Al-Ahad dan Al-Wahid*

dokumen-dokumen yang mirip
Iman Kepada KITAB-KITAB

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

AL-JAMIL Yang Maha Indah

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Al-Samii' dan Al-Bashiir

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Syarah Istighfar dan Taubat

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Yang Maha Mengatur dan Menguasai Alam Semesta

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

AL - MATIIN. Yang Maha Kokoh. حفظو هللا Oleh : Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni. Publication : 1437 H_2016 M

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Beriman Kepada Taqdir

BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA

Tauhid yang didakwahkan oleh para rasul dan diturunkan kitab-kitab karenanya ada dua:

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Hadits-hadits Shohih Tentang

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala?

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

'R'REE E AME AEAEO EA AREBEB

PERAYAAN NATAL BERSAMA

PENGANTAR EDISI PRAKTIS

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Keindahan. Publication: 1435 H_2013 M. Keindahan Asma ul Husna خفظو هللا Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni, MA. Diambil dari web Muslim.Or.

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

KESESATAN TAUHID WAHABI (VERSI DIALOG) Digitized by: Alkhoirot.Com

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tauhid, keutamaan dan macam-macamnya

Syirik Penyebab Kerusakan Dan Bahaya Besar. February 3

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

TAWASSUL DENGAN NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH TA'ALA

Iman Kepada Rasul-Rasul

Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Penguasa Yang Maha Sempurna Dan Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu. Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni, MA. Publication: 1435 H_2014 M

Mensyukuri Nikmat Al Quran

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

TAKWA DAN KEUTAMAANNYA

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

As-hamad, Penguasa Yang Maha Sempurna dan Tempat Bergantung Segala Sesuatu

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

At-Tawwaab, Ar-Raqiib dan Asy-Syahiid

Dzul Jalaali wal Ikraam, Jaami'un Naasi liyaumin laa raiba fiih

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

I S T I G H F A R عليهم السالم

MATERI 4 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Faidah Seputar Aqidah Dari Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

Transkripsi:

Al-Ahad dan Al-Wahid* Yang Maha Esa حفظو هللا Syaikh Prof. Dr. Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin al-badr Publication : 1436 H_2015 M Al-Ghalib dan An-Nashir Allah Maha Menang dan Maha Penolong خفظو هللا Oleh : Syaikh Abdurrozzaq bin Abdil Muhsin al-badr * Diterjemahkan secara bebas dari kitab: Fiqhu al-asmâ' al-husnâ, Cet.I Thn. 1429 H Sumber: www.almanhaj.or.id yang menyalinnya dari Majalah As-Sunnah Ed. 06_Th. XV/1432H/2011M Adapun SUB JUDUL adalah tambahan dari Kami e-book ini didownload dari www.ibnumajjah.com

DALIL NAMA ALLAH AL-AHAD DAN AL-WAHID Nama al-ahad ini hanya disebutkan dalam satu surat saja, yaitu di dalam Surat al-ikhlash. Allâh Azza wa Jalla berfirman : ك ف و ا ل و ي ك ن و ل ي ول د. و ل ي ل د ل الص م د. ا لل أ ح د. ا لل ى و ق ل أ ح د. Katakanlah, "Dia-lah Allâh, Yang Maha Esa. Allâh adalah Rabb yang bergantung kepada-nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. al- Ikhlash/112:1-4) Surat al-ikhlâsh ini merupakan surat yang sangat mulia, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bahwa surat al-ikhlâsh sama dengan sepertiga al-qur'ân karena di dalamnya terdapat penjelasan khusus tentang nama-nama Allâh yang maha Mulia dan sifatsifat-nya yang maha Agung. Adapun nama al-wahid, nama ini telah Allâh sebutkan berulang-kali di beberapa tempat dalam al-qur'ân, diantaranya :

الر ح ي م الر ح ه ن ى و إ ل إ ه لو ل و اح د و إ ه ل ك م إ ه لو Dan ilahmu adalah ilah Yang Maha Esa; tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Dia Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. (QS. al- Baqarah/2:163) أ أ ر ب ب ال ق ه ا ر ا لل ال و اح د أ م م ت ف ر ق و ن خ ي ر Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allâh Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? (QS. Yusuf/12:39) ال ق ه ا ر ا لل ال و اح د إ ل إ ه ل و م ن و م ا م ن ذ ر أ ن إ ن ا ق ل Dan sekali-kali tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allâh Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan. (QS. Shad/38:65) ك ل ا لل خ ال ق ق ل ال ق ه ا ر ال و اح د و ى و ش ي ء Katakanlah, "Allâh adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Rabb Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. ar- Ra'd/13:16) Dua nama Allâh Azza wa Jalla diatas sama-sama menunjukkan ke-esaan-nya. Maksudnya hanya Allâh

Subhanahu wa Ta ala sajalah yang memiliki sifat mulia, agung, besar dan bagus. Tidak ada dzat yang mirip dengan dzat-nya dan tidak ada sifat yang menyerupai sifat-nya. Tidak ada sekutu dan pembantu dalam perbuatan-perbuatan- Nya. Allâh Azza wa Jalla satu-satunya sesembahan yang berhak untuk diibadahi, tidak boleh dipersekutukan dalam hal cinta dan pengagungan. Sikap merendahkan diri dan tunduk hanya kepada-nya saja. Dialah Allâh Azza wa Jalla, Dzat yang agung sifat-nya, sehingga hanya Allâh Subhanahu wa Ta ala yang layak untuk menyandang segala kesempurnaan. Tidak ada satu maklukpun yang mengetahui sifat Allâh Azza wa Jalla atau sebagian dari sifat-nya dengan sempurna. Dengan demikian bagaimana mungkin seseorang akan dapat menyerupai sebagian dari sifat-nya. PENYEBUTAN AL-WAHID DALAM AL-QUR AN Lafadz (al-wahid) disebut berulang-ulang dalam al- Qur'ân berkaitan dengan pembahasan dan penjelasan tentang tauhid serta pembatalan syirik. Allâh Azza wa Jalla berfirman ketika menjelaskan tentang kemaha-eesaan-nya dan tentang kewajiban Ikhlas kepada-nya: الر ح ه ن الر ح ي م ى و إ ل إ ه لو ل و اح د إ ه لو و إ ه ل ك م

Dan ilahmu adalah ilah Yang Maha Esa; tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Dia Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. (QS. al- Baqarah/2:163) ال ق ه ا ر ا لل ال و اح د إ ل إ ه ل و م ن و م ا م ن ذ ر أ ن إ ن ا ق ل Katakanlah Hai Muhammad, "Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan, dan sekali-kali tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi selain Allâh Yang Maha Esa dan Maha Mengalahkan." (QS. Shad/38:65) ال م ش ار ق و ر ب ب ي ن ه م ا و م ا ض و ا ل ر الس م او ا ت ر ب ل و اح د. إ ه ل ك م إ ن Sesungguhnya ilahmu benar-benar Esa, Rabbnya langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dan Rabbnya tempat-tempat terbit matahari. (QS. ash- Shâffât/37:4-5) Allâh Subhanahu wa Ta ala juga menggunakan nama al- Wahid ketika menjelaskan bahwa kemaha-esaan-nya adalah inti dakwah dan inti risalah semua Rasul. Sebagaimana firman Allâh Subhanahu wa Ta ala : أ ن ت م م س ل م و ن ف ه ل و اح د إ ه لو إ ه ل ك م أ ن ا إ ل ي وح ه ى إ ن ا ق ل

Katakanlah, "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah, 'Bahwasanya ilahmu adalah Ilah Yang Esa, maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-nya). (QS. al- Anbiyâ'/21:108) إ ل ي و ف اس ت ق يم وا و اح د إ ه لو إ ه ل ك م أ ن ا إ ل ي وح ه ى م ث ل ك م ب ش ر أ ن إ ن ا ق ل ل ل م ش ر ك ي و و ي ل و اس ت غ ف ر وه Katakanlah, "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Ilah kamu adalah Ilah yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-nya dan mohonlah ampun kepada-nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orangorang yang mempersekutukan-nya, (QS. Fushshilat/41:6) Allâh Subhanahu wa Ta ala juga menggunakan nama al- Wahid dalam kontek dakwah agar orang tunduk dan patuh kepada Allâh Azza wa Jalla serta berserah diri dibawah keagungan-nya, Allâh Subhanahu wa Ta ala berfirman : ال م خ ب ت ي و ب ش ر أ س ل م وا ف ل و و اح د إ ه لو ف إ ه ل ك م Maka Sesembahanmu ialah Sesembahan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-nya. Dan berilah

kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allâh). (QS. al-hajj/22:34) م س ل م و ن أ ن ت م ف ه ل و اح د إ ه لو إ ه ل ك م أ ن ا إ ل ي وح ه ى إ ن ا ق ل Katakanlah, "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah, "Bahwasanya Ilahmu adalah Ilah Yang Esa, maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-nya). (QS. al- Anbiyâ'/21:108) م س ل م و ن ل و و ن ن و اح د و إ ه ل ك م و إ ه ل ن ا Dan Ilah kami dan Ilahmu adalah satu; dan kami hanya berserah diri kepada-nya. (QS. al-'ankabut/29:46) Nama tersebut juga disebut ketika Allâh mensucikan diri- Nya dari anggapan-anggapan dan tuduhan bahwa Allâh Azza wa Jalla adalah salah satu dari yang tiga dan menjadikan seseorang sebagai anak. Sungguh Maha suci Allâh dari tuduhan itu. Allâh Azza wa Jalla berfirman : ا لل ى و س ب ح ان و ي ش اء م ا ي ل ق ما ل ص ط ف ه ى و ل د ا ي ت خ ذ أ ن ا لل أ ر ا د ل و ال ق ه ا ر ال و اح د Kalau sekiranya Allâh hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-nya di antara

ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-nya. Maha Suci Allâh. Dialah Allâh Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (QS. az-zumar/39:4) و اح د ا لل إ ه لو إ ن ا ل ك م ان ت ه وا خ ي ر ا ث ل ث ة ت ق ول وا و ل Dan janganlah kamu mengatakan, "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allâh adalah Ilah Yang Maha Esa. (QS. an- Nisâ/4:171) و اح د إ ه لو إ ل إ ه ل و م ن و م ا ث ل ث ة ث ل ث ا لل إ ن ق ال وا ال ذ ي ن ك ف ر ل ق د Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwasanya Allâh salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada sesembahan yang benar selain dari Ilah Yang Esa. (QS. al-mâidah/5:73) Dengan nama itu pula Allâh Azza wa Jalla menjelaskan aqidah orang-orang musyrik yang batil. Allâh Subhanahu wa Ta ala berfirman : ا لل ق ل ش ه اد ة أ كب ر ش ي ء أ ي ق ل ي و ب ي ن ك م ب ي ن ش ه ي د ه ىذ ا إ ل و أ وح ق ل أ خ ر هى آ ل ة ا لل م ع أ ن ل ت ش ه د و ن أ ئ ن ك م ب ل غ و م ن ب و ل ن ذ ر ك م ال ق ر آن م ا ت ش ر ك و ن ب ريء و إ ن ن و اح د إ ه لو ى و إ ن ا ق ل أ ش ه د ل

Katakanlah, "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah, "Allâh" Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan al-qur'ân ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai (atau mendengar) al- Qur'ân. Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allâh?" Katakanlah, "Aku tidak mengakui." Katakanlah, "Sesungguhnya Dia adalah Ilah Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allâh). (QS. al-an'âm/6:19) ف ار ى ب و ن ف إ ي ي و اح د إ ه لو ى و إ ن ا اث ن ي إ ه ل ي ت ت خ ذ وا ل ا لل و ق ال Allâh berfirman, "Janganlah kamu mengibadahi dua tuhan; sesungguhnya Dialah Ilah Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-ku saja kamu takut". (Qs. an- Nahl/16:51) أ أ ر ب ب ال ق ه ا ر ا لل ال و اح د أ م م ت ف ر ق و ن خ ي ر Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allâh Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? (Qs. Yusuf/12:39)

Juga ketika Allâh menjelaskan keagungan, kekuasaan dan tunduknya semua makhluq kepadanya pada hari kiaamat, Allâh berfirman: لل ال ي و م ال م ل ك ل م ن ش ي ء م ن ه م ا لل ع ل ى ي ف ه ى ل ب ر ز و ن ى م ي و م ال ق ه ا ر ال و اح د Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allâh. (Lalu Allâh berfirman), "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allâh Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.(QS. al-mu'min/40:16) و الس م او ا ت ض ا ل ر غ ي ر ا ل ر ض ت ب د ل ي و م ال ق ه ا ر ال و اح د و ب ر ز وا لل (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allâh yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. (QS. Ibrâhîm/14:48) Kesimpulan dari dua nama Allâh yaitu al-ahad dan al- Wahid adalah Maha Esanya Rabb dalam semua kesempurnaan-nya, tidak ada yang menandingi-nya. Dengan demikian, kewajiban setiap hamba yang mengetahui semua itu adalah mentauhidkan Allâh, baik dengan keyakinan, perkataan maupun perbuatan. Hendaknya mengakui pula

keutamaan dan ke-esaan Allâh yang mutlak serta mentauhidkan-nya dalam semua bentuk peribadatan. PELAJARAN DARI NAMA ALLAH : AL-AHAD DAN AL-WAHID Beberapa pelajaran atau petunjuk yang dapat kita ringkas dari dua nama ini, antara lain: 1. Tidak ada yang menyamai dan menandingi Allâh, serta tidak ada yang setara dengan-nya dalam segala segi. Allâh Maha Suci dan Maha Tinggi, tidak ada yang menyamai-nya dan tidak ada pula yang manandingi-nya. Allâh Azza wa Jalla berfirman : ل و س ي ا ت ع ل م ى ل Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? (QS. Maryam/19:65) Juga berfirman dalam Surat al-ikhlas/112 : 4 أ ح د ل و ك ف و ا ي ك ن و ل Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. Begitu pula dalam Surat asy-syûra/42 :11

ال ب ص ي الس م ي ع و ى و ش ي ء ك م ث ل و ل ي س Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." 2. Batilnya pemahaman takyîf yaitu, usaha seseorang dengan akalnya yang lemah untuk mengetahui bagaimana sifat-sifat Allâh Azza wa Jalla. Usaha semacam itu tidak mungkin bisa terwujud, hanya sia-sia belaka. Karena Allâh Subhanahu wa Ta ala adalah satusatu-nya yang memiliki sifat sempurna, agung dan mulia, maka tidak ada satu dzatpun yang bisa menjadi serikat- Nya, tidak ada yang dapat menyerupai-nya. Tidak ada satu akalpun yang dapat mengetahui hakikat Allâh Azza wa Jalla, bahkan kesempurnaan apapun yang terlintas dalam benak makhluk, maka Allâh Subhanahu wa Ta ala lebih besar dan lebih agung dari itu semua. 3. Penetapan seluruh sifat Allâh yang sempurna,tidak ada satu sifat yang menunjukkan kemuliaan dan keindahan melainkan sifat tersebut telah dimiliki Allâh Azza wa Jalla, karna hanya Allâhlah yang memiliki sifat sempurna secara mutlaq dan tidak ada kekurangan sedikitpun pada- Nya. 4. Bahwa semua sifat yang Allâh Azza wa Jalla miliki, merupakan sifat-sifat paling agung yang berada pada

puncak keagungan. Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surah an-najm/53 : 42 ال م ن ت ه ه ى ر ب ك إ ل ه و أ ن "Dan bahwasanya kepada Rabb-mulah kesudahan (segala sesuatu)." Maka bagi-nyalah pendengaran paling sempurna dan penglihatan paling sempurna. Semua sifat-nya adalah sifat paling sempurna. Sebagaimana Allâh berfirman : ال م ث ل ا ل ع ل ه ى و لل Dan Allâh mempunyai sifat yang Maha Tinggi. (QS. an- Nahl/16:60) 5. Mahasucinya Allâh dari segala kekurangan dan aib. Karena itu merupakan sifat para makhluk, sementara Allâh adalah Dzat yang memiliki sifat sempurna, agung dan mulia tanpa ada satu makhlukpun yang semisal dengan- Nya, sebagaimana firman Allâh ketika menyatakan kesucian diri-nya dari sifat memperanak dalam surat az- Zumar/39 :4 ى و س ب ح ان و ا لل ال و اح د ال ق ه ا ر

"Maha Suci Allâh. Dialah Allâh Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." 6. Wajibnya berikrar (menyatakan) bahwa Allâh Azza wa Jalla memiliki kesempurnaan sifat yang mutlak, baik dalam Dzat, sifat-sifat maupun perbuatan-perbuatan- Nya. Dan keyakinan itu hendaknya tertanam dalam hati. Ini disebut Tauhid Ilmi (berkaitan dengan pemahaman). 7. Wajibnya meng-esakan Allâh dan ikhlas dalam beribadah, serta meyakini bahwa Allâh Azza wa Jalla satu-satunya Pencipta dan Pemberi rizki yang dapat memberi maupun menahannya, dapat merendahkan serta mengangkat derajat hamba-nya, dan dapat menghidupkan serta mematikan. Oleh karna itu wajib meng-esakan Allâh Azza wa Jalla dalam semua sisi peribadatan. Ini di sebut Tauhid 'Amali (berkaitan dengan pengamalan). 8. Ini merupakan bantahan terhadap orang-orang musyrik dan semua aliran sesat yang sama sekali tidak menghormati dan mengagungkan Allâh Azza wa Jalla dengan penghormatan dan pengagungan yang semestinya. Tidak pula mengakui ke-esaan Allâh Subhanahu wa Ta ala, sehingga mereka membuat sekutu-sekutu bagi Allâh Azza wa Jalla, membuat perumpamaan-perumpamaan bagi Allâh Subhanahu wa Ta ala dan berburuk sangka kepada Allâh, mencela serta meremehkan Rububiyah Allâh dan melakukan

pelanggaran terhadap tujuan diciptakannya manusia yaitu mentauhidkan (mengesakan) Allâh, tunduk dan patuh dengan melaksanakan semua peribadatan kepada Allâh. Mereka kesal dan mendongkol bila disebut kalimat TAUHID, jiwa mereka jauh dari kebenaran dan petunjuk Allâh Azza wa Jalla. Allâh Subhanahu wa Ta ala berfirman: ذ ك ر و إ ذ ا ب ل خ ر ة ي ؤ م ن و ن ل ال ذ ي ن ق ل و ب ا ش أ ز ت و ح د ه ا لل ذ ك ر و إ ذ ا ي س ت ب ش ر و ن ى م إ ذ ا د ون و م ن ال ذ ين Dan apabila hanya nama Allâh saja disebut, kesallâh hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allâh yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. (QS. az-zumar/39:45) Juga berfirman dalam surat al-isra' : أ د ب ر ى م ع ل ه ى و ل و ا و ح د ه ال ق ر آ ن ف ر ب ك ذ ك ر ت و إ ذ ا Dan apabila kamu menyebut Rabbmu saja dalam al- Qur'ân, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya. (QS. al-isrâ'/17:46) Juga dalam surat Ghâfir atau al-mu'min :

د ع ي ه ذل ك م لل ف ا ل ك م ت ؤ م ن وا ب و ي ش ر ك و إ ن ك ف ر ت و ح د ه ا لل إ ذ ا ب ن و ال ع ل ي ال ك ب ي Yang demikian itu karena kamu kafir apabila hanya Allâh saja yang diibadahi. Tetapi kamu percaya apabila Allâh dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allâh Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. Ghâfir/40:12) Demikianlah, semoga Allâh memberi taufiq kepada kita semua untuk benar-benar mampu mentauhidkan Allâh Azza wa Jalla dan beriman dengan baik dalam meng-esakan-nya. Sesungguhnya hanya Allâh yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan do'a.[]