lemak (Metode Soxhlet), (Sudarmadji, 1989). Analisa kadar lemak ditentukan dengan metode Soxhlet. Ditimbang sampel kering yang telah dihaluskan sebanyak 2 gram kemudian dimasukkan dalam tabung ekstraksi Soxhlet dalam thimbel. Air pendingin dialirkan melalui kondensor. Tabung ekstraksi yang berisi sampel dipasang pada alat destilasi Soxhlet dengan pelarut petroleum eter sebanyak 10 ml selama 3 jam. Petroleum eter yang telah mengandung ekstrak lemak dan minyak dipindahkan ke dalam botol timbang yang bersih dan diketahui beratnya. Kemudian diuapkan dengan penangas air sampai agak pekat. Terakhir dilakukan pengeringan dalam oven 100-105 0 C sampai berat konstan. Kadar lemak dalam sampel dapat dihitung sebagai berikut : Kadar Lemak (%) = x 100% 19

3. Analisa kadar air (Metode Thermogravimetri) (Sudarmadji, 1989). Dilakukan penimbangan sampel sebanyak 1-2 gram dalam botol timbang yang bersih dan kering serta telah diketahui beratnya, kemudian dilakukan pengeringan dalam oven pada suhu 100-105 0 C selama 30 menit dan diikuti pendinginan dalam eksikator kemudian dilakukan penimbangan. Pengulangan penimbangan dilakukan hingga tercapai berat konstan (selisih penimbangan < 0.2 mg). Pengurangan berat merupakan banyaknya air dalam bahan. Perhitungan kadar air dapat dirunuskan sebagai berikut : Kadar Air (%) = x 100% 4. Analisa kadar abu (Metode Pemijaran) (Sudarmadji, 1989). Kurs porselin dipijarkan dalam muffle, kemudian didinginkan dalam oven dan dimasukkan dalam eksikator sampai dingin, kemudian kurs tersebut ditimbang. Sejumlah sampel 1-2 gram ditimbang dalam kurs porselin yang telah diketahui beratnya, selanjutnya dipanaskan di atas kompor listrik sehingga bahan menjadi arang (tak berasap). Kemudian arang dipijarkan dalam muffle sampai sampel menjadi abu berwarna keputih-putihan. Abu kemudian dimasukkan dalam oven 100 C untuk mendinginkan. Abu tersebut kemudian dimasukkan dalam eksikator sampai dingin lalu ditimbang. Kadar abu dihitung sebagai berikut: Kadar abu (%) = x 100% 5. Analisis Karbohidrat (AOAC, 2005) Analisis kadar karbohidrat dalam bahan pangan dapat diperkirakan melalui beberapa cara analisis. Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan cara perhitungan kasar ( proximate analysis) atau disebut juga carbohydrate by 20

difference. Kadar karbohidrat dihitung dengan metode by difference yaitu dengan mengurangi 100% dengan persentase kadar air, abu, protein, dan lemak sehingga didapatkan nilai kadar karbohidrat. Pengukuran kadar karbohidrat total dalam sampel dihitung berdasarkan perhitungan (dalam %) : % karbohidrat = 100% - % (protein + lemak + abu + air) 3.3.4. Analisis Data Data hasil uji laboratorium dianalisis secara statistik deskriptif yaitu menggunakan rata-rata dan simpangan baku (Umar, 2009) yaitu sebagai berikut: Rata-rata (Mean) Keterangan: = Rata-rata = Jumlah seluruh data = Jumlah sampel Simpangan baku Keterangan: S = Simpangan baku = Nilai rata-rata X i = Nilai pengamatan ke- i = Penjumlahan 21

Data hasil pengamatan juga dihitung persentasinya menurut Sarwono (2006), yaitu dengan rumus sebagai berikut: x 100% % = Persentasi X i n = Jumlah nilai pengamatan = Jumlah sampel 22