A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. PT.POS Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik adalah mengenai kinerja karyawan pemerintahan. Salah satu kantor

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DALAM INSTITUSI PENDIDIKAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. satu penentu dalam mencapai keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Sumber daya manusia memiliki perasaan, keinginan,

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP UPAH DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT POS KLATEN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UUD 1945 Pasal 40 ayat 2 Penciptaan perluasan kesempatan kerja dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak perusahaan melakukan usaha untuk memajukan organisasi /

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu mengahadapi tantangan dari luar maupun dari dalam perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia adalah rendahnya kinerja karyawan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut. Perusahaan harus bisa mengikuti berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat /2013. Presentasi Kehadiran (%) 2010/ / /2013 Keterangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia selalu dituntut untuk mempertahankan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan tentang adanya masalah loyalitas kerja karyawan dialami pula

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang menjadi unsur terpenting untuk mencapai tujuan organisasi/

BAB I PENDAHULUAN. dengan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi tertumpu pada kekayaan alam,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang pesat membawa dampak pada persaingan usaha yang semakin

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia yang berdaya-guna dan berhasil-guna. Sebagai perwujudan visi tersebut maka misi utama yang harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kritis dan secara kolektif tantangan-tantangan tersebut menuntut organisasi

Dewasa ini perkernbangan dunia usaha yang sernakin pesat, mengakibatkan bertambahnya tingkat persaingan antar perusahaan, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan kualitas dirinya. Pepatah mengatakan: tuntutlah. bersaing dengan orang lain bahkan dengan negara lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan bahkan menjadi terbelakang. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi telah mendorong

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

2015 PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi core business-nya. Prestasi organisasi tersebut tidak melebihi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat Sulistiyani (2003).

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

Analisis interaksi motivasi...puji Lestari, FPsi UI, PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

BAB I PENDAHULUAN. mereka, mengingat kinerja karyawan yang tinggi dan disiplin kerjalah yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

(Skripsi) Oleh : Eka Ria Nanda Putri

karyawan. Karena kedudukan dan hubungannya itu, maka sangatlah strategis jika

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dihargai, serta mampu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai. daya yang unggul. Dengan segala perbaikan metode kerja, maka

BAB I PENDAHULUAN. juga non fisik berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good govermance) adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pada. suatu organisasi atau instansi pemerintah maupun swasta.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. PT Pos berupaya terus untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam layanan jasa komunikasi, melalui pembinaan sumber daya manusianya yang terarah dan berkesinambungan. Strategi PT Pos menekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berkaitan dengan kinerja karyawan dalam perusahaan yang pada akhirnya akan menentukan kinerja sebuah organisasi. Namun yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana mengupayakan agar karyawan dapat menampilkan kinerja yang tinggi? Berkaitan dengan tugas pada karyawan PT. Pos Indonesia, kinerja karyawan dapat diamati dari kesesuaian antara beban kerja yang diberikan dengan hasil kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Bapak Drs. H. Rachmat S.E selaku Humas Direktorat SDM diperoleh hasil bahwa kinerja kantor Pos Indonesia belum optimal, hal ini terlihat dari hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai Direktorat Sumber Daya Manusia PT Pos Indonesia (Persero) Bandung sebagai berikut: 1

2 Tabel 1. 1 Data Rekapitulasi Penilaian Pegawai pada Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) di PT Pos Indonesia (Persero) Bandung Tahun 2008-2010 Kriteria penilaian Tahun Cukup Amat Baik Lebih Cukup Kurang Baik dari Jumlah 2008 35 44 65 83 105 332 2009 42 58 60 75 86 321 2010 36 65 58 63 82 304 Jumlah 113 167 183 221 273 957 Persentase 11.80% 17.45% 19.12% 23.09% 28.52% 100% Sumber: Direktorat Pelayanan Sumber Daya Manusia Keterangan: 1) Amat baik (90) 2) Baik (80 s.d 89) 3) Lebih dari cukup (70 s.d 79) 4) Cukup (60 s.d 69) 5) Kurang (59 ke bawah) Tabel 1.1 memperlihatkan kriteria penilaian kinerja masing-masing karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT Pos Indonesia (Persero) Bandung cenderung lebih banyak pada kriteria lebih dari cukup, cukup, dan kurang, sementara kriteria baik dan amat baik terlihat masih rendah dalam tiga tahun terakhir. Kriteria penilaian tersebut dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut: 1) Prestasi kerja terdiri dari : pengertian akan tugas, keterampilan dalam tugas, pengetahuan tentang peraturan, pengetahuan tentang tata usaha, kualitas hasil pekerjaan, kuantitas hasil pekerjaan. 2) Hubungan kerja sama terdiri dari : sikap dan pergaulan dengan bawahan, rekan sederajat, atasan, umum atau masyarakat, pengaruh

3 pribadi terhadap lingkungan kerja, sikap dinas di dalam perusahaan, sikap dinas di luar perusahaan. 3) Sifat-sifat pribadi terdiri dari : budi pekerti, kerajinan, rasa pengabdian, kecerdasan dan kecepatan, prakarsa (inisiatif), kemampuan mandiri, kewibawaan, dan kemungkinan untuk berkembang. Selain dari hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai, rendahnya kinerja karyawan juga dapat terlihat dari hasil produksi layanan jasa pos yang sering kali tidak mencapai target. Berikut penulis sajikan data mengenai realisasi dan target jasa PT. Pos Bandung dua tahun terakhir: Tabel 1. 2 Target dan Realisasi Produksi Jasa PT. Pos Bandung Tahun 2009-2010 N Uraian Tahun 2009 Presentase Tahun 2010 Presentase o Target Realisasi Realisasi Target Realisasi Realisasi 2009 2010 1 Bisnis Pos 26.244 22.545 85.90% 31.370 24.853 79.22% Reguler 2 Bisnis Pos 6.087 4.435 72.86 % 6.441 4.078 63.31% Internasional 3 Bisnis Pos 4.900 3.624 73.96% 5.881 4.138 70.36% Ekspress Jumlah 37.231 30.604 82.20% 43.692 33.069 75.68% Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa realisasi produksi jasa dari tahun 2009 sampai tahun 2010 sering kali tidak mencapai target yang telah ditetapkan, bahkan mengalami penurunan. Pada tahun 2009 persentase realisasi produksi jasa sebesar 82.20%, sedangkan pada tahun 2010 persentase realisasi produksinya menurun sebesar 75.68%. Hal ini disebabkan karena rendahnya kinerja karyawan, sehingga karyawan tidak mampu untuk mencapai target yang ditetapkan.

4 Kinerja akan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang ada dalam diri pegawai. Hal ini membuktikan bahwa dalam meningkatkan kinerja karyawan diperlukan suatu pengkondisian aspek-aspek yang mempengaruhinya dengan baik. Menurut Shafrinalhedy (2002:20) kinerja disatu sisi tergantung pada motivasi dan keterampilan atau keahlian dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan disisi lain dipengaruhi oleh sikap terhadap pekerjaan yang dinyatakan dalm bentuk disiplin dan semangat kerja. Berdasarkan pendapat tersebut, semangat kerja merupakan salah satu aspek terpenting yang memiliki peranan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Fenomena penurunan kinerja tersebut jika tidak ditanggulangi tidak menutup kemungkinan masalah tersebut akan menjadi penghambat tujuan organisasi bahkan mengarah pada kehancuran organisasi tersebut. Oleh karena itu organisasi perlu mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Dengan demikian agar kinerja karyawannya tinggi, pemberian motivasi agar karyawannya bergairah harus benar-benar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada. Solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan upaya memotivasi karyawannya agar bersemangat dalam bekerja. Secara garis besar Alex S. Nitisemito (1986:168) mengemukakan dua faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan yakni: Pertama faktor yang bersifat material seperti rendahnya upah yang diterima dan fasilitas yang minim, kedua faktor yang bersifat non material seperti kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan berpartisipasi dan kebutuhan rohani.

5 Terpenuhinya kebutuhan material dan non material ini, maka seorang karyawan cenderung akan merasa sejahtera dan hal ini biasanya akan menambah semangat dalam bekerja yang timbul dari diri karyawannya. Upaya lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar karyawan bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya adalah dengan suatu program penilaian kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya. Kinerja yang optimal akan mewujudkan pencapaian tujuan organisasi yang lebih baik dan mudah. Menurut Sedarmayanti (2009:54) kinerja pegawai yang meningkat akan turut mempengaruhi prestasi organisasi yang akhirnya dapat mencapai tujuan organisasi yang diharapkan. Oleh karena itu, merupakan suatu keharusan bagi perusahaan untuk mengembangkan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor untuk mewujudkan kinerja karyawan yang optimal. Fenomena yang telah dijelaskan di atas, memberi peluang bagi penulis untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada Direktorat Sumber Daya Manusia PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung, yaitu rendahnya kinerja karyawan. Semangat kerja karyawan diduga menjadi penyebab rendahnya kinerja karyawan. Oleh karena itu, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah fenomena belum optimalnya kinerja karyawan pada Direktorat SDM PT Pos Indonesia Bandung dan hubungannya dengan masalah semangat kerja, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut, dan berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan untuk

6 penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi tentang perilaku, khususnya teori perilaku organisasi. Luthans (1985) dan Gibson, et al. (1997), mengungkapkan bahwa konsep dasar psikologi pada dasarnya dilandasi oleh proses-proses psikis pada diri individu atau organisme di dalam lingkungan tertentu. Dimana perilaku tergantung pada individu dan lingkungan yang dihadapinya. Artinya, individu dan lingkungan akan selalu berada dalam satu hubungan yang tidak terpisah. Satu hal yang perlu dikemukakan, perilaku yang muncul sebagai akibat interaksi antara stimulus dan organisme. Dalam konteks penelitian ini, semangat kerja mewakili situasi yang menyediakan stimulis (S) yang dapat diamati, dihayati, dan dialami oleh organisme (O) atau individu, melahirkan persepsi atau interpretasi terhadap stimuli yang pada akhirnya melahirkan perilaku (B) tertentu. Selanjutnya perilaku yang ditampilkan individu akan menimbulkan perubahan di lingkungannya berupa hasil perilaku C (consequence). Dengan demikian berdasarkan model teori perilaku organisasi (SOBC) ini, semangat kerja karyawan dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku atau hasil perilaku pegawai dalam bekerja (kinerja). Dilihat dari fenomena yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung, bahwa perusahaan harus dapat memotivasi dengan baik para karyawannya untuk dapat meningkatkan semangat kerjanya. Dengan adanya hal ini maka terlihat pentingnya meningkatkan semangat kerja karyawan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan di PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.

7 Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Semangat Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang akan menjadi kajian utama dalam penelitian ini adalah masalah kinerja karyawan. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jika tujuan suatu organisasi dapat dicapai, maka kinerja karyawan organisasi tersebut dapat dikatakan baik. Dalam pelaksanaannya kinerja karyawan yang tinggi akan tercapai bila didukung oleh beberapa faktor. Gibson et.al. (1996:53) mengelompokkan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu: (1) variabel individual (kemampuan, ketrampilan, dan pengalaman bekerja); (2) variabel psikologi (kepribadian, motivasi dan kepuasan); dan (3) variabel organisasi (sumber daya manusia, kepemimpinan, imbalan, struktur organisasi). Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut, penulis hanya memfokuskan penelitian pada variabel psikologi, yaitu semangat kerja. Salah satu faktor yang mendukung untuk meningkatkan kinerja karyawan yaitu adanya semangat kerja. Upaya untuk meningkatkan semangat kerja dapat dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan materil dan non materil. Setelah terpenuhinya kebutuhan yang diinginkan oleh karyawan maka kebutuhan yang

8 tertinggi yang harus diwujudkan oleh karyawan adalah mencapai prestasi dan merealisasikan potensi dalam kenyataannya berupa hasil kerja atau kinerja. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana gambaran semangat kerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung? 2) Bagaimana gambaran kinerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung? 3) Seberapa besar pengaruh semangat kerja terhadap kinerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai pengaruh semangat kerja terhadap kinerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. 2. Tujuan Khusus Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan untuk menganalisis : 1) Semangat kerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung.

9 2) Kinerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. 3) Pengaruh semangat kerja terhadap kinerja karyawan pada Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. D. Kegunaan Hasil Penelitian 1. Kegunaan Akademik (Teoritik) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya tentang semangat kerja karyawan serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dan acuan bagi peneliti lainnya yang merasa tertarik untuk meneliti permasalahan yang sama. 2. Kegunaan Praktis Bagi perusahaan, memberi masukan kepada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung untuk mengambil langkah langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan melalui semangat kerja karyawan.