BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan dan menganalisa data penelitiannya. Metode dalam sebuah

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 2. Variabel bebas : Pola asuh overpotective

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009). Dalam metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam buku Nana Syaodih (2005: 52) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Cinta Rakyat Pematang Siantar.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di laksanakan di MTs Negeri Model Limboto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok, sedangkan kemandirian belajar sebagai variabel terikat (Y). Dalam hal ini bimbingan kelompok sebagai variabel bebas mempunyai pengaruh untuk membentuk kemandirian belajar sebagai variabel terikat. Bagan 1. Hubungan/pengaruh variabel. Bimbingan Kelompok (X) Kemandirian Belajar (Y) B. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan Eksperimen kuasi. Eksperimen kuasi adalah eksperimen yang memiliki perlakuan (treatment), pengukuran-pengukuran dampak (outcome measure), dan unit-unit eksperimen (experimental units) namun tidak menggunakan penempatan secara acak (random assigment) dalam menciptakan pembandingan untuk menyimpulkan adanya perubahan akibat perlakuan. Pada penelitian ini, peneliti dapat membagi grup yang ada tanpa

membedakan kontrol dan grup secara nyata dengan tetap mengacu pada bentuk alami yang sudah ada (Hastjarjo, 008). Tahap-tahap dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut : 1. Melakukan pre test adalah pemberian skala kepada subjek penelitian sebelum diadakan perlakuan (bimbingan kelompok).. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu memberikan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan kelompok tugas yang diberikan enam kali pertemuan dengan durasi 45-60 menit. 3. Melakukan post test sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan tujuan untuk mengetahui hasil apakah layanan bimbingan kelompok efektif dalam membentuk kemandirian belajar. 4. Proses analisis data, yaitu dengan menggunakan uji t atau t-test. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP NU Al Ma ruf Kudus Tahun Pelajaran 009/010 yang berjumlah 35 siswa. Siswa yang berjumlah 35 tersebut siswa diberi skala kemandirian belajar. Kemudian diambil 10 siswa yang kemandirian belajarnya rendah untuk diberikan layanan bimbingan kelompok, sebagaimana tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Penentuan subjek dalam bimbingan kelompok No Interval Kategori Jumlah Persentase 1 103-113 Sangat tinggi 6 % 9-10 Tinggi 1 34 % 3 81-91 Sedang 14 40 % 4 70-80 Rendah 7 0 % Jumlah 35 100% Berdasarkan data tabel 4.1 di atas, peneliti mengambil semua subjek dari kategori rendah dan sebagian dari kategori sedang tetapi skor skala kemandirian belajar rendah. Jadi subjek penelitian ada 7 siswa kategori rendah dan 3 siswa kategori sedang. Dengan skor 70 (1 siswa), 74 ( siswa), 76 (1 siswa), 80 (3 siswa) dan 81 ( siswa), 8 (1 siswa). Maka jumlah subjek penelitian yang mendapat perlakuan (layanan bimbingan kelompok) 10 siswa. D. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpul data merupakan suatu cara yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data yang diteliti. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah skala psikologi. Skala psikologi adalah alat yang digunakan untuk mengukur atribut psikologi yaitu kemandirian belajar siswa. Alasan menggunakan skala psikologi sebagai alat ukur adalah karena sub variabel dalam variabel kemandirian belajar siswa merupakan atribut psikologi yang sifatnya tidak tampak

(innert behavior), sebagaimana ditegaskan oleh Azwar (005:3) istilah skala psikologi selalu mengacu kepada alat ukur atau atribut afektif. Menurut Azwar (005: 3-4) keunggulan skala psikologi antara lain: 1. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.. Atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku dan indicator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item. 3. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Tetapi semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Ada empat alternatif jawaban dalam skala kemandirian belajar siswa, penggunaan empat jawaban yaitu untuk menghindari atau menghilangkan jawaban ragu-ragu, sehingga objek yang akan memilih jawaban sesuai dengan kondisi objek. Pernyataan dalam skala menggunakan kecenderungan favourable dan unfavourable, yaitu pernyataan diberikan pada objek berdasarkan jawaban yang dipilih, yang mendukung dan yang tidak mendukung objek, sebagaimana disajikan pada tabel berikut: Tabel 4. Kriteria skor penilaian skala kemandirian belajar Jawaban atau pilihan Skor Penilaian Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai (TS) Sangat Tidak Sesuai (STS) favourable 1 3 4 unfavourable 4 3 1

Penggolongan kriteria siswa yang memiliki perilaku kemandirian yaitu, sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah, menggunakan penilaian dengan skor standar (Azwar, 001: 163). Pemberian nilai yang menggunakan skor standar dilakukan dengan mengubah skor hasil skala psikologi kemandirian belajar ke dalam bentuk penyimpangannya dari mean, dalam satuan deviasi standar. Tabel 4.3 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Kemandirian Belajar Siswa Variabel Indikator Deskripsi Nomor Pernyataan + - Jumlah Item Kemandirian Belajar Siswa 1. Mampu berfikir kritis dan kreatif a. Terampil membuat dan menetapkan cara belajar b. Mewujudkan diri sendiri secara optimal dalam belajar 1 3, 4 5 3. Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain 3. Tidak lari atau menghindari masalah dalam belajar 4. Mampu memecahka n masalah sendiri tanpa bantuan a. Percaya pada kemampuan diri sendiri b. Memiliki kebebasan untuk melaksanakan belajar tanpa tekanan dari pihak lain a. Mampu menyikapi kesulitan belajar b. Berani mengajukan pertanyaan pada saat pelajaran berlangsung a. Mampu mengambil keputusan dari diri sendiri b. Mampu menyelesaikan tugas pada saat pelajaran berlangsung 6 8 10 1 14 16 18 7 9 11 13 15 17 19

orang lain 5. Belajar dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan 6. Bertanggung jawab c. Mampu menguasai diri sendiri a. Memiliki kesadaran akan manfaat belajar b. Mampu merencanakan dan mencapai keberhasilan dalam belajar c. Disiplin dalam mengikuti pelajaran a. Sanggup menghadapi resiko b. Sangup menyelesaikan dan mengambil inisiatif dalam belajar 0 4 6 9 1 3 5 7, 8 30 3 E. Validitas dan Reliabelitas Instrumen 1. Validitas Menurut Sugiyono (005:35) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang akan diukur dan mempunyai validitas tinggi serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti. Berkaitan dengan validitas instrumen, Hadi (1993: 111) menjelaskan bahwa ada lima jenis validitas yaitu Face Validity, Logical Validity, Factorial Validity, Content Validity dan Empirical. Peneliti menggunakan logical validity dengan alasan bahwa skala psikologi ini disusun berdasarkan atas kesesuaian antara kajian teoritik dan apa yang dinyatakan oleh hasil pengukuran ada kecocokan logika antara item dengan definisi teoritik.

Uji validitas yang dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut : r xy Keterangan : N XY X Y N X X N y y r xy : Koefisien korelasi antar X dan Y X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total X : Jumlah kuadrat dari skor item Y : Jumlah kuadrat dari skor total XY : Jumlah perkalian skor total dengan skor item N : Jumlah responden Berdasarkan uji coba instrument yang telah dilakukan dan dianalisis dengan menggunakan rumus product moment pada taraf signifikan 5% dan N=35 dan dikonsultasikan dengan r table 0,334 maka instrument yang digunakan valid karena r hitung > r tabel, terlihat pada table 9, 10, 11. Dari 30 item pada setiap instrument ternyata hasilnya valid semua. Dengan demikian item yang digunakan dalam instrument penelitian ini adalah 30 item.. Reliabilitas Reliabilitas atau keterandalan instrumen sebagai alat ukur dimaksudkan untuk mengetahui sejumlah kebenaran alat ukur tersebut sesuai atau cocok

digunakan sebagai alat ukur. Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas skala psikologi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: r 11 xr 1 r 1 1 1 1 Keterangan : r11 : reabilitas instrument r ½ ½ = rxy sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrument Uji reliabelitas digunakan untuk menilai ketepatan dan keajegan alat yang digunakan dalam mengukur apa yang hendak diukur oleh peneliti. Teknik yang digunakan dalam menguji reliabelitas dalam penelitian ini adalah dengan rumus belah dua. Setelah dilakukan perhitungan skala kemandirian belajar diperoleh hasil di mana skala dapat dikatakan reliabel karena r hitung 0,877 > 0,334 maka dapat dikatakan instrument pengukuran kemandirian belajar siswa tersebut reliabel, terlihat pada tabel 13, 14. F. Analisis Data Data penelitian yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dianalisis dengan persentase dan uji t. 1. Persentase Analisis persentase digunakan untuk menganalisa data untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu variabel. Ukuran variabel

yang digunakan persentase, frekuensi, range, median, mean dan standar deviasi. Azwar (005) berpendapat bahwa dalam pembuatan kategori bersifat relatif, maka kita boleh menetapkan secara subjektif luasnya interval yang mencakup setiap kategori yang kita inginkan selama penetapan itu berada dalam batas kewajaran dan dapat diterima akal. Rumusnya sebagai berikut : NP Jumlah Skor Riil x100% Jumlah Skor Maksimal Keterangan : NP Jml. Skor riil = nilai persentase = jumlah skor yang diperoleh responden dalam menjawab pertanyaan. Jml. Skor maksimal = jumlah skor yang paling banyak atau tertinggi dari hasil hitung pertanyaan skala (Arikunto, 006:46).. Analisis Uji t Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji t tes untuk menghitung perbedaan kemandirian belajar siswa sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan kelompok. Peneliti menggunakan rumus menurut Sugiyono (005: 37) adalah sebagai berikut: t D D D N N N 1

Keterangan: t D : harga t untuk sample berkorelasi : (defence) perbedaan antara skor angket awal dengan skor angket akhir untuk setiap individu D : rerata dari nilai perbedaan (rerata dari D) D N : kuadrat dari D : banyaknya subjek penelitian