BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 25 Januari 2009 Pada hari Sabtu, 24 Januari 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Minggu, 25 Januari 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I. Pemantauan Ancaman Banjir di Jabodetabek (Laporan Perkembangan) A. Ketinggian Muka Air Berdasarkan informasi dari Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU, Hari Sabtu, 24 Januari 2009 pukul 00.00, 06.00, 08.00, 2.00 dan pukul 8.00 WIB, perkembangan ketinggian muka air di 3 Pintu Air dilaporkan sebagai berikut : KATULAMPA 0:00 6:00 8:00 2:00 8:00 20 80 Siaga I (>200 cm) 50 20 Siaga II (>50 cm) 90 60 80 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 50 50 50 50 Siaga III (>80 cm) 30 0 2-Jan 22-Jan 23-Jan 24-Jan DEPOK 0:00 6:00 8:00 2:00 8:00 335 Siaga I (>350 cm) 285 245 Siaga II (>2 cm) 235 200 8 5 3 5 35 45 4035353530 35 35 35 3530 2520202020 Siaga III (>200 cm) 85 2-Jan 22-Jan 23-Jan 24-Jan
MANGGARAI 0:00 6:00 8:00 2:00 8:00 000 Siaga I (>950 cm) 900 800 0 800 750 680 680 680 755 740 740 740 740 0 0 0 690 0 0 6 6 Siaga II (>850 cm) Siaga III (>750 cm) 600 2-Jan 22-Jan 23-Jan 24-Jan Sumber :Satkorlak PB Prov. DKI Jakarta dan Posko Banjir Dep. PU. B. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Minggu, 25 Januari 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI Pagi (00.05 2.00) C U A C A Siang (2.05 8.00) Malam (8.05 24.00) JAKARTA PUSAT Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan 2 JAKARTA UTARA Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan 3 JAKARTA SELATAN Berawan 4 JAKARTA TIMUR Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 5 JAKARTA BARAT Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 6 KEP. SERIBU Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan 7 BOGOR Berawan dan hujan ringan 8 TANGERANG Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan 9 DEPOK Berawan Berawan Berawan dan hujan ringan 0 BEKASI Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Keterangan : - Hujan ringan :.0 5.0 mm/jam 5 20 mm/hari - Hujan sedang : 5.0 0 mm/jam 20 50 mm/hari - Hujan lebat : 0 20 mm/jam 50 00 mm/hari - Hujan sangat lebat : >20 mm/jam >00 mm/hari Peringatan Dini : Berpotensi hujan dengan intensitas ringan-sedang terutama di wilayah Timur dan Selatan Jakarta pada sore hingga menjelang malam hari. Sumber : Badan Meteorologí dan Geofísika II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia (Laporan perkembangan) A. Perkembangan situasi gunung api di Indonesia berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada hari Sabtu, 24 Januari 2009, 2 (dua) Gunung Api dinyatakan masih dalam status Siaga (Level III) yaitu :. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan Perkembangan) Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 02 Desember 2008 pukul 3.00 WITA hingga hari Sabtu, 24 Januari 2
2009 pukul 06.00 WITA, status aktivitas G. Api Karangetang masih tetap dalam keadaan Siaga (Level III). Hasil pemantauan G. Api Karangetang sebagai berikut: a. Aktivitas Kegempaan NO WAKTU JENIS GEMPA VA VB TL TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR FS. 2 Januari 2009 00.00 06.00 2 - - 2 - - - - - 8 06.00 2.00 - - 2 - - 7 - - - 2.00 8.00-3 - 3 - - - - 6-8.00 24.00 4 - - - - - 8 - TOTAL I 3 8 0 7 0 7 0 4 8 2. 22 Januari 2009 00.00 06.00-2 - 3 8 - - - 6 - TOTAL II 0 2 0 3 8 0 0 0 6 0 Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TL = tektonik Lokal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor b. Visual WAKTU NO KONDISI 2 Januari 2009 22 Januari 2009. Cuaca Cerah, Cerah 2. Angin lemah dari Timur Lemah dari Timur 3. Pandangan - - 4. Asap kelabu Putih tebal denga ketinggian 300 m 5. Lain-lain - - 2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan Perkembangan) Berdasarkan hasil pemantauan dan analisa data visual dan kegempaan, terhitung mulai tanggal 2 April 2008 hingga hari Sabtu, 24 Januari 2009 pukul 06.00 WIT, status aktivitas G. Api Ibu masih tetap dalam keadaan Siaga (Level III). Hasil pemantauan G. Api Ibu sebagai berikut : a. Aktivitas Kegempaan NO WAKTU JENIS GEMPA VA VB TJ HMBS LTS GGRN TRS TRMR. 2 Januari 2009-00.00 06.00 - - 2 2 29 - - -- - 06.00 2.00 - - 2 8 26 - - -- - 2.00 8.00 - - 2 23 27 - - -- - 8.00 24.00 - - - 9 43 - - -- TOTAL I 0 0 6 72 25 0 0 0 2. 22 Januari 2009-00.00 06.00 - - - 0 20 0 - - TOTAL II 0 0 0 0 20 0 0 0 Ket : VA = Vulkanik Dalam, VB = Vulkanik Dangkal, TJ = Tektonik Jauh, HMBS = Hembusan, LTS = Letusan, GGRN = Guguran, TRS = Terasa, TRMR = Tremor b. Visual WAKTU NO KONDISI 2Januari 2009 222 Januari 2009. Cuaca Cerah Cerah 2. Angin Tenang Tenang 3. Pandangan - Gunung tampak jelas 4. Asap Putih tebal tinggi 200 300 Meter Putih tebal tinggi 200 300 Meter 5. Lain-lain -. - B. Rekomendasi Umum. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan gunung Ibu dihimbau agar tetap tenang dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. 2. Masyarakat di sekitar gunung Karangetang serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Karangetang melebihi ketinggian 500 meter. 3
3. Masyarakat di sekitar gunung Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Ibu dalam radius 2 km. 4. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan. 5. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut. Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi III. IV. Prakiraan Gelombang Tinggi Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 25 Januari 2009, pukul 07:00 WIB Sampai dengan tanggal 26 Januari 2009, pukul 07:00 sebagai berikut :.25-2.0 m : Perairan utara dan timur Aceh, Perairan barat Aceh hingga Sumatera Utara, Perairan selatan Bali hingga NTT, Laut Sawu, Selat Karimata, Perairan timur Kep. Riau, Perairan Bangka Belitung, Laut Bali, Laut Flores, Laut Sulawesi, Perairan Sangihe Talaud, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Halmahera, Perairan utara Papua yang berbahaya bagi perahu nelayan 2.0-3.0 m : Perairan barat Sumatera Barat hingga Lampung, Selat sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang 3.0-4.0 m : Samudera Hindia barat Sumatera Barat, Laut Natuna yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang dan ferry > 4.0 cm : Laut Cina Selatan yang berbahaya bagi semua jenis kapal Sumber : Badan Meteorologi, Klimtologi dan Geofísika Lain-lain. Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Dumai Provinsi RIAU Telah terjadi bencana Kebakaran Hutan dan Lahan pada hari Selasa, 20 Januari 2009 di Desa Teluk Makmur, Rantau Bais dan Manugo, Kec. Bukit kapur. Bencana tersebut mengakibatkan areal hutan dan lahan terbakar ± 500 Ha yang mengakibatkan jarak pandang terganggu. Kebakaran disebabkan adanya cuaca dan datangnya kemarau yang cepat, menyebabkan lahan mudah terbakar dengan didahului kekeringan dan lahan yang merupakan lahan gambut sehingga mempercepat proses pembakaran dan memperlama proses pemadaman. Berdasarkan data saat ini di Riau terdapat 36 titik api dari total 57 titik api di Sumatera. Sementara yang terbanyak ada di Kabupaten Bengkalis yakni 7 titik api selanjutnya Siak 7 titik api, Dumai 5 titik api, Pelalawan 4 titik api, Indragiri Hilir 2 titik api dan Rokan Hilir satu titik api. Pemda Kota Dumai, TNI, POLISI dan Instansi terkait telah berupaya untuk melakukan pemadaman api. Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit selaku ketua Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Pusdalkarhutla) Riau telah meninjau langsung upaya pemadaman Karhutla di kawasan Sepahat, Dumai. Di lokasi tersebut kebakaran lahan sudah berlangsung hampir seminggu, namun karena kondisi gambutnya sangat tebal, membuat upaya pemadaman mengalami banyak kendala. Sumber : Pemprov. Riau dan Bapedal Prov. Riau. 2. Gempa Bumi Tektonik Hari Sabtu, 24 Januari 2009 telah terjadi beberapa gempa bumi tektonik sebagai berikut : Pukul 07:36:3 WIB dengan kekuatan 5.5 SR pada kedalaman 35 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 0.2 LU 96.83 BT (47 km Barat Daya Gunung Sitoli Sumut, 8 km Barat Laut Tanah Masa Sumut, 87 km Barat 4
Laut Tanah Bala Sumut, 253 km Barat Daya Singkil Baru NAD dan 257 km Tenggara Sinabang NAD). Pukul 4:24:48 WIB dengan kekuatan 5.4 SR pada kedalaman 52 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 6.29 LS 30.46 BT (209 km Barat Laut Saumlaki Maluku, 263 km Barat Daya Tual Maluku, 390 km Tenggara Ambon Maluku, 426 km Barat Daya Fakfak Papua Barat dan 469 km Barat Daya Kaimana Papua Barat). Pukul 20:4:05 WIB dengan kekuatan 5.4 SR pada kedalaman 0 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 0.45 LS 32.97 BT (30 km Barat Laut Manokwari Papua Barat, 9 km Timur Laut Sorong Papua Barat, 285 km Timur Laut Fakfak Papua Barat, 354 km Barat Laut Biak Papua dan 368 Barat Laut Kaimana Papua Barat). Pukul 20:52:3 WIB dengan kekuatan 5.2 SR pada kedalaman 30 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 8.42 LS 25.07 BT (59 km Barat Laut Dili Timor Leste, 255 km Timur Laut Kupang NTT, 384 Timur Laut Ende NTT, 428 km Tenggara Baubau Sultenggara dan 5 Timur Laut Ruteng NTT). Gempa-gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya korban jiwa ataupun dampak gempa terhadap lingkungan. Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Pengawas, Jakarta, 25 Januari 2009 Ketua Kelompok Piket, Yolak, SE., MM. Drs. Hermana 5