BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini dijadikan sebagai cermin untuk melihat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. tampil berkarya serta mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu masa keemasan (golden Age) dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. Membiasakan anak untuk membaca memiliki banyak manfaat, seperti membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan otak diusia balita akan berdampak pada usia dewasanya nanti,

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bellanita Maryadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. afektifnya. Pada masa usia emas, orang tua mulai memberikan pendidikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. menekankan pemberian keterampilan dari berbagai unsur kecerdasan di mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aset masa depan suatu bangsa salah satunya adalah anak-anak, karena anakanak merupakan generasi masa depan bangsa. Anak-anak tersebut tidak akan mempunyai pengaruh dan posisi yang besar kecuali jika mereka dididik dengan baik, dan jiwa mereka di asah dengan semua hal-hal yang baik dan bermanfaat. Karenanya yang terpenting bagi seorang anak adalah pengembangan dan pembentukan kepribadian mereka semenjak masa pertumbuhan pertamanya. (Utsman, 2005: 14) Masa pertumbuhan pertama anak menunjuk pada masa usia dini, yang populer disebut sebagai masa emas (the golden age), suatu masa krisis yang memiliki nilai tinggi dan penting. Dikatakan sebagai masa emas (ibaratnya logam mulia yang bernilai jual tinggi) karena pada usia tersebut terjadi proses perkembangan organ sentral bagi tingkah laku manusia, yaitu otak. Prof.Dr. Benyamin S. Blomm, guru besar pendidikan dari Universitas Chicago Amerika menyebutkan tentang perkembangan intelektual otak, jika anak mendapatkan stimulasi yang tepat dan baik maka sekitar 50% kapasitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi pada anak usia 4 tahun, dan 80% telah terjadi ketika anak berusia 8 tahun (kelas 2 atau 3 SD), serta 100% ketika anak berusia 18 tahun (usia SMA). Pada usia di atas 18 tahun kemampuan otak manusia tidak lagi mengalami perkembangan/stagnasi. Keadaan ini menyodorkan suatu hal yang teramat penting kepada kita bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama usia anak (usia pra-sekolah: TK/RA, Play Group, TPA, dan SPS lainnya) sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 14 tahun berikutnya (usia sekolah: SD SMA). Pendidikan dalam waktu kurun 4 tahun pertama usia anak digolongkan pada Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) yang saat ini sedang digalakkan di berbagai 1

tempat di wilayah Indonesia. Pendidikan anak memang harus dimulai sejak dini agar anak bisa mengembangkan potensinya secara optimal dengan tujuan agar anak-anak yang mengikuti PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, mempunyai tujuan untuk meletakkan dasar perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta anak didik di dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Di samping hal tersebut, pendidikan prasekolah juga membantu untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki jalur pendidikan sekolah. Selama ini pendidikan anak usia dini didefinisikan sebagai persiapan untuk memasuki masa sekolah yang dimulai di jenjang sekolah dasar. Oleh karena itu kegiatan yang dilakukan di Taman Kanak-kanak hanyalah bermain dengan mempergunakan alatalat bermain edukatif. Pelajaran membaca, menulis, dan berhitung tidak diperkenankan di tingkat Taman Kanak-kanak, kecuali pengenalan huruf-huruf dan angka-angka itu pun dilakukan setelah anak-anak memasuki TK B. ( Akbar, Reni, 2001, Psikologi Perkembangan Anak ) Pelayanan tumbuh kembang anak usia dini perlu dilaksanakan secara holistik. Terkait dengan perkembangan otak, ke dua belahannya yakni belahan otak kiri dan belahan otak kanan penting mendapatkan stimulasi. Setiap belahan otak (kiri dan kanan) mempunyai fungsi yang berbeda. Belahan otak kiri berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, rangkaian (sequence) dan matematika. Stimulasi yang berhasil mengembangkan kemampuan belahan otak kiri akan menghasilkan kemampuan dalam bentuk kemampuan mengupas/meninjai (critiquing), menyatakan (declaring), menganalisa, menjelaskan, berdiskusi dan memutuskan (judging). Belahan otak kanan berkaitan dengan ritme, kreativitas, warna, imajinasi dan dimensi. Keberhasilan stimulasi terhadap perkembangan belahan otak kanan akan mengaktualisasikan kemampuan manusia dalam menggambar, menunjuk, memperagakan, bermain, berolahraga, bernyanyi, dan aktivitas motorik lainnya. 2

Pendekatan holistik juga menyiratkan bahwa keseluruhan aspek pribadi perlu disentuh dalam pengembangannya, tak hanya aspek kognisi dan psikomotor yang diutamakan mendapat porsi perhatian lebih, tetapi juga afeksinya. Hal ini penting karena secara empirik membuktikan hasil pendidikan yang ditampilkan banyak orang hanya mengedepankan salah satu aspek kepribadian saja, yaitu kognisi. Akibatnya banyak orang pintar membaca tetapi sebatas kognisi saja, sehingga produsen asap tidak pernah takut mencantumkan tulisan menghisap asap dapat menimbulkan penyakit kanker, impotensi dan gangguan janin dalam kemasan produknya. Usia emas memiliki arti penting bagi perkembangan anak karena akan menjadi tonggak penyangga bagi kokohnya perkembangan selanjutnya. Usia emas disebut sebagai masa krisis, satu masa yang terjadi hanya sekali selama hidup, dan tak akan terulang lagi. Suatu masa yang bernilai penting, karena bila masa itu tidak dikelola dengan betul dan baik, perkembangan maksimal yang seharus dapat diraih tidak dapat diaktualisasikan. Karena itu penanganan yang tepat, terencana yang terprogram adalah penting untuk dilakukan. Salah satu bentuk penanganan di maskud adalah pemberian bimbingan perkembangan anak usia dini. Sebagai salah satu contoh kasus, Ibu Lanny selaku kepala sekolah SD Maria Bintang Laut Bandung, memiliki pengalaman ketika sedang mewancarai seorang calon murid SD Maria Bintang Laut, anak tersebut di beri test mengenai penulisan angka 1-5 secara berurutan, namun sang anak menuliskan semua angka dengan terbalik. Hal ini disebabkan karena kurangnya bimbingan yang diberikan orang tua pada anaknya. Setelah ditanya oleh pihak sekolah, sang orang tua anak ini mengaku bahwa dirinya hanya menyerahkan secara penuh kepada sang guru tempat anaknya bersekolah di Taman Kanak-kanak, padahal seharusnya orang tua membimbing serta membantu anaknya mengoptimalkan pelajaran yang sudah didapat di sekolah, sehingga anak tidak mudah lupa dan anakpun mengerti apa yang telah ia pelajari di sekolah. Membimbing anak haruslah dilakukan, karena tanpa bimbingan, maka perkembangan sang anak akan terhambat dan tidak maksimal. Dalam proses pembimbingan, anak-anak harus dimbimbing dengan cara yang sesuai untuk anak usia dini, agar anak tidak terbebani dengan proses pembelajaran tersebut. 3

Oleh karena itu, orang tua membutuhkan media yang dapat membantu melatih serta mengoptimalkan kemampuan otak anak dalam belajar dan berkreativitas dengan cara yang sesuai untuk anaknya. Agar nantinya perkembangan sang anak dapat dioptimalkan, selain itu juga membantu ketika sang anak masuk SD, sang anak dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran yang diberikan sekolah dan juga dapat berkembang menjadi anak yang pintar serta kreatif. 1.2 Rumusan Masalah (1) Seperti apa Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) yang sesuai untuk perkembangan otak anak dan bagaimana mendorong orang tua untuk turut berpatisipasi dalam PAUD? (2) Bagaimana caranya membuat media ( buku ) yang sesuai untuk membantu orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan otak anaknya, melalui pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini? 1.3 Fokus Penelitian Berikut adalah batasan / ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas: - Apa Perancangan penelitian ini memfokuskan pada melatih kemampuan otak anak serta mengoptimalkan perkembangan otak anak sejak usia dini - Tempat Tempat dilakukannya penelitian yaitu di beberapa sekolah TK swasta dan SD Bandung. - Waktu Waktu dari perancangan penelitian dimulai pada bulan Febuari hingga April. 4

1.4 Tujuan Perancangan (1) Memberi informasi mengenai pentingnya PAUD terhadap perkembangan otak anak dan pentingnya orang tua untuk berpatisipasi dalam PAUD. (2) Membantu orang tua membimbing serta melatih kecerdasan otak anaknya melalui media ( buku ) yang akan dibuat. 1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Observasi, dengan melakukan pengamatan secara langsung ke tempattempat yang berhubungan. Observasi yang dilakukan adalah dengan mengamati secara langsung ke beberapa sekolah swasta TK & SD mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan kepada PAUD. Wawancara, baik kepada anak sebagai target, orang tua, guru sekolah dasar dan TK, psikolog anak, serta kepada lembaga terkait mengenai PAUD yakni Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Jabar dan penerbit Erlangga for Kids sebagai penerbit buku. Kuesioner yang disebarkan kepada beberapa orang tua yang memiliki anak usia 4-6 tahun di Bandung. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data secara detail dan lengkap, penulis juga melakukan pencarian data melalui media internet dan buku-buku yang menbahas tentang PAUD, perkembangan otak anak, book design, typography, layout, psikologi anak, dan sebagainya. 5

1.6 Skema Perancangan Gambar 1.1 Skema Perancangan 6

1.7 Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan, penulis akan membahas mengenai latar belakang masalah yang terjadi pada pendidikan anak usia dini. Serta penulis juga akan membahas mengenai pentingnya melatih otak anak pada usia dini. Karena pada usia dinilah, perkembangan otak anak berkembang dengan pesat. Penulis juga akan menjabarkan fenomena yang terjadi di bangku SD jika anak kurang dibimbing oleh orang tuanya, akan berdampak negatif bagi perkembangan pendidikan anaknya. Apabila hal ini dibiarkan akan menimbulkan dampak bagi perkembangan anak pada usia dini yang buruk. Bab 2 Landasan Teori, penulis akan membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan diantaranya book design, layout, tipografi, ilustrasi, teori warna, pendidikan usia dini, otak anak dan proses belajar, dan pembelajaran membaca, tulis, hitung. Bab 3 Uraian Data dan Analisis, penulis akan membahas uraian data dan analisis yang sudah didapatkan melalui kegiatan wawancara dan kuesioner. Pada bab ini penulis akan memaparkan data institusi pemberi proyek, data khalayak sasaran, dan data proyek sejenis yang pernah dilakukan beserta penilaiannya. Selain itu, penulis akan menjabarkan hasil analisis berupa matriks atau tabel, analisis sebab akibat, pembandingan, dan SWOT untuk strategi perancangan. Bab 4 Pemecahan Masalah, penulis akan membahas mengenai pemecahan masalah berupa strategi yang akan digunakan dan memaparkan hasil perancangan dimulai dari pembuatan sketsa hingga penerapan pada media yang akan digunakan. Pada Bab 5 Kesimpulan dan Saran, penulis akan memaparkan kesimpulan dan saran yang diperoleh sebagai solusi beserta masukan demi melengkapi laporan Tugas Akhir ini. 7