BAB I. RENCANA TINDAK LANJUT (Action Plan) PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI /076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Disusun Oleh. Dewan Kerja Penggalang

Tata Upacara Pramuka Penegak

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

LAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR P2PNFI

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

Kegiatan Pramuka. Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP

PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) GOLONGAN PENGGALANG

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan kegiatan Kepramukaan di MAN Maliku.

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 137 TAHUN 1987 PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah Pencapaian Pengisian SKU:

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 170.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

RENCANA KERJA GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN MALANG AIRLANGGA GAYATRI PANGKALAN SMP NEGERI 1 TUMPANG TAHUN ANGGARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY

PRAMUKA PENGGALANG. 2) Susunan Regu Penggalang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENJELAJAHAN JAMBORE CABANG KLATEN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 225 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 180.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 53 TAHUN 1985 PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA BAKTI HUSADA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN

Materi Pengetahuan Umum Pramuka

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG SEMARANG MASA BAKTI

MODUL 6.1 DAN 6.2 SKU/TKU, SKK/TKK, SPG/TPG DAN ALAT PENDIDIKAN

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari beberapa data mengenai Implementasi Pendidikan Karakter

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

Pramuka Garuda Penegak

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

GUGUSDEPAN KOTA CIREBON PANGKALAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

BAB III GERAKAN PRAMUKA DAN TANDA JABATAN PRAMUKA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA DIRGANTARA

Nomor : 018/ / C Medan, 25 September 2016 Lampir : 1 (satu) Berkas Perihal : Edaran Kegiatan Lomba

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN MEDAN SMK TELKOM MEDAN Jl. Jamin Ginting Km 11,1 No 9c Medan

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

PETUNJUK PELAKSANAAN GALANG PRAMUKA BERPRESTASI 2018 KREASI MEMBANGUN GENERASI

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK ( Oleh : Udi wahyudi )

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 176 TAHUN 2013 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 238 TAHUN 1961 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 231 TAHUN 2007

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 231 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG SELAKU KAMABICAB PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA ORIENTEERING KEPRAMUKAKAAN TAHUN 2015 TANGGAL 1 PEBRUARI 2015

Melebihi batas waktu yang telah ditentukan panitia, dengan rincian sebagai berikut : Lebih 2 menit dari waktu yang telah ditentukan = - 15 point

PEDOMAN PELAKSANAAN NARAKARYA II PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 002 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA

GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN LOMBOK TIMUR PANGKALAN MADRASAH ALIYAH NEGERI SELONG SANGGA KERJA LOMBA DESIGN PIONERING PENGGALANG SE-LOTIM

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

Transkripsi:

RENCANA TINDAK LANJUT (Action Plan) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, disingkat Gerakan Pramuka, sebagai salah satu wadah pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia generasi muda melalui kepramukaan, perlu mengadakan perubahan kursus-kursus Pembina Pramuka sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi perkembangan masyarakat khususnya kaum muda saat ini serta pembaharuan pelatih Pembina Pramuka yang diputuskan Konferensi Pramuka se-dunia. Pendidikan dan Latihan untuk Anggota Dewasa merupakan bagian dari proses pembinaan anggota dewasa yang secara garis besar terdiri atas kursus, pertemuan dan kegiatan. Kursus dasar yang harus diikuti pembina Pramuka adalah Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD) dan Kursus Pembina Pramuka Mahir lanjutan (KML). Setelah mengikuti KML, seorang pembina harus melakukan pemantapan lanjutan untuk menjadi seorang Pembina Mahir, dan menuangkan rencana tersebut dalam sebuah action plan atau Rencana Tindak Lanjut (RTL). Rencana ini berupa perencanaan kegiatan perorangan dan merupakan tali pengikat peserta KML atas komitmen dan pengabdiannya terhadap masyarakat melalui Gerakan Pramuka. B. Dasar 1) Undang-undang RI No. 12 Tahun 2010 2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka 3) Program Kerja Kwartir Cabang Bintan masa bakti 2012-2017 4) Program Kerja Kwartir Ranting Bintan Timur tahun 2013. 5) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan tanggal 25 31 Desember 2012 di Gedung PGRI Bintan Timur Kijang Kota Kwartir Ranting Bintan Timur. Rencana tindak lanjut 1

C. Tujuan Rencana Tindak Lanjut ini disusun sebagai pedoman kegiatan Kepramukaan yang dilaksanakan di gugus depan 01-057 dan sebagai tindak lanjut keikutsertaan dalam kursus pembina Pramuka mahir tingkat lanjutan. Setelah mengikuti KML, diharapkan segala dedikasi, motivasi, kegiatan, dan komitmen dapat dipertahankan dan ditingkatkan. dituangkan dalam RTL sebagai berikut: 1) Pengikat peserta KML atas komitmen dan pengabdiannya terhadap masyarakat melalui Gerakan Pramuka; 2) mengendalikan diri dengan melaksanakan program yang telah disusun; 3) mengembangkan pengetahuan pembinaan kepramukaan; 4) Meningkatkan kepercayaan diri. D. Ruang Lingkup RTL ini mencakup kegiatan-kegiatan dalam pembinaan anggota Pramuka di Gugus Depan sebagai berikut : 1) Penyusunan Administrasi di Gugus Depan 01-057. 2) Pengorganisasian; struktur Gudep 01-057 dan dewan Ambalan. 3) Penyusunan Program Kegiatan; jenis dan sasaran kegiatan. 4) Pelantikan; dan 5) Kegiatan Perkemahan. Rencana tindak lanjut 2

BAB II TINDAK LANJUT Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa ruang lingkup penyusunan Rencana Tindak Lanjut ini mencakup kegiatan-kegiatan dalam pembinaan anggota Pramuka di pangkalan MAN Bintan. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama tiga bulan sejak berakhirnya Kursus Pembina Mahir Lanjutan (KML). Bab ini akan memaparkan hal apa saja yang akan dipersiapkan dan akan dilaksanakan dalam kegiatan pembinaan. 1. Administrasi Gugus Depan Apabila melihat definisi administrasi secara formal dan legitimas, administrasi diartikan sebagai usaha atau kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Beberapa unsur pokok di dalam administrasi yang dimaksud ialah : (1) sekelompok orang, (2) tujuan, (3) tugas dan fungsi, (4) peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Akan tetapi di dalam RTL ini, hal yang terkait Administrasi hanya mengambil unsur keempat, yaitu peralatan dan perlengkapan. Administrasi dalam buku ini didefinisikan sebagai perlengkapan ketatausahaan yang mendukung tertibnya manajemen gugus depan. Administrasi yang dipersiapkan adalah: a) Program Kerja Tahunan Merupakan rencana kegiatan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan selama satu tahun. Prota ini dijabarkan menjadi 3 tahapan yang masing-masing belaku selama 4 bulan (caturwulan) Pelaksanaannya dapat dilakukan menurut skala prioritas, mana yang perlu didahulukan sesuai dengan kondisi tadik dan lingkungannya. NO Kegiatan Bulan 1 2 3 4 Ket Rencana tindak lanjut 3

b) Program Kegiatan Mingguan Memuat runtutan kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu latihan rutin. hari, tanggal : tempat : PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN NO Kegiatan Acara Pengganti Keterangan c) Buku Induk Anggota Buku induk anggota sebagai penertiban data, memuat data diri anggota serta tingkat kecakapan anggota. Format seperti di bawah ini: NO NTA NAMA ANGGOTA AGAMA TEMPAT, TGL LAHIR ALAMAT NAMA ORANG TUA PEKERJAAN Dilantik Tanggal Mendapat TKK tanggal Ramu Rakit Terap 1 2 3 4 5 d) Buku presensi (kehadiran) Buku ini dipakai ketika latihan rutin, untuk mengecek kehadiran anggota di tiap regu. Regu : Hari, tanggal : NO Nama Jabatan dalam regu Buku Kehadiran Hadir S I A Paraf e) Buku Iuran dan buku tabungan Buku ini dapat disatukan dengan buku presensi. Buku Kehadiran Regu : Hari, tanggal : NO Nama Jabatan Hadir S I A Iuran Tabungan Paraf Rencana tindak lanjut 4

f) Buku Agenda Latihan Buku Agenda memuat kegiatan yang dilaksanakan ketika latihan. NO Kegiatan Waktu Tempat Peserta Biaya Ket g) Buku Catatan Rapat (Notula) untuk mencatat hal-hal penting ketika pertemuan, rapat, atau pengarahan dari pembina. hari/ tanggal : waktu : tempat : acara : NO Permasalahan Pemecahan Keterangan h) Buku Inventaris Untuk mencatat perbendaharaan benda dan peralatan Gudep. NO Barang Klasifikasi Jumlah Keadaan (B/RR/RB) Sumber Ket i) Buku Log Buku ini mencatat peristiwa atau kegiatan penting yang terjadi di gugus depan. NO Tanggal Catatan Keterangan j) Buku Catatan Pribadi pembina. merupakan catatan rahasia tentang tadik yang dipegang oleh NO nama tadik yang teramati Catatan Keterangan k) Buku Upacara Pelantikan untuk mencatat kegiatan pelantikan. NO Hari, tanggal, waktu tempat nama terlantik pelantikan tingkat pembina pelantik Ket Rencana tindak lanjut 5

l) Buku Tamu Buku ini mencatat tamu yang berkunjung ke Gugus Depan, berisikan maksud dan tujuan serta saran-saran dari tamu. NO Hari, tanggal, waktu nama/ alamat jabatan maksud kesan dan pesan Ttd m) Buku ekspedisi Buku untuk mencatat keluar masuk surat NO No. Surat Tanggal Surat Perihal Tujuan paraf ket Dengan penertiban administrasi, diharapkan akan menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. 2. Organisasi Gugus Depan Dalam penyelenggaran kegiatan kepramukaan di suatu gugus depan, agar kegiatan terarah dan sistematis, maka diperlukan sebuah pola hierarki kepemimpinan sebagai batasan tugas dan fungsi dalam menjalankan kegiatan di gugus depan. Pemilihan dan penentuan tugas di gugus depan ditentukan dalam Musyawarah Gugus Depan (Musgus) yang diselenggaran tiga tahun sekali. Musyawarah Gugus Depan merupakan kekuasaan tertinggi dalam penentuan keputusan, kebijaksanaan, pergantian dan pembubaran gugus depan. Musyawarah Gugus Depan dipimpin oleh Majelis Pembimbing Gudep, dengan agenda untuk menentukan pergantian pengurus, perencanaan program kegiatan, sasaran kegiatan serta evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pengurus masa bakti sebelumnya. Berikut ini, penulis gambarkan struktur organisasi pada gugus depan tempat penulis membina peserta didik. Rencana tindak lanjut 6

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Gugus Depan 01-057/01-058 Pangkalan MAN BINTAN Masa Bakti 2012-2015 KAMABIGUS R. MUSDALIFAH PEMBINA GUDEP 01-057 PEMBINA GUDEP 01-058 JONNY, S.Kom AMBALAN MHD. HATTA AMBALAN CUT NYAK DIEN PEMBINA AMBALAN PEMBINA AMBALAN TUMADI, S.Pd.I PEMBANTU PEMBINA PEMBANTU PEMBINA SAEFUDDIN, S.Pd.I Sebagaimana penyusunan kepemimpinan secara struktural yang dilaksanakan di tingkat Mabigus, pada tingkat peserta didik pun dibentuk organisasi yang serupa. Rencana tindak lanjut 7

Pembina Ambalan Pembantu Pembina Dewan Ambalan Pradana Pinsang Pinsang Pinsang Pinsang Pemangku Adat Kerani Kerani Kerani Kerani Kerani Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Wapinsang Wapinsang Wapinsang Wapinsang 3. Kegiatan Kepramukaan Kegiatan dalam kepramukaan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan mengandung pendidikan. Dilaksanakan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang pada akhirnya akan membentuk watak, akhlak, dan budi pekerti yang luhur. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah kegiatan yang merangsang peserta didik untuk lebih tahu, meningkatkan ketangkasan, dan membentuk akhlak dan moral yang baik sesuai dengan kode kehormatan gerakan pramuka. Rencana tindak lanjut 8

a) Upacara Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. Macam-macam upacara yang dilaksanakan yaitu : Upacara pembukaan dan penutupan latihan Upacara pelantikan Upacara kenaikan tingkat Upacara pemberian TKK Upacara pindah golongan Unsur-unsur yang menjadi prinsip dalam pelaksanaan upacara adalah : (1). Bentuk barisan, sesuai dengan perkembangan peserta didik. Dalam hal ini Pramuka Penegak menggunakan bentuk barisan bersaf atau berbentuk seperti orang Sholat. Sandi Ambalan Wapinsang Wapinsang Pembina Pengibar Berdera Pinsang Pinsang Pradana Bentuk barisan setengah terbuka seperti ini mempunyai makna, bahwa dalam pelaksanaan pembinaan anggota Pramuka Penegak sepenuhnya dilepas, Pembina sebagai pemberi dorongan dan dalam pengawasan pembina. (2) Pengibaran Bendera (3) Pembacaan Pancasila (4) Pembacaan Kode Kehormatan (5) Adanya Doa (6) Dilaksanakan dengan khidmat dan sungguh-sungguh Rencana tindak lanjut 9

Jalannya upacara (dalam buku ini penulis hanya menjelaskan upacara pembukaan latihan saja) pembukaan latihan sebagai berikut : a. Kerapihan setiap anggota ambalan. b. Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara c. Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf. d. Laporan Pemimpin Sanga kepada Pradana. e. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga. f. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan. g. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin Sangga. h. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang berlaku. i. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya. j. Pembacaan Dasaidarma oleh petugas. k. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota ambalan. l. Pengumuman dari Pradana/Pembina. m. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing. n. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan. Rencana tindak lanjut 10

b) Materi Teknik Kepramukaan Teknik Kepramukaan, yang selanjutnya disebut tekpram, menjadi ciri khas gerakan pramuka. Hal ini tidak dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang lainnya. Materi tekpram yang akan diberikan kepada peserta didik diantaranya : 1. Baris-berbaris : merupakan bentuk latihan gerak dasar yang diwujudkan dalam rangka menanamkan sikap disiplin, tanggung jawab, kekompakan, kebersamaan 2. Semaphore : cara mengirim berita dengan menggunakan isyarat sepasang bendera. menanamkan kebersamaan, ketangkasan, dan melatih daya ingat 3. Morse : sebuah sistem pengkodean huruf yang ditemukan Samuel Finley Morse. terdiri dari kombinasi titik (dots) dan strip (dashes) 4. Tali temali : gerakan Pramuka sedunia menyebutnya Knotting, kita menyebutnya simpul, yang berarti seni menggunakan tali atau bahan elastis lainnya. Dipergunakan oleh para pelaut dan para perambah (pioneer) untuk mempermudah pekerjaannya. 5. Sandi Pramuka : berasal dari bahasa Sanksekerta yang berarti rahasia. Merupakan tulisan rahasia yang hanya dimengerti oleh anggota Pramuka saja. 6. Kompas : alat untuk menentukan arah mata angin, digunakan oleh pelaut, penerbang, pemburu untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya 7. Mapping : disebut juga cartography yaitu cara pembuatan peta. melatih kejelian, cinta lingkungan, dan kebersamaan 8. PPPK dan Kesehatan : Pertolongan Pertama pada Kecelakaan, menanamkan sikap rela berkorban, cinta sesama, dan peduli kesehatan lingkungan Rencana tindak lanjut 11

c) Penjelajahan Penjelajahan/ lintas alam, bagi peserta didik merupakan kegiatan di alam terbuka yang menarik, menantang yang dapat mengembangkan kecintaan kepada alam dan menambah wawasan tentang lingkungan. Bagi Pembina Pramuka, penjelajahan dapat difungsikan sebagai media pendidikan untuk mengembangkan kepribadian serta watak peserta didik. Kegiatan penjelajahan dapat diramu dengan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dan terintegrasi dengan kegiatan pokok. Antara lain: Membaca peta medan (topografi) Menggunakan kompas tanda jejak memecahkan sandi dan isyarat menduga Praktek membalut (P3K) halang rintang dll Kegiatan penjelajahan yang disusun dan direncanakan dengan baik akan menanamkan dan mengembangkan sikap: Kepemimpinan, demokratis, kekompakan, kemandirian, self confidence, ketangkasan, administrasi, pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu kegiatan in dilaksanakan secara berkala dalam gugus depan atau pun bersama dengan gugus depan lain. Rencana tindak lanjut 12

d) Kegiatan Bakti Masyarakat Salah satu janji pramuka dalam Trisatya berbunyi menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat sehingga kegiatan bakti masyarakat merupakan kegiatan kepramukaan yang menjadi media penanaman dan pengamalan kode kehormatan. Istilah Bakti Masyarakat itu sendiri mengandung arti mengerjakan sesuatu secara sukarela untuk kepentingan masyarakat. Kegiatan ini disusun bersama antara pembina dan peserta didik, dengan langkah-langkah sebagai berikut: Mengadakan observasi lokasi yang akan dijadikan objek bakti masyarakat. Hal in berguna untuk menemukan kondisi, kebutuhan, potensi, budaya masyarakat serta unsur penunjang bahkan kendala di lapangan. Menyusun panitia pelaksana kegiatan. Pendekatan dengan Camat dan Lurah atau tokoh masyarakat setempat. Menggali sumber dana yang mungkin dapat mendukung program bakti masyarakat. Kegiatan bakti masyarakat dilaksanakan secara serentak oleh seluruh anggota, tidak dalam acara perkemahan, tetapi dalam kegiatan latihan rutin. kegiatan yang dilaksanakan diantaranya : kebersihan lingkungan, kebersihan tempat ibadah, kebersihan sekolah, penghijauan dsb. Rencana tindak lanjut 13

4. Pelantikan Upacara pelantikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka pemberian pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang telah dicapainya. Setelah peserta didik mengalami pelantikan, maka ia sejak saat itu menjadi seorang penggalang, anggota gerakan pramuka sedunia. Makna yang terkandung bagi peserta didik adalah memiliki tanggungjawab, hak dan kewajiban sebagai anggota pramuka. Selain itu akan meningkatkan kepercayaan dirinya karena ia telah diakui mempunyai kemampuan dan berhasil dalam usahanya. Setelah kegiatan penataan administrasi gudep dan pelaksanaan kegiatan kepramukaan -yang telah dikemukakan di atas- diharapkan dalam rentang waktu tiga bulan semenjak Kursus Pembina Mahir Lanjutan akan menghasilkan 10 anggota pramuka tingkat Bantara atau satu Sangga pramuka. Rencana tindak lanjut 14

5. Perkemahan Berkemah merupakan kegiatan di alam terbuka yang penuh dengan muatan pendidikan, yang akan mengembangkan proses pendidikan mental, moral, fisik, intelektual, emosi dan sosial. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada akhir Rencana Tindak Lanjut ini. Yaitu pada bulan Januari 2013, bertepatan dengan Jambore dan Raimuna Ranting Ke-1. Perkemahan bertujuan menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan kode kehormatan dalam kehidupan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa mereka. Rencana tindak lanjut 15

BAB III PENUTUP Rencana Tindak Lanjut ini disusun setelah penulis mengikuti kursus pembina pramuka mahir lanjutan (KML). RTL merupakan persyaratan kursus untuk memperoleh pengesahan sebagai pembina pramuka mahir lanjutan. Produk ini berupa perencanaan pribadi dalam pembinaan terhadap peserta didik maupun pengabdian bagi masyarakat, terutama bagi kemajuan Gerakan Pramuka. Sekecil apapun manfaat yang dapat dipetik dari tulisan ini, mudahmudahan dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan bagi peningkatan mutu generasi muda bangsa. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi setiap gerak dan langkah kita. Amin. Rencana tindak lanjut 16

BIOGRAFI Penulis bernama Tumadi, S.Pd.I dilahirkan di Kaligondang (Jawa Tengah ) tanggal 21 Juli 1973. Bekerja sebagai Staf Honorer di UPT Pendidikan Kecamatan Bintan Timur sejak tahun 2010 s.d. sekarang. Penulis merupakan lulusan Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar tahun 2012 yang diselenggarakan di Kijang Kecamatan Bintan Timur. mengikuti jenjang selanjutnya yaitu Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan yang diselenggarakan oleh Lemdikacab Bintan di Gedung PGRI Kijang Kecamatan Bintan Timur tahun 2012. Aktivitas penulis pada Gerakan Pramuka adalah sebagai Andalan Urusan Gudep Penegak Kwartir Ranting Bintan Timur, Selain itu penulis juga aktif membina peserta didik di Gugus Depan 01-057 Pangkalan MAN Bintan. Atas kecintaan penulis terhadap Gerakan Pramuka, penulis telah berulang kali mengantarkan peserta didik mengikuti pertemuan-pertemuan maupun lomba Kepramukaan, baik tingkat Kwarcab, Kwarda ataupun Tingkat Nasional, dan telah beberapa kali mendapatkan penghargaan. OMG Rencana tindak lanjut 17