BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial-budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan negara. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi berasal dari bahasa Latin, yaitu transportare, trans berarti

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

I. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. disamping fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kaitannya dengan sektorsektor

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi tumbuh dan kembangnya pembangunan suatu kota, disamping faktor-faktor lain. Jumlah penduduk yang cenderung hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN MULTIMODA. pengangkutan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan lebih efektif dan

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG JALAN TOL. Pasal I...

I. PENDAHULUAN. lainnya dapat hidup dan beraktivitas. Menurut Undang-Undang Nomor 24

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kota Tual 1.1. LATAR BELAKANG

Analisis Isu-Isu Strategis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

4. GAMBARAN UMUM 4.1 Pertumbuhan Ekonomi

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi. berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, untuk terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan output berkualitas dalam bentuk barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dengan meningkatkan pemerataan dan keadilan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak terpisahkan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

I. PENDAHULUAN. Banyak wilayah-wilayah yang masih tertinggal dalam pembangunan.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. memuat arah kebijakan pembangunan daerah (regional development policies)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan nasional suatu negara yakni melalui jumlah dan

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan kondisi ekonomi Indonesia. satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan pengiriman

BAB II KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian nasional.

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang ikut

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi

Perilaku Pergerakan Masyarakat Perkotaan Dalam Proses Urbanisasi Wilayah di Kabupaten Tegal TUGAS AKHIR. Oleh: TITI RATA L2D

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hak dasar rakyat. Infrastruktur adalah katalis pembangunan. Ketersediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. atas dasar harga berlaku triwulan terhadap triwulan tumbuh 5,01

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Indonesia sebagai

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan nasional yaitu memajukan kesejahteraan umum, seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional yang hendak dicapai negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh keuntungan dari mengekspor dan mengimpor.

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan kinerja

I. PENDAHULUAN. manusia dengan tempat yang dituju. Transportasi digunakan untuk memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas dan mobilitas di daerah tersebut yang sebaliknya akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan jalan. Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat. dipisahkan dari kehidupan manusia. Terdapat hubungan erat antara

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Wilayah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ketertinggalan dibandingkan dengan negara maju dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. maupun sanitasi. Infrastruktur memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan

ASPEK STRATEGIS PENATAAN RUANG KAWASAN PERKOTAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

1/10 UBERLING Pengujian Kendaraan Bermotor Keliling Guna Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan teknologi berkembang pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan membangunan ekonomi setiap negara adalah tercapainya. pembangunan ekonomi yang adil dan merata. Pembangunan ekonomi adalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan adalah usaha menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. udara, angkutan rel, dan jasa penunjang angkutan. Perkembangan bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran tingkat keberhasilan suatu pembangunan yang dilaksanakan di suatu negara ataupun daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanakan suatu negara dan daerah khususnya di bidang ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi tersebut terbentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung akan menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi di suatu negara dan daerah tersebut. Indikator yang paling penting dari kemajuan perekonomian suatu negara atau daerah adalah melalui pencapaian tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tingkat nasional dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk tingkat daerah setiap tahun. Dimana PDB didefenisikan sebagai nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang dihasilkan baik oleh penduduk suatu negara maupun orang asing yang bermukim di negara tersebut, selama kurun waktu tertentu. Untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan tersebut, maka pembangunan perlu didukung oleh berbagai faktor baik ekonomi maupun faktor non ekonomi, dimana dalam hal ini yang sangat mendukung dan mempengaruhi jalannya roda pembangunan tersebut adalah infrastruktur. Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, telekomunikasi, bangunan-

bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Berbicara mengenai transportasi, maka transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Terdapat hubungan erat antara transportasi dengan jangkauan dan lokasi kegiatan manusia, barang-barang dan jasa. Dalam kaitan dengan kehidupan manusia, transportasi memiliki peranan signifikan dalam aspek aspek sosial, ekonomi, lingkungan, politik dan pertahanan keamanan yang natinya akan dapat meningkatkan PDB Indonesia. Dalam aspek perekonomian, transportasi mempunyai pengaruh yang besar. Bahkan data menunjukan salah satu kendala yang dihadapi dalam kalangan industri adalah sektor transportasi. Sebagaimana dikemukakan dalam kata pertimbangan undang-undang Republik Indonesia tentang transportasi ini, pada umumnya dikemukakan bahwa transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya transportasi tersebut terrcermin pada semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang dari dan keseluruh pelosok tanah air, bahkan dari dalam negeri dan keluar negeri. Menyadari perannya, maka transportasi harus ditata dalam satu sistem transportasi nasional secara terpadu. Dalam hal ini, transportasi tidak hanya difokuskan hanya diperkotaan, tetapi juga di daerah pedesaan atau antar keduanya. Sarana transportasi dibutuhkan guna menghubungkan kota dengan desa atau sebaliknya desa dengan kota. Perbedaannya adalah terletak pada intensitas,

manajemen, atau pengaturan dan kebutuhan fasilitas. Transportasi juga harus mampu mewujudkan tersedianya jasa transportasi yang serasi dengan tingkat kebutuhan pelayanan yang aman, nyaman, cepat, tepat, teratur, dan dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai moda transportasi dengan mempertimbangkan karakteristik dan keunggulan moda yang bersangkutan, dalam kaitannya dengan jenis dan volume yang diangkut serta jarak tempuh yang harus dilayani. Pada umumnya, infrasturuktur transportasi mengemban fungsi pelayanan publik dan misi pembangunan nasional yang mana sebagian besar pendanaannya masih tergantung pada pemerintah, dimana pemerintah pada umumnya memandang bahwa bidang transportasi adalah sangat vital untuk kepentingan Negara baik dari sudut perekonomian maupun dari sudut sosial, politik, pemerintahan, pertahanan, dan keamanan. Infrastruktur lain yang juga sangat dibutuhkan manusia adalah sektor telekomunikasi. Berdasarkan pasal 1 Undang-undang No.36 tahun 1999 tentang telekomunikasi mengemukakan defenisi atau pengertian telekomunikasi, bahwa: Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaandari setiap informasi dalam bentuk tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya. Sedangkan alat komunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi. Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia

informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Masyarakat dunia informasi menyadari hal tersebut sehingga mereka berupaya keras menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi secara cepat, artinya mereka sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki kualifikasi sebagai information superhighway. Pembangunan sektor telekomunikasi juga masih menghadapi berbagai tantangan, salah satu tantangan tersebut adalah kemampuan untuk mengikuti perkembangan sektor telekomunikasi beserta pemanfaatannya berdasarkan daya dukung regulasi, potensi bisnis dan tingkat kemampuan pemecahan permasalahannya. Tantangan lainnya adalah pembangunan telekomunikasi saat ini masih terkonsentrasi di kota-kota besar, dan benturan permasalahan antara kalangan industri dengan pemerintah daerah. Selain itu, untuk menghadapi perubahan sehingga kehadiran teknologi baru di bidang telekomunikasi berikut dengan pemanfaatannya di masa mendatang dapat memberikan manfaat yang semaksimal mungkin untuk mencapai peningkatan dan kemajuan bangsa serta kesejahteraan segenap lapisan masyarakat. Dari kedua sektor ini baik transportasi maupun telekomunikasi, fungsi keduanya hampir sama yaitu melayani mobilitas orang, barang dan jasa baik lokal, regional, maupun internasional serta peranannya sebagai sektor pendukung lainnya. Dimana peranan sektor transportasi dan telekomunikasi ini akan mempengaruhi sektor-sektor lainnya yang tentunya berpengaruh pada produksi

atau pendapatan sektor tersebut ataupun sektor-sektor lainnya yang berakhir pada peningkatan PDB. Mengingat begitu besarnya peranan sektor tansportasi dan telekomunikasi terhadap PDB, penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar peranan sektor tersebut dari prasarana dan pemanfaatan jasa sektor tersebut. Penulis juga ingin melihat besarnya kontribusi sektor transportasi dan telekomunikasi terhadap PDB. Dan penulis menjadikan Negara Indonesia sebagai lokasi penelitian. Pertumbuhan sektor transportasi di Indonesia cukup pesat di mana dapat kita lihat dari perumbuhan prasarana jalan di Indonesia. Pada tahun 2005 panjang jalan di Indonesia sejauh 391.009 km dan pada tahun 2006 bertambah menjadi sejauh 403.080. dan pada tahun 2008 bertambah sebesar 43.965 km menjadi 437.759 km. Dalam hal ini, panjang jalan dapat menunjukkan tingkat keterbukaan dan perkembangan masyarakat suatu wilayah. Semakin panjang suatu jalan, maka tingkat keterbukaan dan perkembangannya semakin tinggi. Pertumbuhan kendaraan bermotor juga cukup pesat.. Pada tahun 2005 kendaraan bermotor di Indonesia sebanyak 38,156,278 unit dan pada tahun 2006 bertambah menjadi sejauh 45,081,255 unit. Dan pada tahun 2008 bertambah menjadi 57,769,449 unit. Dalam hal ini, kendaraan bermotor dapat menunjukkan peningkatan PDB Indonesia. Begitu juga pada sektor telekomunikasi yang penulis tinjau dari pengguna jasa telepon tersambung baik yang berbayar maupun dinas. Pada tahun 2002 pengguna jasa telepon sebanyak 7.750.035 pelanggan. Pada tahun 2003

bertambah menjadi 8.682.763 pelanggan dan pada tahun 2004 melonjak menjadi 10.051.547 pelanggan. Hal ini mengindikasikan bahwa telepon masih digemari di tengah gencarnya penggunaan telepon selular baik dari segi keabsahan aplikasi yang terpercaya, kesehatan, akesibilitas dan lain-lain. Peningkatan PDB telekomunikasi dan transportasi juga tidak terlepas dari banyakanya jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk, maka perkembangan kedua sektor ini akan menjadi semakin pesat. Terbukti bahwa pada tahun 2005 dimana penduduk Indonesia dengan jumlah 219.852.000 jiwa menyumbang sektor transportasi dan telekomunikasi sebesar Rp 180.584,9 (dalam Miliar ). Pada tahun 2006, dengan jumlah penduduk sebanyak 222.747.000 dapat memberikan kontribusi sebesar Rp 231.523,5 (dalam Miliar). Sedangkan pada tahun 2007 dengan jumlah penduduk melonjak menjadi 225.642.000 jiwa mampu memberikan sumbangan terhadap sektor ini sebesar Rp.264.263,3 (dalam Miliar). Hal ini mengindikasikan bahwa kedua sektor ini tidak boleh dilepaskan dari kegiatan masyarakat banyak dan Negara karena begitu pentingnya peranan mereka tersebut sehingga sektor-sektor ini sangat berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis mencoba menganalisis mengenai seberapa besar peranan sektor telekomunikasi dan transportasi terhadap PDB Indonesia. Untuk itu, penulis mengambil judul mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PDB Sektor Transportasi Dan Telekomunikasi Indonesia

1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh kendaraan bermotor terhadap PDB sektor transportasi dan telekomunikasi di Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh panjang jalan terhadap PDB sektor transportasi dan telekomunikasi di Indonesia? 3. Bagaimana pengaruh jumlah penduduk berpengaruh terhadap PDB sektor transportasi dan telekomunikasi di Indonesia? 4. Bagaimana pengaruh jumlah pelanggan telepon Telkom terhadap PDB sektor transportasi dan telekomunikasi di Indonesia? 1.3 Hipotesis 1. Kendaraan bermotor berpengaruh positif terhadap PDB sektor Transportasi dan Telekomunikasi. Ceteris Paribus 2. Panjang jalan berpengaruh positif terhadap PDB sektor Transportasi dan Telekomunikasi. Ceteris Paribus 3. Jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap PDB sektor Transportasi dan Telekomunikasi. Ceteris Paribus 4. Jumlah pelanggan telepon Telkom berpengaruh positif terhadap PDB sektor Transportasi dan Telekomunikasi. Ceteris Paribus 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui seberapa besar pengaruh kendaran bermotor terhadap PDB Transportasi dan Telekomunikasi Indonesia. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh panjang jalan terhadap PDB Transportasi dan Telekomunikasi Indonesia. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah penduduk terhadap PDB Transportasi dan Telekomunikasi Indonesia. 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah pelanggan telepon terhadap PDB Transportasi dan Telekomunikasi Indonesia. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan studi atau literatur tambahan terhadap penelitian yang sudah ada sebelumnya. 2. Sebagai bahan studi dan literatur bagi mahasiswa/mahasiswi ataupun peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis selanjutnya. 3. Sebagai bahan masukan yang berguna bagi pengambilan keputusan di masa yang akan datang. 4. Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi pemerintah atau instansiinstansi yang terkait.