BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

MAKALAH TANDA-TANDA PENULISAN DALAM BAHASA ARAB DAN TATA CARA MENULIS HURUF ARAB YANG BAIK DAN BENAR

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 1

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU AL-QUR AN HADITS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MAN SEMARANG 1 TAHUN PELAJARAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 TAJWID KBM 1

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...

DAFTAR ISI. SAMPUL LUAR... i. SAMPUL DALAM... ii. ABSTRAK... iii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv. PERNYATAAN KEASLIAN... v. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

PENGARUH GAYA BELAJAR AUDITORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA SILAHUL ULUM ASEMPAPAN PATI TAHUN PELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN HURUF HIYAIJAH BERBASI MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK PRA SEKOLAH. Septia Lutfi. STMIK Himsya Semarang.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) dalam Ilmu Tarbiyah. Disusun oleh : SUSI SUSANTI

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-AZIZ LASEM REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk beramal salah yaitu dengan. membawanya. Banyak hadits-hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan PGMI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI POKOK ASAM BASA DENGAN MENGGUNAKAN THE LEARNING CELL

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

MAKALAH. Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Fitri Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN KENDAL

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013

HADIS TENTANG MELIHAT PEREMPUAN SEBELUM DILAMAR. (Dalam Kitab al-ja>mi al-s{ah}i>h} al-tirmidhi> Nomer Indeks 1087) SKRIPSI. Oleh:

PENGARUH MODALITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS IV-V SD SIDOREJO 03 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

MODUL. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bone-Bone Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : XI / 1

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN DRILL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS MATERI QOLQOLAH KELAS VIII SEMESTER I

PENGARUH PEMBERIAN HUKUMAN (TA ZIR) TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-RIZQI BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Qur an Hadits melalui Metode Drill di MAN Kunir. metode drill dengan jalan: 1) siswa harus mengetahui pengetahuan membaca

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

UPAYA GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI MAN 2 MODEL BANJARMASIN OLEH ANNISA DAMAYANTI

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

PENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat. guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam. Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : MASLIHATUN NI MAH

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Penelitian tentang kemampuan menulis KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QURAN SISWA

Dinamakan bacaan izhar halqi apabila terdapat nun sukun ( ن ) atau tanwin (

Oleh : SITI SURYANI NIM:

BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL.

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB III : DESKRIPSI SISTEM KERJA DAN PENGUPAAN PENCARI DONATUR PADA YAYASAN PESANTREN AL-QUR AN NURUL FALAH SURABAYA

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK MEMAHAMI KEPERWIRAAN NABI MUHAMMAD SAW. DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING

STUDI KORELASI ANTARA HASIL BELAJAR KOGNITIF AQIDAH DENGAN AKHLAK SISWA KELAS VIII MTs TAWANG REJOSARI SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PAI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II SD NEGERI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERNAPASAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE UIN SUNAN AMPEL SURABAYA DALAM PERSPEKTIF SUFI HEALING DAN MEDITASI MAHASI SAYADAW. Oleh

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika.

STUDI KOMPARASI PERILAKU KEBERAGAMAAN ANTARA SISWA MA NEGERI KENDAL DENGAN SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

PENGARUH PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH BULUSARI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN

KONSEP PLURALISME AGAMA DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM STUDI ANALISIS PEMIKIRAN KH. ABDURRAHMAN WAHID SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Palangka Raya, maeskipun terkadang ada juga yang dilaksanakan diluar jadwal yang

PENILAIAN PERCUBAAN SPM 1223/2

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI DI SD N JADI SUMBER REMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : ROFIQOH N I M:

mura>bah}ah BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya... 60

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi

B. Apakah pengembangan sumber daya manusia dapat Memperbaiki, meningkatkan pengetahuan secara teori atau praktek dan pelatihan, serta promosi...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Perhatian Orang Tua a. Pengertian Perhatian Orang Tua Dalam kamus besar Indonesia perhatian adalah hal memperhatikan, apa yang diperhatikan, minat.1 Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Perhatian yaitu mengarahkan indera atau sistem persepsinya untuk menerima informasi tentang sesuatu. Perhatian adalah minat.2 Menurut Gazali perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju pada sesuatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek.3 Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anaknya. Karena sebelum orang lain mendidik anak ini, kedua orang tuanyalah yang mendidik terlebih dahulu.4 1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 857. 2 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 105-106. 3 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, hlm. 56. 4 Fuad Ihsan, Dasar- Dasar Kependidikan: Komponen MKDK (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 63. 8

Orang tua adalah guru dan orang terdekat bagi anak yang harus menjadi panutan.5 Orang tua adalah pendidik yang penuh cinta dan kasih sayang pada anak-anaknya.6 Anak-anak adalah aset besar orang tua. Islam menetapkan hak-hak yang harus ditunaikan orang tua kepada anak-anaknya. Hal yang terpenting yang menjadi kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberi nafkah yang halal, memperlakukan mereka dengan adil, dan memberikan mereka pendidikan dan pengajaran. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perhatian orang tua adalah minat orang tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai aset penting bagi orang tuanya. b. Macam-macam perhatian Perhatian dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam diantaranya yaitu: 1) Spontan dan disengaja Spontan maksudnya adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya,karena menarik sesuatu dan tidak 5 Umi Munawaroh, Tips Mendidik Anak Gemar Beribadah Sejak Dini, hlm. 14. 6 Umi Munawaroh, Tips Mendidik Anak Gemar Beribadah Sejak Dini, hlm. 118. 9

didorong oleh kemauan.7 Sedangkan disengaja adalah perhatian timbul karena usaha.8 2) Statis dan disengaja Statis maksudnya adalah perhatian yang tetap pada sesuatu dengan tidak mengalami perubahan. Sebaliknya perhatian dinamis adalah selalu berubah-ubah dari satu objek ke objek lain.9 3) Konserfatif (perhatian memusat) dan distributive (perhatian terbagi-bagi) Konserfatif maksudnya adalahperhatian seseorang yang hanya ditujukan pada satu objek (masalah), dengan sifat agak tetap, kukuh, kuat dan tidak mudah memindahkan perhatiannya pada objek lain. Sebaliknya distributive, seseorang dapat melakukan perhatian kepada beberapa arah dalam waktu bersamaan.10 4) Sempit dan luas Maksudnya, seseorang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat memusatkan perhatiannya pada objek terbatas, sekalipun dalam lingkungan yang ramai. Disamping itu, perhatian orang semacam ini tidak mudah beralih pda objek lain, termasuk juga jiwanya tidakmudah tergoda pada keadaan sekelilingnya. 7 Romlah, Psikologi Pendidikan (Malang: ummpress, 2010), hal. 80-81. 8 H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hal. 73. Romlah, Psikologi Pendidikan, hal. 81. 10 Romlah, Psikologi Pendidikan, hal. 81. 9 10

Sebaliknya, seseorang yang memiliki perhatian luas dengan mudah sekali tertarik pada kejadian-kejadian disekelilingnya, sehingga perhatiannya tidak mengarah pada ojek tertentu.11 c. Bentuk- bentuk perhatian orang tua 1) Hadiah dan hukuman Menurut uraian H.C. Witherington dan Lee J. Cronbach Bapemsi, salah satu faktor serta kondisi yang mendorong perbuatan belajar adalah efek penghargaan (reward) dan hukuman. 12 Situasi diilustrasikan yang dengan mengandung individu hukuman dapat dimasukkan dalam lingkaran kanan ditutup dengan tugas, kiri ditutup dengan ancaman hukuman, atas bawah ditutup dengan barier (pengewasan). Dalam situasi seperti ini individu harus memilih alternatif yang sama-sama tidak disenangi. Sedangkan situasi yang mengandung hadiah, individu lebih masuk ke medan terbuka satu sisi, sebelah kanan ada tugas sebagai pra sarat untuk mencapai hadiah sehingga tidak ada tegangan.13 2) 11 Pemeliharaan jasmani dan psikis Romlah, Psikologi Pendidikan, hal. 81. H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Belajar dan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008), hal. 69. 13 H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hal. 60. 12 11

Menurut uraian H.C. Witherington dan Lee J. Cronbach Bapemsi, salah satu faktor serta kondisi yang mendorong perbuatan belajar adalah kesehatan jasmani dan keadaan psikis.14 Kekurangan gizi biasanya mempunyai pengaruh terhadap keadaan jasmani, mudah mengantuk, lekas lelah, lesu dan sejenisnya terutama bagi anak-anak yang usianya masih muda, pengaruh ini sangat menonjol. Selain kadar makanan juga pengaturan waktu istirahat yang tidak baik dan kurang, biasanya tidak menguntungkan. Akibat lebih jauh adalah daya tahan badan menurun, yang bararti memberi daerah kemungkinan lebih luas lagi berbagai jenis macam penyakit seperti influensa, batuk dan lainnya secara keseluruhan, badan kurang sehat sudah cukup mengganggu aktivitas belajar, apabila sampai jatuh sakit, boleh dikatakan aktivitas ini berhenti. Sedangkan keadaan psikis memiliki peran yang sangat menentukan di dalam belajar. Karena nampak dengan jelas bahwa belajar lebih banyak berhubungan dengan jiwa.15 3) 14 15 Mengarahkan dan membimbing H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hal. 69. H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hal. 70-72. 12

Menurut LD. Crow, Ph.D. dan alice Crow, Ph.D. salah satu faktor aspek mengajar adalah direct or guide learning (mengarahkan dan membimbing belajar). Pendidik senantiasa harus senantiasa menunjukkan kepada anak manusia yang masih muda ini, tentang kepentingan masyarakat lingkungannya dengan segala variasi dan perubahan-perubahan yang progresif, tujuan mereka belajar harus digaris bawahi dengan tebal dan jelas, mereka diperlihatkan jalan dan arah serta perlengkapan menuju tujuan yang sedang dikejar. Semua aktivitas belajar harus tunduk terhadap tujuan dan mereka harus terus-menerus diberi semangat yang kuat dan benar.16 4) Menciptakan lingkungan yang aman Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah faktor lingkungan. Faktor ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: a) Lingkungn alami Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembapan udara. Belajar dalam keadaan udara yang sejukdan segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas da pengap. b) Lingkungan sosial 16 13 H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hal. 98-99.

Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia atau representasinya (wakilnya) maupun yang berwujud hal-hal yang lain, langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang belajar akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-mandir didekatnya atau keluar masuk atau bercakap-cakap didekat tempat belajar itu. Representasi manusia atau potret, tulisan, rekaman suara dan lainnya juga berpengaruh. Lingkungan sosial lain yang juga berpengaruh, seperti mesin, pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, keramaian pasar atau tempat kerja dan lain sebagainya.17 5) Pemenuhan fasilitas Pemenuhan fasilitas berfungsi sebagai salah satu sarana tercapainya tujuan-tujuan belajar yang sudah direncanakan. Pemenuhan ini dapat berwujud perangkat keras seperti gedung sekolah, ruang belajar dan perlengkapannya, alat-alat praktikum, program belajar mengajar, pedoman-pedoman belajar dan sebagainya. Semua ini besar pengaruhnya terhadap bagaimana belajar itu terjadi dan bagaimana hasilnya.18 6) 17 18 Pengawasan Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, hal. 28. Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, hal. 29. 14

Pengawasan yaitu usaha mengawasi yang dilakukan terhadap lingkungan yang turut menentukan sejauhmana lingkungan menjadi lingkungan belajar yang baik, yakni lingkungan belajar yang menantang dan merangsang anak-anak untuk belajar, memberi rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan.19 Berdasarkan penjelasan di atas, maka orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga akan berhasil mencapai tujuan pembelajaran anaknya dengan mengarahkan dan membimbing, memenuhi fasilitas, pemeliharaan jasmani dan psikis, menciptakan lingkungan yang aman, pengawasan serta memberikan hadiah dan hukuman dalam proses belajar anak. 2. Kemampuan Baca Tulis Al-Qur an a. Pengertian Kemampuan Baca Tulis Al-Qur an Menurut kamus besar Indonesia kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan.20 R. M. Guion dalam Spencer and Spencer yang dikutip oleh Hamzah B. Uno mendefinisikan kemampuan sebagai karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan mengindikasikan cara-cara berperilaku atau berpikir dalam segala situasi, dan berlangsung terus dalam periode waktu yang lama. Dari pendapat itu dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan adalah merujuk pada kinerja 19 Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, hal. 66-67. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 707. 20 15

seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilakunya.21 Bond yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman mengemukakan bahwa membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat apa yang dibaca, untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki.22 Al-Qur an adalah kitab Allah Yang Maha Bijaksana dan petunjuk jalan-nya yang diturunkan-nya kepada nabinya sebagai jalan hidup yang lurus, undang-undang yang abadi, syari at yang paten, yang membuat kebahagiaan umat manusia di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, kita harus memegang teguh Al-Qur an dan berkomitmen mengamalkan segala isinya, membaca dan merenunginya, menjaga dan menghafalnya, mengenali tujuan-tujuannya, menyimak dan khusyuk mendengarkannya, berperilaku dengan tata kramanya, dan menerapkannya di dalam diri kita, rumah kita, anak-anak kita dan masyarakat kita.23 21 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 129. 22 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 200. Khayyal, Membangun Keluarga Qur ani: Panduan untuk Wanita Muslimah, hlm.362. 23 16

Membaca Al-Qur an adalah amalan yang paling utama dilakukan oleh lisan. Karena banyak keistimewaan bagi orang yang ingin menyibukkan dirinya untuk membacanya.24 Sabda nabi Muhammad saw. Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf. (HR. At-Tirmidzi).25 Menulis adalah suatu aktivitas kompleks, yang mencakup gerakan lengan, tangan, jari dan mata secara terintegrasi. Menulis juga terkait dengan pemahaman bahasa dan kemampuan berbicara. Tarigan yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman mendefinisikan menulis sebagai melukiskan lambang-lambang grafis dari bahasa yang dipahami oleh penulisnya maupun orang-orang lain yang menggunakan bahasa yang sama dengan penulis tersebut.26 Menulis Al-Qur an memiliki perbedaan dengan menulis dalam bahasa latin, karena menggunakan bahasa 24 Umi Munawaroh, Tips Mendidik Anak Gemar Beribadah Sejak Dini, hlm. 135. 25 Al-Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Riyadhus Shalikhin (ttp.: Darul Hadis, 2007), hlm. 304. 26 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, hlm. 224. 17

Arab. Huruf-huruf yang digunakan adalah bahasa Arab, yaitu huruf hijaiyah yang membutuhkan keterampilan kusus dalam menulisnya.27 Menulis Al-Qur an dengan benar, tepat, dan rapih itu sangat penting untuk dapat memahami dan mengamalkan AlQur an dapat membantu melancarkan kegiatan membaca, menghafal, dan menerjemahkan Al-Qur an.28 Dari pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa kemampuan baca tulis Al-Qur an adalah kecakapan dalam membaca dan menulis Al-Qur an sesuai dengan kaidah yang benar. b. Prinsip Kemampuan Membaca Al-Qur an 1) Menguasai makhrojul huruf Makhrojul huruf berarti tempat keluarnya huruf hijaiyah. makhrojul Dalam Al-Qur an huruf tersendiri. setiap huruf memiliki Beda pelafalan akan mengakibatkan perubahan arti. Oleh karena itu, hal ini harus diperhatikan dengan seksama. Makhrojul huruf dibagi menjadi lima bagian, yaitu: a) Huruf tenggorokan ( )ح ي Ahmad Lutfi, Program Peningkatan Kualifikasi Guru Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah: Pembelajaran Al-Qur an dan Hadis (Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam), hlm. 139 27 Ahmad Lutfi, Program Peningkatan Kualifikasi Guru Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah: Pembelajaran Al-Qur an dan Hadis, hlm.139 28 18

(1) = ء ه tenggorokan bawah (2) = ع ح tenggorokan tengah (3) = خ غ tenggorokan atas b) Huruf lidah ( )ل ني (1) = pangkal lidah dengan langit-langit di atasnya. (2) ك = pangkal lidah dengan langit-langit lurus di atasnya dan agak keluar sedikit dari letak keluarnya huruf. (3) ج = ي lidah bagian tengah dengan langit-langit yang lurus di atasnya. (4) ض = salah satu tepi lidah dengan geraham atas. (5) ل = lidah bagian depan setelah letak keluarnya huruf dengan gusi yang atas. (6) ن = ujung lidah dengan gusi atas agak keluar sedikit dari letak keluarnya huruf ل (7) ر = ujung lidah agak ke dalam sedikit dari letak keluarnya huruf ن. (8) = ت د ط ujung lidah dengan pangkal dua gigi yang di atas. (9) = ز س ص ujung lidah dengan rongga antara gigi atas dan bawah, dekat dengan gigi bawah. 19

(10) = ث ذ ظ ujung lidah dengan ujung dua gigi yang di atas. c) Huruf bibir ( )ش وي (1) = ف bagian tengah dari bibir bawah dengan ujung dua gigi yang di atas. (2) = و م ب kedua bibir atas dan bawah bersamasama. Untuk (mim) dan (ba ) mulut harus tertutup, sedangkan untuk (waw) agak terbuka sedikit. d) Huruf rongga mulut ( )جو في = ا ي و lubang antara mulut dan tenggorokan tempat keluar huruf-huruf mad. e) Huruf pangkal hidung ( )خي و مي =نم pangkal hidung. Terjadi saat melafalkan ghunnah atau dengung.29 2) Mengenal tanda baca (harakat) Huruf hijaiyah bila belum diberi harakat, maka ia belum bisa dibunyikan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui dahulu macam-macam harakat yaitu sebagai berikut: a) Fathah bunyinya sama dengan huruf vokal (a). Contoh: ا ب ت Kasrah bunyinya sama dengan huruf vokal (i). Contoh: ا ب ت Muhammad Safrodin, Belajar Sendiri Membaca Al-Qur an dari Nol hingga Mahir (Yogyakarta: Pustaka Marwa, 2011), hlm. 3-9. 29 20

b) Dhammah bunyinya sama dengan huruf vokal (u). Contoh: ا ب ت c) Fathah tanwin bunyinya sama dengan huruf konsonan (n) fathah. Contoh: ا ب ت d) Kasrah tanwin bunyinya sama dengan huruf konsonan (n) kasrah. Contoh: ا ب ت e) Dhammah tanwin bunyinya sama dengan huruf konsonan (n) dhammah. Contoh: ا ب ت f) Sukun cara bacanya seperti huruf konsonan yang mati. Contoh: ا g) Tasydid dibunyikan secara tebal/ dobel huruf. Contoh. ه 30 3) Menguasai ilmu tajwid Tajwid secara bahasa (etimologi) berarti memperindah atau membaguskan sesuatu. Menurut istilah, tajwid adalah ilmu pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Qur an dengan sebaikbaiknya. Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Artinya, jika sudah ada sebagian orang yang mempelajari ilmu ini, maka sebagian yang lain sudah gugur kewajibannya. Namun demikian, membaca AlQur an dengan kaidah tajwid wajib hukumnya. Muhammad Safrodin, Belajar Sendiri Membaca Al-Qur an dari Nol hingga Mahir, hlm. 11-12. 30 21

Tujuan ilmu tajwid adalah untuk memelihara bacaan Al-Qur an dari kesalahan dan menjaga lisan agar tidak salah dalam melafalkan Al-Qur an. Ilmu tajwid membahas cara membaca dan hukum-hukum dalam huruf hijaiyah. Hukum dalam ilmu tajwid, diantaranya yaitu: a) Hukum al b) Hukum nun mati dan tanwin c) Hukum mim mati d) Hukum mad dan qashr e) Hukum mim dan nun bertasydid f) Hukum pembacaan tebal (tafkhim) dan tipis (tarqiq) g) Aturan waqaf dan ibtida 31 Berdasarkan uraian di atas, maka mau tidak mau, agar belajar Al-Qur an kita benar harus mempelajari ilmu tajwid terlebih dahulu. Tanpa ilmu ini, mustahil bacaan kita akan benar sesuai anjuran Rasulullah saw. c. Prinsip Kemampuan Menulis Al-Qur an Al-Qur an dalam penulisannya dinarasikan dalam bahasa Arab, yang memiliki kaedah dan tata aturannya sendiri Muhammad Safrodin, Belajar Sendiri Membaca Al-Qur an dari Nol hingga Mahir, hlm. 91-100. 31 22

dalam menuliskannya.32 Oleh karena itu, dirumuskan prinsip kemampuan menulis Al-Qur an yang terdiri dari: 1) Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dan tanda bacanya Untuk dapat menulis Al-Qur an, sebagai tahap awal, siswa harus mampu menulis huruf-huruf hijaiyah terlebih dahulu dari huruf alif ( )ا sampai huruf ya ( )ي. Misalnya, untuk menulis huruf alif ( )ا dimulai dari atas ke bawah dan seterusnya. 2) Menulis huruf-huruf hijaiyah secara bersambung dan tanda bacanya Setelah siswa mampu menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah lengkap dengan tanda bacanya, proses selanjutnya adalah siswa mampu menulis hurufhuruf hijaiyah secara bersambung. Huruf-huruf hijaiyah terdiri dari huruf-huruf yang dapat disambung dan yang tidak dapat disambung. Demikian juga cara menulisnya berbeda-beda ketika berada di awal, di tengah, ataupun di akhir suatu kata. 3) Menulis surat-surat juz amma dan tanda bacanya Pada saat siswa sudah mampu untuk menulis dalam bentuk struktur kalimat, baik menulis perubahan Ahmad Lutfi, Program Peningkatan Kualifikasi Guru Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah: Pembelajaran Al-Qur an dan Hadis, hlm. 135. 32 23

bentuk maupun kalimat sederhana teks Arab, maka dilanjutkan menuliskan ayat-ayat Al-Qur an secara lengkap. dengan demikian siswa mampu menulis ayat AlQur an dengan baik, tepat dan rapi.33 d. Adab Membaca Al-Qur an Segala perbuatan yang dilakukan manusia memerlukan etika dan adab untuk melakukannya, apalagi membaca Al-Qur an yang memiliki nilai yang sangat sakral dan beribadah agar mendapat ridha dari Allah swt. yang dituju dalam ibadah tersebut. Membaca Al-Qur an tidak sama seperti membaca koran atau buku-buku lain yang merupakan kalam atau perkataan manusia belaka. Membaca Al-Qur an adalah membaca firman-firman Tuhan dan berkomunikasi dengan Tuhan, maka seseorang yang membaca Al-Qur an seolah-olah berdialog dengan Tuhan. Oleh karena itu, diperlukan adab yang baik dan sopan dihadapan-nya. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Niat membaca dengan ikhlas 2) Dalam keadaan bersuci 3) Memilih tempat yang pantas dan suci 4) Menghadap kiblat dan berpakaian sopan 5) Bersiwak (gosok gigi) 6) Membaca ta awwudz Ahmad Lutfi, Program Peningkatan Kualifikasi Guru Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah: Pembelajaran Al-Qur an dan Hadis, hlm. 137-138. 33 24

7) Membaca Al-Qur an dengan tartil 8) Merenungkan makna Al-Qur an 9) Khusyu dan khudhu 10) Tidak dipotong dengan pembicaraan lain34 Demikian diantara adab dan etika membaca AlQur an, sehingga Al-Qur an dapat dibaca selayaknya serta mempunyai pengaruh kepada jiwa pembacanya dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. e. Metode dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur an Untuk mencapai maksud dan tujuan pembelajaran yang maksimal diperlukan cara penyampaian yang baik, yang biasa disebut dengan metode mengajar. Metode mengajar menurut Drs. H. Mansyur diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas.35 Adapun metode dalam pembelajaran baca tulis AlQur an adalah dengan menggunakan metode/ teknik drill (latihan). Yaitu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan latihan agar memiliki ketangkasan atau Abdul Majid Khon, Praktikum Qiro at Keanehan Bacaan AlQur an: Qira ati Ashim dari Hafas,(Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 35-45. 34 35 Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 94 25

keterampilan lebih tinggi ataupun untuk meramalkan kebiasaan-kebiasaan tertentu seperti, kecakapan berbahasa, atletik, menulis dan lain-lain. Teknik drill (latihan) ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan- kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keteranpilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakan membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan itu, bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. Teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuka tujuan agar siswa memiliki keterampilan motoris/ gerak, seperti menghafalkan kata-kata, menulis, mempergunakan alat/ membuat suatu benda, melaksanakan gerak dalam olah raga.36 Jadi, berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pembelajaran baca tulis Al-Qur an yaitu dengan menggunakan metode drill (latihan). 3. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Baca Tulis Al-Qur an Anak adalah amanah yang diberikan Allah swt. kepada siapa saja yang dikehendaki-nya, kapanpun dan dimanapun. 36 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 125 26

Amanah dari Allah swt. yang berupa anak itu membutuhkan perawatan, pemeliharaan dan pendidikan yang dilandasi dengan dasar-dasar yang benar.37 Pengajaran Al-Qur an merupakan pondasi utama dalam Islam yang harus ditanamkan dalam diri anak-anak agar mereka tumbuh sesuai dengan fitrah dan hati mereka bersinar cerah tanpa dikeruhkan dengan gelapnya dosa dan maksiat.38 Dengan mengajarkan anak membaca, menulis Al-Qur an sangatlah penting sebagai dasar untuk memahami isi serta kandungan Al-Qur an.39 Perhatian orang tua merupakan salah satu bentuk penguatan dalam kegiatan pembelajaran. Aspek yang terdapat pada pemberian penguatan dapat berpengaruh pada kelompok usia anak manapun. Sehingga pemberian perhatian akan berpengaruh pada hasil belajar anak. Dengan demikian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian perhatian orang tua akan berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan baca tulis AlQur an anak. B. Kajian Pustaka Penelitian ini bukanlah penelitian yang baru tentang perhatian orang tua terhadap kemampuan baca tulis Al-Qur an. 37 38 39 Sa ad Riyadh, Anakku Cintailah Al-Qur an, hlm. 13. Sa ad Riyadh, Anakku Cintailah Al-Qur an, hlm. 14. Umi Munawaroh, Tips Mendidik Anak Gemar Beribadah Sejak Dini, hlm. 122. 27

Oleh karena itu, peneliti memilih beberapa penelitian dan buku untuk dijadikan sebagai bahan kajian dalam pelaksanaan penelitian tersebut yaitu : 1. Skripsi karya AISYAH (093111649) dengan judul Persepsi Orang Tua Terhadap Pendidikan Baca Tulis Al-Qur an di Sekolah Dasar Krapyak Lor 02 Kota Pekalongan menyatakan bahwa persepsi orang tua terhadap baca tulis Al-Qur an di SD Krapyak 02 Kota Pekalongan yang dilaksanakan sangat berpengaruh dalam meningkatkan baca tulis Al-Qur an. Terbukti dari hasil analisis sebesar 84.99% yang bila diinterpretasikan pada tabel termasuk pada kriteria sangat baik. Hal ini karena, pembelajaran BTQ bisa meningkatkan minat anak dalam membaca Al-Qur an, sehingga siswa bisa mengembangkan diri sesuai dengan potensinya secara optimal demi keberhasilan mata pelajaran PAI. 2. Skripsi karya Nor Laili Khotimah (073111138) dengan judul Hubungan antara Intensitas Komunikasi Orang Tua terhadap Anak dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran AlQur an Hadis Kelas V MI Miftahul Huda Ngemplik Wetan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2010-2011. Penelitian kuantitatif ini menyatakan bahwa intensitas komunikasi orang tua terhadap anak dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur an Hadis mempunyai hubungan yang sangat kuat. Hal ini terbukti berdasarkan perhitungan korelasi product moment bahwa nilai 28

dari = 0,904, pada tarif signifikan 5% = 0,344 dan pada taraf signifikansi 1% = 0,442. Maka nilai lebih besar dari pada sebesar 0,904, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Dengan demikian, hasilnya dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima. Artinya ada hubungan yang sangat kuat antara intensitas komunikasi orang tua terhadap anak dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur an Hadis kelas V MI Miftahul Huda Ngemplik Wetan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. 3. Skripsi karya Cholasoh (083111007) dengan judul Pengaruh Kontribusi Orang Tua dalam Pendidikan Agama di Keluarga terhadap Perilaku Beribadah Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Pongangan Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang. Penelitian kuantitatif ini menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data pokok yang diberikan kepada 29 responden, yaitu orang tua. Jumlah tersebut diambil dari 25% populasi orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun sejumlah 116 anak. Angket yang peneliti buat sebanyak 25 item pertanyaan, dan bersifat tertutup. Berdasarkan hasil analisis hipotesis maka dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini terbukti dengan diperolehnya F yang lebih besar dibanding dengan F pada tabel (N; 27) dengan signifikansi 5% dan 1%. Jadi, kontribusi orang tua dalam pendidikan agama di keluarga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku beribadah anak usi 29

Sekolah Dasar di desa Pongangan kecamatan Gunungpati kota Semarang. Berbeda dengan penelitian di atas, maka penelitian ini lebih fokus atau memfokuskan penelitian ini pada perhatian orang tua dalam mendidik anaknya agar mempunyai kemampuan baca tulis Al-Qur an. Dari karya-karya di atas, masalah perhatian orang tua belum ada yang membahasnya. C. Rumusan Hipotesis Agar penelitian ini lebih terarah dan memberikan tujuan dengan jelas, maka perlu adanya hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.40 Jadi hipitesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang masih sementara.41 Berdasarkan uraian ini, maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah perhatian orang tua mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan baca tulis Al-Qur an kelas III di SDIT Cahaya Bangsa Semarang. 40 S. Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 39. 41 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Statistik 2: Statistik Inferensif (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 140. 30