PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL

dokumen-dokumen yang mirip
KOLABORASI LIMBAH STYROFOAM DAN MINYAK PELUMAS BEKAS SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL

POLYPROPYLENE SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN ASPAL BETON (LASTON)

PENGARUH PENAMBAHAN KARET PADA ASPAL BETON YANG TERENDAM AIR LAUT

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH (ADDITIVE) TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON

PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON

KARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA)

PENGARUH SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS PEKAT PADA CAMPURAN ASPAL BETON

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL AC-WC DENGAN FILLER GYPSUM

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PEMADATAN TERHADAP CAMPURAN ASPAL BETON. Oleh : HIZKIA HENDRI KADARWANTO NPM.

PENGGUNAAN PLASTIK POLIPROPILENA SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN LASTON AC-WC

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI

ANTHONY FERNANDUS WIJAYA

PENGARUH PENAMBAHAN KARET SOL PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT (204M)

PENGARUH PENAMBAHAN KARET BAN-DALAM BEKAS SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP SIFAT MARSHALL HRA ( HOT ROLLED ASPHALT )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : meningkat dan menurun terlihat jelas.

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD PADA CAMPURAN ASPAL BETON

2.4 Daur Ulang Lapis Keras Aspal (Asphalt Pavement Recycling) 6

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk menunjang dan menggerakkan bidang bidang kehidupan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pada campuran beton aspal dengan penambahan plastik, karakteristik

3. pasir pantai (Pantai Teluk Penyu Cilacap Jawa Tengah), di Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam

OPTIMASI KADAR ASPAL BETON AC 60/70 TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LALU LINTAS BERAT MENGGUNAKAN MATERIAL LOKAL BANTAK PROYEK AKHIR

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai prasarana transportasi adalah salah satu faktor yang sangat

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK LABORATORIUM CAMPURAN AC-BC METODA WARM MIX DENGAN ASBUTON DAN FILLER ZEOLIT

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dengan variasi sekam padi dan semen sebagai filler, dapat disimpulkan sebagai

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman yang berkembang seperti saat ini pembangunan sarana

BAB III LANDASAN TEORI. keras lentur bergradasi timpang yang pertama kali dikembangkan di Inggris. Hot

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK PELUMAS BEKAS PADA BETON ASPAL YANG TERENDAM AIR LAUT DAN AIR HUJAN

PENGARUH POLYPROPYLENE TERHADAP STABILITAS DAN NILAI MARSHALL LASTON (205)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERSEMBAHAN " iv. KATA PENGANTAR '" vi Daftar Isi *"* Daftar Tabel Daftar Gambar

Islam Indonesia, maka dapat diketahui nilai-nilai yang berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Jalan

BAB I PENDAHULUAN. disektor ekonomi, sosial budaya, politik, industri, pertahanan dan keamanan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam penunjang aktivitas di segala bidang. Berbagai aktivitas seperti

Pengaruh Plastik Polyethylene Perephtalate Pada HRS-WC

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Pada pengujian ini agregat berasal dari Clereng, Kulon Progo hasil dari mesin pemecah batu (Stone Crusher) PT. Perwita Karya, Piyungan, Yogyakarta.

PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS DAN STYROFOAM PADA BETON ASPAL

PENGARUH STYROFOAM TERHADAP STABILITAS DAN NILAI MARHALL BETON ASPAL

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian

Penelitian ini menggunakan tiga macam variasi jumlah tumbukan dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA. penetrasi, uji titik nyala, berat jenis, daktilitas dan titik lembek. Tabel 4.1 Hasil uji berat jenis Aspal pen 60/70

KARAKTERISTIK MARSHALL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR

PENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP PERILAKU CAMPURAN BETON ASPAL

PENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP PERILAKU CAMPURAN BETON ASPAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai penggunaan Low Density Poly Ethylene

PEMANFAATAN ABU KERAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON TUGAS AKHIR

STUDI DEFORMASI PERMANEN BETON ASPAL DENGAN PENAMBAHAN PARUTAN KARET SEPATU BEKAS. Ari Haidriansyah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan yang

PENGARUH LIMBAH BAJA ( STEEL SLAG ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR NO. ½ DAN NO.8 PADA CAMPURAN HRS-WC TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL 1

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK CAMPURAN HOT MIX ASPAL UNTUK LAPISAN PERMUKAAN AC-WC DENGAN STANDAR KEPADATAN MUTLAK

Gambar 4.1 Bagan alir penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)

TUGAS AKHIR. KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC dengan ASPAL Pen.60/70 MODIFIER BUTON NATURAL ASPHALT (BNA) dan BAHAN STABILIZER NATURAL FIBER (JERAMI)

I. PENDAHULUAN. diperkirakan km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa

ANALISIS KARAKTERISTIK LAPISAN CAMPURAN ASPAL BETON DITINJAU DARI ASPEK PROPERTIES MARSHALL TUGAS AKHIR

KINERJA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT SEBAGAI LAPISAN WEARING COURSE (WC)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN COPPER SLAG PADA BETON ASPAL

PENGARUH PENGGUNAAN STEEL SLAG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VARIASI AGREGAT LONJONG SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan. Pengujian Bahan

Alik Ansyori Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGANTIAN AGREGAT KASAR No. 1/2 dan No. 3/8 TERHADAP PARAMETER MARSHALL PADA CAMPURAN HRS-WC 1 Farid Yusuf Setyawan 2

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR PANTAI TERHADAP SIFAT MARSHALL DALAM CAMPURAN BETON ASPAL

ANALISIS PENGGUNAAN BATU BARA MUDA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI BATU GRANIT UNTUK PERKERASAN JALAN PADA CAMPURAN ASPAL AC-BC

PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI ASPAL PENETRASI 60/70 DENGAN KADAR 0%, 6,5%, 7,5%, 8,5%, DAN 9,5% PADA CAMPURAN HRS-WC

ANALISA BAHAN TAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE ( FIBER PLASTIC BENESER ) PADA CAMPURAN ASPAL BETON TUGAS AKHIR

VARIASI AGREGAT LONJONG PADA AGREGAT KASAR TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) I Made Agus Ariawan 1 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1.a. Bagan Alir Penelitian

BAB V METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan serangkaian pengujian yang meliputi :

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU ( BAGASSE ASH OF SUGAR CANE ) SEBAGAI BAHAN PENGISI ( FILLER ) DENGAN VARIASI TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPAL PANAS LASTON

DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR NTISARI BAB I PENDAHULUAN 1

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH SERBUK BESI TERHADAP CAMPURAN ASPAL PANAS JENIS AC-WC

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik

konstruksi lapisan perkerasan dimaksudkan agar tegangan yang terjadi sebagai

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah.(1998):Pemanfaatan Asbuton untuk Lasbutag dan Latasbusir, Direktorat

ANALISA LENDUTAN DAN MODEL RETAK LAPIS PERKERASAN AC- WC DAUR ULANG YANG DIPERKUAT GEOGRID PRA-TEGANG. Tugas Akhir

DAFTAR PUSTAKA. Departemen Pekerjaan Umum Spesifikasi Umum Divisi VI. Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat.

Disusun Oleh : ASIONO RIZKI NIM :

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alur seperti pada gambar 5.1.

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh: YASINTA LISNA SITANGGANG NPM : 02 02 11029 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2010

KATA HANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan karunia yang telah diberikan-nya penulis dapat menyelesaikan karya penulisan tugas akhir dengan judul: PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL. Adapun maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh kesarjaan strata satu (S-1) pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Selesainya penelitian dan penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah membantu, mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan dengan tulus. Bersamaan ini penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ir. AM. Ade Lisantoro, M. Eng. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2. Bapak Ir. Junaedi Utomo, M. Eng., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 3. Ir. JF. Soandrijanie Linggo, M.T. selaku Dosen Pembimbing I atas segala bimbingan dan pengarahannya. 4. Ir. Y. Hendra Suryadharma, M.T. selaku Dosen Pembimbing II atas segala bimbingan dan pengarahannya. 5. Mas L. Beny Antana yang selalu siap membantu selama penelitian. iv

6. Bapakku MR. Sitanggang dan mamakku P.Anastasia Sinurat yang sudah lama menantikan kelulusan ini, terimakasih buat semua ketulusan dan pengorbanannya. 7. Adik-adikku tersayang mono, lucy, sudi, iton dan rio yang selalu menemaniku dan memberi dukungan. 8. Suamiku tercinta Bernadus Agus Sapta Hanggara yang senantiasa memberikan dukungan dan cinta, love you so papa... 9. My little princess Dominique Keshia Jocelyn Winonanta, makasih ya nak udah setia nememin mama ke kampus, Good job Sasha. 10. Untuk Anton yang sudah menjadi teman seperjuangan dalam penelitian, tempat sharing, makasih ya dik buat semua bantuan dan dukungannya. 11. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa penelitian Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan penulisan tugas akhir ini. Yogyakarta, Desember 2010 Penulis Yasinta Lisna.S. (11029/TS) v

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii KATA HANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi INTISARI... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Batasan Masalah... 3 1.4. Tujuan Penelitian... 4 1.5. Manfaat Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1. Konstruksi Perkerasan Jalan... 5 2.2. Perkerasan Lentur... 6 2.3. Aspal... 9 2.4. Agregat... 12 2.5. Bahan Pengisi (filler)... 14 2.6. Styrofoam /Polystyrene... 15 2.7. Plastik dan Perkerassan... 18 2.8. Sifat-sifat Marshall... 18 BAB III LANDASAN TEORI... 21 3.1. Lapis Aspal Beton (Laston)... 21 3.2. Bahan Penyusun... 24 3.2.1. Agregat... 24 3.2.2. Aspal... 26 vi

3.2.3. Bahan Pengisi (filler)... 27 3.2.4. Bahan Tambah (additive) Styrofoam... 27 3.3. Metode Pengujian... 33 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN... 35 4.1. Tahap Persiapan... 35 4.1.1. Asal bahan... 35 4.1.2. Peralatan... 35 4.2. Tahap Pemeriksaan Bahan... 37 4.2.1. Pemeriksaan agregat... 38 4.2.2. Pemeriksaan aspal... 41 4.3. Tahap Pembuatan Benda Uji... 44 4.4. Tahap Pengujian Marshall... 45 4.5. Tahap Analisis Data... 46 4.6. Bagan Alir Penelitian... 47 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 48 5.1. Hasil Penelitian... 48 5.2. Analisis dan Pembahasan... 50 5.2.1. Pengaruh penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah terhadap Density campuran beton aspal bergradasi IV pada berbagai kadar aspal... 50 5.2.2. Pengaruh penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah terhadap VFWA campuran beton aspal bergradasi pada berbagai kadar aspal... 52 5.2.3. Pengaruh penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah terhadap VITM campuran beton aspal bergradasi IV pada berbagai kadar aspal... 54 5.2.4. Pengaruh penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah terhadap Stabilitas campuran beton aspal bergradasi IV pada berbagai kadar aspal... 56 5.2.5. Pengaruh penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah terhadap Flow campuran beton aspal vii

bergradasi IV pada berbagai kadar aspal... 58 5.2.6. Pengaruh penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah terhadap Marshall Quotient campuran beton aspal bergradasi IV pada berbagai kadar aspal... 60 5.3. Penentuan Kadar Aspal Optimum... 63 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 65 6.1. Kesimpulan... 65 6.2. Saran... 68 DAFTAR PUSTAKA... 69 LAMPIRAN... 71 viii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Persyaratan Campuran Lapis Aspal Beton... 24 Tabel 3.2. Spesifikasi Agregat Kasar... 25 Tabel 3.3. Spesifikasi Agregat Halus... 25 Tabel 3.4. Batas-batas Gradasi Menerus Agregat Campuran... 26 Tabel 3.5. Persyaratan Aspal Keras... 27 Tabel 3.6. Angka Kalibrasi Alat... 30 Tabel 3.7. Angka Koreksi Tebal Benda Uji... 31 Tabel 4.1. Rancangan Benda Uji... 45 Tabel 4.2. Kode Benda Uji... 45 Tabel 5.1. Persyaratan dan Hasil Pemeriksaan Bahan... 48 Tabel 5.2. Persyaratan Campuran Lapis Aspal Beton... 49 Tabel 5.3. Hasil Pengujian Benda Uji terhadap Variasi Benda Uji... 49 Tabel 5.4. Hasil Penelitian Density... 50 Tabel 5.5. Hasil Penelitian VFWA... 52 Tabel 5.6. Hasil Penelitian VITM... 55 Tabel 5.7. Hasil Penelitian Stabilitas... 56 Tabel 5.8. Hasil Penelitian Flow... 58 Tabel 5.9. Hasil Penelitian Marshall Quotient... 60 Tabel 5.10. Kadar Aspal Optimum Campuran Beton Aspal Normal Gradasi IV... 62 Tabel 5.11. Kadar Aspal Optimum Campuran Beton Aspal dengan Variasi Penambahan Styrofoam 0,01%... 62 Tabel 5.12. Kadar Aspal Optimum Campuran Beton Aspal dengan Variasi Penambahan Styrofoam 0,015%... 63 Tabel 5.13. Kadar Aspal Optimum Campuran Beton Aspal dengan Variasi Penambahan Styrofoam 0,02%... 63 Tabel 5.14. Kadar Aspal Optimum Campuran Beton Aspal dengan Variasi Penambahan Plastik 0,025%... 64 ix

DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1. Tabung SE... 30 Gambar 4.2. Mesin Los Angeles... 40 Gambar 4.3. Alat Penetrasi... 41 Gambar 4.4. Oven Kehilangan Berat Aspal... 41 Gambar 4.5. Mesin Daktilitas... 43 Gambar 4.6. Pemeriksaan Kelarutan Aspal... 44 Gambar 4.7. Pengujian Marshall... 46 Gambar 4.8. Bagan Alir Penelitian... 47 Gambar 5.1. Grafik Hubungan Density dengan Kadar Aspal pada Berbagai Variasi Penambahan Styrofoam... 51 Gambar 5.2. Grafik Hubungan VFWA dengan Kadar Aspa1 pada Berbagai Variasi Penambahan Styrofoam... 53 Gambar 5.3. Grafik Hubungan VITM dengan Kadar Aspal pada Berbagai Variasi Penambahan Styrofoam... 55 Gambar 5.4. Grafik Hubungan Stabilitas dengan Kadar Aspal pada Berbagai Variasi Penambahan Styrofoam... 57 Gambar 5.5. Grafik Hubungan Flow dengan Kadar Aspal pada Berbagai Variasi Penambahan Styrofoam... 59 Gambar 5.6. Grafik Hubungan Marshall Quotient dengan Kadar Aspal pada Berbagai Variasi Penambahan Styrofoam... 60 x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Pemeriksaan Penetrasi Aspal... 71 Lampiran 2. Pemeriksaan Kehilangan Berat Aspal... 72 Lampiran 3. Pemeriksaan Kelarutan Aspal Keras Terhadap CC1 4... 73 Lampiran 4. Pemeriksaan Daktilitas... 74 Lampiran 5. Pemeriksaan Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal Keras... 75 Lampiran 6. Pemeriksaan Titik Lembek... 76 Lampiran 7. Pemeriksaan Berat Jenis Aspal Keras... 77 Lampiran 8. Pemeriksaan Sand Equivalent (SE)... 78 Lampiran 9. Pemeriksaan Soundness Test Agregat... 79 Lampiran 10. Pemeriksaan Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles... 80 Lampiran 11. Pemeriksaan Berat Jenis & Penyerapan Agregat Kasar... 81 Lampiran 12. Pemeriksaan Berat Jenis & Penyerapan Agregat Halus... 82 Lampiran 13. Pemeriksaan Kelekatan Agregat terhadap Aspal Penetrasi 40/50... 83 Lampiran 14. Pemeriksaan Berat Jenis Styrofoam... 84 Lampiran 15. Lembar Kerja Kalibrasi Proving Ring Kapasitas 6000 LBF. 85 Lampiran 16. Tabel Angka Kolerasi... 86 Lampiran 17. Pemeriksaan Marshall Campuran Beton Aspal Normal Gradasi Tipe IV... 87 Lampiran 18. Pemeriksaan Marshall Campuran Beton Aspal dengan 0,01% Styrofoam pada Gradasi Tipe IV... 88 Lampiran 19. Pemeriksaan Marshall Campuran Beton Aspal dengan 0,015% Styrofoam pada Gradasi Tipe IV... 89 Lampiran 20. Pemeriksaan Marshall Campuran Beton Aspal dengan 0,02% Styrofoam pada Gradasi Tipe IV... 90 Lampiran 21. Pemeriksaan Marshall Campuran Beton Aspal dengan 0,025% Styrofoam pada Gradasi Tipe IV... 91 xi

INTISARI PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH (ADDITIVE) TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL, Yasinta Lisna.S, No. Mhs.: 02.02.11029 tahun 2010, PKS Teknik Sipil Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Lapis Aspal Beton (LASTON) merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan raya, yang terdiri dan campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihampar, dan dipampatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Pada saat ini kebutuhan akan jalan raya sebagai penghubung daerah yang satu kedaerah yang lainpun semakin meningkat, sehingga diperlukan kualitas lapis perkerasan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan memiliki mutu dan kualitas yang baik. Oleh sebab itu penggunaan bahan tambah (additive) menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk mendapatkan kualitas lapis perkerasan yang baik. Salah satunya adalah styrofoam yang digunakan sebagai pengganjal elektronik. Penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton aspal dan memenuhi persyaratan teknis untuk digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Pada penelitian ini yang ditinjau adalah pengaruh penambahan styrofoam sebagai bahan tambah pada campuran beton aspal terhadap karakteristik Marshall yang meliputi density, Void Filled With Asphalt (VFWA), Void In The Mix (VITM), Stabilitas, Flow, dan Marshall Quotient (QM). Penelitian ini menggunakan metode Marshall yang digunakan pada beberapa variasi perbandingan benda uji yang masing-masing dibuat ganda/duplo. Variasi kadar styrofoam adalah 0%; 0,01%; 0,015%; 0,02% dan 0,025% dengan variasi kadar aspal 5%; 5,5%; 6%; 6,5% dan 7%. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada campuran beton aspal dengan penambahan styrofoam, karakteristik Marshall seperti nilai Void Filled With Asphalt (VFWA), Void In The Mix (VITM) dan Flow lebih rendah daripada campuran beton aspal normal. Nilai Marshall yang cenderung meningkat terdapat pada stabilitas, nilai density dan QM karena pengaruh penggunaan styrofoam dalam campuran pada komposisi tertentu menunjukkan kinerja yang baik. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 1987 didapatkan kadar aspal optimum 5% pada kadar additive 0,01%, sehingga dapat digunakan sebagai bahan tambah dalam campuran aspal beton. Kata kunci : Laston, Karakteristik Marshall, Styrofoam dan Aspal. xii