APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PLC OMRON CPM 1 A 30 I/O UNTUK PROSES PELABELAN BOTOL SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK ABSTRAK

INSTALASI MOTOR LISTRIK

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berteknologi tinggi pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, tepat, teliti, dan cepat,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

Yudha Bhara P

PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

RANCANG BANGUN SIMULAOTOR PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20 DR-A

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

IMPLEMENTASI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA PENGENDALIAN ROBOT PEMINDAH BOTOL MINUMAN. Sujito

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

RANCANGBANGUN SISTEM OTOMASI APLIKASI MESIN PENCAMPUR BERBASIS PLC OMRON CP1E 20 I/O

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu peralatan elektronika yang

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROTOTYPE MECHANICAL SCREEN UNTUK RUMAH POMPA DI SUNGAI (PENYARING SAMPAH PADA SUNGAI)

Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan

Bab 3 PLC s Hardware

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

SISTEM KENDALI SEKUENSIAL PERAJANG KETELA POHON

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

MODUL SISTEM KONTROL PENYELEKSI UKURAN BUAH APEL BERBASIS PLC

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L UNTUK OTOMASI PROSES PENGISIAN DAN PENYEGELAN AIR MINUM DALAM KEMASAN PT. PURA BARUTAMA KUDUS

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

BAB III TEORI PENUNJANG. a. SILO 1 Tujuannya untuk pengisian awal material dan mengalirkan material menuju silo 2 secara auto / manual.

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

ELEKTRO-PNEUMATIK (smkn I Bangil)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

MESIN BOR OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK

BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Makalah Seminar Kerja Praktek

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL PENGGERAK PANEL SEL SURYA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Kata kunci : Sistem kontrol, HVAC system, PLC.

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Makalah Seminar Kerja Praktek

Laporan Tugas Akhir Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 BAB II DASAR TEORI

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)

RANCANG BANGUN MODUL PERANGKAT KERAS KONVEYOR BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

Transkripsi:

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri minuman pengepakan botol sangat diperlukan, karena memudahkan saat produk minuman didistribusikan ke pelanggan dan lebih tertata rapi. Dengan memanfaatkan PLC sebagai sistem mikroprosesor lengkap yang mandiri, terdapat ruang memori dan antarmuka input dan output (I/O). PLC akan digunakan sebagai kontrol dalam sistem pengepakan botol yang diprogram untuk mengontrol inputan pneumatik 4 untuk mengaktifkan outputan selang 2 detik pneumatik 5 aktif dan bekerja menarik sliding, setelah selang 2 detik motor DC akan bekerja menggerakkan konveyor. Saat kardus menyentuh limit switch konveyor berhenti. Kata kunci : Pneumatik, PLC, console, konveyor dan kardus. 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi semakin pesat tiap tahunnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peralatan yang semakin canggih baik dilihat dari pembuatannya maupun fungsi alat tersebut. Dengan adanya sistem mekatronika yang memungkinkan mesin dapat berjalan secara otomatis. Pada industri minuman pengepakan botol sangat diperlukan, supaya memudahkan saat produk minuman didistribusikan ke pelanggan dan lebih tertata rapi. Dalam sistim pengepakan botol ini, ketika pneumatik 4 dalam blok penyusunan botol telah selesai 2 kali bekerja, maka pneumatik 4 memberikan sinyal kepada PLC dan dengan waktu tunda 2 detik PLC akan memerintahkan pneumatik 5 untuk bekerja menarik sliding, sehingga botol masuk kedalam kardus. Selang 2 detik motor DC 2 bekerja untuk menjalankan konveyor 2 yang selanjutnya akan membawa kardus sampai ke ujung konveyor 2. Sebelum kardus sampai ke ujung konveyor, kardus menyentuh limit switch yang akan menghentikan konveyor. PLC adalah system mikroprosesor lengkap yang mandiri, terdapat ruang memori dan antarmuka input dan output (I/O). 2. Landasan Teori Di dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis memberikan uraian mengenai dasar kerja komponen-komponen sebagai landasan teori. Yang terdiri dari : 2.1. Input Sistem 2.1.1. MCB Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih yang akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi arus nominalnya. 2.1.2. Limit switch Limit switch atau sakelar pembatas ini dipakai sebagai indikasi dalam kontrol otomasi yang menyatakan bahwa posisi ini merupakan posisi akhir. 2.1.3. Catu Daya Catu daya berfungsi sebagai penyearah tegangan (juga arus) listrik bolakbalik menjadi tegangan (juga arus) listrik searah. Gambar 1. Catu daya

2.2. Proses Sistem Proses sistem bagian yang berperan penting dalam pengepakan botol, sehingga dapat bekerja secara otomatis. Yaitu dengan PLC sebagai pengatur input/output. 2.2.1. PLC CPM 1A PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu peralatan elektronika yang bekerja secara digital memiliki memori yang dapat diprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing, counting dan arithmatik untuk mengontrol berbagai jenis beban melalui modul input output analog atau digital. Di dalam PLC berisi rangka elektronika yang dapat difungsikan seperti contact relay (baik NO maupun NC) pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua intruksi dasar selain intruksi output. Gambar 2. PLC OMRON CPM 1A Prinsip Kerja PLC Data berupa sinyal dari peralatan input luar diterima oleh sebuah PLC dari system yang dikontrol. Peralatan input luar misalnya: saklar, sensor, tombol dan lainlain. Data akan diubah oleh modul input A/D analog to digital input module menjadi sinyal digital. Selanjutnya oleh unit prosesor sentral atau CPU yang ada di dalam PLC sinyal digital dan disimpan di dalam ingatan (memory). CPU memerintah yang diperoleh diberikan melalui modul output D/A (digital to analog output module) sinyal digital itu bila perlu diubah kembali menjadi menggerakkan peralatan output luar (external output device) dari sistem yang dikontrol seperti antara lain berupa relay, solenoid dalarm dimana nantinya dapat untuk mengoperasikan secara otomatis sistem proses kerja yang dikontrol tersebut. PLC CPM 1A dapat diprogram melalui Programming Console maupun dengan komputer dalam software SYSWIN. a. Programming Console Programming Consule merupakan bentuk paling sederhana dari peralatan pemrograman PLC. Programming Consule dihubungkan secara langsung ke CPU melalui peripheral port. Digunakan untuk menyiapkan sistem pemrograman, memasukkan data program, memonitor operasi system dan menjalankan program. Instruksi ladder diagram ditulis ke dalam programming consule dengan bentuk kode mnemonic. Gambar 3. Programming Console b. SYSWIN SYSWIN adalah pemrograman PLC dengan menggunakan komputer. Pada pemrograman PLC merk OMRON menggunakan bahasa program dari OMRON juga yaitu SYSWIN. Tampilan menu utama dari program SYSWIN terlihat gambar berikut : Gambar 4. Menu utama SYSWIN 2.3. Output Sistem Dalam pengepakan botol output system terdiri dari motor DC sebagai penggerak konveyor dan pneumatik sebagai penarik sliding. 2.3.1. Motor DC Motor DC (arus searah) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga

listrik arus searah (DC) menjadi tenaga gerak atau putaran dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran rotor. Motor DC disini digunakan sebagai penggerak konveyor. Motor DC yang saya gunakan dalam pengepakan botol adalah motor DC magnet permanen. Motor DC magnet permanen adalah motor yang menggunakan magnet permanen sebagai fluk magnet utama. Gambar 7. Solenoid Valve atau lebih mudahnya disebut katup, valve berfungsi untuk mengontrol keluarmasuknya udara. Port 3 Port 2 Spool klep Gambar 5. Motor DC 2.3.2. Pneumatik Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, Bagian Pneumatik 1. Silinder Pneumatik Penggerak Ganda Prinsip konstruksi silinder kerja ganda adalah terdapat dua lubang saluran dapat dipakai sebagai saluran masukan maupun saluran keluaran secara bergantian. Port 1 Gambar 8. Valve Solenoid Valve adalah Perangkat elektromekanis yang digunakan untuk mengotrol aliran gas. Solenoid valve di kendalikan oleh arus listrik yang dijalankan melalui kumparan. 3. APLIKASI PLC CPM 1A 30 I/O SEBAGAI PROSES PENGEPAKAN BOTOL DENGAN LIMIT SWITCH 3.1. Diagram Blok Bentuk diagram blok yang terbagi atas beberapa blok seperti pada gambar di bawah ini. Console Pneumatik 4 PLC CPM 1A Pneumatik 5 Motor DC Gambar 6. Double acting silinder 2. Solenoid valve Solenoid valve adalah kombinasi dari solenoid dengan valve yang berkerja menjadi satu kesatuan. Solenoid adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal listrik menjadi gerakan mekanis linear. Limit switch Gambar 9. Diagram blok Catu Daya

3.2. Cara Kerja Rangkaian Tiap Blok 3.2.1. Catu Daya Catu daya berfungsi sebagai penyearah tegangan/arus listrik bolakbalik menjadi listrik searah. Tegangan 220VAC diturunkan oleh transformator menjadi 12VAC, kemudian disearahkan oleh dioda. Supaya pulse yang dihasilkan lebih halus dipasang capasitor. Diperoleh tegangan keluaran sebesar 12VDC yang akan digunakan untuk memberi tegangan motor DC. 3.2.2. Pneumatik 4 Pneumatik 4 adalah pneumatik pada bagian penyusunan botol. Dalam pengepakan botol pneumatik 4 hanya digunakan sebagai pengalamatan sinyal inputan awal PLC untuk mengaktifkan outputan pneumatik 5 dan menggerakkan konveyor selang dua detik setelah pneumatik 5 selesai kerja. 3.2.3. Limit Switch Saat kardus berjalan di konveyor 2, kardus menyentuh limit switch yang dipasang pada ujung konveyor 2. Untuk menghindari agar kardus tidak jatuh dari konveyor2. Saat limit switch tersentuh kardus, alamat input 00007 aktif sehingga PLC mengaktifkan alamat output 01102 yang akan menghentikan konveyor. 3.2.4. Programming Console Dalam pengepakan botol, programming console digunakan sebagai pemberi inputan kepada PLC berupa instruksi-instruksi leadder diagram yang akan diproses untuk mengaktifkan outputan PLC. Cara kerja Programming Console 1. Programming Console dihubungkan secara langsung ke PLC melalui peripheral port. Gambar 10. Pemasangan programming console 2. Pilih Program pada switch mode. Gambar 11. Switch mode Program 3. Masukkan password (clr_monitor_clr) 4. Masukkan instruksi yang sudah dalam bentuk kode mneumonic. 5. Setelah memasukkan instruksi, pilih RUN pada switch mode. Gambar 12. Switch mode RUN 3.2.5. CPU CPM 1A Input / Output CPM 1A Input CPM1A mempunyai 18 terminal input dengan alamat 00000 sampai 00011 chanel satu dan 00000 sampai 00005 chanel dua. 01003 Pneumatik 4, sebagai pengalamatan input PLC untuk mengaktifkan pneumatik 5. 00007 Limit switch, saat limit switch aktif PLC akan menghentikan konveyor 2.

Output CPM 1A mempunyai 12 terminal output dengan alamat 01000 sampai 01007 untuk chanel satu dan 01100 sampai 01103 untuk chanel dua. Dalam pengepakan botol, pembagian alamat output adalah sebagai berikut : 01004 Pneumatik 5 (penarik sliding), pneumatik 5 akan aktif saat PLC telah mendapatkan sinyal inputan dari pneumatik 4 sebanyak dua kali atau kelipatannya. 01102 Motor DC 2, motor DC 2 akan bekerja untuk menggerakkan konveyor 2, selang dua detik setelah pneumatik 5 selesai bekerja. Motor DC 2 akan behenti jika kardus menekan limit switch pada ujung konveyor 2. 3.2.6. Pneumatik 5 Dalam pengepakan botol pneumatik 5 adalah perangkat utama dalam pengepakan botol, yaitu sebagai penarik sliding untuk menjatuhkan botol tepat di dalam kardus, pneumatik 5 ini akan bekerja apabila solenoid valve aktif setelah mendapat perintah dari PLC. Dalam pelaksanaan kerjanya, 3.2.7. Motor DC Dalam Tugas Akhir ini motor DC berfungsi sebagai penggerak konveyor. Motor DC diberi alamat 01102, Apabila ingin menjalankan konveyor, pneumatik 5 harus selesai bekerja. Gambar 13. Modul peraga Saat pneumatik 4 dari proses penyusunan botol selesai bekerja sebanyak dua kali kerja. Dengan tunda waktu dua detik pneumatik 5 bekerja untuk menarik sliding, sehingga botol masuk dalam kardus. Selang dua detik konveyor 2 bekerja membawa kardus, sebelum sampai ke ujung konveyor 2 kardus menekan limit switch dan konveyor 2 berhenti. 4. PEMBUATAN BENDA KERJA Proses pembuatan benda kerja pada Tugas Akhir ini memerlukan alat serta bahan tertentu, disamping itu juga dibagi dalam beberapa bagian antara lain: Alat dan bahan yang dibutuhkan Pembuatan bagian elektronik Pembuatan bagian mekanik Proses perakitan Pembuatan program

START A Pneumatik 4 aktif Limit switch 2 aktif PLC menghentikan konveyor 2 PLC mengcounter pneumatik 4 Konveyor 2 berhenti Pneumatik 4 aktif 2* Delay 2 detik Y PLC mengaktifkan pneumatik 5 Delay 1 detik Pneumatik 5 off Delay 2 detik PLC mengaktifkan konveyor 2 Konveyor 2 berjalan T Gambar 14. Flow chart 5. PENGUKURAN DAN PERCOBAAN 5.1. Cara Pengukuran Pengukuran dilakukan dengan metode pengukuran tegangan. Titik-titik pengukuran ditentukan dengan mempertimbangkan pengaruh yang terjadi jika tegangan pada titik tersebut tidak sesuai dengan harga yang semestinya. 5.1.1. Alat dan Bahan yang Digunakan Catu daya 5V,12V Multimeter Kabel penghubung STOP : 1 buah : 1 buah : secukupnya 5.1.2. Langkah Pengukuran 1. Mempersiapkan tata letak komponen pada rangkaian yang akan diukur. 2. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan. 3. Menentukan titik-titik pengukuran. 4. Mencatat hasil yang telah diperoleh dalam pengukuran. 5.2. Pengukuran Rangkaian Kardus berjalan di konveyor 2 Kardus menyentuh limit switch 2 A 5.2.1. Pengukuran Rangkaian Catu Daya Tabel 1. Pengukuran catu daya Titik Tegangan pengukuran A B (12VAC dengan CT) C 200 VAC 11 VAC 15 VDC

5.2.2. Pengukuran Input-Output CPM1A Tabel 2. Pengukuran CPM1A Unit Tegangan Power CPM 1A Terminal output 200 VAC 12VDC 5.2.3. Pengukuran Motor DC Tabel 3. Pengukuran motor DC Output Kondisi Tegangan CPM 1A motor DC 0 0 VDC Off 1 15VDC On dan motor DC dengan tegangan 12V yang telah disearahkan oleh catu daya. 3. Proses pengepakan botol bekerja ketika PLC mendapatkan sinyal input dari pneumatik 4 yang telah bekerja dua kali. Selang 2 detik pneumatik 5 bekerja menarik sliding, sehingga botol masuk ke dalam kardus. 2 detik kemudian konveyor 2 berjalan untuk selanjutnya membawa kardus dan menekan limit switch, sehingga konveyor 2 berhenti. 5.3. Percobaan alat 1. Percobaan I: Pemberian counter dan time saat alamat pneumatik 4 aktif dan mulai menghitung 2 kali hitungan. Delay 1 detik output alamat 01004 dalam keadaan on. Keadaan ini digunakan sebagai penggerak pneumatik 5 untuk menarik sliding. Pneumatik 5 sudah bekerja menarik sliding, akhirnya botol jatuh kurang sempurna. 2. Percobaan II: Pemberian counter dan time saat alamat pneumatik 4 aktif dan mulai menghitung 2 kali hitungan. Delay 2 detik output alamat 01004 dalam keadaan on. Keadaan ini digunakan sebagai penggerak pneumatik 5 untuk menarik sliding. Botol jatuh sempurna dalam kardus, selang 2 detik konveyor berjalan membawa kardus. Saat kardus menekan limit switch, konveyor berhenti.. 6. PENUTUP 1. Input dari PLC akan aktif (ON) apabila input tersebut diberi tegangan 24 VDC. 2. PLC disini digunakan untuk mengaktifkan alamat output yang akan menghubungkan pneumatik 5 dengan tegangan 220 VAC DAFTAR PUSTAKA Alonso, Marcelo.1994. Dasar-dasar Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga. Fitzgerald, dkk. 1986. Mesin-mesin Listrik. Jakarta : Erlangga. Malvino, Albert Paul. 1994. Prinsip- Prinsip Elektronika. Jakarta : Erlangga. Petruzella, D Frank. 1996. Elektronika Industri. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Sutrisno. 1995. Elektronika Digital. Jakarta : Erlangga. Yuwono, Teguh. 2002. Dasar Teknik Elektro. Semarang.