BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Kepala sekolah

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. karakter sebuah peradaban dan kemajuan bagi suatu bangsa dan negara, tanpa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan. Dalam ajaran Islam, pendidikan adalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. bahwa Islam sangat memperhatikan arti pendidikan. Karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan apa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan menjelaskannya kepada orang lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga perubahan akhlak pada anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan pendidikan akhlak pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar kualitas anak yang berakhlak mulia sebagai bekal khusus bagi dirinya, umumnya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan agama. Betapa banyak faktor penyebab terjadinya kenakalan pada anak-anak yang dapat menyeret mereka pada dekadensi moral dan pendidikan yang buruk dalam masyarakat, dan kenyataan kehidupan yang pahit penuh dengan kegilaan, betapa banyak sumber kejahatan dan kerusakan yang menyeret mereka dari berbagai sudut dan tempat berpijak. Oleh karena itu, jika para pendidik tidak dapat memikul tanggung jawab dan amanat yang diberikan pada mereka, dan pula tidak mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kelainan pada anak-anak serta upaya penanggulangannya maka akan terlihat suatu generasi yang bergelimang dosa dan penderitaan dalam masyarakat. Bangsa Indonesia yang sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Dengan demikian diharapkan akan tercipta manusia yang mampu melaksanakan pembangunan nasional. Untuk mencapai semua itu, maka dilakukan usaha pendidikan kemudian dituangkan ke dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan tujuan sebagai berikut: 1

2 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia tersebut, maka diperlukan pendidikan yang merupakan sarana yang sangat tepat dalam rangka mencapai keseimbangan antara aspek jasmani dan rohani akan terpenuhi. Pendidikan memberikan masukan mengenai kebutuhan tersebut dan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Kegiatan pendidikan, pada dasarnya melibatkan semua pihak yang dalam bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah direncanakan realitas kegiatannya sengaja atau tidak disengaja sebagai suatu sistem yang bersifat dinamis. Mengenai penyelenggara pendidikan di Indonesia dilaksanakan melalui dua jalur. Yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Pendidikan keluaga merupakan jalur pendidikan luar sekolah yang mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak. Hal ini telah dikemukakan H. M. Arifin dalam bukunya Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga tentang kedudukan keluarga dalam tiga lingkungan pendidikan Keluarga sebagai salah satu dari segi lingkungan pendidikan yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan jiwa anak. Tiga lingkungan 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7

3 tersebut adalah keluarga, sekolah dan masyarakat. 2 Orang tua merupakan penaggung jawab utama pendidikan keluarga terhadap anak-anaknya. Anak adalah amanah Allah SWT yang harus dipelihara dan dipertanggungjawabkan. Menurut Sidi Gazalba dalam bukunya Pendidikan Umat Islam, Masalah Terbesar Kurun kini menentukan Nasib Umat menyatakan Dalam pelaksanaan pendidikan tidak saja tanggungjawab dibebankan kepada sekolah, tetapi juga tanggungjawab orang tua serta masyarakat. 3 Berkenaan dengan masalah tanggungjawab orang tua tersebut Allah berfirman dalam surah At Tahrim ayat 6 berbunyi : 4 Ayat Allah SWT tersebut jelas dan tegas menyatakan tanggung jawab orang tua disamping menjaga dirinya sendiri juga mempunyai kewajiban tanggung jawab terhadap anaknya tentang pendidikan agama antara lain seperti : salat, membaca Al Qur an dan bimbingan akhlak. Dalam ayat tersebut Allah menegaskan bahwa kewajiban orang tua adalah 2 H.M. Arifin. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga (Jakarta: Bulan BIntang. 1976) h. 83 3 Sidi Gazalba, Pendidikan Umat Islam, Masalah Terbesar Kurun Kini Menentukan Nasib Umat, (Jakarta: Bharat, 1970) h. 26. Al-Qur an, 1995) 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an Terjemah, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci

4 membimbing dan mendidik anak-anaknya agar terhindar dari perbuatanperbuatan maksiat. Sehubungan dengan tanggung jawab orang tua terhadap anak, Nabi Muhammad SAW. Bersabda : ع ن ع ب د الل ه ب ن ع م ر ي ق ول س ع ت ر س ول الل ه ص ل ى الل ه ع ل ي ه و س ل م ي ق ول ك ل ك م ر اع و ك ل ك م م س ئ ول ع ن ر ع ي ت ه ا ل م ام ر اع و م س ئ ول ع ن ر ع ي ت ه و الر ج ل ر اع ف أ ه ل ه و ه و م س ئ ول ع ن ر ع ي ت ه و ال م ر أ ة ر اع ي ة ف ب ي ت ز و ج ه ا و م س ئ ول ة ع ن ر ع ي ت ه ا و ا ل اد م ر اع ف م ال س ي د ه و م س ئ ول ع ن ر ع ي ت ه ق ال و ح س ب ت أ ن ق د ق ال و الر ج ل ر اع ف م ال أ ب يه و م س ئ ول ع ن ر ع ي ت ه و ك ل ك م ر اع و م س ئ ول ع ن ر ع ي ت ه 5 Para ahli berpendapat betapa pentingnya pendidikan dalam keluarga bahwa apa-apa yang terjadi dalam pendidikan itu berpengaruh terhadap kehidupan si terdidik, demikian pula terhadap pendidikan yang akan dialaminya di sekolah dan di masyarakat. Tugas pendidik bukan hanya tanggung jawab orang tua melainkan juga tanggung jawab bersama dengan pemerintah dan masyarakat. Dengan realitas tersebut maka masalah pendidikan anak bukan lepas dari tanggung jawab orang tua setelah anak dimasukkan kesekolah. Orang tua tetap dituntut untuk memberikan bimbingan belajar terhadap anaknya. Keberhasilan bimbingan belajar tidak sepenuhnya ditentukan oleh sekolah, akan tetapi lingkungan keluarga terutama orang tua mempunyai peranan penting dan menentukan keberhasilan anak di sekolah. Kenyataan yang ada di masyarakat, bahwa ada sebagian masyarakat yang masih kurang memahami akan tanggung jawab lembaga persekolahan. Baik bagi mereka yang tingkat pendidikannya rendah atau mereka yang tidak mempunyai 5 Imam Abdillah Muhammad bin Ismail Ibrahim ibnu al Mughirah al ibn Bardizbah, Shahihul Bukhari II, juz III, (Beirut : Daru al Fikr, 1401 H), hlm 125

5 waktu untuk mendidik anaknya di rumah sehingga menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada sekolah, sekolah juga memerlukan peran orang tua dalam menunjang keberhasilan dan kemapanan pendidikan anak di sekolah secara maksimal. Usaha-usaha yang dilakukan di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan akan tidak pernah tercapai dengan baik tanpa adanya dukungan dari pendidikan keluarga. Sekolah pada dasarnya membantu keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperdalam dan menjelaskan juga memperbaiki tingkah laku peserta didik yang dibawa dari keluarga. Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjar Selatan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dimana sejumlah mata pelajaran telah ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama. Dengan sistem semester yang diterapkan dewasa ini dimaksudkan agar lebih menghayati dan memahami apa yang dipelajari. Dalam hal ini penting sekali orang tua anak didik membimbingnya dalam melakukan aktivitas belajar anak di rumah terhadap pembelajaran yang diterima anak di sekolah. Walaupun dalam agama Islam telah digariskan secara jelas dalam Alquran dan hadis tentang kewajiban orang tua terhadap anaknya. Namun berdasarkan pengamatan sementara orang tua siswa belum sepenuhnya menyadari betapa pentingnya melakukan bimbingan terhadap aktivitas belajar anaknya untuk membantu anak mempelajari apa yang yang diterimanya di sekolah, baik belajar langsung maupun tidak langsung. Hal ini ditunjukkan oleh hasil prestasi belajar siswa masing-masing kelas dari kelas VII sampai kelas IX pada semester ganjil tahun pembelajaran 2009-2010 hanya pada pembelajaran tertentu saja yang nilai rata-ratanya mencapai angka 7 (tujuh). Berkenaan dengan masalah di atas. penulis merasa tertarik untuk

6 mengadakan penelitian tentang bagaimanan bimbingan belajar akidah akhlak yang dilakukan oleh orang tua siswa di rumah tangga dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bertolak dari uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti masalah ini dalam judul : Bimbingan Belajar Akidah Akhlak Terhadap Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjar Selatan di Kota Banjarmasin (Studi Tentang Perhatian dan Pengarahan di rumah Tangga Terhadap Anak Didik Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjarmasin Selatan. B. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dari interpretasi yang keliru terhadap judul di atas, maka penulis merasa perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul di atas sebagai berikut : a. Bimbingan Yang dimaksud dengan bimbingan dalam judul skripsi ini adalah pengarahan dan perhatian terhadap kegiatan belajar anak yang dilakukan oleh orang tua di rumah untuk membantu belajar anak terhadap pelajaran yang diterima anak di sekolah agar dapat menguasai dan memahami pelajaran yang diberikan tersebut. b. Belajar Yang dimaksud dengan belajar disini adalah kegiatan belajar anak dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah dalam waktu jangka tertentu. c. Aqidah-Akhlak Mata pelajaran Aqidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah

7 merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madarasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. d. Orang tua Orang tua yang dimaksud di sini adalah salah satu orang tua anak. Ayah / Ibu/Wali murid MTs N Banjar Selatan kelas VII sampai dengan kelas IX. e. Anak didik Anak didik yang dimaksud di sini adalah seluruh murid MTsN Banjar Selatan dari kelas VII sampai dengan kelas IX. Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi di atas perhatian dan pengarahan orang tua terhadap belajar anak di rumah, yang anaknya tersebut belajar di MTs N Banjar Selatan Banjarmasin. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang akan dibahas dalam penulisan skripsi dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk bimbingan orang tua dalam membina akhlak terhadap anak di lingkungan keluarga? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi bimbingan orang tua terhadap belajar anak di rumah? D. Alasan Memilih Judul Alasan yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian adalah : 1. Mengingat pentingnya keterlibatan orang tua dalam membimbing

8 kegiatan belajar anaknya di rumah. 2. Mengingat anak sebagai penerus orang tuanya maka sepatutnya orang tua memberikan bimbingan kepada anaknya tersebut dalam bersikap dan berprilaku sesuai dengan akhlakul karimah. 3. Sebagai bahan masukan bagi orang tua agar sedini mungkin memberikan bimbingan belajar terhadap anaknya di rumah. E. Tujuan Penulisan Adapun yang menjadi tujuan dari penulis sehingga meneliti masalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana orang tua dalam membimbing akhlak anak pada lingkungan keluarga. 2. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya pembinaan akhlak terhadap anak di lingkungan keluarga. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bimbingan orang tua terhadap belajar anaknya di rumah. F. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna untuk : 1. Memberikan informasi dan pengertian kepada masyarakat bahwa keberhasilan membimbing anak dalam melaksanakan kegiatan belajar, bukan hanya bergantung pada sekolah saja tetapi bimbingan tersebut juga lebih banyak ditentukan oleh orang tua di rumah. 2. Bahan informasi ilmiah bagi pihak-pihak yang terkait dengan bidang pendidikan agama, untuk memperoleh gambaran tentang keterlibatan

9 orang tua dalam membimbing belajar anak di rumah terhadap anakanaknya yang bersekolah di lembaga lembaga pendidikan formal. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami pembahasan ini, maka penulis akan menyusun sistematika pembahasan sebagai berukut : Bab I: Pendahuluan berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian dan sistematika penulisan. Bab I ini merupakan kerangka dari seluruh isi skripsi yang akan menjadi acuan untuk melakukan penulisan pada bab berikutnya. Bab II: Landasan teoritis tentang bimbingan belajar, yang terdiri dari : Pengertian Bimbingan Belajar, Kedudukan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan belajar anak, tujuan dan fungsi bimbingan belajar, bentuk-bentuk bimbingan dan faktor-faktor yang mempengaruhi bimbingan belajar. Bab ini akan menjadi dasar dalam menganalisis hasil penelitian yang akan dimuat dalam bab V Bab III: Metode penelitian yang berisi tentang : Subyek dan obyek penelitian, data sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, teknik pengolahan dan analisa data, serta prosedur penelitian. Metode ini meruapakan penentuan alat-alat yang digunakan dalam penelitian skripsi ini. Metode tersebut dirumuskan berdasar kepada metodologi yang baku dipakai dalam sebuah penelitian BAB IV: Laporan hasil penelitian yang berisi : Gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data serta analisa data. Semua data tersebut diramu dari fakta yang ditemukan di lapangan. Penggalian data di lapangan selalu berpedoman pada metode yang dirumuskan dalam bab III dari skripsi ini.

BAB V: Penutup yang berisi kesimpulan dan saran. 10